Sesampainya di rumah, orangtua Winda terlihat senang melihat anaknya pulang tanpa tahu apa
yang terjadi.
“Sudah 3 bulan kamu tidak mengunjungi Bapak dan Ibu. Bapak dan Ibu kangen sama kamu Nak”
kata Bapak Winda.
Winda terdiam, matanya berkaca-kaca mendengar kata-kata Bapaknya. Bapaknya heran
melihat sikap anaknya yang tidak biasa bahkan mau menangis.
“Ada apa Nak, apa terjadi sesuatu? Apa kamu bertengkar dengan suamimu?” tanya Bapak
lagi.
Winda kemudian terisak-isak dan memeluk Bapak Ibunya. Di pelukan mereka, Winda
menceritakan semua yang terjadi dalam rumah tangganya, tak terkecuali bahwa dia
sedang hamil 5 bulan.
“Bapak dan Ibu senang akhirnya kamu hamil, tetapi juga sedih karena suamimu menikah lagi.
Kenapa Ardi tega mengkhianati kamu Nak... Dan kenapa dia tega membiarkan
istrinya yang hamil pulang sendiri ke rumah orangtuanya?!” kata Ibu sambil
menangis terisak-isak.
“Mas Ardi tidak tahu kalau saya hamil Bu. Dan biarkan begitu, karena saya ingin hidup
bahagia bersama Bapak Ibu dan juga anak saya nanti Bu”, kata Winda sambil
terisak-isak.
Setelah agak tenang, Bapak Winda menyuruh Winda untuk istirahat di kamar supaya tidak
terjadi apa-apa pada bayinya.
Malamnya, semua keluarga berkumpul di rumah Winda. Di desa, berita atau kejadian apapun
akan cepat tersebar ke seluruih penjuru desa. Maka dari itu, semua keluarga
Winda yang tinggal di Desa yang sama dengan orangtua Winda berdatangan ke rumah
Winda untuk membahas kepulangan Winda.
Mereka menanyakan apa keinginan Winda yang sudah meninggalkan rumah suaminya.
“Winda hanya ingin bahagia di sini bersama anak dan semua keluarga” jawab Winda kepada
seluruh anggota keluarga yang berkumpul.
Akhirnya disepakati bahwa Winda akan bercerai dengan cara rapak, yaitu istri yang
mengurus perceraian ke Pengadilan Agama dan suami tinggal menerima surat
cerainya saja.
Keesokan harinya, Winda merasa agak tenang karena semua sudah ada yang mengurus dan
keluarga sudah tahu situasinya dan bisa menerimanya dengan lapang dada. Juga
karena di dalam perutnya sudah ada bayi yang selama ini dia nanti-nantikan
bersama suaminya.
Di rumah, Ardi sedang dicecar kakak-kakaknya karena kepulangan Winda. Kakaknya meminta
Ardi untuk menjemput Winda, Mina yang mendengar hal itu cemberut. Ingin rasanya
Mina berteriak kepada kakak-kakak Ardi bahwa dia itu istrinya Ardi dan sedang
hamil anaknya Ardi sehingga mereka harus menjaga perasaannya. Tetapi apalah
daya, Mina tidak bisa mengutarakan pendapatnya karena takut dimarahi Ardi
karena tidak sopan kepada kakaknya.
.............................
Selama ini Ardi baik kepadanya dan kepada orangtuanya, Mina juga di rumah cuma makan,
tidur karena Ardi memanjakan Mina. Sekarang karena tidak ada Winda, maka Ardi
mencarikan pembantu untuk Mina supaya Mina tidak kecapekan karena sedang hamil.
Dulu, sewaktu ada Winda, semuanya yang melakukan pekerjaan rumah tangga dan mencari
uang adalah Winda. Akan tetapi, sekarang ini karena Winda sudah tidak ada maka
Ardi lah yang mencari uang dan di rumah disediakan pembantu untuk melayani
Mina. Itulah bentuk rasa sayangnya Ardi ke Mina. Mina senang karena sudah tidak
tinggal serumah dengan Winda, akan tetapi juga sedih karena Ardi tidak bisa
menemaninya selama 24 jam lagi karena harus kerja mencari uang.
.................
Di rumah, Winda bingung mau ngapain. Biasanya dia sibuk dari pagi sampai malam sampai istirahatnya Cuma waktu tidur. Dan
sekarang, di rumah orangtuanya dia seperti ratu, tidak bekerja, ataupun
mengurus rumah tangga.
Akhirnya Winda memutar otak bagaimana caranya dia menghasilkan uang di rumah, karena
sebentar lagi dia butuh biaya buat lahiran dan kebutuhan anaknya nanti. Dia
sadar bahwa dia bukan anak orang kaya, dia hanya anak orang yang pas-pasan
hidupnya.
Winda berpikir untuk memulai bisnis online di rumah orangtuanya. Akan tetapi dia
bingung dari mana modalnya. Akhirnya dia pun menggunakan uang yang masih
tersisa di rekeningnya. Walaupun sedikit, dia ingin cepat-cepat bisa memulai
usahanya. Dengan berbekal uangnya, dia mulai berbelanja untuk toko onlinenya.
Walaupun Cuma dapat barang sedikit, Winda tetap memulai bisnis onlinenya.
Karena relasi dan langganannya dari toko online shop dulu, maka tak susah dia
mendapatkan langganan untuk online shop miliknya sendiri.
Ardi yang bingung dengan keadaannya, pada akhirnya dia memutuskan akan ke rumah Winda
bila keadaan sudah agak mereda. Dia pikir dengan berjalannya waktu, semua akan
membaik dengan sendirinya dan Winda akan kembali padanya, karena dia yakin
Winda sangat mencintai dan tidak bisa pergi darinya.
3 bulan kemudian Ardi merasa senang karena anak pertamanya dari Mina telah lahir.
Karenanya, dia lupa akan Winda dan fokus dengan Mina dan bayinya. Apapun
permintaan Mina, akan dia turuti sekalipun dia terkadang merasa lelah dengan
berbagai macam permintaan Mina.
Mina juga merasa senang akan kelahiran putranya, karena Ardi sepertinya sudah melupakan
Winda dan fokus pada dia dan anaknya. Oleh karena itu Mina meminta berbagai
macam permintaan supaya Ardi tidak memikirkan Winda lagi karena disibukkan
dengan bayi dan permintaan darinya.
Setelah 5 bulan berlalu dan Winda tidak kunjung menghubunginya, Ardi mendapatkan surat
dari Pengadilan Agama yang menyatakan bahwa statusnya dan Winda bukanlah suami
istri lagi. Ardi merasa marah, sedih dan ada perasaan lain yang tidak bisa
dijelaskan dengan kata-kata. Perasaan Ardi campur aduk sehingga dia masuk ke
kamar Winda yang selama ini tidak pernah sekalipun dia rubah atau dipakai.
Kemudian Ardi memutuskan kamar itu akan didekorasi ulang supaya bisa dipakai
oleh anaknya yang diberi nama Bimo.
Sebenarnya, Winda ingin menceraikan Ardi dari dulu karena sudah tidak tahan dengan
statusnya yang menggantung. Tapi apa boleh buat, dia harus membuatkan Akta
Kelahiran dulu baru bisa mengurus perceraiannya.
Setelah beberapa bulan meninggalkan rumah Ardi, Winda melahirkan di bidan. Karena bisa
melahirkan secara normal, juga karena biayanya yang terbatas maka Winda
memutuskan untuk melahirkan di tempat Bidan. Berbeda dengan Mina yang
melahirkan di Rumah Sakit besar dan mahal.
Ternyata Winda juga melahirkan anak laki-laki yang diberi nama Arjuna. Arjuna mirip
dengan Ayahnya yang kadang membuat Winda sedih ketika melihat anaknya. Tapi
pikirannya ditepis jauh-jauh supaya dia bisa cepat moved on.
Setelah Arjuna lahir dan sudah membuat Akta Kelahiran, Winda meminta tolong saudaranya
untuk mengurus perceraiannya di Pengadilan Agama. Setelah surat cerainya keluar
ada perasaan sedih tetapi juga lega di hati Winda. Dia sekarang bisa fokus
mengurusi anak dan bisnisnya yang sudah berjalan.
Setelah surat cerai di tangan Ardi, Ardi memberitahukan keluarganya bahwa Winda bukan
lagi istrinya. Keluarganya kaget dan merasa agak kecewa dengan Ardi. Tapi apa
boleh buat, itu keputusan yang mungkin baik buat Winda dan semua orang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments
Shinta Dewiana
mantap winda...senangat trus...
2023-05-18
0
DesSy CapuratTas Mizuri
up
2022-04-25
0
Firman Junior
Autor Pov semua nih
2021-09-25
0