Ke esokan harinya Bel pulang berbunyi kencang. Para murid berlarian, mengerumuni tempat parkir berlomba meninggalkan tempat parkir. Namun tidak dengan Reza dan Calvin. Mereka berjalan di lorong yang ramai, disertai larian para siswa.
"sepertinya aku tidak akan pulang terlebih dulu, aku ingin mengunjungi klub kendo siang ini" ucap Reza, berjalan perlahan.
"ohhh... Kebetulan klubku tak ada kegiatan hari ini, mungkin aku tak bisa menemanimu Reza" jawab Calvin
"tidak masalah, aku bisa sendiri" jawab Reza.
Terdengar hentakan kaki yang begitu cepat dari arah belakang. Mawar berlari, dan berhenti tepat di samping Reza, mengarahkan wajahnya di hadapan Reza. Dan berkata,
"Reza apa kau tidak ada acara hari ini?, boleh aku numpang pulang"
"maaf, aku tidak bisa nanti siang ada kegiatan klub" jawab Reza pelan.
"oh gitu ya?, gapapa kalu gak bisa" jawabnya.
"kebetulan hari ini aku gak ada kegiatan Klub, aku bisa memberikan tumpangan untukmu" ujar Calvin menyela.
"iyakah..? untunglah, terimakasih Calvin" jawab mawar
"kamu gak bawa motor ke sekolah?. Biasanya di antar jemput? Tanya Calvin penasaran.
"hmm biasanya aku diantar ayahku ke sekolah, kalau pulang... Aku ikut sama Mita, tapi hari ini dia gak sekolah" jawab mawar
"dia gak bisa bawa motor, makanya di antar" jemput" ucap Reza menyela.
Mereka berjalanan beriringan, tiba di persimpangan lorong. Mereka berpisah di sana, Reza berjalan pelan menuju ruang klub kendo. Terlihat ruangan itu masih kosong, tak ada seorang pun di sana.
"belum ada orang, belum pada datang mungkin ya" gumamnya.
Di sampingnya, Clay menyapa, dengan mengangkat 1 tangan nya ke atas.
"yo... Reza, rajin banget. Udah sampe aja"
"hai kak, kemana anggota lainnya"
" mereka belum datang, dan kau orang pertama yang datang" ucap Clay
" ganti baju dulu sana, baju yang aku kasih masih ada kan? Tanya Clay.
"oh.. Iya kak ada, kalau begitu saya ganti baju dulu" ucap Reza mengeluarkan baju yang di dapatnya kemarin dari tas. Dan pergi ke toilet untuk berganti pakaian.
Selang berapa lama, Reza kembali ke ruangan. Namun ia hanya melihat Clay sedikit mengayunkan pedang. Reza menghampiri dan duduk di kursi.
Clay yang sedikit mengayunkan pedang berkata.
"gerakanmu yang kemarin.. sangat hebat.. Tapi aku tak pernah melihat gerakan sehebat itu, siapa yang mengajarimu?" tanya Clay yang berhenti mengayunkan pedangnya.
"itu kuciptakan sendiri, aku tidak diajari sama sekali oleh siapapun. Sedari kecil aku suka dengan beladiri jadi aku membuat gerakanku sendiri" jawab Reza
"hebat sekali Reza, kau bisa menciptakan gerakan sehebat itu sendirian" jawab Clay agak terkejut.
"tapi.. Apa tudak apa?, bukankah ini klub dengan aliran kendo dari jepang?" tanya Reza.
"oh... Tak apa, lagi pula itu hanya nama. kamu tahu, ken itu dalam bahasa jepang yang artinya pedang, dan do juga dari bahasa jepang artinya, jalan atau aliran. Jadi klub ini menampung segala jenis aliran ilmu bela diri" jawab Clay mengayunkan kembali pedangnya.
tak lama pintu ruangan itu dimasuki beberapa pria. mereka adalah anggota klub yang lain.
"kalian sangat lama. Ayo langsung saja berlatih" ucap Clay menyambut anggotanya.
Mereka kemudian membawa pedang kayu nya dan membentuk barisan, kemudian mulai mengayunkan pedang dengan semangat.
................
Sementara itu, pada saat yang bersamaan. Calvin membonceng Mawar di jok motornya. Mengendara cukup lama, hingga sampai di depan gerai kecil, dengan gang di antara bangunannya.
