Tak butuh waktu lama,Dilah langsung meminta Arif pergi ke mall untuk membeli keperluan Cakra.
"ehhh"salting Arif yang sedang menyetir karena ditatap oleh Cakra
"kenapa nak?"tanya Dilah
"itu ayah?"polos Cakra
"iya,itu ayahmu"Dilah tersenyum dan merangkul Arif
Arif yang melihat istrinya nampak bahagia berfikir kenapa tidak dari dulu mengadopsi anak.
Dari mainan,pakaian,perlengkapan sekolah,dan masih banyak hal.Langsung dibeli sekaligus oleh Dilah.
Arif hanya bisa tersenyum sinis dan menggaruk kepala,sebab belanjaan sebanyak itu harus Arif yang membawa karena mereka tidak membawa supir ataupun ART.
"sudah dulu yah,aku benar-benar cape"keluh Arif
"hehe maaf sayang,aku lupa"cengir Dilah
Setelah membeli semuanya mereka pulang,karena orang tua Dilah sudah menunggu di rumah.
Bagaimana orang tua Arif?,orang tua Arif sudah meninggal.sang ibu meninggal saat Arif kecil dan Ayahnya meninggal beberapa bulan setelah dia menikah.
Ting nong,ting nong
Suara bel berbunyi,salah satu ART di rumah Arif segera berlari tergopoh-gopoh menuju pintu.
Cklek
Pintu rumah yang megah dan mengusung konsep Amerika itu terbuka.Mata Cakra terbelalak melihat rumah Arif.
"apa kamu suka?"tanya Arif pada Cakra
"widiiiiw keren banget rumahnya,besar lagi"Cakra langsung berlari kegirangan menuju dalam rumah
Sangking bahagianya Cakra berlari tak tau arah dannnn
Braaaak
"aduh"teriak Ida yang kopinya tumpah kemana-mana mengenai kakinya
"kamu ini yaaah, anak siapa sih.Sembarangan masuk ke rumah orang.Ngga pernah diajarin sopan santunnya sama orang tua kamu hah"marah Dilah sambil memaki.
"Mbok minaaaaaaa,keluarin nih anak"teriak Ida
Mbok Minah yang tadi membuka pintu langsung berlari ke arah Ida,bukan untuk mengusir Cakra melainkan menarik Cakra ke belakangnya.
"kenapa?,kamu bela dia dari pada aku bos kamu?,memangnya dia anak siapa sih?"kesal Ida
"Arif Bima Hanung"timpal Arif dengan wajah sedikit marah
"Dia anak kita yang baru kami adopsi"ucap Dilah menarik Cakra dan menenangkannya
Wajah Cakra yang bahagia menjadi takut dan hampir menangis.
"bu,harusnya ibu nggak kayak gitu mau ini anak aku atau bukan.Juga ke Mbok Minah,bos dia itu aku dan ibu nggak berhak memperlakukan Mbok Minah kayak gitu bu"tegas Arif sangat kesal
"apa jadi ini anak adopsi mereka"batin Ida
"maaf naaak,ibu nggak sengaja Ibu keburu emosi karena ibu juga ketumpahan air panas naaak"keluh Ida memelas
"ibu cuman kecipratan sedikit loh,tapi marahnya selalu nggak jelas kayak gini"Arif
"Udah mas"Dilah menengahi
"nak,eyang minta maaf yaah,eyang ngga berniat marahin kamu tadi"Ida
"haaaaa"Arif menghela nafas kasar dan akan pergi melarikan diri dari Drama itu
"ayah,dia ibu ayah?"tanya Cakra,jari kecilnya menarik tangan Arif
Entah apa yang terjadi,Amarah Cakra seketika meredam saat Cakra memanggilnya ayah.
"iya naak,dia ibu ayah"lembut Arif
"kakak Erna bilang,ngga boleh loh kita marah-marah ke orang tua"ucap Cakra
"kak Erna bener,ngga harusnya ayah marah.sekarang kita ke kamar aja yah"Arif membopong Cakra dan membawanya.
Dilah bingung,harus memilih ibunya atau suaminya.Namun pada akhirnya dia ikut dengan Arif.
"mbook,tolong bantu bawa barang di mobil ke kamar yah"ucap Arif
"iyaa pak"saut Mbok Minah.
BERSAMBUNG
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments