TB 04

Ben masih termenung

setelah menatap mata yang sudah lama ia rindukan. Mata itu, ia masih menatap

foto yang terpajang dilayar ponselnya. Sesekali ia tersenyum tipis. Entah

kenapa Ben sangat merindukan seseorang yang jauh disana. Seseorang yang tidak

pernah lagi mengabarinya.

Sesekali Ben menyeruput

orange jus, tepat saat ini Ben berada dikantin untuk sekedar santai. Tapi kali

ini Ben sendiri tanpa ditemani oleh dua sahabatnya. Ia masih memandangi layar

ponselnya.

“Masya Allah Ben, masih

aja pandangin tuh cewek. Khayalan lo tinggi amat dah” Tegur Jovan dan duduk

disamping Ben bersama dengan Gerry.

“Gue kangen sama dia,”

Gumam Ben yang dapat didengar oleh Gerry

“Kangen, ketemu saja

belum pernah, sudah bilang kangen” Gerry menggeleng kepalanya.

Ben menoleh mendapati

seorang cewek yang tengah dijewer telinga karena bolos waktu jam pelajaran.

Siswa itu meringis kesakitan, sementara Jovan hanya menggeleng kepala

“Kebiasaan tuh anak” Gumam Jovan didengar oleh Ben.

“Hah”

Jovan menoleh sambil

menampakkan senyum lebarnya “Kebiasaan apanya?” Tanya Ben tidak mengerti.

“Enggak, itu adek kelas

lagi dihukum. Kasian amat ya” Jawab Jovan gegalapan, Ben mengamati dari jauh.

Sepertinya cewek yang dihukum sama guru BK, Wajahnya tidak asing. “Itukan cewek

yang labrak gue kemarin”

Dia dihukum karena apa

ya? Sampai disuruh hormat depan tiang bendera?

Ben hanya menggeleng

acuh, sepertinya dia penasaran dengan cewek yang dihukum dilapangan.

“Ger, sebenarnya itu

cewek siapa sih? kok gue tidak pernah lihat dia?” Tanya Ben seketika.

“Gue juga kurang tau

Ben, Gue juga baru lihat dia” Jawab Gerry, sedangkan Jovan hany terlihat biasa

saja.

Ben dan Gerry menoleh

saat melihat Jovan tersenyum sambil menatap jauh cewek yang dijemur.

“Lo suka sama cewek

yang dihukum?” Tanya Ben, Jovan mengangguk

“Aneh,”

Kennie menyeka keringat

setelah berdiri selama satu jam hanya untuk hormat didepan tiang bendera. Benar-benar guru BK menyebalkan, Gumam

Kennie. setelah tadi ia kedapatan tidak masuk kelas. Kali ini Kennie dijewer

hingga disuruh hormat. Sungguh ini kesialan untuk keberapa kalinya.

Kennie terpaku saat ada

seseorang yang memberinya sebotol air mineral, “Jovan” ia mengambil dan

menegukannya hingga setengah.

“Kenapa lo tidak pernah

mau berubah, masih suka bolos. Dan sekarang lo dihukumkan” Omel Jovan, Kennie

hanya terdiam saat mendengar omelan dari sahabatnya.

“Bawel lo, Gue males

belajar, toh tidak penting juga” Ucap Kennie dengan santainya dan masih

menegukan air botol itu.

Jovan hanya

mengembuskan nafas gusar, percuma saja dia mengomel pada sahabatnya. Toh tidak

didengarkan juga. sudah sekian kalianya Jovan menasehati Kennie namun tetap

saja diabaikan.

“Terserah”

Mereka duduk disalah

satu bangku yang berada dilapangan basket. Kennie yang berdiri lalu mengambil

basket. Ia memantukan kelantai beton. Lalu Kennie melemparkan kearah ring yang

tingginya kisaran dua meteran.

Jovan tersenyum lalu

berlari kecil menghampiri Kennie yang sedang memantulkan bola. Kali ini Jovan

ikut bermain, saat ini sekolah sepi jadi hanya mereka berdua yang berada

dilapangan. Tidak ada yang mengetahui Kennie dan Jovan itu bersahabat. Kennie

tersenyum lebar sedangkan Jovan tertawa lepas. Mereka berdua bertos ria.

Layaknya sepasang kekasih.

Kennie dan Jovan

bersahabat sejak kecil, mereka selalu bersama. Hingga sekarang mereka satu

sekolah meskipun berbeda angkatam. Jovan yang merupakan kakak kelas Kennie.

Jovan yang dikenal

sosok kalem, murah senyum, dan coolnya di SMK High School Nasional. Sedangkan Kennie

yang tidak ada yang mengenalnya sama sekali bahkan ia tidak sepopuler Jovan.

“Yeahhh, Gue menang”

seru Kennie sambil melompat kegirangan

Kennie yang melihat jam

dipergelangan kirinya, matanya melongo saat menatap jam sudah menunjukkan waktu

istirahat.

“Gue duluan, ada

urusan” Kennie langsung berlari membuat Jovan menghentikan aksinya. Jovan heran

setiap jam istirahat Kennie langsung pergi begitu saja. Bahkan ia jarang

melihat Kennie saat istirahat.

Ben dan Gerry yang baru

saja datang saat Jovan tengah memegang bola basket. Dan masih menatap Kennie

dari kajauhan hingga hilang dari jangkauannya.

“Lo lagi, liatin

siapa?” Tanya Ben penasaran

“Enggak ada,” Jawab

Jovan singkat

Sepanjang koridor

Kennie berjalan cepat, memasuki ruangan yang penuh dengan keheningan, tidak ada

keributan, seulas senyum tipis saat mendapati seorang penjaga perpustakaan

sedang sibuk mencatat pada buku agenda dimeja. Kennie membalasnya. Lalu

berjalan masuk menyusuri jejeran rak buku.

Kennie berhenti

tepatnya pad arak yang berisikan Novel sastra, tangannya menyusuri buku-buku

yang akan ia ambil. Setelah mendapatkan buku Novel tersebut. Ia menarik salah

satu kursi dan duduk. Masih menatap lekat buku Novel itu.

Merogoh headset disaku

bajunya lalu memasang di kedua telinganya. Kennie memulai membaca. Perpustakaan

adalah salah satu tempat favoritenya selain Roofop sekolah.

Sambil mendengar alunan

music yang menggema ditelinganya. Kennie sesekali tersenyum.

Nova dan Keyla berjalan

menuju kantin tanpa ada Kennie. langkahnya terhenti saat ia melihat idolanya

sedang bermain bola basket. Semua siswa berseru meneriakan namanya.

“Dimana cewek itu ya,

kok tidak kelihatan?” mata Ben menyusuri semua siswa yang berdiri namun sosok

yang dicarinya tidak menampakkan wajahnya.

Gerry dan Jovan

berhenti lalu menghampiri Ben yang sedang berdiri terdiam. “Lo lagi cari

siapa?” Tanya Gerry, Ben yang pergi begitu saja tanpa menjawab pertanyaan

darinya. “Woii, ditanya malah pergi” teriak Gerry heran.

“Udahlah biarin saja”

sahut Jovan, mereka kembali bermain

Sepanjang koridor Ben

berjalan mata tetap menyusuri siswa yang sedang berdiri bahkan juga duduk.

Semua mata memandang Ben ‘Aneh’ itu tanggapan siswa SMK High School Nasional.

Langkahnya terhenti

saat melihat ruangan yang sepi “Perpustakaan” Gumam Ben lalu masuk. Berjalan

perlahan menoleh kesana kemari. Semua siswa memandang aneh. Tidak biasanya Ben

masuk diarea hening seperti ini.

Ben menoleh mendapati

seseorang yang dicarinya, yaitu Kennie. menghampiri lalu duduk dihadapannya.

Ben yang mengamati Kennie begitu lekat seakan ia teringat akan seseorang.

Senyum tipis terukir diwajah Ben membuat ia seolah tidak lepas.

Kennie terlonjak kaget saat

Ben sudah berada dihadapannya dengan tatapan aneh “sejak kapan lo berada

disini?” Tanyanya,

“Sejak---“ Ucap Ben

mengantung

Terpopuler

Comments

🖤Sindy Lee🖤

🖤Sindy Lee🖤

Apakah Kennie cwek yg selama ini dihaluin Ben.??

2021-06-07

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!