Di depan Mall besar. Shania dan Sean masuk kedalamnya. Berjalan di tempat perkumpulan wanita sosialita. Melihat orang orang yang sedang bertransaksi, ada orang yang sedang membeli perhiasan mewah, sebagian ada yang mencoba gaun dan sebagian yang lain mencoba sepatu keca.
Barang barang mewah terpajang dengan rapih. Baju dan gaun yang indah dengan sendal sepatu kaca yang beragam model dan warnanya. Tentu saja harganya yang tak murah.
"Tuan untuk apa kita kemari?". Tanya Shania mengangkat kedua alisnya kebingungan.
"Kita harus mencari gaun untuk mu". Jawab singkat Sean.
"Untuk apa tuan? bukankah pakaianku ini masih bagus tuan?". Tanya Shania
"Bukan, bukan itu maksud aku". Ucap Sean sedikit tertawa.
"Lalu untuk apa tuan?". Tanya Shania penasaran sambil mengikuti sean
"Untuk acara resepsi teman saya. Kamu akan temani saya ke acara pernikahan teman saya". Jawab Sean yang berenti di toko penjualan gaun.
"Tapi kenapa saya harus ikut tuan. Bukankah itu diluar jam kerja?". Tanya Shania penasaran.
"Emm rasanya menyedihkan pergi seorang diri". Jawab Sean sambil melihat baju yang terpajang.
"Emm ini bagus. Sepertinya ini sangat cocok di badan kamu". Sean mengambil dress berwarna biru muda dengan banyak batu permata di bagian dada.
"Ini adalah dress ekslusif tuan. Hanya satu di negara kita ini. Dress ini terlihat sangat cocok sekali dengan kekasih anda tuan". Ucap Pelayan.
"B-bukan, saya bukan kekasihnya". Sahut Shania menggelengkan kepalanya.
"Ah maaf tuan, saya tidak tau kalo nona ini bukan kekasih anda". Ucap pelayan itu sedikit membungkukkan kepalanya tanda meminta maaf
"Emm, dia hanya malu saja". Ucap Sean dan tak sadar ia tersenyum. Ia berpikir pasti Orang orang melihatnya seperti pasangan kekasih.
"Bungkus yang ini". Perintah Sean ke pelayan.
"Baik tuan". Jawab pelayan.
"Habis ini kita akan kemana tuan?". Tanya Shania
"Em habis ini kita beli perhiasan untuk kado". Jawab Sean sambil menunjuk ke toko perhiasan di sebrang.
Kemudian mereka memasuki toko perhiasan dimana disana ada Leon dan Amora sedang mencari perhiasan juga.
"Hey bro, ngapain disini?". Tanya Leon dan merangkul sahabatnya.
"Lagi nyari sesuatu bro". Jawab Sean mebalas rangkulan dari leon.
"Siapa dia?". Tanya leon melihat perempuan memakai jilbab disamping Sean.
"Gebetan, gue lagi berusaha mendapatkan hatinya bro,". Bisik di telinga Leon.
"Semangat bro. Gue dukung lo". Bisik Leon ditelinga Sean.
"Kalian bisik bisik kek laki laki belok tau". Shania melihat mereka bisik bisik.
"ya ampun Shania kita itu normal. Iya ga bro?". Ucap Sean menaikkan tangan kanannya mengajak tos
"Yo-ii bro". Mengangkat tangan kanannya ke tangan Sean
"Gimana sayang apa ada yang kamu suka?". Tanya Leon menghampiri amora.
"Sepertinya kalung ini sangat indah honey". Ucap Leon saat matanya tertuju ke sebuah kalung.
"Aku ga suka yang itu honey, itu sangat jelek menurutku. Itu bukan seleraku". Jawab Amora yang sibuk melihat perhiasan perhiasan yang terpajang.
"Bro biar aku saja yang mengambil kalung itu. Toh kekasih kamu juga tidak suka bukan. Berikan padaku. Waaw Kalungnya indah sekali". Sean mendengar percakapan Leon dan Amora dan melihat kalungnya merasa tertarik untuk membelinya.
"Shania kamu coba kalung ini?". Sean memakaikan kalung di leher shania yang memakai jilbab.
"Wah, kamu cocok dengan kalung itu Shania. Itu aku belikan untuk kamu". Ujar Sean melihat kalung yang sudah kenakan.
