Kennie sedang berdiri
tepatnya di parkiran motor sport, seperti menunggu seseorang entah itu siapa.
Nova dan Keyla mereka sudah pulang lebih dulu. Seorang lelaki datang
menghampirinya.
“Lo, Bukannya yang
kemarin---“
“Iya, orang yang lo
tabrak kemarin” sarkas Kennie menatap lelaki itu tajam
“Lo ngapain berdiri
didepan motor gue?” Tanya Ben, ternyata lelaki yang menabrak Kennie adalah Ben.
“Ohh, jadi ini motor
lo” Kennie mengangguk mengerti, sekarang ia sudah mengetahui siapa yang
menabraknya tadi pagi.
“Iya, emang kenapa?”
Tanya Ben santai masih menatap Kennie lekat, Kennie balas menatap sambil
berkacak pinggang. Seketika Ben menatap mata yang ia rindukan selama ini.
“Karena lo, sudah buat
gue sial” Ucap Kennie menantang, Ben hanya terkekeh. Kennie menaikkan alisnya
bingung.
“Ohh, Gue bikin lo
sial. Ngacoo” Ben tertawa sambil menaiki motornya, lalu memasang helm pengaman.
Dan menancap gas bergegas pergi. meninggalkan Kennie masih terdiam bingung.
Kennie menggeram kesal
saat melihat kepergian Ben begitu saja. “Dasar cowok tengil” teriak Kennie
masih menampakkan wajah merah padamnya.
Dalam perjalanan Kennie
memukul stir mobil yang tak bersalah itu, ia menggeram kesal kepada lelaki yang
bernama Ben. kenapa juga ia harus bertemu dengan cowok songong seperti Ben.
Kennie memarkirkan
mobilnya di sebuah Caffe, kali ini Kennie tidak ingin pulang kerumah. Berjalan
masuk lalu mengambil tempat duduk di pojok dekat jendela. Kennie selalu duduk
di tempat itu. entah mengapa ia sangat senang dengan tampat itu.
“Siapa yang suruh lo
duduh ditempat ini?” Tanya seseorang yang mengintrupsi Kennie yang baru saja
datang. Kennie mendongak.
“Lo lagi, Ngapain lo
disini?” Tanya Kennie bingung, dan lelaki yang baru saja menegurnya itu adalah
Ben.
“Ini Caffe gue, dan lo
ngapain duduk ditempat ini?” Tanya Ben mengulangi, membuat Kennie menghembuskan
nafas panjang.
“Suka-suka gue dong,
mau duduk dimana” Jawab Kennie ketus, Ben yang mulai geram langsung saja
menyeret Kennie keluar dari Caffe tersebut.
“Lo kira gue kambing,
lo seret” Ucap Kennie lalu melepaskan gemgaman tangan Ben.
“Sebenarnya lo itu
siapa sih, Hah. Datang marah-marah. Suka tabrak orang. Tidak bertanggung jawab.
Apalagi minta maaf” Tanya Kennie, membuat Ben menggeram menatap tajam.
Sedangkan yang ditatap hanya menunjukkan sikap santainya.
“Gue ini cowok ganteng,
populernya High School Nasional, Gue adalah cowok keren Dan hampir semua orang tau gue, satu
sekolahan malahan. Masa lo tidak tahu gue. anak basket yang gantengnya
ketulungan.” Jelas Ben yang tingkat kepedean akut.
Kennie berdecih
“Hahaha, Gue tidak kenal” Ben melongo, semua siswa tahu siapa dirinya, bahkan
guru-guru SMK High School Nasional pun juga tahu.
“Hah, tidak kenal gue
sama sekali” Tanya Ben memastikan, Kennie hanya tersenyum mengangguk.
“Emang, gue tidak kenal
lo” Jawab Kennie, lalu pergi meninggalkan Ben dengan tatapan tidak percaya.
Kennie menggaruk
kepala, hari-hari yang menyebalkan baginya harus bertemu dengan lelaki tengil
seperti Ben. Kennie berjalan seperti setrikaan membuat kedua sahabatnya saling
pandang satu sama lainnya.
Apa yang terjadi?
Itu adalah pertanyaan
yang ada dibenak Nova dan Keyla, Nova bingung sebenarnya apa yang terjadi
padanya sahabatnya itu. dan siapa lelaki yang selalu menganggunya. Nova
menghela nafas gusar. dia sudah jengah melihat sahabatnya mondar-mandir.
Sementara Keyla hanya sibuk dengan camilannya.
“Woi, lo tidak capek
apa? Mondar-mandir kayak setrikaan?” Teriak Nova, Kennie melipat kedua tangan
depan dadanya kesal.
“Gue lagi bête, sama
cowok ngeselin itu. lagian dia sapa sih.” Ucap Kennie begitu kesal.
