Suami Sewaan
Namaku Satri Adiputro..
tinggi ku seratus tujuh puluh enam centimeter , mata sedikit sipit kulit putih dan badan proporsional.
wajahku tergolong tampan, sehingga tak sedikit wanita yang memuja dan mengejar ku untuk mendapatkan cintaku, namun aku tak tertarik.
Aku bekerja sebagai seorang karyawan biasa pada sebuah perusahaan swasta yang bergerak di bidang jasa.
Setahun lalu aku menikahi teman sekantorku bernama Widya apsari
seorang gadis cantik yang menjadi rebutan teman- teman sekantorku, dan bersyukurnya aku ternyata Widya cintanya berpihak padaku, sehingga membuat ku merasa senang dan bangga memiliki nya.
Widya Apsari, wanita pujaan hatiku yang selain cantik juga memiliki body sexy yang membuat banyak pria tergila-gila dan memuja nya, termasuk aku.
Awalnya aku tak menyangka dia menerima pernyataan cintaku, karena walau aku tampan jujur saja aku bukan dari golongan berada
Sejak kecil aku tak mengenal siapa orangtuaku, aku di besarkan di panti asuhan, sebagai anak yatim piatu.
Hingga suatu saat Widya berkenan menerima pernyataan cintaku, aku sangat bahagia, dan ketika ku ajak menikah ia langsung menyanggupi walau dengan beberapa syarat, awalnya aku menentang namun saat Widya mengatakan akan membatalkan pernikahan kami jika aku tak setuju dengan sangat berat hati ku lulus kan permintaannya walau hatiku sungguh tak rela.
Akhirnya kami menikah dengan acara yang sangat sederhana, dan syukurnya Widya tak mempermasalahkan hal tersebut.
Aku merasa menjadi pria paling beruntung di muka bumi ini karena memiliki istri yang sangat cantik dan pengertian seperti Widya.
Awal pernikahan kami, semua berjalan normal penuh kemesraan dan keharmonisan.
Namun setelah usia pernikahan kami menginjak dua tahun, sikap Widya berubah drastis, aku juga tak mengerti mengapa sifatnya berubah, namun sebagai seorang suami aku harus bersabar dan berusaha membahagiakan istriku.
Widya selalu menuntut ku memberikan uang bulanan lebih, melebihi gaji yang kudapat sebagai karyawan
tabunganku yang susah payahku kumpulkan sebelum menikah pun sudah habis ludes karena terus menerus ku ambil untuk keperluan gaya hidup Widya yang bisa di bilang mewah.
Widya tak perduli dari mana aku mendapatkan uang itu, yang ia mau hanya aku harus memberikan istriku jatah bulanan lebih karena ia terus mengeluh kekurangan uang.
memang dari sebelum menikah, Widya menyukai kehidupan yang glamor
koleksi barang-barang mewah, suka dugem atau sekedar ngopi-ngopi cantik di sore hari bersama teman-temannya
jika sudah bertemu dengan teman-temannya maka ketika sampai dirumah ia akan menceritakan betapa kayanya temannya, betapa sukses suaminya, betapa bahagia mereka.
Widya selalu merengek meminta uang untuk membeli beraneka barang yang temannya perlihatkan padanya
Awalnya aku tidak keberatan namun makin hari pengeluaran ku makin tak terkendali
jika tak ku turuti Widya akan akan ngomel-ngomel sepanjang hari dan menutup mulutnya berhari tanpa bicara padaku, akhirnya aku yang mengalah,
mencoba meminjam ke kanan dan ke kiri
sehingga akhirnya aku terlilit hutang yang jumlahnya lumayan.
Widya selalu mencemooh ku sebagai suami yang gagal dan menyuruhku mencari pekerjaan sampingan setelah pulang kantor.
Dan kembali demi cinta alasan yang menurut beberapa orang bodoh tapi tidak berlaku padaku.
Aku bahkan melakukanya dengan senang hati
ku turuti semua yang istriku mau asal dia tetap di sisiku
Ya di sini lah aku,
pekerjaan ke dua ku selepas pulang kantor
di sebuah cafe dan aku sebagai pelayannya
berbekal wajah tampan , tidaklah susah mencari pekerjaan tambahan yang penting halal dan kebutuhan Widya terpenuhi.
Terkadang karena wajahku yang menurut orang-orang tampan dengan tubuh yang proporsional sehingga banyak pelanggan yang sering memberikanku tips karena puas dengan pelayanan ku atau mungkin karena wajah tampanku, aku tak perduli asalkan halal dan tidak berselingkuh.
Pernah suatu kali aku menanyakan kepada Widya kenapa dia tidak membantuku bekerja kembali untuk hanya memenuhi kebutuhan sosialitanya, tapi dia menolak dengan alasan ingin menjadi ibu rumah tangga yang baik,
aku yang mendengar alasan sederhana Widya sangat senang, walau pun semenjak Widya menjadi istriku, dia sangat jarang sekali masak untukku, atau bahkan bisa di hitung dengan jari.
itupun hanya masak mie instan dan telor ceplok Yang kadang gosong atau sedikit keasinan.
Widya lebih banyak keluyuran di luar bersama teman-temannya saat aku bekerja, ketimbang duduk manis menunggu aku pulang kerumah,malah terkadang dia pulang dini hari sehabis dari clubs dengan teman-temannya.
Bukan tak pernah ku nasihati, tapi sering namun berujung pertengkaran dan aku terpojokkan tak bisa berkata apa-apa,
karena setiap saat Widya selalu mengancam akan meninggalkanku. Saat ia mengancam ku, aku sangat takut jika aku tak mampu hidup tanpa dirinya, bodohnya aku.
jika sudah begitu aku lebih baik mengalah dan menutup rapat-rapat mulutku, memendam semua perasaan kesal dan kecewa.
Aku selalu mencurahkan semuanya saat aku terbangun saat sholat tahajud dan di dalam setiap doaku selepas sholat lima waktu, doaku agar istriku diberi hidayah dan
semoga suatu saat dia bisa sadar menjadi seorang istri yang sholeha, sadar kodrat nya sebagai seorang istri
setiap saat ku bawa namanya selalu dalam doa.
mungkin hati nya akan luluh suatu saat nanti, harapanku.
Saat ini aku hanya bisa bersabar menghadapi semua kelakuan Widya walau sikapnya kian hari kian menjadi, namun apalah dayaku, aku hanya bisa pasrah dan mengelus dada mencoba bersabar, semua karena aku cinta dia.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 184 Episodes
Comments
Abanx Barkah Panglima Tempur
tinggalin aj ngapain di pertahankan
2023-01-24
1
um 7098355
jdi idiot krena cinta bego😁😁😁
2021-12-23
2
JuLiust Hoga Toda
bagauuuss bangat ceritannya coi..mantap
2021-02-22
3