"Calvin, Calvin... Aku turun di sini!" ujar Mawar di atas motor yang berjalan.
Calvin memberhentikan motornya, mengerem dengan kencang. Menurunkan kakinya dan berkata " kamu yakin mawar, disini hanya ada gerai dan gang sempit"
" tak apa, rumahku berada di belakang gerai itu" jawab Mawar.
" hmm baiklah..... Kebetulan ada toko kecil aku ingin membeli beberapa makanan" ucap Calvin memperhatikan gerai kecil itu.
"baiklah, kalau begitu aku duluan ya" ucap Mawar meninggalkan Calvin.
" ya.. Hati hati!" ujar Calvin.
Mawar memasuki gang sempit itu. Sebelum Calvin memasuki toko, ia mengamati Mawar yang tengah berlari kecil.
Terlihat oleh Calvin terdapat 2 pria berpakaian serba hitam menghampiri Mawar dari sela selah gang itu. Menghentikan langkahnya dan mundur perlahan. Calvin yang melihatnya segera berlari, memastikan Mawar baik baik saja. Namun saat Mawar membalikan badannya. Salah seorang pria itu mengsekap dengan kain berbau obat bius dan meletakan badannya yang lemas di pundak salah seorang
Calvin semakin mempercepat langkahnya sembari berteriak "OI OI PENCULIK... PENCULIK"
Para penculik itu pontang panting. Segera berlari menyusuri gang yang sempit. Calvin mencoba mengejar sekuat tenaga. mereka bermain kejar kejaran, menyusuri gang sempit. Calvin tak henti hentinya berteriak, tanpa ada seorang pun yang mendengarnya.
Tak disangka, setelah beberapa lama masuk ke gang sempit itu. Seseorang memukulnya dengan balok kayu, hantaman yang begitu kuat sehingga Membuatnya tak sadarkan diri, jatuh terkapar tak berdaya. Dari penglihatannya, kaki laki laki, menuju ke arahnya, memakai celana hitam dengan sepatu hitam, penglihatannya semakin buram... Dan akhirnya ia pingsan.
Tubuhnya mereka dipanggul, dengan tangan dan kaki terikat, serta mulut tertutup perekat hitam yang kuat. Membawanya pergi entah kemana.
................
di tempat yang tertutup, tak ada sinar matahari ataupun bola lampu yang terpancar. Hanya kegelapan yang ada. Calvin perlahan membuka matanya. Diam sejenak memproses apa yang terjadi.
Tubuhnya tak bisa bangun, badannya terbaring pada karung berisi gandum. mereka berada di gudang bawah tanah yang gelap. matanya melirik ke segala arah, melihat apa yang bisa di lakukan. Saat itu dia sadar, Mawar berada di sampingnya. Secara spontan Calvin mencoba menyadarkannya.
Mawar membuka matanya. dengan setengah sadar ia berkata. "aku di mana, kenapa begitu gelap"
" sepertinya kita berada di dalam gudang. Lihat di belakang kita ada 1 karung gandum" ucap Calvin menunjuk dengan kepalanya ke belakang.
"oh.... Eehhh tangan dan kakiku terikat..... Kenapa ini?" ucap mawar baru sadar dengan panik.
"kita diculik.. Kamu disekap saat berada di gang sempit... Kau ingat? Ucap Calvin dengan tenang.
"oh aku ingat.... sekarang bagaimana kita akan pergi dari sini" ucap mawar menenangkan diri.
"pertama lepaskan tanganku... oleh tangan mu yang terikat" ucap Calvin mengarahkan tangan yang terikat tambang di punggungnya.
Mawar segera menghampiri tanganya, mereka saling membelakangi mencoba untuk membuka ikatan mereka. Setelah terlepas, mereka cepat membuka ikatan pada kaki mereka masing masing.
"Baiklah setelah ini kita bisa bergerak bebas.... Sekarang bagaimana kita meninggalkan tempat ini?" tanya Calvin berdiri dengan tubuh tegak.
"kita harus mencari tahu, apakah di depan ada yang mengawasi?" jawab Mawar menunjuk pintu kecil di depannya.
Calvin berjalan ke depan pintu melihat dari celah celah pintu yang sudah keropos. Ia melihat 2 orang bertubuh kekar menjaga di antara 2 sisi pintu, membawa pentungan kayu panjang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments