BAB 3 PERPISAHAN

Sesampainya di rumah, orangtua Winda terlihat senang melihat anaknya pulang tanpa tahu apa

yang terjadi.

“Sudah 3 bulan kamu tidak mengunjungi Bapak dan Ibu. Bapak dan Ibu kangen sama kamu Nak”

kata Bapak Winda.

Winda terdiam, matanya berkaca-kaca mendengar kata-kata Bapaknya. Bapaknya heran

melihat sikap anaknya yang tidak biasa bahkan mau menangis.

“Ada apa Nak, apa terjadi sesuatu? Apa kamu bertengkar dengan suamimu?” tanya Bapak

lagi.

Winda kemudian terisak-isak dan memeluk Bapak Ibunya. Di pelukan mereka, Winda

menceritakan semua yang terjadi dalam rumah tangganya, tak terkecuali bahwa dia

sedang hamil 5 bulan.

“Bapak dan Ibu senang akhirnya kamu hamil, tetapi juga sedih karena suamimu menikah lagi.

Kenapa Ardi tega mengkhianati kamu Nak... Dan kenapa dia tega membiarkan

istrinya yang hamil pulang sendiri ke rumah orangtuanya?!” kata Ibu sambil

menangis terisak-isak.

“Mas Ardi tidak tahu kalau saya hamil Bu. Dan biarkan begitu, karena saya ingin hidup

bahagia bersama Bapak Ibu dan juga anak saya nanti Bu”, kata Winda sambil

terisak-isak.

Setelah agak tenang, Bapak Winda menyuruh Winda untuk istirahat di kamar supaya tidak

terjadi apa-apa pada bayinya.

Malamnya, semua keluarga berkumpul di rumah Winda. Di desa, berita atau kejadian apapun

akan cepat tersebar ke seluruih penjuru desa. Maka dari itu, semua keluarga

Winda yang tinggal di Desa yang sama dengan orangtua Winda berdatangan ke rumah

Winda untuk membahas kepulangan Winda.

Mereka menanyakan apa keinginan Winda yang sudah meninggalkan rumah suaminya.

“Winda hanya ingin bahagia di sini bersama anak dan semua keluarga” jawab Winda kepada

seluruh anggota keluarga yang berkumpul.

Akhirnya disepakati bahwa Winda akan bercerai dengan cara rapak, yaitu istri yang

mengurus perceraian ke Pengadilan Agama dan suami tinggal menerima surat

cerainya saja.

Keesokan harinya, Winda merasa agak tenang karena semua sudah ada yang mengurus dan

keluarga sudah tahu situasinya dan bisa menerimanya dengan lapang dada. Juga

karena di dalam perutnya sudah ada bayi yang selama ini dia nanti-nantikan

bersama suaminya.

Di rumah, Ardi sedang dicecar kakak-kakaknya karena kepulangan Winda. Kakaknya meminta

Ardi untuk menjemput Winda, Mina yang mendengar hal itu cemberut. Ingin rasanya

Mina berteriak kepada kakak-kakak Ardi bahwa dia itu istrinya Ardi dan sedang

hamil anaknya Ardi sehingga mereka harus menjaga perasaannya. Tetapi apalah

daya, Mina tidak bisa mengutarakan pendapatnya karena takut dimarahi Ardi

karena tidak sopan kepada kakaknya.

.............................

Selama ini Ardi baik kepadanya dan kepada orangtuanya, Mina juga di rumah cuma makan,

tidur karena Ardi memanjakan Mina. Sekarang karena tidak ada Winda, maka Ardi

mencarikan pembantu untuk Mina supaya Mina tidak kecapekan karena sedang hamil.

Dulu, sewaktu ada Winda, semuanya yang melakukan pekerjaan rumah tangga dan mencari

uang adalah Winda. Akan tetapi, sekarang ini karena Winda sudah tidak ada maka

Ardi lah yang mencari uang dan di rumah disediakan pembantu untuk melayani

Mina. Itulah bentuk rasa sayangnya Ardi ke Mina. Mina senang karena sudah tidak

tinggal serumah dengan Winda, akan tetapi juga sedih karena Ardi tidak bisa

menemaninya selama 24 jam lagi karena harus kerja mencari uang.

.................

Di rumah, Winda bingung mau ngapain. Biasanya dia sibuk dari pagi sampai malam  sampai istirahatnya Cuma waktu tidur. Dan

sekarang, di rumah orangtuanya dia seperti ratu, tidak bekerja, ataupun

mengurus rumah tangga.

Akhirnya Winda memutar otak bagaimana caranya dia menghasilkan uang di rumah, karena

sebentar lagi dia butuh biaya buat lahiran dan kebutuhan anaknya nanti. Dia

sadar bahwa dia bukan anak orang kaya, dia hanya anak orang yang pas-pasan

hidupnya.

Winda berpikir untuk memulai bisnis online di rumah orangtuanya. Akan tetapi dia

bingung dari mana modalnya. Akhirnya dia pun menggunakan uang yang masih

tersisa di rekeningnya. Walaupun sedikit, dia ingin cepat-cepat bisa memulai

usahanya. Dengan berbekal uangnya, dia mulai berbelanja untuk toko onlinenya.

Walaupun Cuma dapat barang sedikit, Winda tetap memulai bisnis onlinenya.

Karena relasi dan langganannya dari toko online shop dulu, maka tak susah dia

mendapatkan langganan untuk online shop miliknya sendiri.

Ardi yang bingung dengan keadaannya, pada akhirnya dia memutuskan akan ke rumah Winda

bila keadaan sudah agak mereda. Dia pikir dengan berjalannya waktu, semua akan

membaik dengan sendirinya dan Winda akan kembali padanya, karena dia yakin

Winda sangat mencintai dan tidak bisa pergi darinya.

3 bulan kemudian Ardi merasa senang karena anak pertamanya dari Mina telah lahir.

Karenanya, dia lupa akan Winda dan fokus dengan Mina dan bayinya. Apapun

permintaan Mina, akan dia turuti sekalipun dia terkadang merasa lelah dengan

berbagai macam permintaan Mina.

Mina juga merasa senang akan kelahiran putranya, karena Ardi sepertinya sudah melupakan

Winda dan fokus pada dia dan anaknya. Oleh karena itu Mina meminta berbagai

macam permintaan supaya Ardi tidak memikirkan Winda lagi karena disibukkan

dengan bayi dan permintaan darinya.

Setelah 5 bulan berlalu dan Winda tidak kunjung menghubunginya, Ardi mendapatkan surat

dari Pengadilan Agama yang menyatakan bahwa statusnya dan Winda bukanlah suami

istri lagi. Ardi merasa marah, sedih dan ada perasaan lain yang tidak bisa

dijelaskan dengan kata-kata. Perasaan Ardi campur aduk sehingga dia masuk ke

kamar Winda yang selama ini tidak pernah sekalipun dia rubah atau dipakai.

Kemudian Ardi memutuskan kamar itu akan didekorasi ulang supaya bisa dipakai

oleh anaknya yang diberi nama Bimo.

Sebenarnya, Winda ingin menceraikan Ardi dari dulu karena sudah tidak tahan dengan

statusnya yang menggantung. Tapi apa boleh buat, dia harus membuatkan Akta

Kelahiran dulu baru bisa mengurus perceraiannya.

Setelah beberapa bulan meninggalkan rumah Ardi, Winda melahirkan di bidan. Karena bisa

melahirkan secara normal, juga karena biayanya yang terbatas maka Winda

memutuskan untuk melahirkan di tempat Bidan. Berbeda dengan Mina yang

melahirkan di Rumah Sakit besar dan mahal.

Ternyata Winda juga melahirkan anak laki-laki yang diberi nama Arjuna. Arjuna mirip

dengan Ayahnya yang kadang membuat Winda sedih ketika melihat anaknya. Tapi

pikirannya ditepis jauh-jauh supaya dia bisa cepat moved on.

Setelah Arjuna lahir dan sudah membuat Akta Kelahiran, Winda meminta tolong saudaranya

untuk mengurus perceraiannya di Pengadilan Agama. Setelah surat cerainya keluar

ada perasaan sedih tetapi juga lega di hati Winda. Dia sekarang bisa fokus

mengurusi anak dan bisnisnya yang sudah berjalan.

Setelah surat cerai di tangan Ardi, Ardi memberitahukan keluarganya bahwa Winda bukan

lagi istrinya. Keluarganya kaget dan merasa agak kecewa dengan Ardi. Tapi apa

boleh buat, itu keputusan yang mungkin baik buat Winda dan semua orang.

Terpopuler

Comments

Shinta Dewiana

Shinta Dewiana

mantap winda...senangat trus...

2023-05-18

0

DesSy CapuratTas Mizuri

DesSy CapuratTas Mizuri

up

2022-04-25

0

Firman Junior

Firman Junior

Autor Pov semua nih

2021-09-25

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!