Bell bordering keras,
semua siswa berhamburan keluar dari kelas masing-masing. Kennie yang baru saja
keluar dari perpustakaan. Sambil memegang punggung belakangnya yang masih sakit
akibat tabrakan tadi. Nova dan Keyla yang melihat Kennie dari kejauhan langsung
menghampirinya. Nova yang melihat Kennie yang kesakitan merasa kwatir dengan
sahabatnya itu. begitu juga dengan keyla yang memperhatikan Kennie memegang
bokong belakangnya.
“Kenapa lo kayak
kesakitan begitu? Emangnya lo habis ngapain?” Tanya Nova kwatir sambil
menenteng tas punggung Kennie.
“Gue habis ditabrak
orang” Jawab Kennie mengeluh kesakitan
“Ditabrak orang? Emang
siapa yang nabrak lo?” Tanya Keyla sambil membantu Kennie berjalan menuju
parkiran. Disana terdapat sebuah mobil terparkir. Yaitu mobil milik Kennie.
“Biar gue yang nyetir,
karena lo masih kesakitan” Ucap Keyla, Kennie merogoh disakunya mengambil
sebuah kunci mobil lalu memberikan pada Keyla. Nova menuntun Kennie masuk
kemobil setelah itu Keyla menuju kemudi, sedangkan Nova duduk kursi penumpang.
Mobil Jazz berwarna biru
itu keluar dari pintu gerbang, dengan kecepatan sedang. Kennie masih
menampakkan muka merah padam bila mengingat kejadian dikoridor. Dengan kedua
tangan dikepalnya.
“Itu muka, kenapa kusut
begitu sih? cerita sama kita napa. Apa yang terjadi sama lo. Sampai pinggang
kesakitan begini” Tanya Nova bertubi-tubi, hingga Kennie mendengus sebal.
“Bisa tidak tanyanya
satu-satu” ketus Kennie pada Nova,
“Biasa aja dong, ketus
mulu” Nova mencibir
Sepanjang perjalanan
Kennie menceritakan kejadian yang terjadi pada dirinya. Selama ia bersekolah di
SMK High School Nasional. Ia belum pernah bertemu dengan lelaki songong dan
ketengilannya ketulungan. Nova dan Keyla yang mendengar cerita Kennie tertawa
pecah.
“Cowok Tengil? Hahaha
pasti ganteng tuh orangnya kenalin dong” Ucap Novi, Kennie hanya berdecih tidak
suka.
“Malas amat gue,
apalagi ketemu sama dia” Ucap Kennie masih dalam kekesalannya
Mobil terparkir tepat
depan rumah Nova, “Makasih ya, sampai ketemu besok. Bye” Pamit Nova keluar dari
kursi penumpang sambil melambaikan tangan kearah Kennie dan Keyla.
Mobil kembali melaju,
diperjalan Kennie masih diam dan masih merasakan sakit pada pinggangnya.
“Gegara cowok tengil
itu, pinggang gue jadi sakit begini” Gumam Kennie, Keyla yang menoleh sekilas
menatap Iba pada sahabatnya itu.
Mereka sampai di
perumahan elit, mobil itu masuk gerbang setelah dibukakan pintu oleh satpam.
Keyla yang turun duluan dari kemudi lalu membukakan pintu untuk Kennie dan menuntunnya berjalan masuk.
Dari arah jauh
Dona-Mamanya Kennie yang melihat anaknya sedang dituntun oleh Keyla. Dona
kwatir dan langsung membantu Kennie untuk duduk di single sofa.
“Masya Allah Kennie,
emang kamu abis ngapain nak. Kok bisa begini?” Tanya Dona heboh.
“Hmm, Tante Kennie abis
jatuh” Jawab Keyla membuat Dona semakin heboh dan semakin kwatir sama anaknya.
“What, sekarang Mama telpon Dokter takut terjadi seuatu sama kamu”
Ucap Dona heboh dan menelpon Dokter.
Kennie mengusap wajah
gusar, sedangkan Keyla hanya diam dan duduk disampingnya.
“Ken, gue balik dulu
ya” Pamit Keyla, yang diangguki Kennie.
Kennie merebahkan
badannya sambil meringis kesakitan. Hari yang begitu menyebalkan harus bertemu
dengan cowok tengil itu menurut Kennie. badannya masih remuk. Setiap pergerakan
ia meringis. “Awas aja kalau ketemu lagi, gue akan beri perhitungan padanya”
Ucap Kennie menaruh dendam pada lelaki yang menbraknya. Dona yang masuk kekamar
Kennie tanpa mengetuk pintu, “Bagaimana keadaan kamu, Nak?” Tanya Dona.