"Ta-tapi saya tidak membutuhkannya tuan". ucap Shania yang memegang permata di kalungnya
"Sudah kamu terima kalung itu. itu sebagai hadiah dariku untuk kamu karena mau menemaniku besok". Ujar Sean menatap shania tak berkedip.
"Em baik, Terimaksih tuan". Jawab Shania sambil tersenyum membuat matanya tak terlihat. Menampilkan gigi gingsul di pipi kanan, dengan lesung pipi di wajahnya yang cantik dibalutan jilbab segi empat di model lilit ke belakang.
Tanpa sengaja Leon melihat ke arah shania yang tersenyum itu. Leon melihat shani tanpa berkedip sedikit pun. Tersadar karena terhipnotis oleh shania leon segera mengalihkan pandangannya.
"Aku tidak menemukan yang aku inginkan honey, bagaimana jika kita pergi dari sini". Amora mengajak Leon.
"Tapi honey sejak tadi kita sudah ke semua tempat disini". Gerutu Leon melihat Amora yang sedang melihat perhiasan.
"Iya. Tapi dari sekian banyak ini tak ada yang memikatku". Jawab Amora menatap Leon.
"Baiklah kita akan mencoba ke toko lainnya". Ucap Leon meraih tangannya Amora
"Bro, gue duluan ya".ucap Leon menepuk bahu Sean
"Oke boy, jangan terlalu lama pacarannya. Cepet kalian nikah sana". Canda Sean kemudian tertawa besar.
"iyaa iya,, nanti juga akan saya nikahi dia". Sahut Leon pergi meninggalkan Sean dan Shania berdua.
"Emm, sepertinya kado ini akan sangat cocok bagaimna menurut kamu Shania? ". Tanya Sean
"Menurut saya lebih cantik ini tuan. Desainnya sangat sederhana tapi terkesan elegan". Menunjuk ke salah satu perhiasan.
"Benarkah? Kalo gitu bungkus yang ini". Perintah Sean. Kemudian mengeluarkan kartu black card nya.
"Semuanya 2 miliar tuan". Ucap pelayan
"Apaa 2 miliar?". Shania kaget membuat Sean tersenyum.
"Kenapa?". Tanya Sean.
"Tuan i-itu bukan jumlah yang sedikit tuan. Kalau gitu kalung ini akan saya taruh kembali". Ucap Shania yang melepas kalungnya tapi kesusahan membukanya.
"Kamu ga akan bisa melepasnya. Karena kalung itu hanya sekali di buka". Ucap Sean dengan suara beratnya melihat shania kesusahan. Melepas kalungnya.
"Jadi, jadi kalung ini ga akan bisa terlepas tuan?". Tanya Shania.
"He em". Jawab singkan Sean
"Terimakasih sudah berbelanja disini". Ucap Pelayan tersenyum ramah.
"Sekarang kita akan ke perusahaan saya.".ucap Sean menatap kalung yang cantik itu.
"Iya baik tuan". Sahut Shania yang sejak tadi terdiam karena ia kaget dengan nominal harga perhiasan ini.
...****************...
"Kamu kenapa murung gini Amora?" .tanya Leon yang sudah mengemudikan mobilnya
"Aku memikirkan wanita yang memakai jilbab tadi Leon. Wanita cantik sekali memakai kalung itu. Aku jadi ingin memakainya". Amora memanyunkan bibirnya.
"Kamu tadi kan bilang ga suka modelnya". Leon mulai kesal
"Iya tadinya aku ga suka honey, tapi pas liat perempuan itu memakainya jadi ingin sekali memiliki kalung itu". Amora menatap ke arah depan .
"Kamu jangan ngambek gitu ah bikin moodku ancur aja. Itu juga salah kamu kan ga mau as aku tawarin". Jawab Leon ketus.
"Kamu kok nyalahin aku sih?". Amora marah
"Ya kan karena kamu yang menolak tadi saat aku kasih". Balas Leon meninggikan suaranya juga
"Kok kamu sudah berubah ya? Dulu saat aku ngambek kamu akan bujuk aku agar aku ga ngambek lagi. Tapi sekarang kamu berubah Leon. Aku ingin kita putus. Jangan hubungi aku lagi. Turunkan aku di depan, aku akan cari taxi". Amora kesal meninggikan suaranya.
"Bu-bukan begitu amora". Leon memberhentikan mobilnya.
"Sudahlah. Kamu sangat menyebalkan Leon". Amora membuka pintu dan pergi mencari taxi.
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments
Gamar Abdul Aziz
pke hijab masak keliatan kalungnya ..wedeh
2024-07-31
1