“Cowok, cowok siapa?
Ganteng enggak?” Tanya Keyla, Kennie mengusap wajah frustasi. Sahabatnya yang
satu itu sangat menyebalkan disaat situasi genting begini masih saja tanyain
ganteng tidaknya.
“Ganteng atau tidak?
gue tidak peduli. Yang jelas cowok tengil itu harus gue bales” Ucap Kennie
sambil tersenyum licik.
Nova yang mendengar itu
seketika terkejut, berdiri menghampiri Kennie. “Ken, tidak usah gitu juga kali”
saran Nova, yang mendapatkan gelengan.
Nova hanya bisa diam,
ia bingung harus bagaimana cara menghadapi Kennie. ia tahu sikap Kennie suka
berubah kapan saja. Nova kembali duduk.
“Ken, kasih tau kita
siapa cowok yang sering buat lo sial” Sahut Keyla yang mendapat anggukan dari
Nova.
“Tumben lo pinter”
“Oke, Besok” Jawab
Kennie singkat
Sepanjang koridor
Kennie berjalan bersama Nova dan Keyla, Kennie yang merasa risih dengan
keramaian. Langkah Kennie terhenti begitu juga dengan Nova dan Keyla. Kennie
menunjuk salah satu orang yang tengah bermain basket dilapangan. Mata Nova dan
Keyla membulat saat melihat kearah tunjuk Kennie “Dia orangnya.
“Gue kira siapa,
ternyata sih ganteng Ben” ceplos Keyla,
“Ohh, kalau itu mah,
gue juga tahu Ken” Tambah Nova menampakkan senyum pupi eyesnya. Kennie yang
melongo mendapatkan jawaban dari kedua sahabatnya.
“Lo tahu dia?” Tanya
Kennie memastikan
“Iya” jawab kedua
sahabatnya kompak
Nova dan Keyla tetap
berdiam diri memandangi lelaki yang tengah bermain basket sementara Kennie
pergi begitu saja. Kali ini Kennie pergi tempat biasa ia meluapkan semua
kekesalannya.
Tepatnya Kennie menuju
sebuah rooftop sekolah, Kennie berteriak sambil memukul dan meninju samsak yang
tergantung disana. Entah sejak kapan samsak itu tergantung disana. Dan itu
selalu menjadi tempat luapan Kennie saat kesal.
Nafas Kennie tidak
beranturan, sudah beberapa kali ia merasa sial sejak bertemu dengan lelaki
tengil itu. “Awas aja, akan gue bales lo” Ucap Kennie dengan amarah yang sudah
memuncak.
“Kasian tuh tangan
kalau setiap hari menonjok terus” Ucap seseorang mengintrupsi, Kennie berhenti
lalu menoleh siapa yang datang.
“Jovan, sejak kapan lo
berada disini?” Tanya Kennie balik dan duduk disoffa kumuh. Jovan juga ikut
duduk disamping Kennie.
“Hufhh, itu muka kenapa
kusut begitu. Apa yang membuat lo kesal?” Tanya Jovan mengabaikan pertanyaan
Kennie.
“Bete aja sama
seseorang Jo” jawab Kennie, Jovan tersenyum sambil mengusap pucuk kepala
Kennie.
Jovan memegang kedua
bahu Kennie lalu memutar badannya. Mereka saling berhadapan tetapi Kennie masih
menunduk. Jovan memegang kedua pipi Kennie lalu menarik kedua bibirnya
membentuk senyum.
“Gitu dong senyum,
jangan cemberut” seulas senyum Kennie.
“Apa yang membuat lo
sekesal ini?” Tanya Jovan, Kennie menatap kedepan lalu mengembuskan nafas
panjang.
“Ya, gue kemarin
bertemu cowok tengil. Sudah beberapa hari gue selalu sial gegara dia. Dan
anehnya lagi gue dia sekolah disini juga” Jelas Kennie, menceritakan apa yang
terjadi padanya, Jovan hanya terkekeh.
“Itu hanya kebetulan
saja”
“Semoga”
“Abang masuk kelas
dulu, lo tidak masuk kelas?” Tanya Jovan yang didapatkan hanya gelengan.
“Bolos lagi?” Tanya
Jovan lagi, Kennie hanya mengangguk. “Gue mau tenangin diri, gue males berada
di keramaian Jo” Ucap Kennie lesuh.
Jovan pergi
menginggalkan Kennie, sedangkan dirinya kembali menyandarkan badannya pada sofa
kumuh. Lalu menatap langit biru.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments
🖤Sindy Lee🖤
Jovan siapanya Kennie.? abangnya.??
2021-06-07
1
Kunti Lanak
hadih ga jelas amat cuma pertemuan gtu aja koq kesal kyk org mau mati
2021-02-07
3