Bab.02. Di abaikan mertua

Suamiku minta maaf karena tidak berterus terang, akupun memaafkan nya, tapi aku semakin berhati-hati, aku lebih giat berjualan dan lebih rajin menabung.

Sejak pengakuan suamiku tentang jabatannya, berdampak pada uang belanja dan uang bulanan ku, yang naik 100 %, aku tetap tidak banyak menuntut, apa saja yang di berikan, aku selalu nurut, dia belikan handphone baru aku terima dan tentunya berterimakasih.

Setiap aku belanja pakai uang bulanan past aku bilang, namun suamiku berkata bahwa itu sudah menjadi hakkku, jadi terserah aku gunakan untuk apa.

Dengan begitu aku pindahkan saja beberapa ke rekening pribadiku atau rekening rahasiaku.

Hari berlalu, Minggu dan bulan berganti, selama itu juga mertuaku tidak tidak pernah datang.

Suatu hari suamiku pulang dan mengatakan, bahwa kami akan pindah ke Jakarta, Orang kepercayaan ayahnya, sudah Pensiun, jadi suamiku yang harus menggantikan orang itu.

Akupun sudah tahu kebesaran nama Mahesa, hingga membuatku mempersiapkan mentalku, dan tentunya materi, aku bukan matre, tidak akan aku meminta kepada suamiku untuk belanja yang yang aneh-aneh, prinsip ku aku harus lebih giat menyimpan uang, perhiasan tidak terlalu penting, walau aku juga beli, hanya agar Suamiku tahu uang bulanan ku ada pergerakan.

Orangtuaku melepas kami pergi, aku hanya bilang, bahwa suamiku di pindah tugaskan oleh kantor pusat, orangtuaku walau tidak sekolah tinggi, tapi sedikit sedikit paham, mereka mengerti.

"Neng, nanti saat ada waktu ayah dan ibu akan datang menjenguk kalian, ucap Sang Ayah.

"Ia Ayah, ucapku dan mencium tangan kedua orangtuaku, dan kakakku.

Kenziro, saat itu sudah berumur 1 tahun, dengan di antar sopir, kami menuju Jakarta, rumah kami di titipkan kepada orang kantor, dsn setelah menempuh waktu hampir 4 jam, karena beberapa kali berhenti di rest area, kami tiba di rumah Orang tua mas Panji.

Sebuah rumah seperti istana, tapi bagiku asal bersama suamiku, aku tidak masalah, hanya saja aku harus berhati-hati, apalagi aku orang kampung.

Kami di sambut oleh kedua orang tua mas Panji dan ketiga kakaknya, yang juga sudah berkeluarga, bahkan anak-anak mereka sudah Besar.

Tatapan mereka yang biasa saja, membuatku tidak tenang, tapi aku berusaha tenang, aku melaksanakan peradatan, menyala dan mencium tangan.

Tapi aku sedih, putraku tidak di sambut oleh mereka, tidak ada sapaan layaknya kakek dan nenek pada umumnya.

Mas Panji juga terlihat tidak mempersoalkan itu, pelayan mengantarku ke kamar yang sudah di sediakan, dan ada tempat tidur khusus untuk Kenziro.

Di lantai 3 itulah letaknya tempat kami tinggal, disitu sudah komplit bahkan dapur kecil juga ada.

Setelah beberapa waktu, mas Panji datang dan minta di buatkan kopi, saat minat dapur, ternyata semuanya tersedia.

Sambil minum kopi, mas Panji bercerita, dia mengatakan, bahwa aku tidak boleh turun ke lantai dasar lewat pintu tengah yang langsung terhubung dengan ruang tengah, jika da keperluan, aku lewat pintu sebelah dapur, walau itu juga pintu lifth.

Aku hanya nurut tidak membantah, kemudian suamiku melanjutkan ceritanya, bahwa aku tidak di berikan fasilitas pembantu, jadi lantai 3, di khususkan untuk kami, walau berbagi ruangan dengan kakak perempuan nya, yang di pisah menggunakan tembok, semua lengkap, ada sofa, televisi pokoknya layaknya rumah sendiri.

Kami memiliki 3 kamar, dan 1 kamar untuk gudang katanya, akhirnya aku berpikir, aku layaknya tinggal dalam penjara.

Tidak mau ambil pusing, bahkan aku berusaha untuk membiasakan diri, dan setelah beberapa hari, aku terbiasa, namun masalah nya, persediaan di dapur sudah menipis, aku bertanya kepada suamiku dan dia hanya menjawab, di depan komplek ada supermaket, gunakan saja motor yang sengaja di belikan untukku.

Aku ke supermarket lewat lifth yang menghubungkan pintu belakang, ada juga tangga biasa, dan ternyata di situ tertulis, kalau turun, gunakan tangga biasa, aku ikuti, setelah mengunci kamar dan menggendong Kenziro, aku kesamping dan melihat motor motor beat ada terparkir.

"Maaf Nona Muda, menurut nyonya besar, kalau keluar, lewat pintu samping, begitu juga nanti saat kembali, ini kuncinya, ucap seorang pelayan.

"Terimakasih mbak, ucap Ku dan membuka pintu, setelah motor aku keluarkan, kembali pintu aku kunci dari dari luar dan berangkat ke supermarket.

Aku belanja tidak banyak karena hanya kakak motor, aku sendiri sejak sejak SMP sudah bisa bawa mobil, karena ayahku punya mobil untuk jualan dan juga kami punya mobil Keluarga walau hanya sekelas Toyota Rush, yang belinya kredit hehehehe.

Di supermarket juga aku dapat informasi, bahwa dalam jarak sekilo meter, ada pasar tradisional, selesai belanja aku pulang.

Mas Panji kelihatan sangat sibuk, jadi dia selalu pulang di atas jam 7 malam, kadang jam 10 malam baru tiba, selesai mandi minum teh hangat dia langsung tidur.

Seperti biasa aku tak banyak bicara, hanya bertanya sekedar, dan menawarkan makan makan malam.

Mas Panji juga memang tipikal tidak banyak bicara, aku sudah terbiasa, begitu setiap hari hingga genap lah sebulan aku tinggal di rumah itu, dan dalam sebulan, aku hanya bertemu dengan keluarga mertua, saat Sabtu atau Minggu.

Kedua mertuaku hanya menyapa seadanya, tapi Kenziro putraku di abaikan, berbeda dengan putra kakak iparku yang perempuan, yang hampir seumuran dengan Kenziro, yang di ajak berbicara walau si bayi tidak membalasnya.

Mertua ku terlihat sangat akrab dengan ipar- ipar ku yang lain, sedangkan aku hanya bermain dengan putraku saja.

Waktu terus berjalan, 2 hari sekali saat pagi setelah suamiku berangkat kerja, aku ke pasar, belanja sayur, ikan dan daging, aku berekreasi, dengan nonton tutorial saat istirahat setelah menyelesaikan pesanan pelanggan ku, yang kini sehari bisa sampai 30 pesanan.

Beberapa bulan kemudian, suamiku sudah matang pulang tepat waktu, selalu di atas jam 10 malam.

Dia juga sudah jarang ngobrol denganku, uang belanja dan bulanan memang tidak berubah, tapi dia sudah tidak lagi punya waktu buat aku dan Kenziro.

Biasanya hari Sabtu kami pergi jalan-jalan, kini sudah tidak lagi, dia bilang kalau mau ke Mall silahkan pergi sendiri, jika aku mau pergi ke mall, maka dia bawa mobil yang satu lagi, dan herannya, mobil itu akan di parkir di pintu samping, yang ada bangunan kecil, ternyata tanah itu sengaja di beli untuk parkiran mobil ku dan motorku dan di buatkan jalan, hingga jalan raya.

Karena sudah gak tahan akhirnya aku bertanya, mengapa mertua tidak tidak pernah menanyakan Kenziro atau aku sebagai menantu, suamiku terdiam.

Dengan menarik nafas panjang akhirnya dia menjelaskan semuanya, intinya mereka tidak setuju mas Panji menikah denganku karena statusku, dan soal Kenziro, mas Panji mengatakan bahwa kedua orang tuanya tidak mengakuinya.

Aku langsung tersentak mendengar ucapan suamiku.

Terpopuler

Comments

Yani

Yani

Sungguh menyesakkan dada serumah tapi di anggap tifak ada

2024-10-14

0

Neulis Saja

Neulis Saja

yah kalau tdk serumah gak jadi masalah diakui atau tdk oleh mertua tapi kalau serumah nyesek juga

2024-10-09

1

Soraya

Soraya

typo nya thor perhatikan

2024-08-28

1

lihat semua
Episodes
1 Bab. 1 awal mula
2 Bab.02. Di abaikan mertua
3 Bab 03. Persiapan Diri
4 Bab.04. Pembacaan putusan
5 Bab 5. Keputusan ; Bercerai dan pindah Rumah
6 Bab. 06. Cincin ajaib dan warisan
7 Bab. 07. Memulai hidup Baru
8 Bab.08.Mulsi berjualan. Halimah Vegetabale
9 Bab.09. Heboh
10 Bab.10. Perdebatan dan terus berusaha
11 Bab. 11. Tetap bekerja keras
12 Bab. 12. Terus Berjuang
13 Bab.13. Perlahan tapi Pasti
14 Bab. 14 Jenius
15 Bab. 15. Membeli Bank Berlian
16 Bab. 16. Kenziro di gugat
17 Bab.17. Orang bodoh
18 Bab. 18 Bertemu Keluarga Mahesa
19 Bab.19. Rencana terus maju
20 Bab. 20. Pertambahan Perusahaan
21 Bab. 21. Perkembangan
22 Bab.22. Liburan
23 Bab.23. Rencana lebih besar
24 Bab.24. makin berjaya
25 Bab. 25. Perampokan
26 Bab.26. Pembalasan
27 Bab. 27. The Brotherhood Familly
28 Bab.28. Mengadopsi Martina
29 Bab. 29. Kenziro Bertemu Panji
30 Bab.30. Kenziro melawan
31 Bab, 31. Perubahan Martina
32 Bab. 33. Masalah sedikit
33 Bab. 33. Martina Menjadi orang kaya
34 Bab.34. Rencana untuk Martina
35 Bab.35. Babak Penyisihan: Record Nasional dan Propinsi terpecahkan
36 Bab. 36. Record masih berlanjut
37 Bab. 37. Kemenangan Kenziro
38 Bab.38. Tantangan Kenziro
39 Bab. 39. Kelengkaan
40 Bab.40. Membantu Teman-teman
41 Bab. 41. Kontrak aneh
42 Bab. 42. Mengganggu Mahesa Group
43 Bab.43. Pengrusakan Toko Halimah
44 Bab.44. Menang Mutlak
45 Bab. 45. Gelar Ganda
46 Bab. Semua berbahagia
47 Bab.47. Syukuran kemenangan
48 Bab. 48. Korban yang lain
49 Bab. Jessy Santoso Mahesa
50 Bab. 50. Pesanan Besar
51 Bab. 51. Julian Aldrin di Kerjai
52 Bab. 52. Sahabat dan Anak buah Terbaik
53 Bab. 53. Kenziro vs Pangki Mahesa
54 Bab.54. Mantan ibu mertua
55 Bab.55. Gugatan dan Pencerahan
56 Bab. 56. Medsos berbicara
57 Bab.57. Semua Cerdik
58 Bab.58. santai
59 Bab.59. Kemajuan
60 Bab.60. Masuk Kuliah
61 Bab. 61. Kenziro dan Martina di ganggu
62 Bab. 62. Nasib Lucky Dewantoro
63 Bab. 63. Akhir dari Lucky
64 Bab.64. Dosen Termuda
65 Bab. 65. Perusahaan di retas
66 Bab.66 Tiantang Fantasy Corporation
67 Bab. 67. 10 tahun Perceraian
68 Bab.68. Menjadi Super Kaya
69 Bab.69. Bro Dosen
70 Bab. 70. Mengintimidasi Keluarga Mahesa
71 Bab. 71. Penghancuran di mulai
72 Bab. 72. Julian Aldrin beraksi
73 Bab.73. Diambang kehancuran
74 Bab.74. Perubahan
75 Bab. 75. Elise telah berubah
76 Bab.76. Ibu kandung Martina
77 Bab.77. kebahagiaan 2 orang ibu
78 Bab.78. Hadiah untuk Nenek
79 Bab.79. Sebuah Kebahagiaan
80 Bab. 80. Bersaudara lebih baik
81 Bab. 81. Kebahagiaan dan Penyesalan
82 Bab.82. orangtuanya Marce
83 Bab.83. Kacang Lupa kulit
84 Bab. 84. The Milenium Universe
85 Bab. 85. Perang Dingin
86 Bab. 86. Perusahan di tekan
87 Bab.87. Perdebatan Sengit
88 Bab. 88. Harga Diri
89 Bab.89. Keputusan CEO HAKA GROUP
90 Bab. 90. Buzzer bodoh
91 Bab. 91. Dead Lock
92 Bab. 92. Akhirnya di bayar
93 Bab.93. Terima nasib
94 Bab.94. Kembali minta tolong
95 Bab.95. Suasana ibukota bagian 1.
96 Bab.96.Suasana Ibu kota bagian 2
97 Bab.97. Penangkapan sejumlah elite
98 Bab. 98. Hadiah bagi Pahlawan
99 Bab. 99. Biadab
100 Bab. 100. Penjara
101 Bab. 101. Nasib seorang Kombes
102 Bab.102. Persidangan
103 Bab.103. Penjara dan Kehidupan
104 Bab.104. Kehidupan Elise dan Aretha
105 Bab.105. Jiwa kemanusiaan
106 Bab.106. Anak Baru
107 Bab. 107. Kebodohan seorang artist
108 Bab.108. Pembicaraan Adik dan Kakak
109 Bab.109. Kebahagiaan Maximilian dan Patricia
110 Bab.110. Aretha dan Panji bubar
111 Bab.111. Hidup baru Aretha dan Sialnya si artis
112 Bab.112. Kebodohan Warren
113 Bab. 113. Khayalan Panji
114 Bab. 114. Rencana pada janda
115 Bab.115. Tentang Desa Halimah
116 Bab.116. Rencana Warren dan Panji
117 Bab. 117. Penjelasan Kenziro
118 Bab.118. Tuntutan Kenziro
119 Bab. 119. Penangkapan
120 Bab. 120. Memohon ampun
121 Bab.121. licik ketemu licik
122 Bab.122. Panji oh Panji
123 Bab.123. serba-serbi
124 Bab.124. Bercerai lagi
125 Bab.125. Ketulusan Aretha, Elise dan Halimah
126 Bab.126. Mulai berasa siksa
127 Bab. 127. lain istri lain pikiran
128 Bab.128. Para janda sukses
129 Bab.129. Permohonan Maaf
130 Bab.130. Semua demi anak
131 Bab.131. Nurmala berbuat ulah
132 Bab.132. Akhir dari sebuah perjalanan.
133 Pengumuman
134 Bab. 134. S2. Perjalanan Baru
135 Bab. 135. S2. Getaran Hati laki-laki
136 Bab.136. S2. Emily Roselyn
137 Bab.137. S2. Arby Alamsyah
138 Bab.138. S2. Kemampuan seorang Halimah
139 Bab. 139. S2. Warga yang Bodoh
140 Bab.140. S2. Membangun Pulau
141 Bab.141 S2. Niat Berbagi
142 Bab. 142. S2. Berbagi : Janda 3 anak.
143 Bab.143. S2. Rencana kedepan
144 Bab. 144. S2. Umur Panjang
145 Bab.145. S2. Kenziro dan Emily
146 Bab.146. S2. Penelusuran kasus
147 Bab.147. S2. eksekusi
148 Bab.148. S2. Menolong ibu dan bayi
149 Bab.149. S2. Harapan Halimah
150 Bab.150. S2. Hati ibu
151 Bab.151. S2. Lahirnya saingan
152 Bab. 152. S2. Mantan alumni
153 Bab.153.S2. Reunian Marce
154 Bab.154. S2. Hadiah sebuah dedikasi
155 Bab. 155. S2 .Pangki bergerilya
156 Bab. 156. S2 .Pengkhianat
157 Bab.157. S2. Nyaris Bertemu
158 Bab. 158. S2. Penyusup
159 Bab. 159. S2. Ketemuan
160 Bab.160. Rahasia Kenziro dan Martina
161 Bab. 161. S2. Demi Halimah
162 Bab.162. S2. Tantangan Terbuka
163 Bab.163. S2. Rudolf dan perubahan hidup keluarga Marce
164 Bab. 164. S2. refleksi
165 Bab. 165. Masalah di pasar
166 Bab.166. S2 .Pangki semakin stres
167 Bab.167. S2. Musuh bertambah
168 Bab. 168. S2. Persaingan semakin sengit
169 Bab. 169. S2. Kesempurnaan
170 Bab. 170. S2. Tiba Kansas Amerika
171 Bab.171. Pembicaraan di kedai
172 Bab. 172. S2. Tentang Chris Kholby
173 Bab. 173. S2. Bertemu Chris Kholby
174 Bab.174. S2. Nathan yang beruntung
175 Bab. 175. S2. sang pewaris
176 Bab.176. S2. Warisan dari sang Ibu
177 Bab. 177. S2, Tugas sang adik
178 Bab. 178. S2. Tugas selesai
179 Bab.179. S2. Dikson Orlando
180 Bab.180. Blacklist untuk Pengkhianat
181 Bab.181. S2. Rudolf Bergerilya
182 Bab.182. S2. Menyerang
183 Bab. 183. S2. BigData Resource VS Mahesa Brother's Group
184 Bab.184. S2. tenang sebelum badai
185 Bab. 185. S2. hukuman bagi pengkhianat
186 Bab.186. S2. Perang Bahan pokok
187 Bab.187. S2. Tidak ada ampun
188 Bab.188. S2. Persaingan Terbuka
189 Bab. 189. S2. Persiapan pernikahan
190 Bab. 190. S2. Akibat Pembatalan
191 Bab.191. S2. Tantangan Baru
192 Bab. 192. Masa Depan
193 Bab. 193 S2. Halimah mulai tegas
194 Bab. 194 S2. Kemarahan Halimah.
195 Bab. 195. S2. Mulai penghancuran.
196 Bab. 196. S2. Pembicaraan ibu dan anak
197 Bab. 197. S2. Perlahan tapi pasti
198 Bab. 198. S2. Kehancuran ECO Buisnisse Revolution dan Singh Lander
Episodes

Updated 198 Episodes

1
Bab. 1 awal mula
2
Bab.02. Di abaikan mertua
3
Bab 03. Persiapan Diri
4
Bab.04. Pembacaan putusan
5
Bab 5. Keputusan ; Bercerai dan pindah Rumah
6
Bab. 06. Cincin ajaib dan warisan
7
Bab. 07. Memulai hidup Baru
8
Bab.08.Mulsi berjualan. Halimah Vegetabale
9
Bab.09. Heboh
10
Bab.10. Perdebatan dan terus berusaha
11
Bab. 11. Tetap bekerja keras
12
Bab. 12. Terus Berjuang
13
Bab.13. Perlahan tapi Pasti
14
Bab. 14 Jenius
15
Bab. 15. Membeli Bank Berlian
16
Bab. 16. Kenziro di gugat
17
Bab.17. Orang bodoh
18
Bab. 18 Bertemu Keluarga Mahesa
19
Bab.19. Rencana terus maju
20
Bab. 20. Pertambahan Perusahaan
21
Bab. 21. Perkembangan
22
Bab.22. Liburan
23
Bab.23. Rencana lebih besar
24
Bab.24. makin berjaya
25
Bab. 25. Perampokan
26
Bab.26. Pembalasan
27
Bab. 27. The Brotherhood Familly
28
Bab.28. Mengadopsi Martina
29
Bab. 29. Kenziro Bertemu Panji
30
Bab.30. Kenziro melawan
31
Bab, 31. Perubahan Martina
32
Bab. 33. Masalah sedikit
33
Bab. 33. Martina Menjadi orang kaya
34
Bab.34. Rencana untuk Martina
35
Bab.35. Babak Penyisihan: Record Nasional dan Propinsi terpecahkan
36
Bab. 36. Record masih berlanjut
37
Bab. 37. Kemenangan Kenziro
38
Bab.38. Tantangan Kenziro
39
Bab. 39. Kelengkaan
40
Bab.40. Membantu Teman-teman
41
Bab. 41. Kontrak aneh
42
Bab. 42. Mengganggu Mahesa Group
43
Bab.43. Pengrusakan Toko Halimah
44
Bab.44. Menang Mutlak
45
Bab. 45. Gelar Ganda
46
Bab. Semua berbahagia
47
Bab.47. Syukuran kemenangan
48
Bab. 48. Korban yang lain
49
Bab. Jessy Santoso Mahesa
50
Bab. 50. Pesanan Besar
51
Bab. 51. Julian Aldrin di Kerjai
52
Bab. 52. Sahabat dan Anak buah Terbaik
53
Bab. 53. Kenziro vs Pangki Mahesa
54
Bab.54. Mantan ibu mertua
55
Bab.55. Gugatan dan Pencerahan
56
Bab. 56. Medsos berbicara
57
Bab.57. Semua Cerdik
58
Bab.58. santai
59
Bab.59. Kemajuan
60
Bab.60. Masuk Kuliah
61
Bab. 61. Kenziro dan Martina di ganggu
62
Bab. 62. Nasib Lucky Dewantoro
63
Bab. 63. Akhir dari Lucky
64
Bab.64. Dosen Termuda
65
Bab. 65. Perusahaan di retas
66
Bab.66 Tiantang Fantasy Corporation
67
Bab. 67. 10 tahun Perceraian
68
Bab.68. Menjadi Super Kaya
69
Bab.69. Bro Dosen
70
Bab. 70. Mengintimidasi Keluarga Mahesa
71
Bab. 71. Penghancuran di mulai
72
Bab. 72. Julian Aldrin beraksi
73
Bab.73. Diambang kehancuran
74
Bab.74. Perubahan
75
Bab. 75. Elise telah berubah
76
Bab.76. Ibu kandung Martina
77
Bab.77. kebahagiaan 2 orang ibu
78
Bab.78. Hadiah untuk Nenek
79
Bab.79. Sebuah Kebahagiaan
80
Bab. 80. Bersaudara lebih baik
81
Bab. 81. Kebahagiaan dan Penyesalan
82
Bab.82. orangtuanya Marce
83
Bab.83. Kacang Lupa kulit
84
Bab. 84. The Milenium Universe
85
Bab. 85. Perang Dingin
86
Bab. 86. Perusahan di tekan
87
Bab.87. Perdebatan Sengit
88
Bab. 88. Harga Diri
89
Bab.89. Keputusan CEO HAKA GROUP
90
Bab. 90. Buzzer bodoh
91
Bab. 91. Dead Lock
92
Bab. 92. Akhirnya di bayar
93
Bab.93. Terima nasib
94
Bab.94. Kembali minta tolong
95
Bab.95. Suasana ibukota bagian 1.
96
Bab.96.Suasana Ibu kota bagian 2
97
Bab.97. Penangkapan sejumlah elite
98
Bab. 98. Hadiah bagi Pahlawan
99
Bab. 99. Biadab
100
Bab. 100. Penjara
101
Bab. 101. Nasib seorang Kombes
102
Bab.102. Persidangan
103
Bab.103. Penjara dan Kehidupan
104
Bab.104. Kehidupan Elise dan Aretha
105
Bab.105. Jiwa kemanusiaan
106
Bab.106. Anak Baru
107
Bab. 107. Kebodohan seorang artist
108
Bab.108. Pembicaraan Adik dan Kakak
109
Bab.109. Kebahagiaan Maximilian dan Patricia
110
Bab.110. Aretha dan Panji bubar
111
Bab.111. Hidup baru Aretha dan Sialnya si artis
112
Bab.112. Kebodohan Warren
113
Bab. 113. Khayalan Panji
114
Bab. 114. Rencana pada janda
115
Bab.115. Tentang Desa Halimah
116
Bab.116. Rencana Warren dan Panji
117
Bab. 117. Penjelasan Kenziro
118
Bab.118. Tuntutan Kenziro
119
Bab. 119. Penangkapan
120
Bab. 120. Memohon ampun
121
Bab.121. licik ketemu licik
122
Bab.122. Panji oh Panji
123
Bab.123. serba-serbi
124
Bab.124. Bercerai lagi
125
Bab.125. Ketulusan Aretha, Elise dan Halimah
126
Bab.126. Mulai berasa siksa
127
Bab. 127. lain istri lain pikiran
128
Bab.128. Para janda sukses
129
Bab.129. Permohonan Maaf
130
Bab.130. Semua demi anak
131
Bab.131. Nurmala berbuat ulah
132
Bab.132. Akhir dari sebuah perjalanan.
133
Pengumuman
134
Bab. 134. S2. Perjalanan Baru
135
Bab. 135. S2. Getaran Hati laki-laki
136
Bab.136. S2. Emily Roselyn
137
Bab.137. S2. Arby Alamsyah
138
Bab.138. S2. Kemampuan seorang Halimah
139
Bab. 139. S2. Warga yang Bodoh
140
Bab.140. S2. Membangun Pulau
141
Bab.141 S2. Niat Berbagi
142
Bab. 142. S2. Berbagi : Janda 3 anak.
143
Bab.143. S2. Rencana kedepan
144
Bab. 144. S2. Umur Panjang
145
Bab.145. S2. Kenziro dan Emily
146
Bab.146. S2. Penelusuran kasus
147
Bab.147. S2. eksekusi
148
Bab.148. S2. Menolong ibu dan bayi
149
Bab.149. S2. Harapan Halimah
150
Bab.150. S2. Hati ibu
151
Bab.151. S2. Lahirnya saingan
152
Bab. 152. S2. Mantan alumni
153
Bab.153.S2. Reunian Marce
154
Bab.154. S2. Hadiah sebuah dedikasi
155
Bab. 155. S2 .Pangki bergerilya
156
Bab. 156. S2 .Pengkhianat
157
Bab.157. S2. Nyaris Bertemu
158
Bab. 158. S2. Penyusup
159
Bab. 159. S2. Ketemuan
160
Bab.160. Rahasia Kenziro dan Martina
161
Bab. 161. S2. Demi Halimah
162
Bab.162. S2. Tantangan Terbuka
163
Bab.163. S2. Rudolf dan perubahan hidup keluarga Marce
164
Bab. 164. S2. refleksi
165
Bab. 165. Masalah di pasar
166
Bab.166. S2 .Pangki semakin stres
167
Bab.167. S2. Musuh bertambah
168
Bab. 168. S2. Persaingan semakin sengit
169
Bab. 169. S2. Kesempurnaan
170
Bab. 170. S2. Tiba Kansas Amerika
171
Bab.171. Pembicaraan di kedai
172
Bab. 172. S2. Tentang Chris Kholby
173
Bab. 173. S2. Bertemu Chris Kholby
174
Bab.174. S2. Nathan yang beruntung
175
Bab. 175. S2. sang pewaris
176
Bab.176. S2. Warisan dari sang Ibu
177
Bab. 177. S2, Tugas sang adik
178
Bab. 178. S2. Tugas selesai
179
Bab.179. S2. Dikson Orlando
180
Bab.180. Blacklist untuk Pengkhianat
181
Bab.181. S2. Rudolf Bergerilya
182
Bab.182. S2. Menyerang
183
Bab. 183. S2. BigData Resource VS Mahesa Brother's Group
184
Bab.184. S2. tenang sebelum badai
185
Bab. 185. S2. hukuman bagi pengkhianat
186
Bab.186. S2. Perang Bahan pokok
187
Bab.187. S2. Tidak ada ampun
188
Bab.188. S2. Persaingan Terbuka
189
Bab. 189. S2. Persiapan pernikahan
190
Bab. 190. S2. Akibat Pembatalan
191
Bab.191. S2. Tantangan Baru
192
Bab. 192. Masa Depan
193
Bab. 193 S2. Halimah mulai tegas
194
Bab. 194 S2. Kemarahan Halimah.
195
Bab. 195. S2. Mulai penghancuran.
196
Bab. 196. S2. Pembicaraan ibu dan anak
197
Bab. 197. S2. Perlahan tapi pasti
198
Bab. 198. S2. Kehancuran ECO Buisnisse Revolution dan Singh Lander

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!