Part 2 - call me Diego

"Bos sedang melakukan penjagaan yang ketat disekitar sini, aku juga melihatnya pulang bersama seorang wanita dalam keadaan kacau tadi malam" Maxime berujar pelan, dia adalah satu pemegang kendali keamanan di kediaman mafia itu.

"Iya, semua orang membicarakan kepulangan tuan Ethan. bahkan Darius disuruh membawakan sarapan ke kamar pojok itu, apakah wanita itu disekap di dalam sana?" Marvel menyahut, selain bawahan Ethan mereka berdua juga kakak beradik. ya, Ethan mempunyai banyak sekali anak buah di kediamannya, dan semua itu laki-laki tidak ada wanita satupun.

"Entahlah mar, tidak seperti biasanya bos membawa pulang wanita asing, pasti ada yang tidak beres" jawab Maxime seraya menggeleng heran.

"Kabarnya nona Sania koma dirumah sakit, apa mungkin bos menyewa seorang pelacur untuk mengobati kesedihannya?" sahut Marvel menerka-nerka.

"Heh, jangan berbicara sembarangan. tuan Ethan tidak suka bermain dengan seorang pelacur, bos kita itu masih perjaka dari lahir, tidak seperti kau yang mencumbu wanita ini dan itu seperti vampir haus darah"

"Ohh, c'mon man.. hidup tanpa wanita itu seperti masakan tanpa penyedap rasa, hambar. cobalah kau ikuti jejakku, sekali duakali kau akan ketagihan"

"Fuck! kau memang gila!"

Perbincangan mereka berakhir tatkala melihat sang bos berjalan mendekati mereka. Ethan, pria itu lengkap mengenakan pakaian berupa jeans dan kaos hitam, melalui pakaian yang digunakannya itu memperlihatkan tubuh kekarnya. memancarkan sirat tatapan tajam serta langkah kaki yang penuh perhitungan.

"Buka pintunya!" perintah pria itu, ada satu gelas bir ditangannya.

Tanpa berkata, mereka patuh menuruti bos nya. pintu dibuka lebar, memperlihatkan ruangan luas serta berbagai interior yang mewah, terlihat disana gelap dan sunyi. Ethan masuk semakin dalam dan mendapati Selena tertidur diatas ranjang dan masih mengenakan seragam dokter.

Seulas senyum smirk muncul begitu saja, pria itu berdiri didekat kaki ranjang dengan satu tangannya meneguk bir. netra abu-abunya menyorot tajam pada kesunyian kamar. selesai meneguk bir, ia memberikan gelas itu kepada Maxime, lalu menghidupkan pemantik dan membakar sebatang cerutu. aroma tembakaunya menguar bersamaan dengan sinar matahari yang menembus jendela kamar Selena.

"Dia tidak menyentuh makanan yang aku berikan" gumam Ethan sembari mengepulkan asap ke udara.

"Siapa wanita itu bos? kenapa anda membawanya kesini?" tanya Marvel penasaran.

"Nobody, only a little girl needs my forgiveness....aku hanya perlu sedikit bermain dengannya, memberikannya pelajaran dan hukuman manis"

"Hukuman? apa dia melakukan kesalahan yang fatal? dan ya, apa dia seorang dokter?" sahut Maxim menduga-duga.

"Hei Marvel, apa kau punya pikiran yang sama denganku?" celetuk Maxime sambil menyenggol lengan Marvel.

"Of course, bos ku sedang jatuh cinta"

"Bukan itu bodoh! maksudku, wanita ini gagal menangani nona Sania, kalau bukan karena hal itu mana mungkin bos membawanya pulang kan? apalagi mengizinkannya tinggal diwilayahnya" jelas Maxime panjang lebar, dua kakak beradik itu sedang beradu pemikiran.

