Tabrakan

Galang berubah dingin, saat mata Dara menatapnya dari kejauhan. Dalam mata cokelat itu meminta tolong, tapi tak tahu meminta tolong pada siapa. Dia juga masih baru disini, hanya seberapa yang ia kenal dikelasnya sendiri.

Tak sengaja Dara mendapati Galang disamping pintu sambil bersedekap dada, dirinya tahu betul kalau Galang masih punya hati nurani untuk menolongnya saat ini.

Buktinya, Galang Pratama sudah mendekat kearah Lisa yang mencengkram pipinya kuat.

“Si Langit ngapain?” tanya Dodi, dengan wajah heran.

Satria dan Bima hanya mengangkat bahu, kalau mereka juga tak mengerti. Mata mereka kini tertuju pada Galang berjalan mendekati Lisa.

“Sudah, By!” ucap Galang, terdengar tegas dan penuh tekanan.

Lisa yang mendengar suara Galang, langsung ia berbalik terkejut. Mata dingin Galang membuat Lisa tidak lagi meneruskan bully-an terhadap Dara.

Dara hanya bisa menunduk mendengar kata By, yang terucap dari mulut Galang. Bisa-bisanya ia mengagumi kepada orang yang sudah membunuh Bundanya dan sekarang orang yang ia kagumi ternyata memiliki kekasih.

Aaaa hancurrr semua harapan Dara!.

Bukan cuman Dara yang kaget dengan panggilan Galang, semua yang menonton itu syok.

“Ohh now! tidak mungkin aaa, jodoh gua ternyata sudah punya pacarr.” Si Della siswi kelas 11 itu patah hati.

“Nggak asikk dongg!” timpal ciwi-ciwi, yang masih setia menonton.

Etss jangan lupa, and the Genk Langit itu sama kagetnya dengan mereka semua. Pasalnya cowok kulkas itu punya pacar? sungguh ini momen langka sih, bisa naklukin hati Galang sekeras batu.

Satria menatap kedua besty sambil bertanya, “Langit punya pacar?”

Keduanya lantas menggeleng tidak tahu. Benar, ini adalah momen langka! secara, 'kan dulu Galang tidak suka untuk pacar-pacaran. Tapi apa? sebutan By itu sangat berpengaruh kalau Galang dan Lisa memiliki hubungan.

“Tega banget dia selingkuhin guee!” lirih Dodi, sambil menatap nanar kedepan.

"Hihhh, najiss!” kata Bima.

“Hehe bercanda. Gini-gini gua masih normal kali, yakali cewek suka Langit!” balas Dodi sambil terkekeh.

“Sapa tahu loh emang cewek.” Satria menutup mulutnya saat melihat tatapan Dodi yang mau menerkam hidup-hidup.

“Sayang, kamu ngapain disini?” tanya Lisa kepada Galang.

Deghh!

Dara merasa dadanya begitu sakit, tidak! dia tidak boleh jatuh lebih dalam dengan rasa ini.

Karena semua intesi mata kepada Galang dan Lisa, kini Dara melangkah untuk keluar kelas.

Saking penasaran dengan hubungan Galang, mereka semua melupakan kejadian tadi. Malah mereka acuh tak acuh saat Dara berjalan keluar.

Pulang

“Hei, Dar?” sapa Arya, seraya mensejajarkan langkahnya dengan Dara.

Dara melihat kesamping sebentar, habis itu menunduk menjaga pandangan.

“Assalamu'alaikum,” ucap Dara.

Arya langsung menggaruk tengkuknya yang tak gatal. “Eh iya Wa-wa'alaikumusalam. Maaf Dar, aku lupa salamnya tadi,” katanya.

Dara mengangguk, setelah itu membuang nafasnya kasar. “Ya kak, lain kali jangan dilupa. Semoga Kak Arya menjadi terbiasa setelahnya!”

”Aminnn.” Arya mengamini perkataan Dara. “Mau pulang bareng Dar?” tawar Arya.

Dara menghentikan langkahnya saat sudah diparkiran.

“Nggak usah Kak, makasih!” ujar Dara, “Ohh ya Kak, saya pulang dulu assalamualaikum.”

Dara langsung berlari menuju angkot yang lumayan banyak penumpang.

“Ehhh, main nyelonong aja si Daranya! wa'alaikumussalam Dar,” balas Arya, yang memang tidak lagi ditanggapi Dara.

*****

“Hei, Lang?” panggil Satria. “Seriusan Lisa pacaran sama Luh?” tanyanya.

Pertanyaan Satria sangat mewakili pikiran Dodi dan Bima. Galang menggeleng-gelengkan kepalanya, bahwa apa pertanyaan itu tidak benar adanya.

“Nggak,” balas Galang singkat.

Galang terus menghisap rokoknya, dan meniup asap rokok yang ia buat.

“Kalau bukan pacar, jadi apa?” tanya lagi Bima.

“Teman."

Satria, Dodi dan Bima melongo. Masa teman panggilannya sayang dan by? aneh emang si satu ini.

“Teman atau demen?” rayu Dodi.

Drttt!

Ponsel Galang bergetar, bahwa ada yang meneleponnya. Galang beralih menatap layar ponselnya tertera nama Bik Minah.

“Hallo Den, Den belum pulang?” tanya Bik Minah.

“Belum Bik, Langit masih kumpul nih, di beskem. Kenapa Bik?” balik tanya Galang.

“Loh, Den Langit lupa? kalau jam delapan malam ada janji ketemuan sama Bapak di resto.”

