Pesta

Darien Jayendra Presdir Stray celtra Prima (SC Prima) dia selalu mengembangkan perusahaannya di belakang layar. Sampai saat ini belum muncul di permukaan. Justin asistennya menghargai tuannya yang belum memunculkan dirinya. Pria yang di kenal dengan nama Darien itu, kadang menjadi teka-teki bagi para investor tapi melihat hasil bisnis yang bagus membuat mereka berlomba untuk terikat dengan SC Prima.

Pria dingin dan banyak diam itu kadang membuat teman-teman nya kewalahan menebak isi hatinya terutama Justin. Hari ini dia bersiap dengan setelan formalnya dengan menggerutu. Dia harus menghadiri pesta pernikahan salah satu teman dekatnya.

"Ini sangat menyebalkan" katanya sambil mengikat dasinya.

"Biarkan aku saja yang pergi, dari pada muka menyebalkan mu itu tuan" kata Justin yang masuk tanpa permisi ke kamar tuannya.

Ya, Justin berbicara santai kepada Darien untuk meledeknya Bagaimana pun baginya Darien adalah seorang yang sudah menjadi sahabatnya sejak lama.

"Enzo adalah sahabat kita, diantara kita Enzo lebih dulu menikah. Aku tidak akan melewatkannya just." katanya membayangkan kebahagiaan sahabatnya Enzo.

"Tuan Enzo, adalah sahabat mu. Jangan membawa kata kita" elak Justin.

"terserah padamu" Darien dengan ketampanannya sudah siap. Menyemprotkan parfum di beberapa titik tubuhnya dan kemudian berlalu meninggalkan Justin yang sibuk dengan ponselnya.

Justin datang dan membawa mobil membelah keramaian jalan ibu kota. Sesekali melirik tuannya di kaca spion. "bagaimana bisa dia memiliki wajah setampan ini, dia bisa menciptakan kehebohan nanti. Semoga saja pernikahan tuan Enzo tidak kacau karena kehadirannya" senyum samar Justin.

"Jangan bilang kamu sedang membayangkan wanita seksi di club' kemaren just" Darien menangkap senyum tipis Justin tadi.

"hahaha" tertawa saja Justin.

Mobil memasuki area hotel yang di hiasi dengan bunga-bunga dan hiasan mengkilat. Sungguh mewah, ini pertama kali Darien menghadiri pesta secara terang-terangan. Biasanya dia selalu private, tapi demi menyenangkan hati sahabatnya dia menampakan dirinya.

"Jika anda berubah pikiran katakan saja tuan" suara Justin membubarkan isi kepala Darien yang masih nyaman di kursinya, tidak menyadari pintu mobil sudah di buka Justin untuknya.

"Apa maksudmu?" Darien menatap kesal untuk menyembunyikan rasa risih yang ada di kepalanya.

Del'y hotel itulah tulisan yang pertama di lihat oleh tuan Darien saat menurunkan kakinya dari mobil. Hotel yg aneh lumayan mewah, dia mengakui akan terkesan nya itu. Darien menjadi pusat perhatian di sana, banyak wanita berjejer menyambut kedatangan pria tampan yang entah siapa itu.

Darien fokus pada tujuannya "Coba lihat siapa yang datang ini, hahaha tuan muda" seru Enzo senang. Dia menghampiri Darien yang berjalan kearahnya dan memeluknya erat.

"Sayang perkenalkan ini tuan muda Darien, sahabatku" kata Enzo pada istrinya.

"Selamat atas pernikahanmu Enzo dan nona semoga bahagia " kata Darien tanpa melakukan kontak fisik. "Hadiahmu akan di urus oleh Justin " lanjutnya menepuk pelan pundak sahabatnya.

"Tentu saja, aku akan menerimanya. Hadiah terbesarku adalah kedatanganmu ke pesta ini" Enzo benar-benar mengutarakan kebahagiaan nya. Ada genangan di sudut matanya, Darien yang tegas dan juga dingin sering kali mengabaikannya.

"Apa maksudnya ini" kata Darien menunjuk sudut mata Enzo yang berair. "ini hari bahagiamu, jangan ada air mata" kata Darien, interaksi itu di saksikan oleh Justin.

Enzo mengangguk, dia kembali bergabung pada istrinya yang lebih dulu meninggalkannya karena di panggil orangtuanya. Sedangkan Darien mulai memperhatikan sekitarnya, dia baru menyadari tatapan para wanita.

Bersikap cuek dengan situasi itu, hingga suara MC mengalihkan perhatian semua tamu. "Selamat datang untuk para tamu yang terhormat,..." dan acara pun berlanjut.

Pernikahan Enzo yang disaksikan oleh Darien berjalan dengan semestinya tanpa ada halangan. Enzo tidak henti henti memamerkan kebahagiaannya.

"Dia sudah dewasa tuan" suara Justin yang berdiri di samping Darien.

"Aku tau" Darien juga melihat itu.

"Saya berterimakasih kepada seluruh rekan bisnis saya. Terimakasih atas doanya" kata Enzo yang sudah bertukar posisi dengan MC " Terimakasih kepada sahabat saya yang hadir pada hari ini, ini lebih dari hadiah vila yang kamu berikan" Kata Enzo yang di beri hadiah vila sesuai impiannya dulu.

Darien menjadi sorotan dengan terpaksa maju. Beberapa pengusaha yang mengenal Justin mulai berbisik, asisten itu ikut di pesta ini seorang diri kah atau bersama siapa?

"pertanyaan para pengusaha selama lima tahun ini akan terjawab sekarang" mic sudah berpindah tangan pada Justin, dia melirik Darien sebentar "ya, benar. Dia adalah tuan Darien Presdir SC Prima." lanjutnya.

Sorak-sorai mulai terdengar, setelah sesi perkenalan singkat itu, Darien mulai didatangi beberapa pengusaha. Dan terlibat perbincangan bisnis, tidak ingin kehilangan kesempatan untuk mendekatkan diri. Termaksud tuan Eguwar yang turut hadir sebagai tamu saat ini.

"Sedang bisa berkenalan dengan anda tuan" kata tuan Eguwar

"terimakasih" jawab Darien singkat kepada beberapa orang yang berbincang dengannya.

pesta terus berlanjut walaupun pengantin baru sudah tidak di pelaminan lagi. Mungkin karena lelah mereka berpindah ke kamar hotel. Dan kini persyaratan terus berlanjut oleh para pebisnis karena Enzo juga pebisnis kecil-kecilan. Mertuanya Lah yang memiliki banyak undangan saat itu, jadi dia menyerahkan semuanya pada mertuanya.

Mata Darien teralihkan pada sesuatu saat berjabat tangan tadi. Tapi karena keramaian dia mengalihkan fokus kembali. Saking ramainya Justin bahkan tidak menyadari perubahan raut wajah tuannya.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!