Tengil VS Bunglon
Suasana riuh tepatnya
berada dilapangan yang punuh dengan siswa-siswi yang sedang menonton
pertandingan basket antar sekolah. Ben yang sedari tadi mengumbar pesona di
setiap kaum hawa, membuat para siswa berteriak histeris. Gerry yang melempar
bola basket kearah Ben lalu memasukkannya dengan indah. Membuat para siswa yang
melihatnya menjerit histeris.
Selalu saja terjadi
seperti itu, Ben mengangkat tangannya keatas dengan wajah sumringah, sedangkan
Gerry dan Jovan hanya menampakkan seulas senyum lebar pada para fans fanatic
mereka.
Tepat kali ini sekolah
High School Nasional menjadi tuan rumah dalam pertandingan basket.
Pertandingan selesai
dengan skor Imbang, Ben mengambil sebotol air lalu ia menegukkan hingga tandas,
sedangkan Jovan hanya menyisakan setengah lalu menuangkan kewajahnya sambil
mengoyangkan kepalanya. Jovan mengusap wajahnya dengan handuk yang dipegangnya.
Sedangkan Gerry baru
saja mengambil sebotol air minum, dengan sekali tegukan dan saat ini mereka
sedang beristirahat. Pertandingan selesai.
Setelah selesai
mengganti pakaian Gerry dengan segera menuju ruang osis seperti biasanya.
Sedangkan Ben dan Jovan pergi kekantin untuk mengisi perutnya. Mereka mengambil
tempat, Jovan yang pergi memesan makanan, Ben hanya duduk sambil memainkan
ponselnya.
Hari ini sangat
melelahkan baginya, sebagai cowok populer seantero Ben mengecek instagramnya.
Ada banyak notifikasi yang masuk, Ben hanya bersikap cuek saja. Melihat para
fans fanaticnya.
Jovan yang baru saja
datang dengan membawa dua makanan di atas mampang. Jovan yang melihat raut
wajah Ben yang berubah jadi pias.
“Kenapa muka lo kusut
begitu?” Tanya Jovan, Ben hanya diam sambil menunjukkan sesuatu pada ponselnya.
“Dia, lo tungguin di
follback lo. Mana mungkin. Sampe kiamat juga enggak bakalan di follback” Oceh
Jovan membuat Ben mendengus sebal.
“Kali aja, Dia mau back
gue” Gumam Ben, Jovan hanya bisa menggeleng kepalanya
“Khayalan lo terlalu
tinggi”
Ben hanya diam
menganggapi sahabatnya itu, Ben memang sedang memandangi sosok perempuan cantik
yang selalu nongkrong di Caffe miliknya. Meski begitu Ben tidak berani
berkenalan dengannya. Karena perempuan itu sangat amat dingin dan cuek. Dan itu
membuat Ben makin penasaran padanya.
Seulas senyum saat
melihat foto yang berada di ponselnya, perempuan biasa namun bagi Be dia adalah
perempuan yang paling indah dan cantik di muka bumi.
Gerry yang baru saja
datang, hanya bisa menggeleng kepala melihat kelakuan sahabatnya. Jovan hanya
mengendikkan bahu saat Gerry melirik Ben.
“Biasa Cewek khayalan
di dunia peri” sahut Jovan, membuat Gerry terkekeh.
“Mau sampai kapan
mandangi foto cewek khayalan lo” Tawa Gerry
“Sampai dia menampakkan
diri dihadapan gue” Alibi Ben membuat kedua sahabat tertawa bahak-bahak.
Gerry dan Jovan masih
dengan tawanya yang pecah, mengapa ia memiliki sahabat yang kepedeannya tingkat
akut. Dan khayalan tingkat tinggi. Gerry dan Jovan hanya bisa menggeleng
kepala.
“Ohh Tuhan, Ben
kesambit apaan ya? Kenapa tingkat pedenya tidak mau hilang juga” Gerry memanjat
doa dengan wajah serius. Jovan masih dengan tawanya.
“Gubrak gue memiliki
sahabat kayak lo, aneh bin ajaib” Ucap Jovan diselingi tawa. Semua siswa yang
memperhatikan mereka hanya bisa tertawa, ada juga yang cekikikan. Ada juga yang
menggeleng melihat kelakukan cowok populer seantero. Hingga penjaga kantin
hanya bisa tersenyum dan menggeleng kepalanya.
“Sungguh aneh ya,
mereka” Itu kata salah satu penjaga kantin
Dua sahabat sedang
berjalan matanya menyusuri setiap koridor seperti mencari seseorang, entah itu
siapa?
Nova menggeram kesal
karena seseorang yang dicarinya tidak kunjung memunculkan batang hidungnya. Ia
sudah lelah dengan nafas yang terengah-engah Nova hembuskan.
“Kekantin yuk, gue
haus. Dari tadi jalan terus” keluh Keyla
Nova mengangguk
mengiyakan karena sedari tadi ia capek mencari seseorang yang tidak kunjung
mucul.
