TB 02

 

 

Bell bordering keras,

semua siswa berhamburan keluar dari kelas masing-masing. Kennie yang baru saja

keluar dari perpustakaan. Sambil memegang punggung belakangnya yang masih sakit

akibat tabrakan tadi. Nova dan Keyla yang melihat Kennie dari kejauhan langsung

menghampirinya. Nova yang melihat Kennie yang kesakitan merasa kwatir dengan

sahabatnya itu. begitu juga dengan keyla yang memperhatikan Kennie memegang

bokong belakangnya.

“Kenapa lo kayak

kesakitan begitu? Emangnya lo habis ngapain?” Tanya Nova kwatir sambil

menenteng tas punggung Kennie.

“Gue habis ditabrak

orang” Jawab Kennie mengeluh kesakitan

“Ditabrak orang? Emang

siapa yang nabrak lo?” Tanya Keyla sambil membantu Kennie berjalan menuju

parkiran. Disana terdapat sebuah mobil terparkir. Yaitu mobil milik Kennie.

“Biar gue yang nyetir,

karena lo masih kesakitan” Ucap Keyla, Kennie merogoh disakunya mengambil

sebuah kunci mobil lalu memberikan pada Keyla. Nova menuntun Kennie masuk

kemobil setelah itu Keyla menuju kemudi, sedangkan Nova duduk kursi penumpang.

Mobil Jazz berwarna biru

itu keluar dari pintu gerbang, dengan kecepatan sedang. Kennie masih

menampakkan muka merah padam bila mengingat kejadian dikoridor. Dengan kedua

tangan dikepalnya.

“Itu muka, kenapa kusut

begitu sih? cerita sama kita napa. Apa yang terjadi sama lo. Sampai pinggang

kesakitan begini” Tanya Nova bertubi-tubi, hingga Kennie mendengus sebal.

“Bisa tidak tanyanya

satu-satu” ketus Kennie pada Nova,

“Biasa aja dong, ketus

mulu” Nova mencibir

Sepanjang perjalanan

Kennie menceritakan kejadian yang terjadi pada dirinya. Selama ia bersekolah di

SMK High School Nasional. Ia belum pernah bertemu dengan lelaki songong dan

ketengilannya ketulungan. Nova dan Keyla yang mendengar cerita Kennie tertawa

pecah.

“Cowok Tengil? Hahaha

pasti ganteng tuh orangnya kenalin dong” Ucap Novi, Kennie hanya berdecih tidak

suka.

“Malas amat gue,

apalagi ketemu sama dia” Ucap Kennie masih dalam kekesalannya

Mobil terparkir tepat

depan rumah Nova, “Makasih ya, sampai ketemu besok. Bye” Pamit Nova keluar dari

kursi penumpang sambil melambaikan tangan kearah Kennie dan Keyla.

Mobil kembali melaju,

diperjalan Kennie masih diam dan masih merasakan sakit pada pinggangnya.

“Gegara cowok tengil

itu, pinggang gue jadi sakit begini” Gumam Kennie, Keyla yang menoleh sekilas

menatap Iba pada sahabatnya itu.

Mereka sampai di

perumahan elit, mobil itu masuk gerbang setelah dibukakan pintu oleh satpam.

Keyla yang turun duluan dari kemudi lalu membukakan pintu untuk  Kennie dan menuntunnya berjalan masuk.

Dari arah jauh

Dona-Mamanya Kennie yang melihat anaknya sedang dituntun oleh Keyla. Dona

kwatir dan langsung membantu Kennie untuk duduk di single sofa.

“Masya Allah Kennie,

emang kamu abis ngapain nak. Kok bisa begini?” Tanya Dona heboh.

“Hmm, Tante Kennie abis

jatuh” Jawab Keyla membuat Dona semakin heboh dan semakin kwatir sama anaknya.

“What, sekarang Mama telpon Dokter takut terjadi seuatu sama kamu”

Ucap Dona heboh dan menelpon Dokter.

Kennie mengusap wajah

gusar, sedangkan Keyla hanya diam dan duduk disampingnya.

“Ken, gue balik dulu

ya” Pamit Keyla, yang diangguki Kennie.

Kennie merebahkan

badannya sambil meringis kesakitan. Hari yang begitu menyebalkan harus bertemu

dengan cowok tengil itu menurut Kennie. badannya masih remuk. Setiap pergerakan

ia meringis. “Awas aja kalau ketemu lagi, gue akan beri perhitungan padanya”

Ucap Kennie menaruh dendam pada lelaki yang menbraknya. Dona yang masuk kekamar

Kennie tanpa mengetuk pintu, “Bagaimana keadaan kamu, Nak?” Tanya Dona.

