Apa Itu Cinta
"hei apa kalian tau, ada murid pindahan ke kelas kita lho dia cowok, kata orang sih ganteng banget"
"iya, aku juga dengar juga katanya dia orangnya pinter"
Obrolan dari sekelompok gadis yang berkumpul di penjuru kelas. Tak lama kemudian bel masuk berbunyi kriiiiing.... Kriiiing. Seisi kelas heboh mereka duduk d kursinya masing masing.
Guru masuk dengan membawa buku absen siswa, dan berdiri di depan kelas.
"baiklah anak anak, hari ini kalian akan kedatangan teman baru di kelas X ini..... Ayo masuk" ujar guru menyuruhnya masuk.
Reza membuka pintu, berjalan perlahan ke depan kelas, dengan rambut biru langit, kulit putih dan postur badan yang tinggi dan berisi. Tak ada gadis yang tak berteriak riang melihatnya. Tapi tidak dengan Mawar, Mawar Nadira Dhiavidya. seorang gadis paling cantik yang duduk di paling belakang, ia terkejut saat Reza memasuki ruangan.
"mengapa dia bisa pindah ke kelas ini" gumamnya terkejut.
"Reza perkenalkan dirimu pada teman sekelasmu" ucap guru.
" baik pak....... Perkenalkan nama saya Reza Devadra Vidyasagara, panggil saja Reza" ucapnya memperkenalkan diri dengan wajah yang datar.
"baik Reza kamu bisa duduk dii...... nah di situ, di samping nak Mawar" ucap guru menunjuk barisan yang kosong.
Seketika Reza menjadi pusat perhatian, Reza duduk di kursinya.
"Reza kenapa kau bisa pindah ke sini bukankah kau sekolah di luar negeri ti tempat ayahmu bekerja?" Tanya mawar memalingkan badanya.
"oh Mawar senang bisa bertemu dengan mu lagi.... Aku dipindahkan ayah ku ke mari" jawabnya.
Dari arah belakang, dari bangku sebelahnya ada yang memanggilnya.
"hai Reza namaku Calvin senang bisa berkenalan denganmu" ucapnya mengulurkan tangan,
Reza yang melihatnya segera mencengkram hangat uluran Calvin.
"ya senang berkenalan denganmu" jawan Reza malu.
jam pelajaran itu tak kondusif, gadis gadis terus berisik mereka membicarakan Reza si murid baru. setelah 2 jam peljaran selesai, lonceng tanda istirahat berbunyi.
Saat guru sudah keluar dari ruang kelas, mereka dengan cepat menghampiri meja tempat Reza berada.
"hai Reza namaku.........., kenapa warna ramburmu biru Reza............, apa kau mengecatnya.......,Bagaimana kau merawat kulitmu.........., wajahmu sangat mulus............, darimana asal sekolahmu Reza.........." ucapan mereka yang bergerumbul di sana, Reza dengan wajah Datarnya hanya kebingungan merasa risih dengan suara bising itu.
"sudah sudah sudah... Sekarang waktunya istirahat, sana, sana ,sana" ujar Mawar berdiri tegak mengusir mereka.
Perlahan gerumbulan itu berkurang, dan akhirnya mereka pergi.
" huuh... Maaf ya, biasa mereka jarang ngelihat orang cakep" ucap Mawar.
"hah... Maksudmu semua cowok di sini jelek?" jawab Calvin kesal.
" yaaa.... itu udah tau, ada buktinya juga kan" jawab Mawar sinis.
"sudah, sudah, perutku sudah lapar, aku belum tahu kantin di sini" ucap Reza mencoba menenangkan
" oh maaf, ayo aku antar" ucap Calvin.
"iya makasih, eh Mawar gak ikut sekalian ke kantin?" tanya Reza
"nggak, aku sudah bawa bekal sendiri nanti ku makan di kelas" jawab nya sembari tersenyum
" ya sudah kami duluan" ucap Reza
......................
Saat mereka berjalan di lorong sekolah menuju kantin yang ramai. Berbincang sedikit dengan beberapa pertanyaan.
"Reza aku penasaran mengapa rambutmu itu berwarna biru, itu sangat indah, apa kau mengecatnya?" tanya Calvin penasaran.
Me
"oh rambut ini, aku juga sebenarnya tidak tahu tapi rambutku sudah biru sejak lahir" jawabnya
"mungkin karena genetik?" tanya Calvin kembali
"entahlah aku tidak tahu" jawabnya lagi.
