Hiragi sibuk di depan cermin, serta memandang pakaian yang dia gunakan, entah kenapa hal itu membuatnya risih, pakaian yang memang harus dikenakan oleh para gadis, namun terlalu terbuka menurutnya, pakaian itu berwarna merah anggun dengan pita yang terletak di kedua lengan.
Yuri yang melihatnya heran datang menghampiri.
"Hiragi ada apa? Kau tidak menyukai baju itu?"
Ucapan yang terlontar dari mulut Yuri membuat hati Hiragi tak enak, Yuri lah yang memberikan pakaian ini, dan kalian tahu saja, pakaian ini bisa disebut kuno dan lumayan terlalu terbuka seperti anak gadis luar Negeri normalnya. Tapi Hiragi kurang menyukai hal itu.
"Aku menyukai pakaian ini." Ujar Hiragi yang menutupi kebenaran.
Dia tak ingin membuat Yuri khawatir, dan merasa bersalah, jadi Hiragi tetap memakai pakaian itu.
Setelah usai, dan seluruh tubuh Hiragi bersih nampaklah kecantikan dari gadis itu, rambut blue dark nya itu terurai panjang dan masih tetap diikat bagian belakang, pakaian rok mini di atas lutut serta lengan panjang yang lumayan tipis. Setelah usai sesuai dengan perkataan pria tadi, dia harus menemuinya di luar.
Cklek!
Hiragi melihat pria yang bernama Harui itu tengah duduk di sofa, Hiragi merasa bahwa Harui sedang menunggu penjelasan darinya, Hiragi mendekati pria itu perlahan dan ikut duduk di sofa yang lain.
"Aku, Katsura Hiragi." Singkatnya. "Kau ingin bertanya bukan kenapa aku ada di sini, dan dari mana asalku?" Ucap Hiragi meyakinkan Harui, dan itu memang benar, memang kewajiban Harui mengetahui asal usul gadis itu.
Hiragi mengambil tempat duduk di sofa besar
terletak di ruangan lantai satu dan berhadapan dengan Harui.
"Aku di sini, bukan kemauanku, kau bertanya aku dari mana? Asalku Hargard, Kota besar." Jelas Hiragi, namun dibalas dengan wajah bingung.
"Hargard? Kota apa itu, aku tak pernah mendengarnya?"
Hiragi sempat kebingungan, karena Kota Hargard adalah Kota paling besar yang ada di dunia, mustahil tidak diketahui.
"Apa maksud-tunggu ini tahun berapa?" Raut wajah yang tenang tadi berubah drastis.
"Tahun dua ribu sembilan belas, kenapa?" Harui terus menjawab pertanyaan dari Hiragi dengan wajah datar dan dingin, itu tak membuat Hiragi takut.
"Hah?! Tahun yang sama dengan dunia asliku."
Harui tersentak mendengar hal itu. Hiragi dengan raut wajah marah kesal, tapi tak tahu apa yang harus dia lakukan sekarang. Pikiran Harui dihantui dengan seribu pertanyaan.
Jadi Hiragi memutuskan menceritakan apa yang telah terjadi padanya, dan mengapa ada disini.
...☄☄☄☄...
"Jadi begitu..."
Harui dan Hiragi berjalan di tengah Kota sebagai pengenalan pertamanya di Kota ini, Kota Kuno itu sangat ramai dan tak kalah dengan Hargard, Kota asli Hiragi.
Benar ini adalah tahun yang sama dengan sebelumnya, hanya saja disini model kuno, ramainya sama seperti Kota besar lainnya. Negara Obelia, itulah nama tempat atau Negara ini.
Harui Mahiru itulah nama pria yang menyelamatkan Hiragi di tengah tengah bahaya, Harui menjelaskan beberapa hal tentang Negara itu, namun entah mengapa reaksi ataupun tingkah Hiragi begitu membingungkan. Harui mengerutkan dahi, karena sikap Hiragi dari tadi membuatnya gelisah.
Harui melihat tubuh Hiragi, dan mulai berfikir bahwa dengan gaya baju seperti itu gadis ini kurang menyukainya, karena mulai tahu apa yang membuat Hiragi gelisah. Harui menarik lengan kecil itu menuju ke tempat penjual kain, Hiragi pun mau tak mau mengikutinya.