“Mama, lihat saja.

Sakit banget” Rengek Kennie yang dibalas gelengan oleh Dona, Kennie memang

manja pada Dona-Ibunya.

“Mah, Papa kapan pulang

sih?” Tanya Kennie, Dona terdiam entah ia harus jawab apa pada Kennie. “Mah,

kok diem sih?” Tanya Kennie yang tidak mendapatkan jawaban dari Dona.

“Papa kamu pasti

pulang, tunggu saja ya” Ucap Dona, sambil tersenyum miris. Kennie hanya bisa

menunduk lesu.

Dona berdiri keluar

kamar Kennie, ia mengusap dadanya terasa sesak. Setiap kali Kennie menanyakan

tentang ayahnya.

Kennie hanya bisa

menunduk setiap kali menanyakan tentang ayahnya pada Dona. Dan selalu

mendapatkan jawaban yang sama. Menghembuskan nafas berat.

Papa ada dimana kenapa

belum pulang?

Tanyanya pada dirinya

sendiri, sambil menatap langit kamar yang sama sekali tidak ada hiasan. Kennie

merebahkan badannya ia lalu menarik selimutnya dan memejamkan matanya.

Pagi ini Kennie sudah

bersiap untuk berangkat sekolah, ia berlari kecil sambil menuruni anak tangga.

Melihat Dona sedang mempersiapkan sarapan bersama pembantunya.

Kennie duduk dengan

wajah sumringah, ia langsung menuangkan segelas susu putih dan menegukan hingga

setengah, dan mengambil selembar roti. Dona menatap heran pada anak semata

wayangnya.

“Bagaimana keadaan

kamu, Nak?” Tanya Dona

“Sudah baikan Mah”

Jawab Kennie masih mengunyah makanannya, Dona hanya mengangguk mendengarkan

jawaban dari anaknya.

Selesai sarapan Kennie

bergegas berangkat, ia beranjak lalu menciumi punggung tangan Dona lalu berjalan

kecil keluar menuju mobilnya. Kennie masuk di jok kemudi. Mobil melaju dengan

kecepatan sedang. Dan Kennie harus menjemput kedua sahabatnya yang selalu

menunggu di halte.

Ia membuka kaca lalu

tersenyum, Nova dan Keyla langsung saja masuk. Mobil yang dikendarainya kembali

melaju. Kennie yang baru saja melajukan mobilnya kini berhenti mendadak ketika

ada sebuah motor sport melaju dengan kecepatan tinggi. Nova dan Keyla seketika

terhuyung kebelakang.

“Hati-hati dong” Pekik

Keyla sambil mengusap jidatnya yang terbentur di dasbor

“Bukan gue, itu motor

bikin gue kaget” Balas Kennie geram

“Lagian sapa sih dia?

Main kebut-kebutan aja dijalan” Sahut Nova ikut geram

“Mane ketehe, Mana

kutahu tempe” Ucap Keyla dengan santainya membuat Kennie dan Nova menggeleng

kepala karena kelakuan sahabatnya yang mulai konyol.

Kennie kembali

melajukan mobilnya yang sempat terhenti. Lima menit kemudian mobil Kennie

memasuki gerbang lalu memarkirkan mobilnya.

Ketiga sahabat itu

keluar sambil menenteng tas punggungnya, berjalan beriringan. Langkah Kennie

terhenti saat melihat motor sport terparkir motor, motor berwarna merah itu.

“Nah, bukannya ini

motor yang hampir tabrak gue” Pikir Kennie masih mengamati

“Bener nih”

Langkah Nova terhenti

ketika menyadari tidak ada Kennie disampingnya yang diikuti Keyla.

Nova menoleh mendapati

Kennie masih berdiri tepat pada motor sport yang terparkir “Ken, lo ngapain

berdiri disitu. Ayokk” Teriak Nova yang diangguki oleh Kennie.

Kennie berjalan menuju

kelas, ia masih memikirkan siapa yang telah hampir menabraknya pagi ini. Nova

dan Keyla saling pandang, “Woii, lo kenapa? Kok gelisah begitu?” Tanya Keyla.

Kennie melipat kedua

tangannya depan dada “Ternyata motor yang hampir menabrak kita tadi, dia

sekolah disini juga” Jawab Kennie, Nova dan Keyla melongo “Serius lo” Tanya

Nova memastikan

“Iyalah, gue serius”

“Terus”

“Gue mau cari siapa dia

Dan mengajaknya balapan” Ucap Kennie sambil menaikkan satu alisnya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!