Pagi itu, mas Panji, memberikan uang bulanan sebesar 2 milyar, katanya untuk beberapa bulan kedepan, begitu juga belanja harian, dia memberikan ku 250 juta, kemudian dia pergi alasannya ke kantor.
Setelah suamiku berangkat, aku juga pergi, tujuan pertama adalah ke bank, dan buka rekening, aku transfer uangnya dan hanya menyisakan 10 juta, total uang bulanan selma ini hingga hari ini, ada 3,5 milyar, uang belanja dapur, 480 juta, aku transfer ke rekening baru, sebesar 470 juta.
Semua aku lakukan demi masa depan Kenziro.
Masih ada 1 Rekening khusus yang di buat oleh Mas Panji yaitu rekening untuk Kenziro, totalnya sudah mencapai 15 milyar, karena setahuku mas Panji selalu mengisinya.
Lagian Rekening itu menggunakan namaku, tapi kami sudah sepakat, uang itu tidak bisa gunakan, soal uang mas Panji sangat percaya padaku, terlepas uang itu juga hasil taruhannya.
Aku pindahkan uang itu ke rekening Baru dengan bentuk rekening deposito.
Setelah semuanya selesai, aku Kenziro, ke Restoran untuk makan siang.
Disana aku melihat suamiku sedang duduk bersama seorang wanita, yang tampilan nya begitu cantik dan modis, maklum dia anak orang kaya dan sekolah di luar negeri.
Aku diam saja, tak peduli, aku panggil pelayan dan membayar makananku sejumlah 270 ribu cash.
Aku keluar dari Mall dan lanjut ke Dealer, aku bertanya saja soal mobil, yang bisa di gunakan untuk angkut barang.
Aku naksir dengan Daihatsu Grandmax full station, harganya tidak terlalu mahal, aku minta kartu namanya, dan pergi dari dealer itu.
Aku cari jasa pembuatan SIM, dan aku dapat dengan harga 1 juta sehari jadi, ketemuan Selasa pagi, aku kasih DP 200 ribu.
Semua sudah beres, aku langsung pulang rumah, tiba di rumah sudah sore, aku langsung memandikan Kenziro dan aku juga, setelah itu aku panaskan masakan pagi di microwave.
Mas Panji belum pulang, pemilik rumah sewa, memberi kabar, bahwa semua pesanan ku telah di beli, kalian saja bisa bisa datang tempati.
Aku jawab besok aku mulai tinggal, sebelum berangkat nanti ku hubungi, pesanku pada pemilik.
sudah jam 8 mas Panji belum pulang, terpaksa aku makan sendiri, selesai makan, aku menulis surat perpisahan, kemudian aku masukkan dalam dalam amplop termasuk 2 Cincin pernikahan kami.
Jam 11 malam, akhirnya mas Panji pulang, aku berpura-pura tidur saja, aku buka mata sedikit, dan melihat mas Panji duduk di sofa, dia melihat handphone milikku, tapi sudah ku password dan matikan data seluler maupun WiFi.
Seluruh ATM baru sudah ku simpan di dompet dan masukkan kedalam box sepatu di tempat sepatu kami.
Dia membuka tas ku dan mengambil ATM milik Kenziro, dan menyimpannya, untung tadi sudah ku pindahkan uangnya.
ATM uang bulanan ku juga di ambilnya, belakangan aku tahu itu semua atas saran mertuaku, 2 ATM itu udm diambilnya, sedangkan rekening rahasiaku tidak ada ATM, karena aku pakai aplikasi mandiri on-line.
Pagi subuh, aku bangun dan mengambil dompet kecil yang aku dapat saat beli emas di pasar, disana ada 3 ATM, setelah aku shalat Subuh, aku berganti pakaian stelan celana jeans dan kaos agak longgar, ATM aku masukan di balik resleting celana, takutnya nanti di periksa.
Beruntung, kotak perhiasan, sudah ku titipkan ke ibu penjual sayur di di pasar, dan sebagian bajuku, yang masih baru, totalnya ada 2 koper yang ku titipkan di rumah ibu itu, dan kunci kamarnya aku pegang.
Aku masak seperti biasa, tapi ukurannya tidak banyak, cukup untuk sarapan pagi kami berdua, aku juga sudah membuatkan kopi saat mas Panji sedang mandi.
"Mas ini pelayananku terakhir ku sebagai istri mu, jika hati ini kami tidak menceraikan aku, tetap aku akan pergi dari rumah ini ping lambat besok pagi.
Setelah dia berganti pakaian, menyelesaikan minum kopinya, dari mengajak aku ke ruang utama, disana sudah berkumpul keluarga suruh penghuni rumah, juga ada keluarga besarnya, termasuk Kakek dan Nenek mas Panji dari ibunya maupun Ayahnya.
Tidak ada satupun dari mereka yang menyambut Kenziro sebagai cucunya, aku sudah tahu apa tujuan mereka berkumpul, aku juga tidak akan banyak bicara selain menerima.
Mereka semua bicara sesama mereka saja, sambil menikmati makanan yang ada di meja, bahkan mas Panji tidak menemaniku, aku gak menyentuh apapun makanan yang ada, Kenziro, sudah ku bawakan, biscuit kesukaannya yang memang khusus bayi.
Ternyata mereka Menunggu, wanita yang kulihat kemarin dia adalah Areta Masayu Satrio, keluarga nomor 2 terkaya di Indonesia.
"Baiklah, karena yang di tunggu sudah datang, maka, kita lanjutkan saja tujuan dari mengapa kita berkumpul, Ucap ayah mertua yang sebentar lagi jadi mantan.
"Halima, apa kamu tau kenapa hari ini kita berkumpul dan kamu wajib ikut ? tanya calon mantan ayah mertua.
"Saya tidak tahu, jawabku berpura-pura.
"Baiklah, kamu seharusnya sudah bisa merasa, kenapa selama ini, kamu tidak di ijinkan datang ke ruang tengah ini, dan berkumpul bersama kami.
Juga, selama kamu menikah dengan Panji putra kami, kami tidak pernah berbicara denganmu dan bahkan putramu, tidak pernah di sambut oleh kami sekeluarga.
"Jujur saja, itu karena kami dari awal tidak memberi kamu untuk masuk menjadi bagian keluarga kami.
Panji hanya bertaruh dengan dengan sepupunya, dan dia bisa memenangkan pertaruhan itu, jadi jangan berpikir kalau Panji benar-benar menyukai kamu, Karena dia sudah di jodohkan dengan Areta,sejak mereka masih kecil.
Kami tidak ingin, kamu numpang hidup di keluarga kami, kamu orang kampung tetaplah jadi orang kampung, benar kamu di kampung termasuk orang berkecukupan, tapi harta kalian tidak sampai 1 % dari pendapatan kami sebulan bahkan seminggu.
Jadi sungguh tak layak putraku beristrikan kamu, oleh karena itu, kami memutuskan, bahwa hari ini, Panji akan menceraikan mu, secara agama, karena surat perceraian mu secara pemerintah sudah ada, silahkan ambil, ucap ayahnya mas Panji sambil melempar surat cerai itu di meja.
Aku mengambilnya tapi tidak membuka nya, cukup hanya membaca tulisan di amplop coklat itu.
Selanjutnya, tidak ada harta Gono gini, karena kamu tidak ada keringat dalam usaha keluarga kami, untuk putramu, kami tidak tidak akan membiayai apapun dalam hidupnya, dan namanya tidak ada dalam daftar keluarga kami, begitupun kamu, tapi mengingat kamu sudah membantu Putraku, dalam memenangkan pertaruhan, maka ambil ATM itu sandinya sudah tertulis di belakangnya, nilainya 10 milyar, anggaplah itu kompensasi buat kamu.
Terakhir, nama belakang Putramu sudah kami hapus, dan terserah kamu mau menggunakan nama belakang siapapun.
Dan ini surat pernyataan yang harus kamu tanda tangani, surat ini berisi bahwa kamu dan putramu tidak akan pernah menuntut apapun di kemudian, begitu juga sebaliknya, kami tidak akan pernah menuntut apapun kepada kalian di kemudian hari.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 198 Episodes
Comments
Heny
A
Wowaa pantastis dpt uang nomplok
2024-11-22
0
martina melati
hmmm... gk pake nama keluarga jg gpp... yg penting jd org baik dan terus maju biar sukses kelak dkemudian hari.
ingat, jika dmasa datang jangan dcari y...(aplg kalo butuh bantuan)
2024-11-12
0
martina melati
sdh menghina... berbuat kasar lagi dg melempar surat cerai ...
2024-11-12
0