PROMISE WORLD
Entah apa yang akan ku lakukan sekarang. Dua tahun berlalu setelah kelulusanku di Sekolah Menengah Atas, Pekerjaan? Tentu punya, aku bukan orang yang pengangguran tak memiliki harapan. Membaca sesuatu yang disebut Webtoon adalah kegemaranku, hal yang bisa membuatku berkhayal.
"Hiragi... Sarapan."
Panggilan dari bawah membuatku beranjak dari kasur empukku, dan jangan lupa, hari ini hari minggu. Hiragi berencana untuk pergi ke toko buku terlebih dahulu
"Bu, aku akan pergi ke toko buku, apa kau ingin menitip sesuatu padaku?" Ucap gadis berparas unik itu.
"Tapi kau bisa melakukannya setelah makan nak." Ucap Ibunya khawatir.
"Aku akan kembali dengan cepat."
"Hmm... Bahan bahan masak masih ada... Kalau begitu tidak ada, jangan lupa kau harus pulang sebelum siang."
...☄☄☄☄...
Apakah setelah ini aku akan melakukan hal yang sama lagi, itulah yang dipikiran Hiragi, wanita asal jepang berambut blue dark yang terhempas angin.
Sesampainya di toko buku Hiragi mencari daftar manga atau sejenis komik karya Jepang yang ada di sana, dia menyukai genre action yah walaupun romance beberapa.
"Sad Knight." Ucapnya, buku yang di tangannya membuat sedikit menarik, karena judul itu seperti warna rambutnya.
Hiragi memutuskan untuk membeli buku itu dan segera menuju kasir.
Pagi menjelang siang tanpa hujan dan salju bunyi kendaraan lain tak ada hentinya berdetar di telingaku.
"Aaaaaaa!!!!!!! Tolonglah anak muda itu, dia kesakitan." Teriak seorang Bibi paruh baya yang berteriak histeris sambil memandangku.
"Ehh-Ap-Apa yang te-rjad-i p-a-"
Banyak hal yang telah terjadi, tak ada habisnya suara bising itu berdengung di telingaku.
Hanya gelap tanpa cahaya apapun.
"Aku di mana?"
Tak mampu mengeluarkan kata-kata sebanyak apapun serta suaraku yang begitu berat.
...☄☄☄☄...
BRAK!
Sesuatu jatuh dari langit yang menghantam tanah dengan kuat, orang itu masih belum tersadar dengan keadaan sekitar, kepalanya begitu berat, namun dia berusaha mengumpulkan seluruh nyawanya untuk terbangun.
"Ehh??......."
"EEEEEHH!!!"
Hiragi bingung dengan keadaannya, hanya satu hal di pikirannya, yaitu 'Tempat apa ini'.
Hiragi berdiri dan menatap lingkungan yang di sekitarnya, ribuan pohon tentu jelas, itu adalah hutan di pinggir Kota. Bukan selayaknya Kota hanya saja tempat ramai itu seperti Kota pada umumnya, angin di sekitarnya itu berhembus dengan tenang. Hiragi berusaha berdiri dengan benar dan memperhatikan sekelilingnya dengan tatapan bingung.
"Tempat apa ini? Aku di mana? Apa yang terjadi padaku." Gumam Hiragi sambil menatap sekelilingnya.
Dia tak tahu apa yang harus dilakukan lagi, hal sebelumnya sudah membuat pikirannya berantakan.
"Jangan-jangan, sebelumnya itu..." Ucap Hiragi terbata-bata serta menggigil kedinginan, Hiragi pasrah dengan keadaan, tak tahu tujuan lagi, yang hanya dia lakukan adalah berjalan.
Rambut, pakaian dan semua aksesoris yang digunakan Hiragi tak ada sama sekali yang berubah, hanya saja adalah 'Tempat' atau bisa disebut dengan 'Dunia'.
Hiragi ketakutan, dia tak tahu apa yang harus dia lakukan lagi, menatap langit-langit penuh bintang hanya itu yang dia lakukan sekarang. Tanpa pengawasan yang jelas suara gesekan mulai terdengar dari belakang yaitu tepat di dalam hutan.
Tentu saja hal itu membuat Hiragi Ketakutan, apalah daya hidup dan mati bukan Hiragi yang memutuskannya.
Serigala yang menatap dengan wajah ganas disertai kelaparan yang sangat menjiwai, Hiragi berusaha untuk menjauhi para Serigala buas itu, namun sayang yang dia temukan hanya batu dengan ukuran besar.
"Hush! Hush!..... Pergi!" Hiragi berteriak menghusir para pemangsa itu, tapi semua hal itu sia-sia. "Apa yang terjadi di sini!-Mengapa aku di sini, apakah ini du-dunia lain," Hiragi berlari menjauhi para serigala kelaparan itu, secepat apapun lari Hiragi itu tak ada apa-apanya di mata para pemangsa.
Tidak ada jalan lagi yang membuatnya bisa meloloskan diri. Batu besar yang di belakangnya menghalangi untuk bergerak, mengharap bantuan? Itu sangat mustahil.
"To-Tolong," Lirih Hiragi yang tak mampu berbuat apa-apa lagi, memejamkan mata dan merasakan apa yang akan terjadi selanjutnya.
SRRUSH!
Angin yang tiba-tiba berhembus kencang namun tenang itu menghampiri kulit Hiragi yang menggigil. Sontak membuat Hiragi membuka mata dan mengalihkan perhatiannya pada 'sesuatu' yang telah membuat angin itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 93 Episodes
Comments
Abc
2021-05-02
1
Hanna Devi
like KK 😄
salam persahabatan dari Cinta Kedua (Untuk Zylva) 🤗😍
2021-02-23
1
Caramelatte
eyo kakak author! Ku mampir nih!🤭 Semangat yaa upnya! 🤗
2021-01-11
1