Ethan tak habis pikir, seharusnya wanita itu sudah sadarkan diri setelah tidur pulas semalaman. dia ingat betul betapa kerasnya Selena berteriak hingga berusaha melawannya. wanita keras kepala seperti Selena tentu tidak akan menyerah dan berhenti melakukan pemberontakan setelah obat bius berhenti bekerja.

Ethan sudah tidak bisa menunggu, dia tidak punya stok kesabaran yang banyak. lantas, dirinya mendekat, menyibak selimut lalu menariknya secara kasar.

"Inilah bosku, yang kejam dan berhati dingin" bisik Marvel pada Maxime. keduanya sama-sama diam tatkala sang bos mulai menjalankan aksinya.

"Nyenyak, tuan putri?" tanya Ethan seraya berjongkok menatap wajah cantik Selena.

DEG

Selena membelalakkan mata, netranya dengan cepat menelisik setiap sudut ruangan itu. "Dimana aku? mengapa aku disini?" tanyanya syok.

"Pelankan suaramu, cantik. jika tidak, kau akan membangunkan hewan peliharaanku"

"Jangan bergurau, kau membawaku kemana?" tanyanya lagi dengan tatapan menuntut.

"Ini penculikan, bebaskan aku sekarang juga, atau kalau tidak, aku akan melaporkanmu ke polisi!" Selena mengancam. Selena mundur setelah pria itu semakin mendekati dirinya, jantungnya seakan berhenti, saat pria itu menodongkan senjata api ke kepalanya.

"Menurutmu, butuh berapa detik untuk peluru ini melubangi kepalamu, hm?"

Selena menelan ludah susah payah, ia seakan terjerat dalam jeratan pria kejam bernama Diego Ethan Federico.

"Sekelas dokter muda sepertimu sangat mudah aku lenyapkan. jadi, jangan pernah menyalakan api, atau kau akan tahu betapa panasnya neraka buatanku!"

"Seharusnya anda tidak bisa menyamakan masalah pekerjaan dengan pribadi. aku sangat siap bertanggung jawab, namun tidak dengan cara seperti ini!"

"Nyawa adikmu selamat berkat tim medis yang bekerja sama diruang operasi, tranplantasi jantung bukan suatu hal yang mudah dilakukan, ada resiko dan gejala yang tidak terduga, dan pihak rumah sakit pun sudah memberitahu sejak awal!!"

"South your mouth, baby. aku tidak membutuhkan penjelasanmu, hukuman dari seorang Diego Ethan adalah nyawa seseorang!" pria itu tersenyum tipis serta alis tebalnya menyatu, dan itu tampak mengerikan di mata Selena.

Deep voice Ethan menusuk rongga-rongga di dalam tubuhnya, Selena nyaris mati setelah ujung senjata itu meraba dahi hingga pipinya, lalu beralih ke kepalanya.

"Lusa kita akan menikah, jadi persiapkan dirimu sebaik mungkin!"

"APA? MENIKAH? ARE YOU KIDDING?" teriak Selena terkejut bukan main. bahkan bukan hanya Selena, kedua penjaga kakak beradik yang ada disana pun sama terkejutnya. Maxime sampai menjatuhkan gelas yang ia pegang, dan Marvel membelalak tak percaya.

"Hei, siapa yang mau menikah denganmu? aku sudah punya tunangan, dan sebentar lagi kita akan menggelar resepsi pernikahan, tolong jangan bermimpi, tuan Ethan!" ucap Selena.

"Suatu hari, ucapanmu itu akan kau tarik sendiri, my little doctor!"

Tawa renyahnya terdengar sumbang, gadis itu tertawa setelah mendengar perkataan pria itu.

"Aku tidak habis pikir, kenapa kebanyakan mafia selalu punya rasa percaya diri yang teramat tinggi? tolong lihat dirimu sendiri, apa pria sepertimu pantas bersanding denganku? aku bahkan mampu menolakmu dengan satu tawaran tanpa berpikir panjang" emosi Selena naik turun, tangannya mendadak gatal ingin menampar pria itu.

