4. Menolak

"Nona, sarapan sudah siap," ucap David, pengasuh sekaligus kepala asisten rumah tangga itu membungkuk hormat saat berpapasan dengan Sizy diruang keluarga.

Sizy tidak menggubris. Wanita itu kian mempercepat langkahnya. Ia juga kesal pada David, ia yakin pria paruh baya itu ikut terlibat.

"Tuan, Nona--" David berniat melapor, begitu melihat Clive akan melintas didepannya.

"Kembali ke tugasmu," singkat Clive pada David lalu kembali bergegas mengejar Sizy.

"Sial! Kenapa harus lowbat?" Sizy menggerutu, menatap ponselnya yang kehabisan baterai, lalu berjalan kesana-kemari di halaman luas rumah besar itu sambil melihat jalan didepan pagar yang terlihat lengang.

"Aku minta maaf atas kejadian semalam. Sebagai seorang pria, aku akan bertanggung jawab. Menikahlah denganku, dan jadilah ibu dari putraku."

Sizy berbalik, menemukan presisi Clive berdiri tepat dibelakangnya, tidak ketinggalan wajah datarnya.

"Aku tidak mau. Aku juga tidak sedang meminta Tuan bertanggung jawab," tolak Sizy tegas, sambil memundurkan langkahnya. Ia masih sangat marah, hingga berdekatan dengan pria itu-pun ia tidak sudi.

"Diluar sana, banyak wanita yang bermimpi ingin menjadi nyonya Clive, dan kamu sudah punya kesempatan itu. Aku pria kaya, dan kamu tidak akan kekurangan satu apapun saat hidup bersamaku. Bahkan aku akan memberikan sahamku 60% begitu kamu resmi menjadi isteriku," datar Clive lagi.

"Saya tidak tertarik. Berikan saja pada wanita-wanita yang Tuan sebut sedang bermimpi menjadi nyonya Tuan itu," tegas Sizy lagi dan segera berbalik, lalu berlari menuju pagar yang tertutup, sementara security jaga yang akan beranjak langsung berdiam diri dalam pos jaganya begitu melihat sang majikan memberi instruksi dengan isyarat tangannya.

"Saya mau pulang! Buka pagarnya," Sizy kembali berbalik menghadap Clive, saat melihat pagar dihadapannya terkunci.

"Saya akan mengantarmu pulang Nona. Tapi, setuju-lah menikah dengan saya. Setelah apa yang kita lakukan semalam, tidak mungkin pria seperti saya tidak bertanggung jawab. Percayalah, saya akan memperlakukanmu dengan sangat baik seperti seorang ratu."

"Tolong, berhenti membahas ini. Saya sudah tegaskan, kalau saya tidak mau menikah dan menjadi isteri Tuan, juga tidak mau menjadi ibu dari putra Tuan, kalian sama-sama membuat saya takut! Saya tidak ingin terlibat lebih jauh lagi. Sekarang juga, saya mau pulang!" sentak Sizy menatap tajam dengan amarah masih terpancar jelas dari sorot matanya.

"Baiklah," Clive yang datar itu terlihat pasrah.

"Ayo, masuklah kedalam mobil, saya akan mengantarmu pulang sekarang."

"Saya tidak mau, pesankan saya taxi, baterai ponsel saya lowbat," tolak Sizy, membuang muka kearah jalan sembari melipat kedua tangannya didepan dada.

"Didaerah sini tidak ada taxi," Clive menatap Sizy yang masih membuang mukanya.

Wanita itu segera mengalihkan pandangan dan menurunkan tangannya begitu mendengar jawaban Clive.

"Kalau begitu, pinjamkan saya mobil Tuan, saya pulang sendiri dan mau menenangkan diri."

"Baik," Clive mengulurkan kunci kontak mobilnya dan segera disambut oleh Sizy.

Tanpa mengatakan apapun lagi, Sizy bergegas menuju mobil, duduk dibelakang kemudi dan segera menjalankannya, meninggalkan rumah besar Clive begitu security membuka pagar kokoh rumah itu.

"Dasar pria brengsek! Dia pikir aku wanita apa?!" pekik Sizy didalam mobil sambil memukul kemudi, meluapkan amarah dalam tangisnya yang ia tahan-tahan selama berada dirumah pria itu.

Begitu melihat klinik praktek milik sahabat SMU-nya didepan, Sizy segera membelokan kemudinya kesana.

"Dokter June, kebetulan aku bertemu denganmu disini." Sizy melangkah setengah berlari, saat sahabat SMU-nya itu akan masuk ke mobilnya.

"Hei Sizy, tidak biasanya sepagi ini kamu ada disni? Apa kamu sakit?" June mengurungkan niatnya memasuki mobil dengan raut penuh tanyanya.

