5. Akte Nikah

"Apa Non Sizy sakit?" tanya sang security, begitu melihat Sizy berjalan gontai tanpa semangat keluar dari mobilnya.

"Ah tidak Pak, saya hanya lelah saja setelah seharian berkerja. Saya pamit naik ke atas dulu ya," Sizy berusaha tersenyum ramah seperti biasanya.

"Baik Non, hati-hati," sahut sang security, masih menatap Sizy yang berjalan memasuki lift menuju lantai atas.

"Kasihan non Sizy, sepertinya dia sedang patah hati. Andai saja aku masih muda seperti dulu, aku tidak keberatan menjadi pacar barunya," khayal sang security, tersenyum sendiri seraya meninggalkan basemen untuk berpatroli kearea lainnya.

Ting! Tong!

Tap. Tap. Tap.

Langkah sepatu Sizy keluar meninggalkan lift, menuju lorong arah kiri ke unit apartemennya. Tangannya menekan beberapa digit angka pada daun pintu didepannya hingga mengeluarkan bunyi.

Ceklik.

"Aku hanya ingin tidur, otakku hari ini begitu lelah." Sizy mendorong pintunya lebar. Dan betapa kaget dirinya, sosok yang sangat dibencinya sedang duduk disofa tamu dan tengah menatap datar kearahnya.

"B-b-bagaimana bisa Tuan masuk kemari?" Sizy gegas mendekat, menatap heran wajah datar tanpa ekspresi dari Clive

"Itu perkara mudah. Bersiaplah, kita pulang ke rumahku sekarang. Tidak aku izinkan isteri sekaligus ibu dari anakku tinggal menyendiri seperti ini," sambil berdiri dari duduknya.

Sisy ternganga. Tentu saja ia tidak habis fikir, bagaimana bisa pria itu begitu percaya dirinya mengatakan hal demikian padanya.

"Dasar tidak waras! Keluar dari sini sekarang juga!" Usir Sizy marah sambil menunjuk pintu, sudah tidak tahan menghadapi pria aneh didepannya.

"Saya akan keluar dari sini, tapi bersama kamu Nona, saya tidak akan membiarkan isteri saya terlunta-lunta diluar rumah. Ini akte nikah kita." sambil menyodorkan lembaran seukuran kertas polio yang sedari tadi dipegangnya.

"T-tidak, ini t-tidak mungkin!" Sizy menggeleng kuat. Bibirnya bergetar saat membaca tiap baris akte nikah catatan sipil atas nama dirinya dan Clive Mandelson. Dan bagaimana mungkin pas poto terbarunya dan tanda tangannya bisa ada di akte nikah itu.

"Ini palsu dan tipuan!" Sizy menatap tajam. Menolak percaya, walau ia tahu pria kaya didepannya itu bisa melakukan apapun dengan uangnya.

"Wanita berpendidikan sepertimu tentu bisa membedakan akte pernikahan itu asli atau palsu. Sekarang, ikutlah denganku, nona Sizy Casserina."

"Kenapa harus aku?!" pekik Sizy marah sambil melempar akte pernikahan yang sudah dipress rapi itu.

"Aku sudah tegaskan, kalau aku tidak mau! Aku tidak bisa hidup berdampingan dengan keluarga berkelas seperti kalian! Hidupku pasti tidak tenang lagi!" imbuhnya hampir menangis.

"Putraku Berry hanya menyukaimu." Masih dalam mode datarnya, Clive berjongkok, memungut akte pernikahan yang tergeletak dilantai dan kembali berdiri.

"Begitu akte pernikahan ini terbit, aku tidak akan membiarkanmu ditindas oleh siapapun."

"Aku akan memberimu kesempatan untuk berbenah, tentu banyak hal penting dalam apartemen ini yang perlu dibawa. Jangan berfikir bisa kabur dariku, dua hari lagi aku akan datang menjemputmu sekalian menemui Bibi dan Pamanmu."

Setelah mengatakan itu, Sizy melihat pria itu melangkah menuju pintu lalu pergi tanpa menoleh.

"Kenapa ada manusia aneh seperti dia dibumi ini?!" teriak Sisy sambil menghempaskan tubuhnya disofa, dimana sebelumnya Clive duduk.

"Lalu? Bagaiamana dia bisa tahu tentang Paman dan Bibi?" Sizy memegangi kepalanya yang mendadak pusing.

...***...

"Selamat pagi nona Sizy," sapa para resepsionis ramah seperti biasanya.

"Pagi juga," balas Sizy turut tersenyum dengan langkahnya yang bergegas menuju lif seperti kebiasaannya. Ia cukup terganggu saat hampir semua pegawai yang melihatnya berbisik-bisik tidak jelas dibelakangnya.