Entah apa yang membuat ia menjadi berani, mengangkat kedua tangannya ke pinggang dan menatap pria itu dengan rasa tidak takut.

"Ini keputusanmu?" tanya pria itu.

"Tentu saja, meskipun aku tidak sepadan dengan wanita berkelas diluar sana, tapi aku punya harga diri yang harus ku bela. apalagi menyangkut tentang masa depanku. jelas bukan kamu pilihaku, paham?!"

Ethan mengangguk-angguk, lidahnya bermain didalam rongga mulut dan menyeringai mengerikan. dalam sekali tarikan, ia berhasil menghimpit tubuh Selena ke dinding. dia bisa melihat jelas ekspresi wanita itu saat berada di dekatnya.

"Tidak ada opsi pilihan, dan kau pun tidak perlu memilih. keputusan apapun yang keluar dari bibirku, tak seorang pun bisa menyangkalnya!" ucapnya penuh penekanan.

"Bersedia ataupun tidak, pernikahan itu akan tetap dilaksanakan!"

"Jangan mimpi!!!" sahut Selena.

"Apa kau mau melihat rekan kerjamu binasa tanpa kepala? ehm atau, tunanganmu?"

"BAJINGAN, DASAR PSIKOPAT, PRIA GILA!"

"Yes, im Diego Ethan Federico, call me Diego not Ethan. karena sebentar lagi kau akan menjadi bagian dari keluarga Federico"

"Cuihh..."

AKHHH!

Pria itu mencengkram erat rambut wanita itu setelah air liurnya mengenai pakaiannya, dia menariknya hingga mendongak ke atap lalu melepaskan tembakan ke atas atap. lucutan peluru itu mampu menghentikan detak jantung Selena untuk beberapa saat, gadis itu menutup mata dan terdiam kaku.

"Kenapa? takut? padahal ini hanya peringatan kecil untukmu"

"Kamu baru melihat 1% sisi kejamku, sayang. kau tidak perlu ketakutan seperti ini. its okay....aku memberikan waktu tiga hari"

"Putuskan tunanganmu, berikan surat resign dari tempatmu bekerja, setelah itu kita gelar acara pernikahan semewah mungkin, aku akan membuatmu seperti ratu dan membuat para wanita diluar sana iri padamu!"

Selena menahan amarah, wajahnya merah padam. dadanya bergemuruh seakan ingin menyumpah serapahi pria itu dengan sumpah yang paling kejam.

Ia ingin lepas dari kukungan pria itu, tetapi pria itu semakin mengunci pergerakannya. kakinya dengan sengaja menghimpit kaki wanita itu. satu tangannya memegang senjata dan satu lagi mulai menjelajahi lekuk tubuh Selena.

Mendadak suasana menjadi panas, pria itu tersenyum kecil melihat ekspresi wajah wanita didepannya, yang seolah tidak pernah disentuh pria lain.

"You like it? baby girl?" bisik pria itu.

"Apa tunanganmu tidak pernah menyentuhmu seperti apa yang ku lakukan sekarang ini?" tanya nya semakin liar.

"Apa jangan-jangan kau masih virgin, sayang? ah ya aku suka sekali wanita yang masih virgin, tidak sia-sia aku menjaga milikku selama ini"

"Tidak kusangka kita dipertemukan kembali dengan keadaan yang seperti ini, lihat aku baik-baik, apa kau tidak mengingatku, sayang?"

Ia berhasil memasukkan jemarinya ke dalam celana wanita itu, dapat ia rasakan benda kenyal dibawah sana, rasanya sudah tak sabar. tak sabar merasakan bagaimana rasanya berhubungan intim dengan wanita perawan. gairahnya terbakar ingin cepat-cepat merasakannya.

Selama 27 tahun hidup didunia, ia tak pernah menggagahi wanita manapun. meskipun Ethan diterpa ribuan wanita, tetap ia dengan pendiriannya yang tak akan goyah.