Galang langsung menepuk jidatnya sendiri. “Ya ampun, saya lupa Bik. Yaudah, Galang langsung singgah ke restoran Bik!” ucap Galang sebelum mengakhiri panggilan tersebut.

Galang berdiri sambil menyambar jaketnya. “Jaga anak-anak, Gue pulang dulu!” pamit Galang, yang langsung diangguki oleh temannya.

Brmmm brmmm!

Cittt!

Decitan motor Galang membuat mata tertuju padanya. Emang keren no debat!

Baju putih abuh itu masi dia kenakan, tak lupa jaket kebanggaan Genk Motornya menemani hari-hari Galang.

“Ihhh gantengnyaa ...,” puji cewek-cewek yang berada di restoran tersebut.

Galang sudah masuk kedalam Restoran Ayahnya, sambil celingak-celinguk melihat seluruh meja.

“Tuan Muda, Bapak sedang menunggu disana. Mari saya antar," ajak pelayan lelaki itu kepada Galang.

Galang mengangguk sebagai respon untuk pelayan itu. Berjalan dengan cool dan paras ganteng sangat membuat mata meleleh.

Meleleh nggak tuh?

Galang bisa melihat jelas gurat Ayahnya yang terlihat sedikit tegang. Mungkin ini sudah saat nya ia berbicara kepada Anaknya itu.

“Papah mau ngomongin apa?”

Tanpa basa-basi Galang langsung bertanya, kenapa dirinya disuruh bertemu direstoran tidak dirumah saja? pikir Galang.

Bram menghembuskan nafasnya perlahan, mencoba untuk berbicara baik-baik kepada Anak semata wayangnya.

“Papah mau Anaknya Bu Maria tinggal bersama kita,” pinta Bram.

Whattt? Apa inii?

Nggak mungkin musuhnnya sendiri satu rumah dengannya, 'kan? sungguh diluar nularr!

Nulur! Ehhh, Nurull. Yaampun, NALAR!

Galang langsung menggeleng tidak setuju, ini sama saja membuatnya muak setiap hari melihat wajah anak pelakor itu.

Yah, Galang men-cap Dara sebagai anak pelakor.

“Nggak, Pah!” tolak Galang, “Papah minta ketemu disini cuman bahas Anak pelakor? dahhlah Pah, sudah berapa kali Galang katakan kalau dia itu perempuan yang nggak baikk.”

Bram juga menggelengkan kepalanya. “Perempuan nggak baik gimana Galang? Dara itu adalah perempuan baik-baik. Dalam hal apa kamu menilannya seperti itu?” lontar Bram.

“Dia berasal dari seorang Ibu yang nggak baik. Dia anak pelakor, pasti sikapnya sama seperti Ibunya!” tutur Galang.

Wajah Bram sudah memerah, mendengar penuturan Galang dengan entengnya berkata Maria nggak baik.

Kira kejadian seminggu lalu, membuat Anaknya bersalah dan mau menerima Dara dirumah. Tapi apa? kayaknya itu belum sama sekali dia sadari kesalahannya, dan mau menang sendiri.

“Jangan kamu menilai seseorang dari luarnya Nak, kamu akan tahu nanti!” ucap Bram, “jangan sampai kamu menyesali tentang perbuatanmu sendiri.”

“Tidak ada kata menyesal dalam kamusku, Pah.” Dibalas senyuman tipis oleh Bram.

Kenapa bisa anaknya itu begitu yakin? dahhlah, mau cerita panjang lebar pun tidak membuat Galang luluh.

Krett!

Galang langsung berdiri, dan langsung pergi begitu saja tanpa pamit kepada Bram. Bram hanya bisa bersabar, agar Darah tingginya tidak kambuh lagi.

Ternyata mengurus anak lelaki itu tidaklah mudah, terkadang tekanan itu perlu. Tapi tak cocok bagi kesehatan putranya yang sedang merindukan sosok Ibu.

Yah, Bram sudah berjanji kepada dirinya sendiri untuk mendidik Galang seperti seorang Ibu. Harus lembut, tanpa kekerasan. Tapi ini begitu sulitt!

Begitu syulitttt lupakan kamuu, apalagi kamu baik. Eya, begitulah lirik lagu yang pantas untuk Maria.

.....

Malam berganti pagi.

Sudah pukul tujuh, barulah Galang bangun untuk mandi. Berapa menit kemudian, dirinya sudah tampak rupawan.

Sudah jam 07.30. Barulah Galang siap berangkat ke sekolah. Seperti biasa ia melewatkan sarapan pagi kalau Bram ada dirumah.

Trngg!

Lonceng sekolah itu sudah berbunyi, membuat siswa-siswi berhamburan masuk kedalam lingkungan sekolah sebelum gerbang itu ditutup sang satpam.

Sedangkan dari arah berlawanan, Dara sedang melaju memakai sepedanya dan juga Galang yang melaju pakai motor besarnya.

“Awasss!” teriak Dara, melihat laju motor itu ikut berbelok dengan cepat.

Brakkkk!

“Ahh sialan!” maki Galang.

...Hello semangat bacanya yah, pokoknya cerita ini sangat cocok buat kalian yang masih remaja....

...Jangan lupa like, dan komen dibawah!🥰...

Terpopuler

Comments

Lia_Vicuña

Lia_Vicuña

Ceritanya seru banget, jangan biarkan aku dilema menanti update 😭

2024-07-10

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!