Kini, Winda melalui hari-harinya
dengan bahagia. Selain karena ada Arjuna dan bisnisnya juga berjalan lancar,
dia juga merasa lega karena sudah bercerai dengan Ardi. Karena Winda merasa
pernikahannya dengan Ardi terlalu membebaninya, meguras pikiran dan tenaganya setelah
kehadiran Mina.
Sedangkan Ardi sendiri, sekarang
dia sibuk dengan anak dan istrinya juga toko dan bisnis onlinenya. Sekarang
Mina sedikit demi sedikit mulai membantu Ardi di toko. Tapi lama kelamaan Mina merasa tidak nyaman
dengan Ardi, karena ketika ada kerjaan Ardi sering uring-uringan bahkan tak
segan membentaknya.
Mina merasa Ardi sudah berubah
ketika dia mulai bekerja di toko. Dulu Mina berfikir setelah tidak ada Winda,
semua akan berjalan lancar, hidup nyaman dan bahagia. Akan tetapi malah kebalikannya.
Mina merasa bahwa selama ini
orangtuanya tidak pernah membentak atau mengasarinya bahkan menyuruh melakukan
sesuatu. Karena pada dasarnya Mina adalah anak orang yang berada. Selain anak
orang kaya, Mina juga cantik, kulitnya putih, wajahnya yang selalu perawatan
selalu terlihat kinclong. Dia dikagumi banyak lelaki baik dari kalangan orang
biasa maupun orang kaya. Akan tetapi dia lebih memilih Ardi yang notabene suami
orang karena alasan cinta.
Tetapi setelah menerima perlakuan
Ardi yang kasar, mendengar perkataan yang kejam dan kasar bahkan terkadang
mendengar umpatan-umpatan yang tidak mengenakkan di telinga, Mina merasa
menyesal telah menikah dengan Ardi. Dia berpikir apakah perlakuan Ardi kepada
Winda sama ataukah berbeda. Apalagi dulu Ardi tidak punya anak dengan Winda.
Tetapi kenapa Winda betah kalau perlakuan Ardi kasar sampai 7 tahun pernikahan.
Mina berpikir bahwa dengan pernikahannya yang baru 1 tahun saja, dia sudah
tidak betah bersama Ardi karena perlakuan dan kata-kata kasar Ardi kepadanya.
Suatu ketika Mina bertanya kepada
Ardi,
“Yang, sekarang kamu kok kasar
sih sama aku?” dengan gaya merajuk, Mina bertanya pada Ardi.
“Kasar? Kasar gimana?” kata Ardi.
“Kamu sering berkata kasar, penuh
makian dan umpatan. Sering emosi bahkan tadi kamu membentakku”
“Apa iya? Mungkin tadi kamu
melakukan kesalahan sehingga aku membentakmu”
“Tapi memang akhir-akhir ini kamu
beda Yang....” kata Mina terlihat sedih.
“Maafkan aku ya sayaaang....”
bujuk Ardi kepada Mina sambil memeluknya.
“Jangan diulangi lagi ya. Janji”
“Iya sayangkuuuuh...”
“Pas sama Mbak Winda dulu
perlakuanmu bagaimana Yang?”
Ardi terdiam mendengar nama Winda
disebut. Dia tiba-tiba merasa kangen dan bertanya-tanya bagaimana keadaan Winda
sekarang ini.
Ardi juga teringat bagaimana
perlakuannya kepada Winda selama ini. Ardi merasa bahwa perlakuannya kepada
Winda tidak ada yang salah. Akan tetapi ketika Mina meminta Ardi untuk tidak
mengasarinya lagi dengan perkataan, Ardi merasa bahwa perlakuannya kepada Winda
dulu bahkan lebih buruk dari perlakuan Ardi kepada Mina sekarang. Dan Winda
tidak mengeluh atau berani bertanya kenapa perlakuan Ardi kasar kepadanya.
Karena ketika Winda bertanya tentang perlakuan dan perkataan Ardi yang kasar,
maka Ardi akan bertambah marah kepada Winda. Maka dari itu Ardi merenungi
perkataan Mina yang meminta jangan kasar kepadanya dan bertanya bagaimana perlakuan Ardi kepada
Winda, Ardi jadi paham bahwa dulu tidak sekalipun Ardi meminta maaf kepada
Winda dan membiarkan Winda merasakan sakit dan sedih sendirian. Hanya senyum
yang terukir di wajah Winda ketika Winda memaafkan Ardi dan berlaku seperti
tidak terjadi apa-apa setelah Ardi mengasari dan mengatai perkataan-perkataan
yang kasar kepadanya.
“Yang!”
Lamunan Ardi buyar ketika Mina memanggilnya
dengan keras.
“Kenapa sih? Teringat sama Winda
ya?!” kata Mina.
“Apa jangan-jangan Winda nggak
pernah kamu perlakukan kasar seperti kamu memperlakukanku?!” lanjut Mina lagi.
Mina mau pergi meninggalkan Ardi
di kamar, kemudian Ardi merajuk dan meminta maaf kepada Mina.
“Sayang, maafkan aku ya. Aku
nggak akan berkata kasar kepada kamu lagi ya...”
“Janji ya Mas”
“Iya sayaaang...”
Kemudian mereka melanjutkan kisah
asmara mereka di kamar.
..................
Di rumah, Winda mengurus online
shop dan mengurus anaknya. Akan tetapi sekarang ini Winda merasa tidak bisa
fokus ke bisnisnya karena dia juga harus mengurusi anaknya karena bayi memerlukan
perhatian yang lebih dari Ibunya. Maka dari itu, Mina meminta saudaranya untuk
mencarikan orang yang bisa mengurusi online shopnya.
Akhirnya Winda mendapatkan
pegawai yang bisa mengurusi online shopnya yang bernama Rahma.
“Rahma, maaf ya merepotkan kamu.
Kamu harus mengurus online shopnya sendirian. Karena aku harus ngurusin Arjuna”
“Nggak apa-apa Mbak, aku juga
senang kok. Karena kemarin aku bingung nyari kerja susah banget. Sedangkan aku
butuh uang untuk mencukupi kebutuhanku” jawab Rahma.
“Makasih ya Rahma, semoga kamu
betah ya di sini ikut aku” kata Winda.
“Iya Mbak” Rahma menjawab sambil
tersenyum. Rahma ingin mengajukan pertanyaan tapi merasa ragu untuk bertanya.
Kalau tidak bertanya dia penasaran, kalau bertanya takutnya Winda tersinggung.
“Ada apa Rahma? Ada yang ingin
kamu katakan? Katakan saja daripada dipendam nanti sembelit lho” Winda menggoda
Rahma.
“Nggak kok Mbak, nggak ada”
“Masa sih, kok ekspresimu kaya
gitu hayo!”
“Mmm anu Mbak, tapi Mbak Winda
jangan tersinggung ya” kata Rahma hati-hati.
“Sebelum ini aku kan kerja di
daerah G, terus aku pernah lihat Mbak Rahma ada di toko yang namanya ‘Luhur’.
Kata pegawai di situ Mbak Rahma yang punya tokonya. Tapi kok Mbak Rahma di sini
trus njalanin usaha online shop yang terbilang masih kecil dibandingkan pas
Mbak Rahma di kota G itu” takut, tapi Rahma tetap nerocos tanpa henti karena
penasaran dengan keadaan Winda yang dia rasa jauh berbeda dengan kehidupannya
di kota G dulu.
“Oh itu, itu toko milik mantan
suamiku Ma. Sekarang dia mengelola toko dengan istri barunya. Nah aku usaha
online shop ini pas aku pulang ke rumah ini. Pada waktu itu usia kandunganku
dah menginjak 6 bulan dan aku butuh biaya persalinan serta biaya untuk Arjuna
ketika Arjuna lahir. Jadi dengan uang seadanya aku buat usaha ini. Walaupun
kecil tapi alkhamdullah bisa mencukupi kebutuhan kami selama ini dan tidak
bergantung pada orang lain”.
“Maaf ya Mbak, aku udah lancang
bertanya kepada Mbak Winda. Soalnya aku penasaran” dengan perasaan bersalah,
Rahma meminta maaf kepada Winda.
“Nggak apa-apa kok Rahma. Santai
aja. Aku juga udah ikhlas kok. Mungkin ini takdir yang harus aku jalani. Tenang
aja, kalau ada pertanyaan lagi aku siap kok jawabnya. Hehehe” jawab Winda
sambil terkekeh menenangkan Rahma supaya rasa sungkannya karena pertanyaan yang
telah diajukan hilang.
Kemudian Rahma tersenyum
mendengar perkataan Winda. Dalam hatinya dia berkata ‘Mbak Winda ternyata
orangnya baik. Mudah-mudahan aku betah ikut Mbak Winda’.
“Ada lagi?” tanya Winda kepada
Rahma untuk menggodanya.
“Nggak Mbak. Besok aja. Hehe”
Mereka berdua tertawa bersama,
sambil mengerjakan pekerjaan masing-masing.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments
imafe
awalnya cuman coba2 baca,eh ternyata bagus singkat dan mudah dipahami
2021-12-29
0
dhapz H
hidup sederhana
2021-07-19
1
nadia
banyak typonya dlm menyebut nama thor
2020-10-23
6