Siapa Khalid?

"Ziza sepertinya sedang jatuh cinta," ucap Gista dengan mata berbinar, ketika baru saja selesai menemani Kaysar meeting di hotel.

"Yang benar?" Kaysar mencium lembut punggung tangan Gista yang digenggamnya membuat pipi istrinya merona.

"Banyak.yang lihat," ucap Gista malu.

"Biar aja. Biar mereka iri," senyum Kaysar penuh arti.

Gista pun mengukirkan senyum malu malunya sambil berusaha menarik tangannya dari genggaman Kaysar.

Tapi Kaysar ngga melepaskannya. Malah tatapannya sangat lekat.

"Ziza jatuh cinta dengan siapa?"

Kini mereka mulai melangkah beriringan.

"Katanya namanya Khalid." Perasaan Gista sudah mulai tenang. Walaupun sudah bertahun tahun menikah, tetap saja reaksi spontan Kaysar selalu membuat jantung dan hatinya bergetar hebat.

"Khalid? Khalid siapa?" tanya Kaysar merasa ngga kenal.

"Entahlah. Tapi kata Ziza, Setyawan memindahkannya di kelas Ziza. Aneh, kan. Kenapa ngga dari kelas satu aja. Kenapa baru di kelas tiga?"

Kaysar menghentikan langkahnya

"Kamu serius Setyawan lakukan itu?"

"Iya."

Kaysar manggut manggut, kemudian melanjutkan lagi langkahnya sambil berpikir.

Dia jadi penasaran siapa si Khalid yang bisa membuat Setyawan melakukan hal janggal di luar kebiasaannya.

Apalagi kata istrinya, Ziza menyukainya. Ngga bisa dia diamkan dalam waktu lama.

Kaysar sibuk dengan pikiran pikiran di benaknya dengan

Gista yang mengikuti langkahnya.

"Memang aneh. Oke, nanti akan aku tanyakan padanya."

Keduanya saling pandang dan melempar senyum tipis.

"Gista...."

"Kay...."

Gista dan Kaysar balas melambai. Ternyata Cleora dan Jeff.

"Meeting di sini juga?" tanya Jeff setelah keduanya mendekat.

"Kalian juga," tawa Kaysar. Mereka tidak bertemu saat berada di dalam hotel.

Cleora dan Gista pun berpelukan sebentar.

"Katanya Ezra bolos lagi, ya," tawa Cleora.membahas adik Ziza.

"Iya. Katanya ikut balap di sentul." Gista hanya bisa menghela nafas panjang. Ezra berbeda sekali dari Ziza. Hobi balapannya membuat Gista selalu khawatir.

"Maklum, darah nakalnya kental," ejek Cleora sambil melirik Kaysar yang hanya tertawa bersama Jeff.

Ziza beruntung karena seratus persen kloningnya Umayra. Tidak tercemar oleh Kaysar dan kakek buyutnya.

"Eh, kata Quin, Setyawan bawa anak kelas lain ke kelas dia," celoteh Cleora mengganti topik karena melihat wajah cemas Gista.

Rengekan Quin ingin dia sampaikan pada Kaysar dan Gista.

"Itu yang kami bicarakan juga," sahut Gista dengan ekspresi cemas yang memudar.

"Anak siapa dia? Apa Setyawan baru tau ada ada yang pura pura miskin di sekolahnya," kekeh Kaysar.

"Sepertinya begitu," sahut Jeff dengan lengkung tipis di bibirnya.

"Kata Quin, anak baru itu sok cari perhatian Ziza. Tau sendiri, kan, kalo Quin ngga akan suka siapa pun yang mencuri Ziza darinya," tawa Cleora berderai. Teringat betapa masamnya raut Quin saat mengadu, berbeda dengan Theo yang tampak tenang.dan santai.

Tawa mereka berempat pun berderai. Sudah paham betapa posesifnya Quin. Bahkan dengan Ruby pun dia marah.

"Katanya namanya Khalid," sela Cleora lagi dalam.deraian tawanya.

Gista mengangguk anggukkan kepalanya sambil melirik Kaysar yang wajahnya tampak sedikit berubah.

"Aku akan menyelidiki siapa yang berani beraninya menyukai putriku," ucap Kaysar membuat Cleora, Jeff dan Gista menghembuskan nafas.

"Kenapa?" tanya Kaysar heran melihat reaksi ketiganya.

Ngga salah, kan?

Dia daddynya, batinnya.

"Tingkahmu membuat aku sangsi kalo Quin putraku," tukas Jeff dengan senyum.yang semakin lebar.

Cleora dan Gista pun tergelak.

Quin memang lebih cocok jadi anak tengil Kaysar dari pada anak Jeff dan Cleora.

"Wajarlah. Kakek aku dan Cleo orang yang sama," kilah Kaysar kalem.

Kata opanya, Quin memang jelmaannya waktu kecil hingga usia remaja. Tengil dan reseh.

"Oh iya, kamu jangan kaget, Kay. Kata Quin, anaknya terlalu kurus dan tinggi kayak tiang listrik. Seperti ngga dikasih makan berhari hari," cetus Cleora memberitau kemudian tawanya berderai.

Ya, Gista sudah melihatnya.

"Apa?! Masa anak kelas ekslusif kurang gizi," kaget Kaysar geleng geleng kepala.

"Mungkin bawaannya memang kurus. Bukan karena kurang makan," ralat Gista gemas melihat cara pikir suaminya.

"Siapa tau aja, sayang. Orang tuanya sibuk kerja jadi dia ngga terurus," bantah Kaysar cepat.

"Mungkin juga, sih. Dulu aku juga malas makan karena hanya ada bibik di rumah," curhat Jeff setuju dengan pendapat Kaysar.

"Kasian banget, kamu. Bukannya kamu dulu tinggal sama oma, honey," ucap Cleora prihatin. Pantas Jeff dulu selalu senang mendapat bekal darinya waktu jaman putih abu.

"Oma juga sibuk, cinta," lembut Jeff menjawab.

"Oiya." Bibir Cleora merekahkan senyumnya. Jeff selalu punya panggilan romantis untuknya

Gista tersenyum melihatnya. Dan dia tersentak ketika ada satu tangan merengkuh bahunya.

Kaysar.

Suaminya berdiri tanpa jarak darinya.

"Pandangi aku aja. Aku juga romantis, kan. Apalagi kalo di kamar," bisik Kaysar nakal.

*

*

*

Khalid sudah berada di depan rumahnya. Perasaan enggan menyusup dalam dirinya.

Rumah yang sangat sederhana dan terkesan dingin, seolah menolak kehadirannya.

Dia pun memarkirkan motornya tanpa tau ada mobil hitam yang mengikutinya sejak tadi.

Ternyata Setyawan-kepala sekolahnya.

"Serius dia tinggal di sini?" gumam Setyawan ngga percaya. Berkali kali dia mengucek matanya.

Setelah mendapat telpon dari Anggoro, dia berinisiatif langsung terjun sendiri menyelidiki keberadaan Khalid, putra tunggal sahabatnya.

Kemudian dia pun melajukan lagi mobilnya, masih dengan perasaan bingung.

Anggoro, kamu perlu dihajar, geramnya dalam hati setelah mendapatkan satu kesimpulan kalo Khalid dan mamanya hidup menderita.

Sementar itu di dalam rumah, satu suara dingin menyapa Khalid yang baru saja memasukinya.

"Kamu baru pulang?"

"Iya, ma."

Mamanya mengalihkan tatapannya ketika sinar matanya bersinggungan dengan plester di kening Khalid.

Dirinya merasa amat samgat bersalah.

"Kamu beli plester sendiri?" tanya mamanya pelan. Wanita itu pun tampak kurus dengan wajah tirus dan lingkaran panda di sekitar matanya.

"Dikasih teman, ma," jujur Khalid.

Wajah yang mulanya menampilkan rasa bersalah kini mulai mengeras lagi.

"Kamu cerita sama teman?" suara mamanya mulai naek satu oktaf.

Khalil tercekat. Dia terlambat menyadari kesalahannya.

"Kamu bilang kalo mama yang sudah melukai kamu?!" sentak mamanya lagi.

"Tidak, mam. Temanku juga ngga menanyakan penyebabnya," sahut Khalid pelan.

"Bohong, kan. Kamu suka mama nampak jadi orang jahat!"

BUG

PRANG!

Khalid ngga sempat berkelit, bahunya terkena lemparan piring dan piring itu jatuh ke lantai. Pecah berkeping keping.

Khalid meringis menahan sakit. Lemparan mamanya cukup kuat juga. Apalagi bahunya masih memar dan tadi di sekolah dipaksa bermain basket.

Sepasang mata mamanya yang tadi berapi kini meredup. Bahkan kini berkaca kaca.

"Maaf," ucapnya dengan suara bergetar dengan air mata tumpah.

Mamanya kemudian terduduk di kursi dan mulai menangis memilukan.

Khalid menghela nafas panjang dengan hati perih.

"Khalid yang bersihkan, mam." Dia pun ke belakang untuk mengambil sapu dan sorokan untuk membuang serpihan kaca. Pekerjaan yang dulu ngga pernah dia lakukan.