Di tengah perbincangan itu seseorang muncul di hadapan mereka, memakai jas biru dengan kancing yang dilepas dan baju seragam yang di keluarkan.
" hei kamu yang berambut biru!" teriak nya dari belakang.
Reza dan Calvin yang mendengarnya noleh ke belakang. Laki laki itu menghampiri mereka yang terlihat bingung.
"Rambutmu telah menyalahi aturan, warna biru gitu kamu mau bergaya apa!" teriak lali lali itu.
Dengan raut wajah yang datar Reza bertanya.
"Calvin itu siapa ya?" tanya nya polos
"dia kak Rafael, anak osis" jawabnya berbisik.
"heh!... Kok malah berbisik bisik, sini ikut saya ke ruang BK biar kamu jera" ucapnya dan menarik tangan Reza dengan kasar pergi.
Calvin yang khawatir mengikuti mereka, mencoba melepaskan cengkraman Rafael dan terus memberikan alasan, "rambutnya sudah bawaan lahir"
Tapi Rafael tak memperdulikannya ia terus menarik tangan Reza. Namun Reza sama sekali tak ber ekspresi, dengan wajah datarnya ia terus megikuti ke mana tanganya ditarik.
Mereka akhirnya sampai di depan ruangan. Terlihat guru duduk memegang penggaris kayu panjang.
"Ada apa ini? Tanya guru dengan mata sinis.
"ini pak ada siswa yang melanggar aturan!" ujar Rafael mendorong Reza.
"jadi aturan apa yang kamu langgar" tanya guru, berdiri tegak berbadan tinggi dan besar, dengan aura mengintimidasi.
Calvin yang ketakutan, kakinya gemetaran bersembunyi di belakang Reza.
"lihat rambutnya berwarna biru pasti ia mengecatnya dengan sengaja" jawab Rafael kesal.
"jadi begitu... Kau mengecatnya dengan sengaja ya, itu pelanggaran yang cukup parah" ucap guru mengangkat penggarisnya yang panjang dan besar.
"Saya Reza pak, murid pindahan. Dan rambut saya sudah begini sejak lahir" ucap Reza dengan wajah datarnya.
"hmmm bisa kamu buktikan bahwa itu benar?" tanya guru.
"saya membawa foto masa kecil saya, mungkin ini bisa meyakinkan bapak" ucap Reza mengeluarkan foto masa kecilnya dari saku celana. dan memberikannya pada guru itu.
" hmm mungkin kau benar, kau bisa kembali lagi ke kelas" ucap guru memperhatikan foto itu dengan baik.
"kenapa pak sudah jelas dia menyalahi aturan, kenapa gak di botakin aja pak" protes Rafael.
" Rambutnya sudah begitu sejak lahir, meski sangat langka, tapi poto ini membuktikannya, rambutnya sudah berwarna biru sejak kecil selain itu saya tak melihat pelanggaran lain..... Namun sepertinya ada pelanggaran yang kamu perbuat, baju yang dikeluarkan, memakai kalung dan gelang. Serta memakai jas OSIS tanpa persetujuan..... Sepertinya kamu yang harus disiplinkan di sini"
Ucap guru, dengan muka yang memerah dan sebilah penggaris ditangannya ia kemudian mengejar Rafael berlarian di sepanjang lorong.
" huuuffff takut banget, badanya besar banget" ucap Calvin yang gemetaran serta bercucuran keringat dingin.
"hmm sepertinya beruang itu sedang mengejar ayam lepas" ucap Reza dengan wajah datarnya.
"Reza bisa bisanya kamu tenang tenang saja! Dia guru paling galak di sekolah ini, memangnya kamu gak takut" ucap Calvin yang geram dengan tingkah Reza.
Reza yang mendengarnya hanya menoleh dan berkata, " hmm buat apa panik, itu tak akan merubah keadaan, takut pun tak guna itu tak bisa menyelesaikan masalah"
Calvin yang mendengarnya hanya terdiam tak berkata.
"eh cepet waktu istirahat sebentar lagi nanti gak bisa istirahat lagi" ucap Calvin panik.
Calvin kemudian akan berlari, tapi baru saja melangkah, bel masuk berbunyi.
"TIDAAAAAAKK" teriak Calvin kesal
Mereka kemudian terpaksa masuk kelas dengan perut kosong, melanjutkan pelajaran dengan lesu. Karena tak ada jam istirahat hari itu mereka terpaksa kelaparan hingga bel pulang berbunyi
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments
You're the best part <3 (R☆R)
Novelnya udah di Revisi ya, bisa mulai baca dari ep 29
2025-04-22
0