Ben masih termenung
setelah menatap mata yang sudah lama ia rindukan. Mata itu, ia masih menatap
foto yang terpajang dilayar ponselnya. Sesekali ia tersenyum tipis. Entah
kenapa Ben sangat merindukan seseorang yang jauh disana. Seseorang yang tidak
pernah lagi mengabarinya.
Sesekali Ben menyeruput
orange jus, tepat saat ini Ben berada dikantin untuk sekedar santai. Tapi kali
ini Ben sendiri tanpa ditemani oleh dua sahabatnya. Ia masih memandangi layar
ponselnya.
“Masya Allah Ben, masih
aja pandangin tuh cewek. Khayalan lo tinggi amat dah” Tegur Jovan dan duduk
disamping Ben bersama dengan Gerry.
“Gue kangen sama dia,”
Gumam Ben yang dapat didengar oleh Gerry
“Kangen, ketemu saja
belum pernah, sudah bilang kangen” Gerry menggeleng kepalanya.
Ben menoleh mendapati
seorang cewek yang tengah dijewer telinga karena bolos waktu jam pelajaran.
Siswa itu meringis kesakitan, sementara Jovan hanya menggeleng kepala
“Kebiasaan tuh anak” Gumam Jovan didengar oleh Ben.
“Hah”
Jovan menoleh sambil
menampakkan senyum lebarnya “Kebiasaan apanya?” Tanya Ben tidak mengerti.
“Enggak, itu adek kelas
lagi dihukum. Kasian amat ya” Jawab Jovan gegalapan, Ben mengamati dari jauh.
Sepertinya cewek yang dihukum sama guru BK, Wajahnya tidak asing. “Itukan cewek
yang labrak gue kemarin”
Dia dihukum karena apa
ya? Sampai disuruh hormat depan tiang bendera?
Ben hanya menggeleng
acuh, sepertinya dia penasaran dengan cewek yang dihukum dilapangan.
“Ger, sebenarnya itu
cewek siapa sih? kok gue tidak pernah lihat dia?” Tanya Ben seketika.
“Gue juga kurang tau
Ben, Gue juga baru lihat dia” Jawab Gerry, sedangkan Jovan hany terlihat biasa
saja.
Ben dan Gerry menoleh
saat melihat Jovan tersenyum sambil menatap jauh cewek yang dijemur.
“Lo suka sama cewek
yang dihukum?” Tanya Ben, Jovan mengangguk
“Aneh,”
Kennie menyeka keringat
setelah berdiri selama satu jam hanya untuk hormat didepan tiang bendera. Benar-benar guru BK menyebalkan, Gumam
Kennie. setelah tadi ia kedapatan tidak masuk kelas. Kali ini Kennie dijewer
hingga disuruh hormat. Sungguh ini kesialan untuk keberapa kalinya.
Kennie terpaku saat ada
seseorang yang memberinya sebotol air mineral, “Jovan” ia mengambil dan
menegukannya hingga setengah.
“Kenapa lo tidak pernah
mau berubah, masih suka bolos. Dan sekarang lo dihukumkan” Omel Jovan, Kennie
hanya terdiam saat mendengar omelan dari sahabatnya.
“Bawel lo, Gue males
belajar, toh tidak penting juga” Ucap Kennie dengan santainya dan masih
menegukan air botol itu.
Jovan hanya
mengembuskan nafas gusar, percuma saja dia mengomel pada sahabatnya. Toh tidak
didengarkan juga. sudah sekian kalianya Jovan menasehati Kennie namun tetap
saja diabaikan.
“Terserah”
Mereka duduk disalah
satu bangku yang berada dilapangan basket. Kennie yang berdiri lalu mengambil
basket. Ia memantukan kelantai beton. Lalu Kennie melemparkan kearah ring yang
tingginya kisaran dua meteran.
Jovan tersenyum lalu
berlari kecil menghampiri Kennie yang sedang memantulkan bola. Kali ini Jovan
ikut bermain, saat ini sekolah sepi jadi hanya mereka berdua yang berada
dilapangan. Tidak ada yang mengetahui Kennie dan Jovan itu bersahabat. Kennie
tersenyum lebar sedangkan Jovan tertawa lepas. Mereka berdua bertos ria.