Terpopuler

Comments

Nani heri Upitarini

Nani heri Upitarini

umayra meninggal

2024-11-26

1

Siti Nina

Siti Nina

Istri nya kaysar bukanya umayra ya ko Gista sih namanya,,,apa di ganti ya namanya 🤔

2024-10-10

1

vj'z tri

vj'z tri

🫢🫢🫢🫢 ternyata mama nya

2024-09-27

1

lihat semua
Episodes
1 Pertemuan pertama
2 Niat Quin
3 Hati yang menghangat
4 Ada yang malu malu
5 Siapa Khalid?
6 Siapa Khalid part 2
7 Siapa Khalid? part tiga
8 Kebaikan Ruby
9 Khalid dan Ziza
10 Hilang?
11 Sudah pindah
12 Tidak ditemukan
13 Para sepupu dan sahabat
14 Dibantu Quin
15 Yang terjadi pada Khalid
16 Yang terjadi pada Khalid
17 Yang terjadi pada Khalid
18 Tiga Tahun Kemudian
19 Perasaan yang dulu
20 Skenario yang ngga terduga
21 Hasil penyelidikan
22 Semakin dekat
23 Jogging
24 Mengompori Quin
25 Sarapan bersama keluarga Ziza
26 Membahas tetamgga baru dan pov Theo
27 Kecurigaan tentang Al
28 Misi Sharla
29 Drama yang gagal
30 Ketegasan Khalid
31 Tingkah Random si kembar
32 Ziza dan Khalid
33 Menahan kesal
34 Mulai Kisruh
35 Healing
36 Menyelidiki pelan pelan
37 Rencana Dewa Deva
38 STRIKE
39 Lanjut By
40 Totalitas Sean
41 Pra eksekusi
42 Eksekusi
43 Paska Eksekusi
44 Paska eksekusi part 2
45 Dihadang?
46 Kritis
47 Cemas
48 Saatnya Pembalasan
49 Rencana Karla di pagi hari sebelum penghadangan
50 Paska operasi yang gagal
51 Istri kurang ajar
52 Aku Khalid
53 Welcome Khalid
54 Bukan rahasia lagi
55 Bersama Theo
56 Klarifikasi
57 Keadilan buat Khalid
58 Perusak suasana
59 Lebay
60 Melamar di tempat yang ngga biasa
61 Jodoh Quin
62 Penyelamat yang ditampar
63 Otw jodoh Quin
64 Dendam dan sakit hati
65 otw kencan Quin
66 Di balik acara kencan
67 Belum panas
68 Otw lamaran Ziza
69 Ditampar lagi?
70 otw lamaran Ziza.
71 Ketukar
72 masih Reuni
73 Manis
74 Kekesalan Sheren
75 Ganti dibuly
76 Topeng Theo
77 Penjelasam Khalid
78 Rencana nikah bareng
79 Interogasi
80 Ke Gap
81 Masakan favorit Khalid
82 Menikah
83 Pengumuman Cerita Baru
Episodes

Updated 83 Episodes

1
Pertemuan pertama
2
Niat Quin
3
Hati yang menghangat
4
Ada yang malu malu
5
Siapa Khalid?
6
Siapa Khalid part 2
7
Siapa Khalid? part tiga
8
Kebaikan Ruby
9
Khalid dan Ziza
10
Hilang?
11
Sudah pindah
12
Tidak ditemukan
13
Para sepupu dan sahabat
14
Dibantu Quin
15
Yang terjadi pada Khalid
16
Yang terjadi pada Khalid
17
Yang terjadi pada Khalid
18
Tiga Tahun Kemudian
19
Perasaan yang dulu
20
Skenario yang ngga terduga
21
Hasil penyelidikan
22
Semakin dekat
23
Jogging
24
Mengompori Quin
25
Sarapan bersama keluarga Ziza
26
Membahas tetamgga baru dan pov Theo
27
Kecurigaan tentang Al
28
Misi Sharla
29
Drama yang gagal
30
Ketegasan Khalid
31
Tingkah Random si kembar
32
Ziza dan Khalid
33
Menahan kesal
34
Mulai Kisruh
35
Healing
36
Menyelidiki pelan pelan
37
Rencana Dewa Deva
38
STRIKE
39
Lanjut By
40
Totalitas Sean
41
Pra eksekusi
42
Eksekusi
43
Paska Eksekusi
44
Paska eksekusi part 2
45
Dihadang?
46
Kritis
47
Cemas
48
Saatnya Pembalasan
49
Rencana Karla di pagi hari sebelum penghadangan
50
Paska operasi yang gagal
51
Istri kurang ajar
52
Aku Khalid
53
Welcome Khalid
54
Bukan rahasia lagi
55
Bersama Theo
56
Klarifikasi
57
Keadilan buat Khalid
58
Perusak suasana
59
Lebay
60
Melamar di tempat yang ngga biasa
61
Jodoh Quin
62
Penyelamat yang ditampar
63
Otw jodoh Quin
64
Dendam dan sakit hati
65
otw kencan Quin
66
Di balik acara kencan
67
Belum panas
68
Otw lamaran Ziza
69
Ditampar lagi?
70
otw lamaran Ziza.
71
Ketukar
72
masih Reuni
73
Manis
74
Kekesalan Sheren
75
Ganti dibuly
76
Topeng Theo
77
Penjelasam Khalid
78
Rencana nikah bareng
79
Interogasi
80
Ke Gap
81
Masakan favorit Khalid
82
Menikah
83
Pengumuman Cerita Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!