"Ah tidak. Aku hanya ingin membeli obat di apotikmu," Sizy mengulas senyum tipisnya, sambil melirik sekilas pintu apotik yang sudah terbuka.

"June," Sizy kembali menatap sahabatnya itu, sedikit merasa canggung.

"A-apa wanita dewasa yang baru berhubungan sekali dengan seorang pria bisa langsung hamil?"

Sizy kian gugup, saat June memberikan tatapan tak biasa.

"I-itu, aku hanya bertanya saja, jangan curiga padaku. Kamu kan dokter kandungan? Jadi aku bertanya padamu sebagai pengetahuan."

"Tentu saja aku curiga," June memberi tatapan intimidasi.

"Katakan padaku, apa kamu telah melakukannya dengan Edwin, pacarmu itu? Karena aku baru tahu kalau dia sudah kembali dari luar negeri karena bertemu dengannya semalam di restoran bersama--" June seketika membekap mulutnya, ia ingat benar kalau semalam ia melihat Edwin bersama seorang wanita, tapi itu bukan Sizy.

"Bersama Stefhany?" potong Sizy datar. "Aku sudah putus dengan Edwin beberapa hari lalu, dan aku tidak perduli dia mau jalan sama siapa."

"M-maaf, aku tidak tahu," June merasa tidak nyaman, dan semalam ia memang melihat Edwin pergi bersama Stefhany.

"Tidak masalah. Bagaimana pertanyaanku tadi?" Sizy kembali mengalihkan ke topik awal, ia sudah tidak perduli pada Edwin yang kini sudah menjadi mantannya, bahkan segala kenangan tentang pria itu telah ia kubur dalam-dalam, begitu menangkap basah perselingkuhannya.

"Tergantung masa suburnya," singkat June, dan melihat ada kecemasan diraut sahabatnya itu.

"Jujur padaku Sizy, apa kamu pernah melakukannya dengan pria itu? Apa dia pacar barumu?" cecar June sambil memegangi kedua pundak Sizy yang terlihat melamun tapi kepalanya sedang berfikir keras.

Drrt. Drrt. Drrt.

"Sebentar," June gegas meraih ponselnya yang baru saja berbunyi, lalu menggeser log hijau saat melihat nomor rumah sakit tempatnya berkerja.

📞"Halo?"

📞"..."

📞"Baik, aku segera kesana." June menutup ponselnya dengan wajah tergesa-gesa.

"Maaf Zy, aku harus kerumah sakit sekarang, mendadak ada pasien yang akan melahirkan pagi ini."

Sizy mengangguk, menatap sahabatnya yang bergegas, melarikan mobilnya dengan cepat meninggalkan halaman klinik.

"Berikan aku salah satu kontrasepsi yang terbaik sekalian sebotol air mineral," pinta Sizy begitu berdiri didepan seorang apoteker.

"Maaf Nona, apa boleh saya melihat resep yang diberikan dokter June?" apoteker wanita itu menatap Sizy, ia sempat melihat sekilas wanita didepannya itu berbincang dengan sang pemilik klinik dan apotik tempat dirinya berkerja tadi.

"Dokter June, dia adalah temanku, tidak sempat membuat resep karena terburu-buru kerumah sakit untuk menangani pasiennya yang akan melahirkan pagi ini. Kalau tidak percaya, kamu boleh menelponnya sekarang," menatap sang apoteker wanita yang masih terhitung baru berkerja disana.

"Baiklah, maafkan saya Nona," apoteker wanita itu terpaksa percaya, segera mengambil kontrasepsi yang diminta dari etalase dan memberikannya pada Sizy.

Selesai membayar, Sizy menepi kesamping mobil Clive yang ia pinjam sebelumnya, menoleh kesana-kemari, memastikan kalau tidak ada orang yang memperhatikannya.

Sebelum pil itu masuk kemulutnya, Sizy mengurungkan niatnya karena ragu, lalu membuangnya kedalam tong sampah didekatnya.

...***...

"Kalau aku jadi dia, aku juga pasti akan marah besar," Clive mengusap kasar wajahnya, memandangi noda darah palsu di seprei ranjangnya.

