BAB II TEGAR

Sudah 2 hari Ardi tidak pulang ke rumah dan tidak memberi kabar atau sekedar menghubungi, tapi hidup harus tetap dijalani. Winda ingin sekali pulang ke rumah orangtuanya, akan tetapi dia harus menjaga perasaan orangtuanya dengan tidak memberi tahukan keadaan rumah tangganya kepada kedua orangtuanya.

Kakak Ardi yang rumahnya dekat dengan rumah Winda, terus menerus menanyakan keberadaan Ardi.

Winda bingung mau jawab bagaimana. Tetapi pada akhirnya Winda menceritakan semua yang terjadi di dalam rumah tangganya. Kakak perempuan Ardi langsung naik pitam, kemudian menelepon Ardi dan menyuruhnya segera pulang.

Sesampainya di rumah, Ardi ditanya kakaknya apa yang terjadi dan apa yang akan dilakukan Ardi setelahnya.

Kakak Ardi marah, akan tetapi dia juga maklum karena Ardi dan Winda belum mempunyai keturunan. Akhirnya diputuskan bahwa Mina akan tinggal serumah dengan Ardi dan Winda.

Winda hanya bisa terdiam dan menerima keputusan kakak Ardi.

Akhirnya Mina sudah menikah dan tercatat di catatan sipil atas izin Winda. Kemudian mereka bertiga akhirnya tinggal serumah.

Hati Winda memang hancur, tapi mau bagaimana lagi. Selain memikirkan orangtuanya, Winda juga berfikir bagaimana dia mencari nafkah apabila dia bercerai dengan Ardi. Umurnya sudah 32 tahun. Untuk mencari kerja susah, dan dia tidak mempunyai tabungan untuk membuat usaha sendiri, karena selama ini dia tidak mendapat nafkah dari Ardi, dan hasil kerjanya juga dipakai bersama Ardi dan ternyata oleh Ardi juga dipakai untuk bersenang-senang dengan Mina.

Sungguh ironis keadaan Winda sekarang ini. Sedih, bingung sehingga tidak tahu harus berkata atau berbuat apa.

Setelah Mina pindah ke rumahnya, Winda hanya bisa melihat suaminya bermesra-mesraan dengan Mina. Ardi tidur di kamar Mina, dan tidak pernah sekalipun tidur di kamar Winda. Winda masih berusaha tegar, entah sampai kapan.

Perut Mina semakin membesar, dan bayi yang ada di dalam kandungannya sudah berumur 6 bulan. Ardi hanya mengurusi Mina dan tidak memperhatikan Winda sama sekali.

Akhirnya lama kelamaan hati Winda sudah mulai biasa, pikirannya juga sudah stabil. Akhirnya dia mulai memperhatikan dirinya dimulai dengan memperhatikan tubuhnya. Dia merasakan ada yang aneh di tubuhnya, sering merasa capek, sering mengantuk, dan mual-mual serta bertambah gemuk. Winda berfikir kalau sakit maag nya kambuh. Kemudian dia memeriksakan dirinya ke dokter umum yang dekat dengan rumahnya.

Winda kaget ketika dokter mengatakan bahwa dia harus periksa ke dokter kandungan karena di sana tidak ada USG. Dokter umum itu bilang bahwa ada kemungkinan gejala-gejala yang dialami Winda itu bukan karena maag, akan tetapi karena dia hamil.

Setelah keluar dari ruangan Dokter, Winda memanggil ojek online untuk mengantarkannya ke tempat praktek dokter kandungan.

Di tempat dokter kandungan, Winda menjalani serangkaian tes termasuk USG. Kemudian dokter memberikan hasilnya kepada Winda. Dan ternyata Winda hamil dengan umur kandungan 5 bulan.

Winda senang bukan kepalang mendengar perkataan dokter itu.

Kemudian dia pulang, langsung masuk kamar dan tak lupa mengunci pintu kamar, takut kalau-kalau Ardi masuk.

Setelah sampai kamar, Winda langsung packing barang-barang dan pakaiannya. Tak lupa dia membawa ijazah sekolahnya kalau-kalau bisa dipakai untuk lamar kerja untuk menghidupi anaknya nanti.

Setelah itu dia mencari mobil online untuk mengantar dia pulang ke rumah orangtuanya.

Winda mengeluarkan barang-barangnya keluar kamar. Ardi yang melihat bertanya kepada Winda.

"Mau ke mana Win? "

"Aku mau pamit Mas, mau pulang ke rumah orangtuaku" kata Winda.

Ardi yang mendengar itu bingung, kenapa tiba-tiba dia ingin pulang ke rumah orangtuanya padahal sudah 3 bulan Winda betah dengan adanya Mina di rumah.

"Ada apa kok tiba-tiba pulang? Apa perlu aku antar? " kata Ardi.

"Tidak usah Mas, aku sudah pesan mobil online. Tolong pamitin ke semuanya ya Mas. Aku pulang, dan untuk surat cerainya nanti biar diurus keluargaku"

Ardi terdiam terpaku, hanya bisa menatap Winda pergi dan tak bisa berkata-kata. Mina keluar dari kamar dan bertanya kepada Ardi

"Ada apa Mas? Mbak Winda kenapa? Mau ke mana dia? "

Tanpa menjawab, Ardi masuk ke kamar Winda dan melihat barang-barang Winda serta baju-bajunya sudah tidak ada semua.

Ardi terduduk di sudut kasur, merenungi apa yang telah terjadi di dalam rumah tangganya.

Ardi memegang kepala dan menunduk kemudian meneteskan air mata. Air mata pertama selama beberapa tahun terakhir ini.

Kemudian Ardi keluar kamar dan berjalan menuju toko miliknya.

Sesampainya di toko, Ardi bertanya kepada pegaiwainya apa ada tanda-tanda dari Winda kalau dia mau pergi meninggalkannya.

"Ada yang tahu kenapa Mbak Winda pulang ke rumahnya? " tanyanya kepada karyawannya.

Semua karyawannya saling pandang, di dalam hati mereka berkata 'sudah jelas karena kamu sudah menikah lagi'. Akan tetapi tidak ada yang berani mengutarakan pendapat mereka.

"Apa ada tanda-tanda Mbak Winda mau pergi dari sini dan nggak kembali?" tanyanya lagi.

"Tidak ada Mas, malah Mbak Winda tadi berencana besok mau pergi belanja untuk toko" kata salah satu karyawan.

"Terus, kenapa tiba-tiba dia pulang?! Jangan-jangan ada yang kompor-komporin nih! " sekidiknya.

"Nggak ada Mas. Tapi tadi dia keluar sendiri naik ojek online nggak tahu ke mana. Apa coba tanya Siska Mas, barangkali dia tahu Mbak Winda tadi ke mana"

Kemudian Ardi pergi menemui Siska yang menjadi manager di tokonya.

"Siska, kamu tahu nggak tadi Mbak Winda pergi ke mana? Atau barangkali dia cerita sesuatu ke kamu tadi atau kemarin-kemarin? "

"Nggak tahu Mas. Mbak Winda nggak cerita apa-apa. Tadi cuma pamit keluar sebentar trus sampai sekarang belum balik lagi. Memang Mbak Winda kenapa Mas? " jawab Siska.

Tanpa menjawab, Ardi pergi dari toko. Semua karyawan kemudian berkasak kusuk membicarakan Ardi, Winda dan Mina.

Semua mengira Winda perempuan tegar yang bisa menerima suami dan wanita suaminya di rumahnya dengan lapang dada. Tetapi kenyataannya tidak seperti itu. Mereka semua paham dan mengerti mengapa Winda sampai pergi dari rumah dan pulang ke rumah orangtuanya.

Ardi kalut, merasa marah, dikhianati karena sudah ditinggalkan pulang oleh Winda, sedih, kecewa. Perasaan yang sulit dia jelaskan. Dia hanya bisa menatap kosong langit-langit di kamarnya dengan Winda dulu. Dia merasa selama ini dia tidak adil dengan Winda, semua kasih sayangnya dia curahnya kepada Mina. Dan sudah 3 bulan sudah tidak menjamah Winda selayaknya suami istri. Itu dia lakukan karena terlalu senang akan punya anak dari Mina, dan rasa cintanya kepada Mina karena telah mengandung anaknya. Akhirnya dia sadar, dia juga mencintai Winda, amat sangat cinta.

..........

Terpopuler

Comments

Shinta Dewiana

Shinta Dewiana

nah gitu dong winda br seru...suami kayak gitu tdk perlu di pertahankan...pezina.

2023-05-18

0

Sri Kurniati

Sri Kurniati

taik kebo kau ardi

2022-12-04

0

scarlet

scarlet

setelah di tinggal pergi bru merasa sgt cinta,,, bullshit,,, laki2 begok

2022-11-22

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!