Sejak Dilah mengandung,perhatian Arif sendiri lebih fokus pada Dilah dan Dilah tentu sangat menjaga kandungannya.
Hari ini Cakra tengah duduk menyuapi Dilah makan.
"rasanya gimana bun?"tanya Cakra
"hem lumayan"Dilah
"ini Cakra buat sendiri tadi bun,di sekolah pas kelas memasak"bangga Cakra
"berarti nanti bisa masakin bunda dong"senyum Dilah
"ini isian rotinya agak asem yah"Dilah sedikit jujur
"iya lah bun kan dari......."
"awwww"Dilah memegangi perutnya yang tiba-tiba sakit
"kenapa bun?"panik Cakra
"awwww,sakiiiit"teriak Dilah
Bu Ida yang sedang main dirumah itu sejak tadi pagi segera menghampiri putrinya yang berteriak.
"kenapa naaak?"kaget Ida melihat kondisi Dilah
"sakit bu"rintih Dilah
"kamu kasih apa cakra?"Ida sedikit meninggikan suaranya
"ini roti eyang"jelas Cakra
"udah bu udah,cepet telfon mas Arif buu"pinta dilah dengan suara yang amat lemah
"kita telfon nanti di jalan,sekarang kita ke rumah sakit dulu"Tegas Ida
Dengan bantuan pak supir dan mba asisten, Dilah dibopong masuk ke mobil.
Jarak antara rumah Dilah dan rumahan sakit tidak terlalu jauh,tapi jarak antara perusahaan Arif dan rumah sakit cukup memakan waktu.
Sampai di rumah sakit,Dilah langsung mendapatkan perawatan pertama.Mengenal bahwa Dilah adalah istri dari Arif sang pemilik Bank ternama membuat rumah sakit mencoba memberikan fasilitas terbaik.
Bu Ida dan Cakra menunggu di luar ruangan UGD.
Tak tak tak
"gimana Dilah bu?"nafas Arif masih terengah-engah
"dia di dalam,masih mendapatkan penanganan"jawab Bu Ida juga khawatir
"ayah,bunda..."belum sempat ucapan Cakra selesai,Arif mengabaikan Cakra dan berjalan menuju pintu UGD.
Wajah cemas Arif sangat terlihat,Cakra yang diabaikan merasa sedikit terbawa perasaan namun tetap memilih tetap diam.
Beberapa menit dokter keluar.
"hasil yang kami temukan,yang menyebabkan perut Ibu Dilah berkontraksi adalah karena adanya kandungan enzim bromelain"tanpa basa basi sang dokter langsung bicara.
"maksudnya apa dok?"bingung Arif
"Enzim bromelain bersifat proteolitik yang dapat memecah protein di dalam tubuh. Selain itu, senyawa ini juga dapat memancing kontraksi, sehingga menyebabkan pendarahan bahkan keguguran dan kandungan ini hanya ditemukan pada satu buah yaitu nanas muda"ucap dokter serius
"apa?"Cakra terkejut dengan penuturan sang dokter
Ida yang ingat bahwa tadi Cakra memberi makanan pada Dilah segera bertanya pada Cakra.
"kamu kasih apa ke Dilah?"tatapan Ida sangat tak terima
"tadi Cakra ngasih roti buatan Cakra di sekolah dan isinya"Cakra menghentikan ucapannya
"isinya apa?"bentak Ida
"selai nanas muda"Cakra merendahkan suaranya
Mendengar itu dilah langsung meremas kedua bahu Cakra.
"kamu pengin ngebunuh calon anak Dilah hah?,kamu ngga suka kalo dilah punya anak lagi?,iya?"murka Ida sejadi-jadinya
"ngga kayak gitu eyang,ayaaaah"tangis Cakra menatap Arif
Arif mendekat dan mengambil Cakra dari Ida.
Plak
Suara lantang itu terdengar di seisi rumah sakit,semua mata tertuju pada sumber suara itu.Cakra terdiam merasakan panas pada pipinya,tangisnya seketika berhenti menjadi sakit yang ada di hatinya.
"kamu itu udah gede Cak,kamu ngga mikir itu bunda kamu?.Yang udah sayang sama kamu,kamu pengin bunuh bunda dan adik kamu sendiri?"lantang Arif benar-benar marah kali ini.
Cakra tak menjawab melah justru menatap Arif dengan tatapan kosong,dirinya tak percaya mendapatkan tamparan sekeras ini.
"maaf sebelumnya,keadaan Bu dilah sudah kami tangani.Kalian bisa langsung melihatnya dan tolong jangan membuat keributan disini"tegur Dokter
Arif dan Ida segera masuk tanpa memperdulikan Cakra.Cakra yang benar-benar merasa diabaikan segera keluar dari rumah sakit.
Jalannya begitu cepat menuju tempat parkir motor,dia yang tadi berangkat sedikit terlambat karena membawa keperluan Dilah dan menyusul menggunakan motornya.
Cakra seger memakai helm dan melajukan motor CBnya yang berwarna merah itu,membelah malam dengan tangisnya yang tak lagi bisa di bendung.
BERSAMBUNG
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 42 Episodes
Comments