Bersambung...✍️

Terpopuler

Comments

miilieaa

miilieaa

baru baca beberapa bab sudah jatuh cinta/Drool/

2024-12-06

1

🎧✏📖

🎧✏📖

mangat ya 😇👍🙏

2024-11-06

1

💫0m@~ga0eL🔱

💫0m@~ga0eL🔱

nah lho, kok palsu 🤔

2024-10-24

1

lihat semua
Episodes
1 1. Jadilah Ibuku
2 2. Hebatnya Berry
3 3. Hadiah
4 4. Menolak
5 5. Akte Nikah
6 6. Kunjungan Keluarga Mandelson
7 7. Resepsi Pernikahan
8 8. Kamar Kita
9 9. Dua Menjadi Satu
10 10. Seberharga Itukah?
11 11. Sang Guling Berbulu
12 12. Teletubbies vs Yuna
13 13. Ketiduran Membaca Dongeng
14 14. Perundungan
15 15. Saya Bukan Siapa-Siapa
16 16. Bertemu Mantan Rival
17 17. Keterkejutan Clive
18 18. Apa Yang Kamu Sembunyikan?
19 19. Yuna Sakit
20 20. Tidak Merindukan
21 21. Tidak Ingin Satu Almamater
22 22. Memecatnya, Itulah Yang Terbaik
23 23. Kamu Baik Sekali
24 24. Yuna Di Adopsi
25 25. Di Pesta Perjamuan Bisnis
26 26. Kamu Mengagumiku?
27 27. Prinsip Hidup Yuna
28 28. Jadi Idola Para Orang Tua Murid
29 29. Perlakuan Clive
30 30. Sizy Pusing Sendiri
31 31. Minta Bantuan Clive
32 32. Kunjungan
33 33. Isi Paper Bag (Visual Clive Mandelson)
34 34. Di Rumah Arthur
35 35. Berpura-puralah
36 36. Suami Antikku
37 37. Kecelakaan
38 38. Si Tuan Kecil, Kepala Pasukan Anjing
39 39. Berdialog
40 40.
41 41. Visual Berry Mandelson
42 42. Pulang Dari Rumah Sakit
43 43. Di Dealer Mobil
44 44. Test Drive
45 45. Ke Dokter Kandungan
46 46. Visual Yuna
47 47. Kamu Cinta padaku?
48 48. Berita
49 49. Visual Sizy
50 50. Merindukanmu
51 51. Hadiah dari Berry
52 52. Kamu Bisa Mengandalkanku
53 53. Berry Yang Banyak Tanya
54 54. Kedatangan Ayah Yuna
55 55. Berry Menghibur Yuna
56 56. Cuci Tangan
57 57. Clive vs Hendra
58 58. Perempuan, Manusia Berhati Berlian
59 59. Titik Terang
60 60. Marah
61 61. Makan Malam dirumah Morgan
62 62. Aku Mau Gadis Yang Dididik Oleh Ibu
63 63. Tiga Pria Beda Generasi
64 64. Pingsan
65 65. Calon Anak Kita
66 66. Sisi Lain Yuna
67 67. Cerdik, Bukan Licik
68 68. Kebaikan Tidak Untuk Dibalas
69 69. Notif Pesan
70 70. Bersiaplah Ganti Rugi
71 71. Mengalihkan Atensi
72 72. Belum Selesai Dengan Masa Lalu
73 73. Menyusul
74 74. Aku Bisa Gila
75 75. Demi Bisa Berdekatan.
76 76. Minum Obat
77 77. Masih Ada Urusan Yang Jauh Lebih Penting
78 78. Bolehkah Aku Meminta?
79 79. Pria Kecil Itu Berbahaya
80 80. Tamu Dan Beritanya
81 81. Pelindung Mama
82 82. Masih Teka-Teki
83 83. Titik Terang
84 84. Pubertas?
85 85. Mengumumkan Kepemilikan
86 86. Awas!!! Ada Ranjau!!!
87 87. Sayonara
88 88. Bukan Levelmu
89 89. Lionel Mandelson
90 90. Empat Tahun Kemudian
91 91. Hukuman Buat Berry
92 92. Kunjungan Teguh Di Rumah Lidiya
93 93. Poto
94 94. Tamu Tak Diundang
95 95. Tentang kebaikan
96 96. Lamaran
97 97. Berita Tentang Orang Tua Lidiya
98 98. Penyesalan
99 99. Apa Itu Benar?
100 100. Menyaksikan Sendiri
101 101. Membongkar Identitas Sizy
102 102. Bukan Skizofrenia Tapi Psikopat
103 103. Ide Sang Kakek Yang Di Eksekusi Oleh Sang Cucu
104 104. Ruang Persidangan
105 105. Trauma Tentang Hadiah
106 106. Pelayan Kehormatan Mengalihkan Duniaku
107 107. POV Berry Mandelson
108 108. Calon Suami
109 109. Serasa Malam Ini Milik Kita.
110 110. Obrolan Teguh dan Berry
111 111. Cara Melamar Berry
112 112. Khayalan Sizy
113 113. Rencana Spektakuler
114 114. Datang Bantuan.
Episodes

Updated 114 Episodes

1
1. Jadilah Ibuku
2
2. Hebatnya Berry
3
3. Hadiah
4
4. Menolak
5
5. Akte Nikah
6
6. Kunjungan Keluarga Mandelson
7
7. Resepsi Pernikahan
8
8. Kamar Kita
9
9. Dua Menjadi Satu
10
10. Seberharga Itukah?
11
11. Sang Guling Berbulu
12
12. Teletubbies vs Yuna
13
13. Ketiduran Membaca Dongeng
14
14. Perundungan
15
15. Saya Bukan Siapa-Siapa
16
16. Bertemu Mantan Rival
17
17. Keterkejutan Clive
18
18. Apa Yang Kamu Sembunyikan?
19
19. Yuna Sakit
20
20. Tidak Merindukan
21
21. Tidak Ingin Satu Almamater
22
22. Memecatnya, Itulah Yang Terbaik
23
23. Kamu Baik Sekali
24
24. Yuna Di Adopsi
25
25. Di Pesta Perjamuan Bisnis
26
26. Kamu Mengagumiku?
27
27. Prinsip Hidup Yuna
28
28. Jadi Idola Para Orang Tua Murid
29
29. Perlakuan Clive
30
30. Sizy Pusing Sendiri
31
31. Minta Bantuan Clive
32
32. Kunjungan
33
33. Isi Paper Bag (Visual Clive Mandelson)
34
34. Di Rumah Arthur
35
35. Berpura-puralah
36
36. Suami Antikku
37
37. Kecelakaan
38
38. Si Tuan Kecil, Kepala Pasukan Anjing
39
39. Berdialog
40
40.
41
41. Visual Berry Mandelson
42
42. Pulang Dari Rumah Sakit
43
43. Di Dealer Mobil
44
44. Test Drive
45
45. Ke Dokter Kandungan
46
46. Visual Yuna
47
47. Kamu Cinta padaku?
48
48. Berita
49
49. Visual Sizy
50
50. Merindukanmu
51
51. Hadiah dari Berry
52
52. Kamu Bisa Mengandalkanku
53
53. Berry Yang Banyak Tanya
54
54. Kedatangan Ayah Yuna
55
55. Berry Menghibur Yuna
56
56. Cuci Tangan
57
57. Clive vs Hendra
58
58. Perempuan, Manusia Berhati Berlian
59
59. Titik Terang
60
60. Marah
61
61. Makan Malam dirumah Morgan
62
62. Aku Mau Gadis Yang Dididik Oleh Ibu
63
63. Tiga Pria Beda Generasi
64
64. Pingsan
65
65. Calon Anak Kita
66
66. Sisi Lain Yuna
67
67. Cerdik, Bukan Licik
68
68. Kebaikan Tidak Untuk Dibalas
69
69. Notif Pesan
70
70. Bersiaplah Ganti Rugi
71
71. Mengalihkan Atensi
72
72. Belum Selesai Dengan Masa Lalu
73
73. Menyusul
74
74. Aku Bisa Gila
75
75. Demi Bisa Berdekatan.
76
76. Minum Obat
77
77. Masih Ada Urusan Yang Jauh Lebih Penting
78
78. Bolehkah Aku Meminta?
79
79. Pria Kecil Itu Berbahaya
80
80. Tamu Dan Beritanya
81
81. Pelindung Mama
82
82. Masih Teka-Teki
83
83. Titik Terang
84
84. Pubertas?
85
85. Mengumumkan Kepemilikan
86
86. Awas!!! Ada Ranjau!!!
87
87. Sayonara
88
88. Bukan Levelmu
89
89. Lionel Mandelson
90
90. Empat Tahun Kemudian
91
91. Hukuman Buat Berry
92
92. Kunjungan Teguh Di Rumah Lidiya
93
93. Poto
94
94. Tamu Tak Diundang
95
95. Tentang kebaikan
96
96. Lamaran
97
97. Berita Tentang Orang Tua Lidiya
98
98. Penyesalan
99
99. Apa Itu Benar?
100
100. Menyaksikan Sendiri
101
101. Membongkar Identitas Sizy
102
102. Bukan Skizofrenia Tapi Psikopat
103
103. Ide Sang Kakek Yang Di Eksekusi Oleh Sang Cucu
104
104. Ruang Persidangan
105
105. Trauma Tentang Hadiah
106
106. Pelayan Kehormatan Mengalihkan Duniaku
107
107. POV Berry Mandelson
108
108. Calon Suami
109
109. Serasa Malam Ini Milik Kita.
110
110. Obrolan Teguh dan Berry
111
111. Cara Melamar Berry
112
112. Khayalan Sizy
113
113. Rencana Spektakuler
114
114. Datang Bantuan.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!