Nova duduk sedangkan
Keyla ia pergi memesan minuman. Mata Nova masih celingak-celinguk. Nova
mendengus sebal,
Keyla datang membawa
dua minuman gelas dingin, Keyla menyodorkan pada Nova yang langsung menyeruput
hingga mencapai setengah.
Sorot mata Keyla saat
melihat seseorang yang dicarinya baru saja lewat begitu saja. Keyla yang
langsung menyeret Nova hingga hampir saja jatuh jika tidak mengimbanginya. Nova
berdecak sebal dengan kelakuan Keyla yang langsung main tarik saja.
“Woi, Emang gue kambing
apa. Main seret begitu saja” Kesal Nova bertambah saat dari kejauhan ia melihat
seseorang dicarinya sedang berjalan menuju kelas. Keyla sudah berlari duluan
menghampiri seseorang itu dari belakang. Yang disusul Nova yang tingkat
kekesalan sudah sampai diujung.
“Kennie Azzura
Mahendra, Dari mana aja sih? dari tadi dicariin juga” Ucap Nova mendengus sebal
pada sahabatnya.
“Sekarang gue sudah
ada, Ayo kekelas” Jawab Kennie enteng berlalu begitu saja. Nova menggeram
kesal. Karena memiliki sahabat super aneh seperti Kennie. mereka sampai dikelas. Kennie yang menjatuhkan bokongnya
kekursi.
Kennie yang menyerngit
bingung karena suasana kelas sangat ramai dari biasanya. Bisa dikatakan Kennie
anti dengan keramaian. Kennie mengambil earphonennya lalu memasang kepalanya.
Lalu membuka buku novel kesukaannya.
Sedangkan kedua
sahabatnya sibuk berbincang, entah apa yang mereka bicarakan itu menurut Kennie
tidak begitu penting baginya.
Semua siswa keluar dari
kelas, Nova dan Keyla menoleh. Entah apa yang terjadi di luaran sana, Nova dan
Keyla keluar dari kelas. Seketika ia menyeret Kennie untuk keluar juga.
Kennie mendengus sebal
karena kegiatan membaca terganggu karena ulah dua sahabatnya itu.
“Kalian berdua ini
kenapa? Main seret begitu saja” kesal Kennie pada Keyla
“Tidak usah mengoceh
dulu, liat aja disana. Cowok gantengku sedang main basket” Ucap Keyla
kegirangan saat melihat Ben tengah bermain basket bersama dua sahabatnya.
Kennie mengembungkan kedua pipinya, melipat kedua tangannya didepan dada.
Kennie mencebit, “Hanya
karena itu satu sekolahan jadi heboh” gumam Kennie lalu pergi begitu saja.
Sementara dua sahabatnya kegirangan.
Kennie kembali
melanjutkan aktivitas membaca yang tertunda karena dua sahabatnya itu. lembaran
demi lembaran membuka. Hari ini Freeclass, Kennie memilih membaca dari pada
harus menonton yang tidak begitu jelas menurutnya.
“Lebih baik gue ke
perpus saja, dari pada disini terganggu mulu” Ucap Kennie lalu bergegas keluar
dari kelas. Ia berjalan sepanjang koridor. Hingga seketika perjalanan Kennie
terhenti.
Brukkkk,
Badan Kennie tersungkur
kebawa, Kennie mendongak saat melihat seseorang yang menabraknya hingga
kesakitan pada bagian punggung belakangnya. Mereka berdua sama-sama jatuh.
Lelaki itu berdiri menampakkan wajah merah padam.
“Woi, Kalau jalan pake
mata dong” Ucap Ben kesal karena jalan dihalangi seseorang, Kennie yang berdiri
secara perlahan dan menatapnya tajam.
“Dimana-mana jalan pake
kaki, dilihat pake mata. Bego” Balas Kennie tidak kalah sengit.
Ben menggeram kesal “Lo
tuh ya, halangin jalan gue aja” Ucap menatap Kennie dengan intens
“Apa tidak kebalik ya,
lo yang halangin jalan gue” Ucap Kennie sambil melipat kedua tangan depan
dadanya. Setelah itu pergi meninggalkan Ben dengan wajah merah padam.
“Siapa sih dia? Seenak
jidat halangin jalan gue. pake acara nyolot lagi” Kesal Kennie saat memasuki
ruang perpustakaan. Penjaga perpustakaan menatap cengo dengan kedatangan Kennie
menampakkan wajah kesal.
Kennie duduk masih
menampakkan wajah kesalnya, ia mengepalkan kedua tangannya geram pada lelaki
yang menabraknya tadi.
“Aduhh, badan gue encok
semua gegara cowok tengil, songongnya pake kebangetan” Ucap Kennie masih dalam
kekesalannya. Ia masih merintih kesakitan dan mengusap punggungnya yang masih
sakit akibat jatuh tadi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments
Suzieqaisara Nazarudin
lho bukannya tadi ben mencari kenni ya kok saat jumpa gak kenal sih??🤔🤔🤦🤦
2022-08-25
0
Anton HaNy
sebenar nya agak binggung aq sama cerita nya
2022-03-22
0
Sully Sumandag
katanya lagi main basket dilapangan koq jadi nabrak kennie???🤔🤔🤔
2021-04-10
0