"Paman jubah untuk gadis, aku butuh satu." Ucap Harui, dan tak membutuhkan waktu lama Paman dari toko kain itu membawakan jubah untuk gadis yang dimintanya. "Kemari!" Panggil Harui pada Hiragi.
Harui memakaikan jubah bermodel wanita itu pada tubuh Hiragi agar lebih tertutup karena pakaiannya saat ini terlalu terbuka.
"Ku-pikir gaya model gadis-gadis sekarang seperti ini." Batin Harui.
Setelah itu mereka melanjutkan perjalan mengelilingi Kota. Hiragi memperhatikan satu-persatu orang-orang disini, memang banyak para gadis-gadis muda ataupun wanita mengenakan pakaian yang sangat terbuka, Hiragi tidak terlalu terbiasa dengan gaya pakaian seperti itu. Saat ini dia mengenakan jubah pemberian Harui langsung, walaupun sedikit aneh saat digunakan, namun itu sedikit nyaman untuk menutupi tubuhnya yang lumayan terbuka.
"Harui, apakah rumah itu adalah milikmu?" Tanya Hiragi memecahkan kesunyian, karena sejak tadi mereka berjalan beriringan dengan kesunyian.
Masih tak ada jawaban, dan jujur saja, kalau bukan Harui yang menyelamatkannya, Hiragi pasti akan menghajar pria berwajah datar itu.
"Kau ini punya mulut apa tidak!" Bentak Hiragi sontak membuat Harui berhenti sejenak. Dan menoleh ke belakang arah Hiragi yang membututinya.
"Itu Mansion, bukan rumah." Jawab Harui dengan ekspresi biasa.
"Hah? Rumah ataupun Mansion menurutku itu sama saja~" Ucap Hiragi santai.
"Kau ini terlalu bodoh, tidak bisa membedakan rumah dan Mansion."
"Kau ini pria yang tidak mau kalah."
Harui memukul kepala gadis itu dengan lumayan keras, membuat Hiragi meringis kesakitan.
...☄☄☄☄...
"Aku lelah~" Ucap Hiragi pelan saat sampai di Mansion besar milik Harui.
Hiragi masih belum mengenal Harui dengan baik, fasilitas rumahnya terjaga, begitu mewah. Mansion dengan nuansa putih dengan beberapa corak biru. Baru saja mereka saling kenal dalam beberapa jam dan kini, Hiragi dan Harui seperti teman dekat, dapat diprediksikan bahwa Hiragi merupakan gadis yang pandai bergaul.
Hiragi langsung ke kamar besar itu untuk istirahat, dia bingung apakah tidur harus memakai pakaian ini juga, mulai sekarang Hiragi harus membiasakan dirinya di tempat ini, dan mencari jawaban mengapa dia masuk ke dunia ini.
Hiragi langsung merebahkan dirinya ke kasur empuk itu seusai membuka jubah pemberian Harui, ternyata jubah itu ada bagusnya juga.
Saat mulai terlelap ada sesuatu yang bergerak di belakangnya, Hiragi pun menoleh karena merasa terganggu.
"HA-HA-HARUIII!!"
Teriakan Hiragi hampir membuat seisi rumah bergetar.
Hiragi beranjak dari kasur dan menutupi dirinya dengan selimut yang ada di genggamannya.
"Bisakah kau tenang!?"
"Apa maksudmu, ini kamarku!"
"Kamarmu?" Harui ikut beranjak dari kasur dan mendekat ke arah Hiragi.
Hiragi hampir tidak bisa bernafas, pria yang di depannya itu membentukkan tubuh yang besar dan atletis, hanya menggunakan celana panjang sebagai penutup bagian bawah dan bagian atas terbuka begitu saja, rambut hitam pekat yang basah, itu membuat Harui menyadari bahwa pria ini habis mandi dan kini jantung Hiragi siap meluncur.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 93 Episodes
Comments
Hanna Devi
lagii 👍
2021-02-23
1
Dhina ♑
waduh thor, kenapa Hiragi?? apa yang terjafi?? apa dia terkena eerangan jantung??
2020-11-28
1
_rus
Sudah aku like Thor 👍🏽👍🏽
tetap semangat pokoknya 💪🏽💪🏽
Salam hangat dari "Sebuah Kisah Cintaku" 😁🙏🏽
2020-11-20
1