Episode 5 KERINDUAN

Setelah lebih dari 9 bulan

berpisah dengan Winda, Ardi terkadang bertanya-tanya bagaimana keadaan Winda,

apakah dia menikah lagi, dan berbagai macam pertanyaan berkecamuk di

pikirannya. Ada rasa rindu di hatinya kepada Winda. Dia ingin tahu bagaimana

keadaan Winda di sana, tapi untuk bertanya lewat chat dia merasa sungkan. Di

Hpnya pun Cuma ada barang dagangan saja status yang Winda buat.

Walaupun disisinya sudah ada

Mina, bahkan juga ada Bimo, tidak membuat Ardi melupakan Winda. Bahkan rasa

rindunya semakin dalam, tatkala Ardi membayangkan apabila winda menikah lagi.

Ada perasaan tidak rela di hatinya apabila kekasih pujaan hatinya menikah lagi

dengan lelaki lain. Ingin rasanya Ardi pergi ke rumah Winda dan melihat

bagaimana keadaan Winda dan meminta Winda untuk kembali padanya.

Sambil menatap layar komputer

yang ada fotonya bersama Winda, yang sengaja ditaruh Winda di sana pada saat

mereka masih bersama untuk mengenang kebersamaan mereka berdua tanpa tahu

akhirnya mereka berpisah karena Bimo yang tergoda dengan wanita lain.

Tok tok tok, pintu kantor Ardi

ada yang mengetuk.

“Mas, kok tumben dikunci?” suara

Mina terdengar dari luar.

Buru-buru Ardi menutup foto

dirinya bersama Winda di komputer. Lalu Ardi berjalan ke pintu untuk membuka

pintu yang dia kunci agar Mina bisa masuk ke dalam.

“Ada apa?” tanya Ardi ke Mina

sambil membuka pintu.

“Idih, kenapa kok tumben pintunya

dikunci? Nggak biasanya. Aku jadi curiga. Chat dengan cewek lain ya?” tanya

Mina kepada Ardi dengan pandangan penuh curiga.

“Nggaklah. Aku mau fokus ngerjain

laporan bulanan. Soalnya aku bingung, ini penjualan kita semakin menurun dan

aku juga bingung barang-barang ini tempat belinya di mana yang harganya murah.

Soalnya ini dapat harga mahal, customer pada complain” jawab Ardi ngeles.

“Lah kok bingung? Ya beli di

tempat kamu dulu kulakan di mana. Atau mungkin harganya memang sudah naik?”

“Nggak di toko online lain

harganya masih murah kok. Malah ada yang harganya murah banget lebih murah dari

tempat kulakan kita”.

“Coba aja tanya ke toko

langgananmu, apa harganya sudah naik atau belum. Kalau naik kenap naiknya

banyak banget”.

“Bukan gitu, dulu yang kulakan

Winda. Aku nggak tahu kulakannya di mana biar dapat harga murah. Ini aku

kulakan di daerah biasanya aku kulakan tapi aku nggak tahu Winda kulakannya di

toko apa” jawar Ardi hati-hati takut menyinggung perasaan istrinya kala nama

Winda disebut.

Mina terdiam sambil menatap lurus

ke depan.

“Semua Winda. Dari kamu,

karyawanmu, saudara-saudaramu semua menyebut Winda Winda Winda. Seolah aku

nggak ada dan nggak ada gunanya sama sekali!” Mina marah-marah kemudian keluar

menuju ke kamar dan menangis di situ.

Ardi bingung mau bicara apa

dengan Mina. Oleh karena itu Ardi memutuskan untuk tetap di ruang kerjanya

sambil duduk dan menatap kosong tembok yang ada beberapa gambar dan quotes yang

dipasang oleh Winda.

...............................

Winda menyibukkan diri dengan

mengurus Arjuna, dia merasa bersyukur dan bahagia karena ada Arjuna di sisinya.

Arjuna yang membuat dia kuat dan bertahan serta membuatnya tidak lagi

memikirkan Ardi dan Mina.

Suatu ketika Ayah Winda bertanya

kepadanya

“Nak, apa kamu tidak kepikiran

untuk menikah lagi?” tanya Bapak

“Nggak tahu Pak, mungkin nggak.

Soalnya sudah ada Arjuna. Dan aku juga sudah bisa cari uang sendiri. Dan

alkhamdulillah usahaku tambah rame Pak” jawab Winda.

“Alkhamdulillah Nak. Tapi apa

kamu nggak ingin nanti masa tuamu ada yang menemani selain Arjuna? Apalagi

kalau Arjuna sudah punya istri, apa nanti kamu nggak merasa kesepian?” tanya

Bapak lagi.

“Insya Allah nggak Pak. Aku sudah

bersyukur Allah memberiku Arjuna untuk menemaniku di masa-masa sulit. Apalagi

ada keluarga yang lain juga Pak. Aku ingin menikmati hidupku yang sekarang ini

tanpa harus terbebani dengan kehadiran suami”.

“Jangan gitu Nak. Suami itu bukan

beban lho. Kamu nggak boleh ngomong begitu”.

“Iya Pak” Winda mengiyakan

Bapaknya supaya pembicaraan tentang suami baru terhenti sampai di sini.

Bapak Winda hanya bisa geleng-geleng

kepala dan mengelus dada sambil menghirup nafas panjang karena jawaban dari

anaknya tidak memuaskan hatinya. Sebenarnya sudah banyak orang yang menanyakan

apakah Winda akan menikah lagi kepada Bapaknya, itu yang membuat Ayah Winda

lama-lama ingin Winda menikah lagi. Apalagi ada beberapa lelaki yang menanyakan

perihal Winda kepada keluarga atau Bapaknya langsung. Karena Ayah Winda merasa

kalau Winda bisa bahagia apabila Winda menikah lagi, dia hanya ingin Winda

bahagia dengan menikah dengan lelaki lain.

Di lain pihak, Winda tidak begitu

memikirkan perkataan Ayahnya karena Winda merasa sudah cukup bahagia dengan

adanya Arjuna dan keluarga yang menemaninya. Apalagi usahanya juga sudah

terbilang maju, dan bisa mencukupi kebutuhan Winda sehari-hari bahkan Winda

bisa menyisihkan uangnya untuk ditabung bahkan untuk membantu orang lain. Bagi

Winda itu sudah lebih dari cukup, dan dia sudah merasa sangat bahagia. Baginya

saat ini, lelaki hanya akan menjadi penghalang antara anak dan usahanya. Dia

seperti merasa sudah nyaman dengan keadaannya saat ini.

Kling....

HP Winda berbunyi, ada chat masuk

yang segera dibuka Winda. Ternyata chat itu dari ponakannya Ardi.

‘Mbak, apa kabar? Kangen nih.

Ketemuan yuk? Udah lama nggak ketemu, pengen ngobrol’ bunyi chat dari Mitha,

ponakan Ardi.

Mitha bingung mau jawab gimana,

kangen juga sih sama Mitha. Tapi, bagaimana dia bisa ketemuan dengan

meninggalkan Arjuna di rumah? Nggak tega, apalagi Arjuna masih menyusui dan

Winda sama sekali belum pernah meninggalkan Arjuna karena Arjuna dibawa

kemanapun Winda pergi. Tapi, kalau bawa Arjuna nanti Mitha bakal tahu kalau dia

punya anak. Winda belum mau Ardi dan keluarganya tahu bahwa dia punya anak, dan

itu anaknya Ardi.

Agak lama Winda belum jawab chat

Mita...

Kling....

HP Mitha bunyi lagi. Dibukanya

Hpnya, ternyata chat dari Mitha lagi.

‘Udah lupa ama kita-kita ya

Mbak?’ bunyi chatnya disertai ikon menangis.

‘Nggak Mit, Mbak Winda ini lagi

sibuk. Maaf ya nggak langsung balas chat kamu. O ya, Mbak Mitha belum bisa

ketemuan sama kamu karena Mbak Mitha ini lagi sibuk. Mbak Mitha kan sekarang

kerja sendiri juga’.

‘Trus kapan dong Mbak bisa

ketemunya? Udah hampir setahun lho nggak ketemu. Apa boleh aku nyamperin Mbak

Winda aja? Emangnya Mbak Winda kerja apa sekarang dan di mana kerjanya?’.

Mitha terus saja mendesak Winda

agar bisa ketemuan dengannya, Winda bingung mau alesan apalagi. Masa misal

Mitha mau main ke rumahnya nggak diperbolehkan. Nanti dikira mengusir tamu yang

datang.

‘OK Mit, kamu tahu kan rumahnya

Mbak Winda? Datang langsung ke sini aja ya. Tapi jangan ada yang tahu kalau

kamu ketemu Mbak Winda ya. Dan janji dulu kamu nggak bakalan cerita sama

siapapun tentang keadaan Mbak Winda ya’.

‘Iya-iya ribet amat sih Cuma mau

ketemuan aja.hehe’ balas Mitha agak sedikit kesal dengan aturan yang dibuat

Winda.

‘OK. Mbak Winda tunggu ya. Mbak

Winda di rumah setiap saat’

‘Yeee katanya kerja’

Winda tersenyum mendapat balasan

dari Mitha. Akhirnya Mitha memutuskan akan datang ke rumah Winda 3 hari lagi.

Terpopuler

Comments

dhapz H

dhapz H

asal jangan jadi mata" ardi

2021-07-19

1

Maria lace W

Maria lace W

ih plg males ada org kepo apalagi sdr mantan...gak perlu ber akrab ria..

2021-07-11

0

Masiah Firman

Masiah Firman

berasa baca kyk dikejar-kejar

2021-07-01

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!