Berusaha Melanjutkan Hidup

Karena terus memaksa ingin memberikan uang tersebut, pada akhirnya Laura menerimanya dan berulang kali mengucapkan terima kasih.

“Terima kasih, Bu. Sekali lagi saya ucapkan banyak terima kasih. Mungkin saya belum bisa membalas kebaikan Ibu dalam waktu dekat ini , InsyaAllah suatu hari nanti saya akan membalas kebaikan Ibu,” ucap Laura menangis terharu.

Wanita paruh baya itu tersenyum lega dan meminta Laura untuk tidak menangis. Kemudian, dengan langkah penuh kehati-hatian Ibu itu pergi menjauh.

Laura sekali lagi mengucapkan terima kasih dan syukurnya kepada Allah. Lalu, ia melanjutkan kembali melanjutkan langkahnya yang entah langkah kaki tersebut akan membawanya pergi kemana.

Jam menujukkan pukul 10 malam, Laura masih juga belum menemukan tempat untuknya tidur. Sampai akhirnya pandangannya berhenti di sebuah toko buku dengan tulisan Dibutuhkan Karyawati.

Tanpa pikir panjang, Laura berlari menghampiri toko tersebut dan berharap ia bisa mendapatkan pekerjaan untuk melanjutkan hidupnya.

“Permisi,” ucap Laura sambil memasuki toko buku tersebut dan meletakkan semua barang miliknya didepan toko.

“Selamat datang, di toko buku Nusantara. Ada yang bisa kami bantu?”

“Maaf, Kak. Numpang tanya. Apakah masih membutuhkan karyawati? Kebetulan saya sangat membutuhkan pekerjaan,” ucap Laura.

“Sebelumnya kamu ini lulusan apa? Coba saya tanyakan Pak Saiful dulu,” ucapnya.

Tak berselang lama seorang pria berusia sekitar 45 tahun datang menghampiri Laura yang hendak melamar pekerjaan.

Laura diarahkan ke sebuah ruangan dan untuk melakukan interview. Dengan kecerdasan yang dimiliki oleh Laura, tak butuh waktu lama bagi Laura diterima bekerja di toko buku Nusantara tersebut.

Laura bahkan mendapatkan fasilitas tidur ditoko karena karyawati yang tempat tinggalnya jauh, diperbolehkan dan diizinkan untuk tidur ditempat kerja.

“Terima kasih, Pak Saiful. Saya akan berusaha semaksimal mungkin untuk bisa terus bekerja disini,” ujar Laura.

Wanita yang sebelumnya menjaga dibagian kasir, diminta oleh Pak Saiful untuk mengantarkan Laura ke kamarnya.

Sesampainya di kamar, Laura langsung bersujud penuh syukur karena akhirnya ia bisa terbebas dari siksa Ibu tiri dan mendapatkan tempat tinggal yang lebih layak. Setidaknya ditempat baru itu, ia bisa diperlakukan layaknya manusia pada umumnya.

“Kamu kenapa?”

“Tidak apa-apa, Kak. Saya terlalu bahagia karena bisa mendapatkan pekerjaan,” terang Laura.

“Oya, kita belum kenalan. Perkenalkan aku Siti dan tugasku menjaga kasir,” ucap Siti memperkenalkan diri.

“Saya Laura, Kak Siti. Mohon bimbingannya,” balas Laura.

Siti mempersilakan Laura untuk istirahat, karena hari bekerja Laura terhitung mulai besok pagi jam 7 hingga jam 3 sore.

“Terima kasih, Kak Siti,” ucap Laura.

Laura dengan bahagia menata barang miliknya ke dalam lemari pakaian berukuran sedang. Setelah semuanya tertata rapi, Laura memutuskan untuk mandi agar tubuhnya yang kotor bisa kembali bersih.

“Ya Allah, terima kasih banyak atas nikmat-Mu ini,” tutur Laura penuh syukur.

Akhirnya Laura bisa merasakan bagaimana rasanya berbaring dengan nyaman ditempat tidur. Lain halnya jika dirumah, untuk tidur saja ia merasa tak tenang seakan-akan ada yang terus mengawasi dirinya. Untungnya, masalah dirumah tidak pernah sampai terbawa disekolah sehingga semua mata pelajaran Laura selalu mendapatkan nilai terbaik.

Keesokan pagi.

Setelah melaksanakan sholat subuh, Laura tak ada keinginan untuk melanjutkan tidurnya. Justru, ia terlihat sangat rajin merapikan kamar dan membuatnya menjadi semakin nyaman.

“Positif vibes banget ya kamu,” puji Siti pada Laura.

Laura tertawa kecil mendengar pujian Siti yang terdengar sangat berlebihan.

“Kak Siti masuk shift apa hari ini?” tanya Laura penasaran.

“Aku hari ini full day, karena Lala tidak masuk,” jawab Siti.

Laura tak ingin banyak bertanya, karena Siti masih kelihatan mengantuk atau kurang tidur.

“Kak Siti kalau mau tidur lagi silakan,” tutur Laura mempersilakan Siti untuk kembali melanjutkan tidurnya.

Laura tak ingin membuat Siti terganggu dengan keberadaannya. Oleh karena itu, Laura memilih untuk membuka buku akademik miliknya seraya belajar untuk menambah pengetahuannya.

3 bulan lagi aku akan melanjutkan pendidikan ku. Aku harap semuanya berjalan dengan baik. (Batin Laura)

Sebelumnya Laura telah memberitahu Pak Saiful pemilik Toko Buku Nusantara bahwa dirinya adalah calon mahasiswi yang beberapa bulan lagi akan menempuh pendidikan yang lebih tinggi. Tentu saja Pak Saiful tidak keberatan dengan status Laura yang seorang pelajar, dikarenakan sebelumnya sudah ada banyak mantan karyawatinya yang juga berkuliah, termasuk Siti yang kini sudah lulus dan mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi.

Jam menunjukkan pukul 6 pagi dan sudah waktunya bagi Laura untuk menyiapkan diri bekerja dihari pertamanya.

“Sudah siapa aja kamu,” ucap Siti yang baru saja bangun dari tidurnya.

“Maklum, Kak Siti. Ini pertama kalinya saya mendapatkan pekerjaan dan saya sangat antusias dihari pertama saya bekerja,” terang Laura.

“Aku mau mandi dan setelah itu kita sarapan bersama.” Siti mengambil handuk berwarna ungu miliknya untuk segera menyegarkan diri.

Tak berselang lama, mereka berdua dengan rukun makan bersama di dalam kamar. Sarapan mereka pagi itu adalah nasi ayam geprek yang rasanya tidak perlu diragukan lagi.

“Selain mendapat fasilitas tidur, disini juga kita mendapatkan makan sebanyak 3 kali. Jadi, yang gajimu bisa dikatakan utuh,” tutur Siti.

Siti merasa cocok dengan kehadiran Laura meskipun baru beberapa jam mereka berkenalan. Lain halnya dengan karyawati sebelumnya yang sangat tidak sopan dan suka mencari ribut dengan Siti.

“Kak Siti bekerja disini sudah lama?” tanya Laura mulai penasaran.

“Bisa dikatakan begitu. Aku mulai bekerja disini ketika berumur 20 tahun dan sekarang umurku 28 tahun. Itu artinya sudah 8 tahun lamanya aku bekerja disini,” ungkap Siti pada Laura.

Laura melongo tak percaya, ia meragukan usia asli dari Siti.

“Kak Siti bohong ya soal umur? Kak Siti sama sekali tidak kelihatan seperti umur 28, melainkan untuk 22 tahun,” ungkap Laura.

Siti tertawa ngakak mendengar ucapan polos Laura dan menganggap ucapan tersebut adalah sebuah candaan belaka.

Disisi lain.

Ibu Ani baru saja tiba dirumahnya dan tak terkejut karena tak mendapati keberadaan Laura. Dengan penuh amarah, Ibu Ani membuka lemari pakaian Laura untuk memastikan bahwa dugaannya salah.

“Beberapa pakaiannya tidak ada dan koper juga tidak ada, apakah dia kabur?” tanya Ibu Ani bermonolog.

Ibu Ani berusaha tetap tenang seraya mengambil gagang sapu miliknya sambil berusaha mencari keberadaan Laura disekitar rumah.

Setelah dicari, Ibu Ani akhirnya menyimpulkan kalau Laura kabur meninggalkan rumah.

“Bisa-bisanya dia berani pergi meninggalkan rumah. Awas saja kalau sampai dia kembali datang ke rumah ini, aku akan memukulnya sampai dia tidak bisa berbicara selamanya,” ucap Ibu Ani dengan geram.

Ibu Ani sangat sakit hati dengan balasan Laura selama ini.

“Dia kira bisa hidup diluar sana kalau meninggalkan rumah ini? Aku yakin tidak sampai seminggu anak itu kembali ke rumah dan memohon agar aku memaafkannya,” tutur Ibu Ani dengan penuh kesombongan.

Ibu Ani percaya kalau Laura sedang luntang-lantung diluar sana dan sedang berusaha untuk kembali pulang kepadanya.

Episodes
1 Akhirnya Jadian
2 Bucin
3 Berpisah Sementara Waktu
4 Kabur Dari Rumah
5 Berusaha Melanjutkan Hidup
6 Mulai Rindu
7 Sembunyi
8 Pengagum Rahasia Laura
9 Hari Pertama Kuliah
10 Setangkai Bunga Lagi
11 Mencari Penghasilan Tambahan
12 Perkenalan Singkat Yang Berkesan
13 Ditabrak Oleh Orang Yang Tak Bertanggungjawab
14 Gara-Gara Terlilit Hutang
15 Laura Akhirnya Pulang Ke Rumah
16 Laura Pamit
17 Semakin Ada Jarak
18 Keluarga Rani Berkunjung
19 Laura Menolak Ajakan Orang Tua Rani
20 Pertemuan Yang Telah Lama Dinanti
21 Permintaan Tak Terduga Rani
22 Perjodohan Rani Dan Morgan
23 Niat Baik Morgan Untuk Laura
24 Morgan Menolak Dijodohkan
25 Kecewanya Seorang Laura
26 Aku Mencintainya Lebih Dulu
27 Memutuskan Untuk Semakin Bersinar
28 Penolakan Morgan Untuk Tidur Bersama
29 Rani Semakin Membenci Laura
30 Tak Sengaja Bertemu
31 Penjelasan Morgan
32 Akhirnya Menerima Hanif
33 Laura Masih Bimbang
34 Morgan Tak Peduli
35 Orang Tua Rani Datang Menemui Morgan
36 Morgan Menjatuhkan Talak
37 Pertemuan Dua Keluarga
38 Laura Mengakhiri Hubungannya Dengan Hanif
39 Keluarga Akhirnya Setuju Dengan Morgan
40 Morgan Dan Rani Resmi Bercerai
41 Rani Mengutarakan Kebenciannya
42 Zoey Kehilangan Anting Mutiara
43 Berkat Anting Mutiara
44 Kami Sudah Bercerai
45 Morgan Takkan Menyerah
46 Kembali Mengutarakan Perasaannya
47 Cinta Lama Bersemi Kembali
48 Rani Hampir Mengakhiri Hidupnya
49 Laura Semakin Sukses
50 Kepergian Rani Ke Luar Negeri
51 Gelagat Aneh Zoey
52 Menjenguk Hanif
53 Izinkan Aku Menunggu
54 Pertengkaran Kecil Dua Pria Muda
55 Tak Ingin Terburu-Buru
56 Makan Malam Yang Canggung
57 Tak Ingin Bertemu Untuk Sementara Waktu
58 Salah Paham
59 Sahabat Rasa Keluarga
60 Laura Memaafkan Morgan
61 Belum Siap Menerima Laura
62 Menemani Zoey Berbelanja Kebaya
63 Keinginan Morgan Untuk Segera Menikah
64 Menjenguk Calon Mama Mertua
65 Bentuk Perhatian Laura
66 Kami Bukan Pasangan Kekasih
67 Berusaha Untuk Tak Cemburu
68 Zoey Jatuh Sakit
69 Zoey Dan Zacky Menikah
70 Belum Mendapat Restu 100%
71 Aku Pamit!!
72 Kepulangan Rani Membawa Masalah
73 Orang Tua Yang Tak Bijak
74 Rani Membuat Keributan Di Rumah Morgan
75 Akhirnya Mendapat Restu
76 Mendapat Tuduhan Serta Fitnah Dari Ranty Rani
77 Turut Berdukacita
78 Sah!!
79 Status Baru Dan Lingkungan Baru
80 Akhir Yang Baik
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Akhirnya Jadian
2
Bucin
3
Berpisah Sementara Waktu
4
Kabur Dari Rumah
5
Berusaha Melanjutkan Hidup
6
Mulai Rindu
7
Sembunyi
8
Pengagum Rahasia Laura
9
Hari Pertama Kuliah
10
Setangkai Bunga Lagi
11
Mencari Penghasilan Tambahan
12
Perkenalan Singkat Yang Berkesan
13
Ditabrak Oleh Orang Yang Tak Bertanggungjawab
14
Gara-Gara Terlilit Hutang
15
Laura Akhirnya Pulang Ke Rumah
16
Laura Pamit
17
Semakin Ada Jarak
18
Keluarga Rani Berkunjung
19
Laura Menolak Ajakan Orang Tua Rani
20
Pertemuan Yang Telah Lama Dinanti
21
Permintaan Tak Terduga Rani
22
Perjodohan Rani Dan Morgan
23
Niat Baik Morgan Untuk Laura
24
Morgan Menolak Dijodohkan
25
Kecewanya Seorang Laura
26
Aku Mencintainya Lebih Dulu
27
Memutuskan Untuk Semakin Bersinar
28
Penolakan Morgan Untuk Tidur Bersama
29
Rani Semakin Membenci Laura
30
Tak Sengaja Bertemu
31
Penjelasan Morgan
32
Akhirnya Menerima Hanif
33
Laura Masih Bimbang
34
Morgan Tak Peduli
35
Orang Tua Rani Datang Menemui Morgan
36
Morgan Menjatuhkan Talak
37
Pertemuan Dua Keluarga
38
Laura Mengakhiri Hubungannya Dengan Hanif
39
Keluarga Akhirnya Setuju Dengan Morgan
40
Morgan Dan Rani Resmi Bercerai
41
Rani Mengutarakan Kebenciannya
42
Zoey Kehilangan Anting Mutiara
43
Berkat Anting Mutiara
44
Kami Sudah Bercerai
45
Morgan Takkan Menyerah
46
Kembali Mengutarakan Perasaannya
47
Cinta Lama Bersemi Kembali
48
Rani Hampir Mengakhiri Hidupnya
49
Laura Semakin Sukses
50
Kepergian Rani Ke Luar Negeri
51
Gelagat Aneh Zoey
52
Menjenguk Hanif
53
Izinkan Aku Menunggu
54
Pertengkaran Kecil Dua Pria Muda
55
Tak Ingin Terburu-Buru
56
Makan Malam Yang Canggung
57
Tak Ingin Bertemu Untuk Sementara Waktu
58
Salah Paham
59
Sahabat Rasa Keluarga
60
Laura Memaafkan Morgan
61
Belum Siap Menerima Laura
62
Menemani Zoey Berbelanja Kebaya
63
Keinginan Morgan Untuk Segera Menikah
64
Menjenguk Calon Mama Mertua
65
Bentuk Perhatian Laura
66
Kami Bukan Pasangan Kekasih
67
Berusaha Untuk Tak Cemburu
68
Zoey Jatuh Sakit
69
Zoey Dan Zacky Menikah
70
Belum Mendapat Restu 100%
71
Aku Pamit!!
72
Kepulangan Rani Membawa Masalah
73
Orang Tua Yang Tak Bijak
74
Rani Membuat Keributan Di Rumah Morgan
75
Akhirnya Mendapat Restu
76
Mendapat Tuduhan Serta Fitnah Dari Ranty Rani
77
Turut Berdukacita
78
Sah!!
79
Status Baru Dan Lingkungan Baru
80
Akhir Yang Baik

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!