TB 03

Kennie sedang berdiri

tepatnya di parkiran motor sport, seperti menunggu seseorang entah itu siapa.

Nova dan Keyla mereka sudah pulang lebih dulu. Seorang lelaki datang

menghampirinya.

“Lo, Bukannya yang

kemarin---“

“Iya, orang yang lo

tabrak kemarin” sarkas Kennie menatap lelaki itu tajam

“Lo ngapain berdiri

didepan motor gue?” Tanya Ben, ternyata lelaki yang menabrak Kennie adalah Ben.

“Ohh, jadi ini motor

lo” Kennie mengangguk mengerti, sekarang ia sudah mengetahui siapa yang

menabraknya tadi pagi.

“Iya, emang kenapa?”

Tanya Ben santai masih menatap Kennie lekat, Kennie balas menatap sambil

berkacak pinggang. Seketika Ben menatap mata yang ia rindukan selama ini.

“Karena lo, sudah buat

gue sial” Ucap Kennie menantang, Ben hanya terkekeh. Kennie menaikkan alisnya

bingung.

“Ohh, Gue bikin lo

sial. Ngacoo” Ben tertawa sambil menaiki motornya, lalu memasang helm pengaman.

Dan menancap gas bergegas pergi. meninggalkan Kennie masih terdiam bingung.

Kennie menggeram kesal

saat melihat kepergian Ben begitu saja. “Dasar cowok tengil” teriak Kennie

masih menampakkan wajah merah padamnya.

Dalam perjalanan Kennie

memukul stir mobil yang tak bersalah itu, ia menggeram kesal kepada lelaki yang

bernama Ben. kenapa juga ia harus bertemu dengan cowok songong seperti Ben.

Kennie memarkirkan

mobilnya di sebuah Caffe, kali ini Kennie tidak ingin pulang kerumah. Berjalan

masuk lalu mengambil tempat duduk di pojok dekat jendela. Kennie selalu duduk

di tempat itu. entah mengapa ia sangat senang dengan tampat itu.

“Siapa yang suruh lo

duduh ditempat ini?” Tanya seseorang yang mengintrupsi Kennie yang baru saja

datang. Kennie mendongak.

“Lo lagi, Ngapain lo

disini?” Tanya Kennie bingung, dan lelaki yang baru saja menegurnya itu adalah

Ben.

“Ini Caffe gue, dan lo

ngapain duduk ditempat ini?” Tanya Ben mengulangi, membuat Kennie menghembuskan

nafas panjang.

“Suka-suka gue dong,

mau duduk dimana” Jawab Kennie ketus, Ben yang mulai geram langsung saja

menyeret Kennie keluar dari Caffe tersebut.

“Lo kira gue kambing,

lo seret” Ucap Kennie lalu melepaskan gemgaman tangan Ben.

“Sebenarnya lo itu

siapa sih, Hah. Datang marah-marah. Suka tabrak orang. Tidak bertanggung jawab.

Apalagi minta maaf” Tanya Kennie, membuat Ben menggeram menatap tajam.

Sedangkan yang ditatap hanya menunjukkan sikap santainya.

“Gue ini cowok ganteng,

populernya High School Nasional, Gue adalah cowok  keren Dan hampir semua orang tau gue, satu

sekolahan malahan. Masa lo tidak tahu gue. anak basket yang gantengnya

ketulungan.” Jelas Ben yang tingkat kepedean akut.

Kennie berdecih

“Hahaha, Gue tidak kenal” Ben melongo, semua siswa tahu siapa dirinya, bahkan

guru-guru SMK High School Nasional pun juga tahu.

“Hah, tidak kenal gue

sama sekali” Tanya Ben memastikan, Kennie hanya tersenyum mengangguk.

“Emang, gue tidak kenal

lo” Jawab Kennie, lalu pergi meninggalkan Ben dengan tatapan tidak percaya.

Kennie menggaruk

kepala, hari-hari yang menyebalkan baginya harus bertemu dengan lelaki tengil

seperti Ben. Kennie berjalan seperti setrikaan membuat kedua sahabatnya saling

pandang satu sama lainnya.

Apa yang terjadi?

Itu adalah pertanyaan

yang ada dibenak Nova dan Keyla, Nova bingung sebenarnya apa yang terjadi

padanya sahabatnya itu. dan siapa lelaki yang selalu menganggunya. Nova

menghela nafas gusar. dia sudah jengah melihat sahabatnya mondar-mandir.

Sementara Keyla hanya sibuk dengan camilannya.

“Woi, lo tidak capek

apa? Mondar-mandir kayak setrikaan?” Teriak Nova, Kennie melipat kedua tangan

depan dadanya kesal.

“Gue lagi bête, sama

cowok ngeselin itu. lagian dia sapa sih.” Ucap Kennie begitu kesal.

“Cowok, cowok siapa?

Ganteng enggak?” Tanya Keyla, Kennie mengusap wajah frustasi. Sahabatnya yang

satu itu sangat menyebalkan disaat situasi genting begini masih saja tanyain

ganteng tidaknya.

“Ganteng atau tidak?

gue tidak peduli. Yang jelas cowok tengil itu harus gue bales” Ucap Kennie

sambil tersenyum licik.

Nova yang mendengar itu

seketika terkejut, berdiri menghampiri Kennie. “Ken, tidak usah gitu juga kali”

saran Nova, yang mendapatkan gelengan.

Nova hanya bisa diam,

ia bingung harus bagaimana cara menghadapi Kennie. ia tahu sikap Kennie suka

berubah kapan saja. Nova kembali duduk.

“Ken, kasih tau kita

siapa cowok yang sering buat lo sial” Sahut Keyla yang mendapat anggukan dari

Nova.

“Tumben lo pinter”

“Oke, Besok” Jawab

Kennie singkat

Sepanjang koridor

Kennie berjalan bersama Nova dan Keyla, Kennie yang merasa risih dengan

keramaian. Langkah Kennie terhenti begitu juga dengan Nova dan Keyla. Kennie

menunjuk salah satu orang yang tengah bermain basket dilapangan. Mata Nova dan

Keyla membulat saat melihat kearah tunjuk Kennie “Dia orangnya.

“Gue kira siapa,

ternyata sih ganteng Ben” ceplos Keyla,

“Ohh, kalau itu mah,

gue juga tahu Ken” Tambah Nova menampakkan senyum pupi eyesnya. Kennie yang

melongo mendapatkan jawaban dari kedua sahabatnya.

“Lo tahu dia?” Tanya

Kennie memastikan

“Iya” jawab kedua

sahabatnya kompak

Nova dan Keyla tetap

berdiam diri memandangi lelaki yang tengah bermain basket sementara Kennie

pergi begitu saja. Kali ini Kennie pergi tempat biasa ia meluapkan semua

kekesalannya.

Tepatnya Kennie menuju

sebuah rooftop sekolah, Kennie berteriak sambil memukul dan meninju samsak yang

tergantung disana. Entah sejak kapan samsak itu tergantung disana. Dan itu

selalu menjadi tempat luapan Kennie saat kesal.

Nafas Kennie tidak

beranturan, sudah beberapa kali ia merasa sial sejak bertemu dengan lelaki

tengil itu. “Awas aja, akan gue bales lo” Ucap Kennie dengan amarah yang sudah

memuncak.

“Kasian tuh tangan

kalau setiap hari menonjok terus” Ucap seseorang mengintrupsi, Kennie berhenti

lalu menoleh siapa yang datang.

“Jovan, sejak kapan lo

berada disini?” Tanya Kennie balik dan duduk disoffa kumuh. Jovan juga ikut

duduk disamping Kennie.

“Hufhh, itu muka kenapa

kusut begitu. Apa yang membuat lo kesal?” Tanya Jovan mengabaikan pertanyaan

Kennie.

“Bete aja sama

seseorang Jo” jawab Kennie, Jovan tersenyum sambil mengusap pucuk kepala

Kennie.

Jovan memegang kedua

bahu Kennie lalu memutar badannya. Mereka saling berhadapan tetapi Kennie masih

menunduk. Jovan memegang kedua pipi Kennie lalu menarik kedua bibirnya

membentuk senyum.

“Gitu dong senyum,

jangan cemberut” seulas senyum Kennie.

“Apa yang membuat lo

sekesal ini?” Tanya Jovan, Kennie menatap kedepan lalu mengembuskan nafas

panjang.

“Ya, gue kemarin

bertemu cowok tengil. Sudah beberapa hari gue selalu sial gegara dia. Dan

anehnya lagi gue dia sekolah disini juga” Jelas Kennie, menceritakan apa yang

terjadi padanya, Jovan hanya terkekeh.

“Itu hanya kebetulan

saja”

“Semoga”

“Abang masuk kelas

dulu, lo tidak masuk kelas?” Tanya Jovan yang didapatkan hanya gelengan.

“Bolos lagi?” Tanya

Jovan lagi, Kennie hanya mengangguk. “Gue mau tenangin diri, gue males berada

di keramaian Jo” Ucap Kennie lesuh.

Jovan pergi

menginggalkan Kennie, sedangkan dirinya kembali menyandarkan badannya pada sofa

kumuh. Lalu menatap langit biru.

Terpopuler

Comments

🖤Sindy Lee🖤

🖤Sindy Lee🖤

Jovan siapanya Kennie.? abangnya.??

2021-06-07

1

Kunti Lanak

Kunti Lanak

hadih ga jelas amat cuma pertemuan gtu aja koq kesal kyk org mau mati

2021-02-07

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!