TARGET! 5.

Sikap Bima pada Meysha sudah benar-benar membuatnya pusing, bahkan semenjak Bima berani mendekati dirinya. Dan pada hari yang sama juga Meysha menjadi bahan pembicaraan satu sekolah, hal itu membuat Meysha menjadi tidak nyaman.

"Pagi Yasmin." Meysha meletakkan tasnya di atas meja dan membukanya.

"Dianterin ayah? Tumben tidak telat." Yasmin melihat Meysha membuka tasnya dan menyerahkan sebuah paper bag kepadanya.

"Iya, sama ayah." Tanpa menjelaskan, Meysha menyerahkan saja pada Yasmin.

"Sebentar, ini apa?" Yasmin meneliti paper bag itu dengan kening yang berkerut.

"Mana aku tahu, lihat saja sendiri." Meysha pun menyiapkan beberapa buku yang dimaan jam pelajarannya akan dimulai beberapa saat lagi.

Disaat itu, Yasmin yang juga penasaran pun membuka paper bag tersebut. Lalu ia pun bertanya-tanya, mengapa Meysha sampai memberikannya kepadanya.

"Dari Bima?" Tebak Yasmin tanpa tahu benar atau tidaknya.

Anggukkan kepala dari Meysha membenarkan ucapan Yasmin sebelumnya, dan hal itu membuat Yasmin menggelengkan kepalanya seakan tidak mempercayai apa yang terjadi.

"Beneran? Wah Mey, ini bisa dipastikan kalau si Bima bener-bener suka sama kamu. Dia naksir kamu, Meysha!" Tanpa sadar, Yasmin sedikit meninggikan nada suaranya.

Meysha langsung saja membekap mulutnya sahabatnya itu menggunakan telapak tangannya dengan erat, mereka berdua mendapatkan tatapan penuh tanda tanya daei semua siswa didalam kelas tersebut.

"Ya ampun Mey, ini beneran tandanya kalau Bima suka sama kamu. Ini isinya makanan dan juga lengkap sama makanan penutupnya." Yasmin masih tidak menyangka atas apa yang terjadi.

"Apaan sih, lebih baik itu nanti saja makannya. Tu da mau mulai pelajarannya." Meysha menyudahi perdebatannya bersama Yasmin.

Pelajaran pun dimulai, semua siswa fokus dengan pelajaran yang sedang diterangkan oleh guru pengajar. Waktu berjalan dengan seiring pergantian jam pembelajaran, lalu terdengar suara tanda jika jam istirahat tiba.

"Mey, biasa. Aku ke ruang osis dulu ya. Kamu mau nungguin atau mau duluan kekantinnya?" Yasmin membereskan perlengkapan belajarnya.

"Aku duluan ya, soalnya laper pakek banget." Meysha pun segera beranjak dan membawa bekal yang dipersiapkan oleh bundanya.

"Oke." Yasmin pun melepaskan Meysha berjalan terlebih dahulu.

"Tumben banget, biasanya kamu akan selalu menanyakan soal Bima?" Meysha membalikkan tubuhnya berhadapan dengan Yasmin.

"Hehehe, buat apa lagi. Soalnya kamu sudah pasti jadi incaran Bima, ni buktinya paper bag." Yasmin akhirnya menyerah.

...'Incaran, apaan! Apalagi ini Ya Tuhan, Giska, Mona. Bima bener-bener harus dihindarin. Huh!'...

Baru saja keluar dari kelasnya dan hendak melangkahkan kaki menuju kantin, tiba-tiba saja Meysha dibuat kaget.

"Ya!" Suara Meysha berteriak karena kaget.

"Sudah dimakan? Mau kemana?" Ternyata yang membuat Meysha kaget adalah kehadiran Bima disana, pria itu diam-diam sudah bersandar pada dinding kelas.

"Sudah kok, terima kasih. Aku mau beli minum saja, soalnya bawa bekal." Meysha segera melangkahkan kakinya menjauhi Bima, dirinya tidak ingin membuat berita baru disekolah tersebut.

"Ikut, aku sudah membelinya. Bawa saja bekalnya." Dengan sepihak, Bima menarik tangan Meysha untuk mengikuti dirinya.

"Eh eh ini mau kemana?" Tidak habis-habisnya Meysha dibuat kaget oleh pria itu.

"Diam." Satu kata tegas itu berhasil membuat Meysha terdiam.

Bima membawa Meysha menuju sebuah taman kecil yang cukup teduh, tempat itu berada dihalaman belakang sekolah yang jarang sekali dikunjungi oleh para siswa disekolah tersebut.

"Makan saja." Bima memberikan air minum kepada Meysha.

Merasa tidak enak, akhirnya Meysha menerima pemberian dari Bima kepadanya. Mau tidak mau, Meysha melahap bekal yang ia bawa. Awalnya ia menawarkan Bima atas bekalnya, namun pria itu menolaknya dengan alasan jika sudah kenyang.

"Kalian disini rupanya, ikut dong." Bimo datang beserta ketiga yang lainnya.

Bima pun memberikan tatapan dinginnya kepada semuanya temannya itu, dan hal itu tidak disadari oleh Bimo yang asik mendekati Meysha. Tapi hal itu tidak berlaku pada Aksena, pria itu terlalu peka dan menarik Bimo agar menjauh dari Meysha.

"Kenapa?" Bimo yang bertanya pada Aksena atas hal tersebut.

"Kamu tidak lihat, hah!" Mata tajam Aksena berhasil membuat Bimo menjauh.

Yoga dan Daniel pun hanya bisa berdengus atas sikap Bimo yang selalu saja bar-bar, bahkan terkesan amat ceroboh dibandingkan dengan anggota yang lainnya.

"Makan saja, ini banyak kok." Meysha yang tidak ingin melihat perdebatan diantara pria itu, akhirnya memilih untuk menawarkan bekalnya.

"Mau, eh tidak jadi." Bimo yang akan menerima bekal tersebut langsung terkena tatapan tajam daei Bima, sehingga membuatnya menghentikan sikapnya.

"Halo semuanya." Kemunculan Giska dan gengnya, membuat semuanya mengalihkan tatapannya kepada mereka.

...'Anak ini seperti hantu saja, selalu saja ada dimana kita berada. Cantik si cantik, tapi membosankan.' Bimo berdengus kesal dengan kehadiran Giska dan gengnya....

"Hai Ca, semuanya." Jawab Meysha yang melihat Bima dan gengnya tidak menanggapi sapaan dari Giska.

"Kalian lagi ngapain? Kau juga Meysha, perempuan sendirian lagi." Sindir Giska yang tidak suka melihat Meysha disana.

Meysha memilih untuk diam, ia tahu jika Giska sedang memancing amarahnya dengan ucapannya. Begitu juga yang Bima rasakan, ia tahu jika Giska akan terus menerus mencari perhatiannya.

"Apa urusannya denganmu, merusak suasana saja." Tiba-tiba saja Yoga mengeluarkan kalimat pedasnya.

Terjadilah sedikit perdebatan diantara ketiga pria tampan dan geng Red Blink itu, menyaksikan hal tersebut. Bima pun menarik Meysha untuk menjauh dari tempat tersebut, ia juga terlalu muak dengan apa yang dilakukan oleh Giska.

"Bim, Bima tunggu. Ih kamu sih, kan pergi Bimanya." Kesal Giska atas kerusuhan tersebut, membuat Bima pergi begitu saja.

"Siapa suruh jadi perusak suasana, cantik-cantik kok kelakuannya tidak patut dicontoh. Kasihan sekali, ayo pergi." Bimo menghentikan semua ucapan Giska.

Setelah kepergian para anggota Black Devil dan juga Meysha dari sana, membuat Giska dan gengnya merasa marah. Mereka tidak terima dengan perlakuan Bima dan juga yang lainnya.

"Awas saja kalian, terutama kamu Meysha. Berani-beraninya kamu mendekati dan mencari perhatian dari Bima, lihat saja nanti. Aku akan membuat perhitungan!" Giska benar-benar sudah dibuktikan oleh ke obsesiannya kepada Bima.

Atas hal tersebut, menjadi berita utama yang menyebar dengan cepat pada satu sekolah itu. Dimana membuat Meysha menjadi topik hangat untuk dibahas, apalagi dengan sosok Bima dan gengnya yang selalu menjadi pusat perhatian disekolah tersebut.

"Mey! Kamu tadi darimana? Kenapa semuanya menceritakan kamu sama Bima?" Yasmin yang baru saja tiba dikelasnya selepas jam istirahat usai.

"Cerita apa?" Meysha yang tidak tahu pun menjadi penasaran.

Bahkan dalam kelas tersebut pun, mulai terdengar desas desus jika Meysha menjadi mainan untuk Bima dan gengnya. Lalu ketidaksukaan geng Red Blink terhadap Meysha berhasil membuat semuanya merinding, bahkan mereka juga takut jika berurusan dengan geng tersebut.

Mendengar penjelasan dari Yasmin, membuat Meysha merasa yakin untuk menghindari Bima untuk keamanan dirinya.

...'Kenapa selalu saja masalah datang.'...

🌺🌺🌺

Semoga semuanya suka dengan ceritanya ya.

Terpopuler

Comments

Andi Fauzyyah

Andi Fauzyyah

lanjut

2024-06-27

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!