"Kak Sizy! Aku kesal padamu!" pekik Fiona.

Tentu saja pekikan gadis magang berparas manis itu mengejutkan Sizy yang baru saja masuk keruangan laboratorium.

"Kesal padaku? Memangnya apa yang telah aku lakukan padamu?" tanya Sizy heran sambil menyimpan tas dalam laci dan mendudukan bokongnya pada kursi kerjanya.

"Kakak sudah merebut tuan Clive dariku!" pekiknya lagi dengan wajah cemberut, tentu saja membuat atensi beberapa pegawai diruang itu berpusat pada keduanya.

"Serius, kamu punya hubungan istimewa dengan tuan Clive???" seisi ruangan laboratorium kompak bertanya.

"Tuan Clive?" Ingatan Sizy seketika melayang pada pria itu yang datang ke unit apartemennya semalam dan mengatakan hal yang tidak masuk akal.

"Lihat ini," Fiona menunjukan laman media sosial miliknya.

Sizy terkaget saat melihat potonya makan bersama Berry dan David beberapa hari lalu bisa beredar, lalu potonya menemui dokter June berakhir gambar dirinya membuang pil kontrasepsi kedalam tong sampah, hingga poto Clive dengan wajah datarnya keluar dari unit apartemennya dengan caption 'Cara singkat jadi wanita berkelas'.

Seketika Sizy meradang. Tanpa sadar tangannya meremas kertas diatas mejanya dengan hati yang geram.

...***...

"Aku pulang!" pekik Sizy memasuki rumah bibi dan pamanya dimana ia dibesarkan, setelah kedua orang tuanya meninggal karena kecelakaan pesawat saat dirinya baru berusia 6 tahun.

Margareta yang kaget gegas menaruh ponselnya diatas meja, wanita paruh baya itu segera menghampiri keponakannya itu dengan senyum lebarnya.

"Ah sayang, Bibi merindukanmu," peluknya erat.

"Bibi harap harimu menyenangkan. Ayo kita kedapur, pamanmu sudah masak enak untuk kita, karena tahu kamu pasti pulang akhir pekan ini," Margareta mengurai pelukannya lalu menarik pergelangan tangan keponakannya itu untuk mengikutinya.

"Lihat, siapa yang datang?!"

Arthur menoleh, pria paruh baya itu tersenyum lebar, menghentikan sejenak aktifitasnya yang sedang mengatur hidangan diatas meja.

"Semoga harimu menyenangkan Sayang," ucapnya lembut, saat Sizy memeluk erat dirinya.

"Sayangnya aku tidak baik-baik saja Paman. Kalian pasti sudah melihat berita tentangku, maafkan aku karena sudah membuat kalian malu." Sizy makin mengeratkan pelukannya pada Arthur.

"Jangan cemas, kami percaya padamu Sayang. Kamu tidak mungkin melakukan hal melanggar norma-norma yang berlaku dinegara ini. Lagi pula, paman yakin kamu tidak mungkin menggoda pria kaya itu karena keluarga kita tidak sederajat dengan mereka."

Sizy mengurai pelukannya, menatap lekat wajah Arthur lalu beralih pada Margareta.

"Tapi ini tidak sesederhana yang kita fikirkan, pria itu bahkan sudah menerbitkan akte pernikahanku dengannya, dan dia juga bilang akan menemui Paman dan Bibi--" Sizy lalu menceritakan hal ikhwal dirinya bertemu dengan Berry, sampai dimana dirinya yang tidak tahu bagaimana bisa tidur dengan ayah anak itu.

"Baiklah, Paman juga ingin mendengar langsung kenapa laki-laki kaya itu melakukan semuanya ini padamu," menatap iba pada keponakannya yang sudah ia rawat dan besarkan dengan sepenuh hati bersama isterinya.

"Sekarang kita makan dulu. Lihat Paman sudah memasak makanan kesukaanmu," menunjuk semua hasil masakannya diatas meja.

"Paman dan Bibi memang yang terbaik," Sizy mencium bergantian pipi kedua pasangan suami isteri itu, sejak kecil ia selalu merasakan ketulusan kasih sayang dari keduanya seperti orang tua kandungnya sendiri.

"Sangaaaat lezat!" Sizy mengunyah dendeng daging rusa dengan nikmat. Anemia yang dideritanya sejak usia 10 tahun membuatnya sering mengkonsumi daging itu.

Bersambung...✍️

Terpopuler

Comments

First Soldier

First Soldier

Ah medsos jaman sekarang...bar bar /Smug/

2025-03-04

2

🎧✏📖

🎧✏📖

hadir

2024-11-07

1

💫0m@~ga0eL🔱

💫0m@~ga0eL🔱

berarti aku harus makan daging rusa juga nih kayak nya.

2024-10-24

1

lihat semua
Episodes
1 1. Jadilah Ibuku
2 2. Hebatnya Berry
3 3. Hadiah
4 4. Menolak
5 5. Akte Nikah
6 6. Kunjungan Keluarga Mandelson
7 7. Resepsi Pernikahan
8 8. Kamar Kita
9 9. Dua Menjadi Satu
10 10. Seberharga Itukah?
11 11. Sang Guling Berbulu
12 12. Teletubbies vs Yuna
13 13. Ketiduran Membaca Dongeng
14 14. Perundungan
15 15. Saya Bukan Siapa-Siapa
16 16. Bertemu Mantan Rival
17 17. Keterkejutan Clive
18 18. Apa Yang Kamu Sembunyikan?
19 19. Yuna Sakit
20 20. Tidak Merindukan
21 21. Tidak Ingin Satu Almamater
22 22. Memecatnya, Itulah Yang Terbaik
23 23. Kamu Baik Sekali
24 24. Yuna Di Adopsi
25 25. Di Pesta Perjamuan Bisnis
26 26. Kamu Mengagumiku?
27 27. Prinsip Hidup Yuna
28 28. Jadi Idola Para Orang Tua Murid
29 29. Perlakuan Clive
30 30. Sizy Pusing Sendiri
31 31. Minta Bantuan Clive
32 32. Kunjungan
33 33. Isi Paper Bag (Visual Clive Mandelson)
34 34. Di Rumah Arthur
35 35. Berpura-puralah
36 36. Suami Antikku
37 37. Kecelakaan
38 38. Si Tuan Kecil, Kepala Pasukan Anjing
39 39. Berdialog
40 40.
41 41. Visual Berry Mandelson
42 42. Pulang Dari Rumah Sakit
43 43. Di Dealer Mobil
44 44. Test Drive
45 45. Ke Dokter Kandungan
46 46. Visual Yuna
47 47. Kamu Cinta padaku?
48 48. Berita
49 49. Visual Sizy
50 50. Merindukanmu
51 51. Hadiah dari Berry
52 52. Kamu Bisa Mengandalkanku
53 53. Berry Yang Banyak Tanya
54 54. Kedatangan Ayah Yuna
55 55. Berry Menghibur Yuna
56 56. Cuci Tangan
57 57. Clive vs Hendra
58 58. Perempuan, Manusia Berhati Berlian
59 59. Titik Terang
60 60. Marah
61 61. Makan Malam dirumah Morgan
62 62. Aku Mau Gadis Yang Dididik Oleh Ibu
63 63. Tiga Pria Beda Generasi
64 64. Pingsan
65 65. Calon Anak Kita
66 66. Sisi Lain Yuna
67 67. Cerdik, Bukan Licik
68 68. Kebaikan Tidak Untuk Dibalas
69 69. Notif Pesan
70 70. Bersiaplah Ganti Rugi
71 71. Mengalihkan Atensi
72 72. Belum Selesai Dengan Masa Lalu
73 73. Menyusul
74 74. Aku Bisa Gila
75 75. Demi Bisa Berdekatan.
76 76. Minum Obat
77 77. Masih Ada Urusan Yang Jauh Lebih Penting
78 78. Bolehkah Aku Meminta?
79 79. Pria Kecil Itu Berbahaya
80 80. Tamu Dan Beritanya
81 81. Pelindung Mama
82 82. Masih Teka-Teki
83 83. Titik Terang
84 84. Pubertas?
85 85. Mengumumkan Kepemilikan
86 86. Awas!!! Ada Ranjau!!!
87 87. Sayonara
88 88. Bukan Levelmu
89 89. Lionel Mandelson
90 90. Empat Tahun Kemudian
91 91. Hukuman Buat Berry
92 92. Kunjungan Teguh Di Rumah Lidiya
93 93. Poto
94 94. Tamu Tak Diundang
95 95. Tentang kebaikan
96 96. Lamaran
97 97. Berita Tentang Orang Tua Lidiya
98 98. Penyesalan
99 99. Apa Itu Benar?
100 100. Menyaksikan Sendiri
101 101. Membongkar Identitas Sizy
102 102. Bukan Skizofrenia Tapi Psikopat
103 103. Ide Sang Kakek Yang Di Eksekusi Oleh Sang Cucu
104 104. Ruang Persidangan
105 105. Trauma Tentang Hadiah
106 106. Pelayan Kehormatan Mengalihkan Duniaku
107 107. POV Berry Mandelson
108 108. Calon Suami
109 109. Serasa Malam Ini Milik Kita.
110 110. Obrolan Teguh dan Berry
111 111. Cara Melamar Berry
112 112. Khayalan Sizy
113 113. Rencana Spektakuler
114 114. Datang Bantuan.
Episodes

Updated 114 Episodes

1
1. Jadilah Ibuku
2
2. Hebatnya Berry
3
3. Hadiah
4
4. Menolak
5
5. Akte Nikah
6
6. Kunjungan Keluarga Mandelson
7
7. Resepsi Pernikahan
8
8. Kamar Kita
9
9. Dua Menjadi Satu
10
10. Seberharga Itukah?
11
11. Sang Guling Berbulu
12
12. Teletubbies vs Yuna
13
13. Ketiduran Membaca Dongeng
14
14. Perundungan
15
15. Saya Bukan Siapa-Siapa
16
16. Bertemu Mantan Rival
17
17. Keterkejutan Clive
18
18. Apa Yang Kamu Sembunyikan?
19
19. Yuna Sakit
20
20. Tidak Merindukan
21
21. Tidak Ingin Satu Almamater
22
22. Memecatnya, Itulah Yang Terbaik
23
23. Kamu Baik Sekali
24
24. Yuna Di Adopsi
25
25. Di Pesta Perjamuan Bisnis
26
26. Kamu Mengagumiku?
27
27. Prinsip Hidup Yuna
28
28. Jadi Idola Para Orang Tua Murid
29
29. Perlakuan Clive
30
30. Sizy Pusing Sendiri
31
31. Minta Bantuan Clive
32
32. Kunjungan
33
33. Isi Paper Bag (Visual Clive Mandelson)
34
34. Di Rumah Arthur
35
35. Berpura-puralah
36
36. Suami Antikku
37
37. Kecelakaan
38
38. Si Tuan Kecil, Kepala Pasukan Anjing
39
39. Berdialog
40
40.
41
41. Visual Berry Mandelson
42
42. Pulang Dari Rumah Sakit
43
43. Di Dealer Mobil
44
44. Test Drive
45
45. Ke Dokter Kandungan
46
46. Visual Yuna
47
47. Kamu Cinta padaku?
48
48. Berita
49
49. Visual Sizy
50
50. Merindukanmu
51
51. Hadiah dari Berry
52
52. Kamu Bisa Mengandalkanku
53
53. Berry Yang Banyak Tanya
54
54. Kedatangan Ayah Yuna
55
55. Berry Menghibur Yuna
56
56. Cuci Tangan
57
57. Clive vs Hendra
58
58. Perempuan, Manusia Berhati Berlian
59
59. Titik Terang
60
60. Marah
61
61. Makan Malam dirumah Morgan
62
62. Aku Mau Gadis Yang Dididik Oleh Ibu
63
63. Tiga Pria Beda Generasi
64
64. Pingsan
65
65. Calon Anak Kita
66
66. Sisi Lain Yuna
67
67. Cerdik, Bukan Licik
68
68. Kebaikan Tidak Untuk Dibalas
69
69. Notif Pesan
70
70. Bersiaplah Ganti Rugi
71
71. Mengalihkan Atensi
72
72. Belum Selesai Dengan Masa Lalu
73
73. Menyusul
74
74. Aku Bisa Gila
75
75. Demi Bisa Berdekatan.
76
76. Minum Obat
77
77. Masih Ada Urusan Yang Jauh Lebih Penting
78
78. Bolehkah Aku Meminta?
79
79. Pria Kecil Itu Berbahaya
80
80. Tamu Dan Beritanya
81
81. Pelindung Mama
82
82. Masih Teka-Teki
83
83. Titik Terang
84
84. Pubertas?
85
85. Mengumumkan Kepemilikan
86
86. Awas!!! Ada Ranjau!!!
87
87. Sayonara
88
88. Bukan Levelmu
89
89. Lionel Mandelson
90
90. Empat Tahun Kemudian
91
91. Hukuman Buat Berry
92
92. Kunjungan Teguh Di Rumah Lidiya
93
93. Poto
94
94. Tamu Tak Diundang
95
95. Tentang kebaikan
96
96. Lamaran
97
97. Berita Tentang Orang Tua Lidiya
98
98. Penyesalan
99
99. Apa Itu Benar?
100
100. Menyaksikan Sendiri
101
101. Membongkar Identitas Sizy
102
102. Bukan Skizofrenia Tapi Psikopat
103
103. Ide Sang Kakek Yang Di Eksekusi Oleh Sang Cucu
104
104. Ruang Persidangan
105
105. Trauma Tentang Hadiah
106
106. Pelayan Kehormatan Mengalihkan Duniaku
107
107. POV Berry Mandelson
108
108. Calon Suami
109
109. Serasa Malam Ini Milik Kita.
110
110. Obrolan Teguh dan Berry
111
111. Cara Melamar Berry
112
112. Khayalan Sizy
113
113. Rencana Spektakuler
114
114. Datang Bantuan.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!