SAHABAT

Bruuuuum bruuuuum bruuuuuuuuum

Malam yang semakin larut namun tangis Cakra tak pernah berhenti,dia masih membawa motor dengan mengebut membuat siapapun yang melihat menggelengkan kepala.

Sudah sekitar empat puluh lima menit Cakra membawa motor tanpa tujuan,yang dia tahu hanya ingin melampiaskan kekecewaan atas apa yang telah terjadi.

Arif bahkan dilah sudah menelfon berulang kali namun tak Cakra hiraukan ponselnya yang berdering di saku celana jeans-nya.

Tik tik tik

Air menetes secara perlahan dari langit,yang awalnya kecil berubah menjadi hujan deras.Dan Cakra baru menghentikan motornya di tengah jalan yang sudah sepi itu.

Kepalanya yang masih memakai helm menatap ke arah langit.Tiba-tiba saja dirinya teringat dengan kedua orang tua kandungnya yang meninggal karena kecelakaan dahulu.

Dreeet dreeeet dreeeeeet

Sekali lagi Hp itu berbunyi membuyarkan lamunan Cakra.

Hp Cakra yang mahal dan anti air itu langsung dilihat olehnya tanpa menghiraukan hujan.

"kenapa Mel?"Cakra dengan suara sayup

"Cak,lo dimana bokap sama nyokap telfon ke rumah gue katanya lo minggat"Suara Meldi sedikit panik.

"biarin aja Mel,gue lagi pengin sendiri"ketus Cakra

"Lo dimana?,gue ke situ sekarang"Teriak Meldi segera mencium tangan ibunya.

"mau kemana malam-malam hujan gini"tanya Ros(Ibu Meldi)

"tolong izinin Meldi pergi yah mah,Cakra pergi dari rumah,Meldi sama Renal mau cari dia"teriak Meldi sudah memakai helm dan seger melajukan motornya.

Ros yang sudah paham dengan persahabatan Meldi dan Cakra mengizinkan.

"ya ampun"gumam Ros mendengar kabar tak enak malam ini

Meldi yang sudah beraa Renal dalam satu motor itu kini sedang berteduh sebentar melihat Google Maps.

"gila nih anak,ngapain minggat sejauh ini sih?"tak habis pikir Renal

"berapa menit lagi Nal?"tanya Meldi

"30 menitan lagi sih"ucap Renal

Mereka berdua segera melanjutkan kembali perjalanan mereka menuju tempat Cakra berada.

Hujan yang sudah reda dan Mereka sudah sampai.

"kalo di sini sih udah sampe"Renal melihat lagi Hpnya

"ini jalan dan sekitarnya itu tanah kosong,nggak lucu kalo Cakra ngeprank kita sumpah"mereka berdua turun dan segera celingukan

"ehhh itu ada motornya Cakra bukan sih?"Renal menyipitkan matanya

"iya bener itu"Saut Meldi segera berlari dengan diikuti Renal

Terlihat Cakra yang tidur diatas rumput basah menatap langit.

"ehh tidur dia"ucap Meldi

"ngga ngotak emang yah.Bisa gitu baju basah di rumput yang basah juga,bisa tidur?"keheranan Renal

"bilang apa lo?"Cakra membuka mata

"udahlah Cak,Nal"menengahi Meldi

Mereka berdua duduk disamping Cakra,lebih tepatnya mengapit Cakra.

"Why?,say to me"ucap Renal

"and me"timpal Meldi

Cakra menceritakan semuanya pada kedua sahabatnya itu.

"jujur aja,gue lumayan syok denger lo pergi dari rumah Cak"ucap Meldi

Semua mata tertuju pada Meldi.

"ya gimana yah,yang kita tahu hidup lo kan perfect banget yah.Anak orang kaya dan yang kita tahu keluarga lo kan cemara"singkat Meldi

"anak angkat"celetuk Cakra

"ehhh jangan ngomong gitu"Renal sedikit menyentil mulut Cakra

"nyata kan?"pikiran sempit Cakra

"kok lo jadi gini sih?"Renal

"sejak bunda hamil,semuanya mulai berantakan"jujur Cakra

"Lo ngak tahu soal kandungan nanas muda buat ibu hamil dan mungkin bokap Lo lagi ada masalah di kerjaan kan?"jelas meldi mengangkat alis

"yapsTrue, Maybe"timpal Renal

"sekarang pulang,itu bokap dan nyokap yang lagi khawatirin lo.Dan kalo ada apa-apa hubungi kita"bujuk Meldi

Atas bujukan sahabatnya,Cakra pun pulang.

"ternyata nggak ada yang sempurna yah?"ucap Renal

"emm iya bener"saut Meldi fokus melihat jalan

Renal sendiri dari keluarga menengah,sedang Meldi dari keluarga sedikit kurang mampu.Bahkan untuk sekolah saja,Meldi kadang harus sambil berjualan.Dan untungnya Cakra mengerti dan membantu secara diam-diam soal finansial Meldi.

BERSAMBUNG

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***