Layaknya sepasang kekasih.
Kennie dan Jovan
bersahabat sejak kecil, mereka selalu bersama. Hingga sekarang mereka satu
sekolah meskipun berbeda angkatam. Jovan yang merupakan kakak kelas Kennie.
Jovan yang dikenal
sosok kalem, murah senyum, dan coolnya di SMK High School Nasional. Sedangkan Kennie
yang tidak ada yang mengenalnya sama sekali bahkan ia tidak sepopuler Jovan.
“Yeahhh, Gue menang”
seru Kennie sambil melompat kegirangan
Kennie yang melihat jam
dipergelangan kirinya, matanya melongo saat menatap jam sudah menunjukkan waktu
istirahat.
“Gue duluan, ada
urusan” Kennie langsung berlari membuat Jovan menghentikan aksinya. Jovan heran
setiap jam istirahat Kennie langsung pergi begitu saja. Bahkan ia jarang
melihat Kennie saat istirahat.
Ben dan Gerry yang baru
saja datang saat Jovan tengah memegang bola basket. Dan masih menatap Kennie
dari kajauhan hingga hilang dari jangkauannya.
“Lo lagi, liatin
siapa?” Tanya Ben penasaran
“Enggak ada,” Jawab
Jovan singkat
Sepanjang koridor
Kennie berjalan cepat, memasuki ruangan yang penuh dengan keheningan, tidak ada
keributan, seulas senyum tipis saat mendapati seorang penjaga perpustakaan
sedang sibuk mencatat pada buku agenda dimeja. Kennie membalasnya. Lalu
berjalan masuk menyusuri jejeran rak buku.
Kennie berhenti
tepatnya pad arak yang berisikan Novel sastra, tangannya menyusuri buku-buku
yang akan ia ambil. Setelah mendapatkan buku Novel tersebut. Ia menarik salah
satu kursi dan duduk. Masih menatap lekat buku Novel itu.
Merogoh headset disaku
bajunya lalu memasang di kedua telinganya. Kennie memulai membaca. Perpustakaan
adalah salah satu tempat favoritenya selain Roofop sekolah.
Sambil mendengar alunan
music yang menggema ditelinganya. Kennie sesekali tersenyum.
Nova dan Keyla berjalan
menuju kantin tanpa ada Kennie. langkahnya terhenti saat ia melihat idolanya
sedang bermain bola basket. Semua siswa berseru meneriakan namanya.
“Dimana cewek itu ya,
kok tidak kelihatan?” mata Ben menyusuri semua siswa yang berdiri namun sosok
yang dicarinya tidak menampakkan wajahnya.
Gerry dan Jovan
berhenti lalu menghampiri Ben yang sedang berdiri terdiam. “Lo lagi cari
siapa?” Tanya Gerry, Ben yang pergi begitu saja tanpa menjawab pertanyaan
darinya. “Woii, ditanya malah pergi” teriak Gerry heran.
“Udahlah biarin saja”
sahut Jovan, mereka kembali bermain
Sepanjang koridor Ben
berjalan mata tetap menyusuri siswa yang sedang berdiri bahkan juga duduk.
Semua mata memandang Ben ‘Aneh’ itu tanggapan siswa SMK High School Nasional.
Langkahnya terhenti
saat melihat ruangan yang sepi “Perpustakaan” Gumam Ben lalu masuk. Berjalan
perlahan menoleh kesana kemari. Semua siswa memandang aneh. Tidak biasanya Ben
masuk diarea hening seperti ini.
Ben menoleh mendapati
seseorang yang dicarinya, yaitu Kennie. menghampiri lalu duduk dihadapannya.
Ben yang mengamati Kennie begitu lekat seakan ia teringat akan seseorang.
Senyum tipis terukir diwajah Ben membuat ia seolah tidak lepas.
Kennie terlonjak kaget saat
Ben sudah berada dihadapannya dengan tatapan aneh “sejak kapan lo berada
disini?” Tanyanya,
“Sejak---“ Ucap Ben
mengantung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments
🖤Sindy Lee🖤
Apakah Kennie cwek yg selama ini dihaluin Ben.??
2021-06-07
2