Hanya saja ketika nafsunya menguasai dirinya, dia selalu menghabiskan waktu berjam-jam di dalam kamar mandi. kadang juga menyewa pelacur hanya untuk oral seks saja.

Alasan terkuat dirinya sampai detik ini adalah sang mommy, Natalia Avila Beltran. banyak pesan berharga dan pesan-pesan kebaikan yang mommy nya katakan, hingga membuat Ethan tunduk dan patuh. tapi lain hal jika sudah menyangkut pekerjaan, Natalia jungkir balik menasehati pun Ethan tidak akan peduli, dan Ethan akan sangat kejam jika sudah menyangkut dunia mafianya.

"Persetan, tidak akan ada pernikahan, camkan itu! tidak akan pernah ada!" bentak Selena dengan penuh penekanan.

"Tidak masalah jika diriku harus kehilangan nyawa ditangan mu, asalkan aku bisa terbebas dari jeratan pria gila sepertimu!" lanjut Selena seraya menghentak kasar tangan pria itu.

"Apapun yang aku inginkan, bisa ku ambil dengan paksaan ataupun suka rela. semua orang tau bagaimana aku bertindak, dan itu bisa lebih gila dari yang kau lihat hari ini, Selena!" Ethan mendorong wanita itu hingga ia ambruk diatas ranjang dengan posisi terlentang.

"Kalian, jaga pintu dan perketat pengawasan, jangan biarkan dia keluar tanpa seizinku!"

"Selama aku tidak berada dirumah, jangan biarkan siapapun masuk, termasuk kakakku, ruangan ini hanya akulah yang berkah memasukinya!"

Pria itu mengetatkan rahang, kilatan netranya menusuk netra Selena. "Jangan beri dia makan, orang yang tidak menghargaiku tidak akan ku beri begitu saja!" ucapnya penuh peringatan. Ethan meninggalkan ruangan itu dan berlari cepat mengejar waktu karena harus ke rumah sakit.

Menggunakan jaket kulit berwarna hitam, Ethan melewatkan sarapan paginya dan memilih mengendarai mobil mewahnya sendiri tanpa supir. satu-satunya orang kepercayaan sedang tidak ada, dia memerintahkan Gio di rumah sakit. Gio adalah kaki tangan Ethan.

"HEI KALIAN, BEBASKAN AKU!"

"HEI JANGAN TINGGALKAN AKU SEORANG DIRI!"

"JANGAN DIKUNCI, HEIII!!"

Episodes
1 Part 1 - operasi maut
2 Part 2 - call me Diego
3 Part 3 - memancing kemarahan bos mafia
4 Part 4 - marah dan keras kepala
5 Part 5 - nasib malang Selena
6 Part 6 - terperangkap di mansion bos mafia
7 Part 7 - trik licik
8 Part 8 - iblis berdarah dingin
9 Part 9 - guncangan di mansion utama
10 Part 10 - Darren dan Diego
11 Part 11 - scene 18+
12 Part 12
13 Part 13
14 Part 14 - scene 18+
15 Part 15
16 Part 16 - langkah gerak Ethan
17 Part 17
18 Part 18 - fakta mengejutkan
19 Part 19 - baku tembak
20 Part 20 - siapa yang bajingan?
21 Part 21 - sabotase dalam mansion
22 Part 22 - she's my woman!
23 Part 23
24 Part 24 - obsesi yang berbahaya
25 Part 25 - hamil?
26 Part 26 - menyembunyikan fakta
27 Part 27 - trauma Ethan di masa lalu
28 Part 28 - janin yang tak diinginkan
29 Part 29 - memperebutkan Selena
30 Part 30 - pilihan yang sulit
31 Part 31 - kehilangan
32 Part 32
33 Part 33 - dalang dari penculikan
34 Part 34
35 Part 35 - hukuman dari sang janin
36 Part 36
37 Part 37 - galeri seni
38 Part 38 - pertemuan yang sia-sia
39 Part 39 - two years later
40 Part 40 - garis keturunan tuan mafia
41 Part 41 - kesalahan Selena
42 Part 42 - scene 18+
43 Part 43 - kepanikan di rumah sakit dan rencana Carla
44 Part 44 - Hayden Elderen Federico
45 Part 45
46 Part 46 - pengakuan cinta
47 Part 47 - terbongkarnya rahasia
48 Part 48 - kesalahan tidak disengaja
49 Part 49 - perasaan carut marut sekaligus bahagia
50 Part 50 - kebenarannya
51 Part 51 - otak licik Carla
52 Part 52 - jebakan
53 Part 53. lubang kematian
54 Part 54 - malam penuh darah
55 Part 55 - posesif
56 Part 56 - persiapan pernikahan
57 Part 57 - Darren dan Melia (18+)
58 Part 58. D-DAY
59 Part 59 - new life
60 Part 60 - rest in peace
61 Part 61 - see you in heaven
62 Part 62 - membalaskan dendam
63 Part 63 - kejutan yang gagal
64 Part 64 - siaga satu
65 Part 65 - ending?
66 Part 66
67 Part 67 - happy end
Episodes

Updated 67 Episodes

1
Part 1 - operasi maut
2
Part 2 - call me Diego
3
Part 3 - memancing kemarahan bos mafia
4
Part 4 - marah dan keras kepala
5
Part 5 - nasib malang Selena
6
Part 6 - terperangkap di mansion bos mafia
7
Part 7 - trik licik
8
Part 8 - iblis berdarah dingin
9
Part 9 - guncangan di mansion utama
10
Part 10 - Darren dan Diego
11
Part 11 - scene 18+
12
Part 12
13
Part 13
14
Part 14 - scene 18+
15
Part 15
16
Part 16 - langkah gerak Ethan
17
Part 17
18
Part 18 - fakta mengejutkan
19
Part 19 - baku tembak
20
Part 20 - siapa yang bajingan?
21
Part 21 - sabotase dalam mansion
22
Part 22 - she's my woman!
23
Part 23
24
Part 24 - obsesi yang berbahaya
25
Part 25 - hamil?
26
Part 26 - menyembunyikan fakta
27
Part 27 - trauma Ethan di masa lalu
28
Part 28 - janin yang tak diinginkan
29
Part 29 - memperebutkan Selena
30
Part 30 - pilihan yang sulit
31
Part 31 - kehilangan
32
Part 32
33
Part 33 - dalang dari penculikan
34
Part 34
35
Part 35 - hukuman dari sang janin
36
Part 36
37
Part 37 - galeri seni
38
Part 38 - pertemuan yang sia-sia
39
Part 39 - two years later
40
Part 40 - garis keturunan tuan mafia
41
Part 41 - kesalahan Selena
42
Part 42 - scene 18+
43
Part 43 - kepanikan di rumah sakit dan rencana Carla
44
Part 44 - Hayden Elderen Federico
45
Part 45
46
Part 46 - pengakuan cinta
47
Part 47 - terbongkarnya rahasia
48
Part 48 - kesalahan tidak disengaja
49
Part 49 - perasaan carut marut sekaligus bahagia
50
Part 50 - kebenarannya
51
Part 51 - otak licik Carla
52
Part 52 - jebakan
53
Part 53. lubang kematian
54
Part 54 - malam penuh darah
55
Part 55 - posesif
56
Part 56 - persiapan pernikahan
57
Part 57 - Darren dan Melia (18+)
58
Part 58. D-DAY
59
Part 59 - new life
60
Part 60 - rest in peace
61
Part 61 - see you in heaven
62
Part 62 - membalaskan dendam
63
Part 63 - kejutan yang gagal
64
Part 64 - siaga satu
65
Part 65 - ending?
66
Part 66
67
Part 67 - happy end

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!