“Mama, lihat saja.
Sakit banget” Rengek Kennie yang dibalas gelengan oleh Dona, Kennie memang
manja pada Dona-Ibunya.
“Mah, Papa kapan pulang
sih?” Tanya Kennie, Dona terdiam entah ia harus jawab apa pada Kennie. “Mah,
kok diem sih?” Tanya Kennie yang tidak mendapatkan jawaban dari Dona.
“Papa kamu pasti
pulang, tunggu saja ya” Ucap Dona, sambil tersenyum miris. Kennie hanya bisa
menunduk lesu.
Dona berdiri keluar
kamar Kennie, ia mengusap dadanya terasa sesak. Setiap kali Kennie menanyakan
tentang ayahnya.
Kennie hanya bisa
menunduk setiap kali menanyakan tentang ayahnya pada Dona. Dan selalu
mendapatkan jawaban yang sama. Menghembuskan nafas berat.
Papa ada dimana kenapa
belum pulang?
Tanyanya pada dirinya
sendiri, sambil menatap langit kamar yang sama sekali tidak ada hiasan. Kennie
merebahkan badannya ia lalu menarik selimutnya dan memejamkan matanya.
Pagi ini Kennie sudah
bersiap untuk berangkat sekolah, ia berlari kecil sambil menuruni anak tangga.
Melihat Dona sedang mempersiapkan sarapan bersama pembantunya.
Kennie duduk dengan
wajah sumringah, ia langsung menuangkan segelas susu putih dan menegukan hingga
setengah, dan mengambil selembar roti. Dona menatap heran pada anak semata
wayangnya.
“Bagaimana keadaan
kamu, Nak?” Tanya Dona
“Sudah baikan Mah”
Jawab Kennie masih mengunyah makanannya, Dona hanya mengangguk mendengarkan
jawaban dari anaknya.
Selesai sarapan Kennie
bergegas berangkat, ia beranjak lalu menciumi punggung tangan Dona lalu berjalan
kecil keluar menuju mobilnya. Kennie masuk di jok kemudi. Mobil melaju dengan
kecepatan sedang. Dan Kennie harus menjemput kedua sahabatnya yang selalu
menunggu di halte.
Ia membuka kaca lalu
tersenyum, Nova dan Keyla langsung saja masuk. Mobil yang dikendarainya kembali
melaju. Kennie yang baru saja melajukan mobilnya kini berhenti mendadak ketika
ada sebuah motor sport melaju dengan kecepatan tinggi. Nova dan Keyla seketika
terhuyung kebelakang.
“Hati-hati dong” Pekik
Keyla sambil mengusap jidatnya yang terbentur di dasbor
“Bukan gue, itu motor
bikin gue kaget” Balas Kennie geram
“Lagian sapa sih dia?
Main kebut-kebutan aja dijalan” Sahut Nova ikut geram
“Mane ketehe, Mana
kutahu tempe” Ucap Keyla dengan santainya membuat Kennie dan Nova menggeleng
kepala karena kelakuan sahabatnya yang mulai konyol.
Kennie kembali
melajukan mobilnya yang sempat terhenti. Lima menit kemudian mobil Kennie
memasuki gerbang lalu memarkirkan mobilnya.
Ketiga sahabat itu
keluar sambil menenteng tas punggungnya, berjalan beriringan. Langkah Kennie
terhenti saat melihat motor sport terparkir motor, motor berwarna merah itu.
“Nah, bukannya ini
motor yang hampir tabrak gue” Pikir Kennie masih mengamati
“Bener nih”
Langkah Nova terhenti
ketika menyadari tidak ada Kennie disampingnya yang diikuti Keyla.
Nova menoleh mendapati
Kennie masih berdiri tepat pada motor sport yang terparkir “Ken, lo ngapain
berdiri disitu. Ayokk” Teriak Nova yang diangguki oleh Kennie.
Kennie berjalan menuju
kelas, ia masih memikirkan siapa yang telah hampir menabraknya pagi ini. Nova
dan Keyla saling pandang, “Woii, lo kenapa? Kok gelisah begitu?” Tanya Keyla.
Kennie melipat kedua
tangannya depan dada “Ternyata motor yang hampir menabrak kita tadi, dia
sekolah disini juga” Jawab Kennie, Nova dan Keyla melongo “Serius lo” Tanya
Nova memastikan
“Iyalah, gue serius”
“Terus”
“Gue mau cari siapa dia
Dan mengajaknya balapan” Ucap Kennie sambil menaikkan satu alisnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments