"Gausah berfikir kalo aku melakukan ini karna kasian.aku hanya merasa sedikit bersalah.aku tidak berniat membuatmu terluka,meski sudah menurunkan mu di jalan,"ucap Sean yang masih mengobati lutut anggun.
Merasa bersalah,tapi tidak mengatakan maaf.anggun tidak heran dengan suaminya, yang tidak mau merendah sedikitpun.bahkan saat kejadian malam itu,yang membuat mereka harus menikah.sean pun juga tidak meminta maaf pada anggun.padahal,anggun lah pihak yang di rugikan.tapi laki laki itu,dia bersikap seolah dirinyalah orang yang paling merasa tidak menginginkan pernikahan ini.padahal anggun juga tidak menginginkannya.menikah dengan laki laki yang tidak anggun inginkan,bukanlah sebuah impian.
"Pergilah,aku harus bekerja! lagipula,kamu tidak akan mengatakan maaf, kan!"anggun kembali membenarkan celana panjangnya yang tadi dia lipat.
Sean menatap anggun tanpa ekspresi.kemudian Sean melangkahkan kakinya untuk meninggalkan bar tersebut.
Hari ini,anggun sengaja tidak mengambil lemburan.anggun berniat untuk datang ke rumah ibunya,untuk mengajak makan di tempat langganan mereka.sebuah warung mie ayam pinggir jalan yang jaraknya tidak jauh dari rumah bu niam,wanita yang sudah melahirkan anggun dan zova.
Setelah selesai menikmati mie ayam langganannya.anggun mengajak zova membeli ice cream di indo**ret sebelum kembali ke rumah.
Mereka pulang dalam keadaan kenyang dan bahagia.anggun selalu melakukan aktivitas tersebut satu kali dalam satu bulan.tepatnya pada hari saat anggun gajian.
"Bu,ini gaji anggun bulan ini.jangan lupa bayar sekolah zova,supaya tidak nunggak!"anggun menyerahkan sebuah amplop berwarna coklat .
"Kamu tidak perlu lagi memberikan gajimu pada ibu.kamu sudah berumah tangga,lebih baik kamu simpan saja uangnya untuk persiapan kalo nanti punya anak,pasti akan banyak biaya yang di keluarkan!"ibu mengembalikan uang gaji itu pada anggun.
"Bu,mas Sean sudah menafkahi anggun dengan sangat cukup.kehidupan anggun sekarang juga sudah terjamin.anggun tidak begitu butuh uang ini,bu.ibu ambil saja ya!"
Bu niam percaya pada ucapan anggun.kehidupan putrinya saat ini pasti jauh lebih baik,lantaran suaminya berasal dari keluarga yang berada.
Anggun kemudian izin pamit untuk pulang,tidak enak jika terlalu lama di sana tanpa di ketahui suaminya.anggun takut jika ibunya curiga dengan rumah tangganya yang dari awal memang tidak pernah akur dengan suaminya.
Belum jauh,anggun meninggalkan rumah ibunya.tiba-tiba saja seorang lelaki berdiri menghalangi jalan anggun.anggun lalu memberhentikan motornya.
"Mas dani ngapain disitu?kalo ketabrak gimana coba!"anggun berbicara dengan sedikit kesal.
"Kata ibu kamu,kamu sudah menikah dengan laki-laki lain dan diajak tinggal bersama suamimu!apa itu benar nggun?"laki laki bernama Dani itu kemudian mendekati anggun.
Anggun tidak menjawab pertanyaan dari tetangga sebelah,laki laki yang belum lama ini mengatakan cinta padanya.namun terang terangan anggun menolaknya.
"Waktu itu,kamu menolak mas dengan alasan belum siap untuk menikah.dan sekarang kamu malah menikah dengan laki laki lain."
"Aku memang belum ingin menikah ,mas.tapi sebuah keharusan yang membuat aku terpaksa menikah!dari awal juga aku sudah bilang,kalo aku tidak menyukai mas dani.jadi tolong hapus perasaan mas ke saya.karena itu hanya akan menyakiti perasaan mas sendiri."
Anggun kembali menghidupkan motornya,lalu pergi meninggalkan dani seorang diri.
Saat tiba di rumah mertuanya.jihan meminta anggun untuk duduk terlebih dahulu.jihan memperlihatkan beberapa baju.tas,dan high heels pada anggun.
"Ini semua untuk kamu!mama niatnya mau ajak kamu belanja langsung.tapi kamu ga pernah ada waktu.setiap hari kerja terus.jadi mama inisiatif beliin kamu ini dulu.nanti kalo kamu ada waktu,kita belanja lagi.kita beli lebih banyak.kamu bisa beli make up,terus kita bisa ke salon,"Jihan sangat antusias untuk merubah sedikit penampilan anggun yang kurang menarik.
Anggun terdiam sejenak.terharu karna ternyata ibu mertuanya begitu tulus baik padanya.anggun sempat berfikir jika dirinya tidak akan di terima di keluarga itu,lantaran dirinya bukan dari kalangan yang sama.tapi nyatanya, anggun menjadi definisi wanita yang tidak di inginkan oleh suaminya,namun di ratu kan sebagai menantu oleh mertuanya.
"Mama serius,ini semua buat aku?"ucap anggun masih tidak percaya.
Jihan tersenyum sembari menganggukkan kepalanya yang menandakan iya.
"Eh, itu sikut kamu kenapa?kok di plester gitu?"jihan merasa penasaran.
"Ini...tadi jatuh di tempat kerja,ma"jawab anggun berbohong.
Jihan lalu menyuruh anggun mandi dan segera beristirahat.jihan juga memberitahu bahwa Sean tidak ada di rumah.sean pamit untuk datang ke acara ulang tahun temanya.
Anggun tidak peduli dengan urusan Sean.anggun tidak ingin ikut campur tentang kemana dengan siapa suaminya pergi,karna memang tidak ada kesepakatan apapun pada hubungan yang mereka jalani.begitupun juga dengan sean.dia juga tidak mau tahu dengan urusan anggun.
Hingga pukul setengah satu malam.anggun yang tadi sudah tertidur tiba tiba terbangun karena Sean belum juga tiba di rumah.
"Kemana dia pergi!tidak biasanya dia pulang selarut ini.atau aku yang belum terlalu mengenalnya,jadi aku tidak tau kalo dia memang biasa pulang larut malam!"fikir anggun.
Anggun kemudian mencoba tidur kembali.berusaha masa bodo dengan Suaminya.
"Ibu,bapak!ini mas Sean sudah pulang!"
Salah satu asisten rumah berteriak memanggil Jihan dan Andreas.tidak tahu harus bagaimana ketika anak dari majikannya itu pulang dengan seorang wanita dalam keadaan mabuk
Jihan dan Andreas segera turun ke bawah untuk melihatnya.dan anggun,dia juga ikut turun karna mendengar teriakan dari salah satu asisten rumah.
"Sean,katanya janji ga bakal mabuk mabukan lagi.kenapa kamu ga bisa menepati janji sih!"Jihan membantu menyadarkan putranya.
"Anak ini memang perlu di kasih pelajaran ma.kapan dia mau berubah kalo di biarkan terus,"Andreas mendekati Sean yang sudah bersiap untuk memukulnya.
Jihan dengan sigap menghalangi suaminya agar tidak memukuli putranya.
"Anggun!anggun!"teriak Jihan agar anggun membantunya untuk membawa Sean ke kamar.
"Siapa wanita itu?aku tidak pernah melihat dia sebelumnya,"ucap rosi dalam hatinya.
"Rosi, terimakasih ya sudah mengantar Sean pulang.maaf sudah membuat kamu repot "ujar Andreas pada sosok wanita yang tadi bersama Sean.
Rosi kemudian pamit untuk pulang.sebelum pergi ,rosi menyempatkan bertanya pada asisten rumah,tentang anggun.roso menunjukan ekspresi syok ketika tahu Sean sudah menikah.
"Anggun,kamu urus Sean dulu ya.mama mau nenangin papa, sepertinya tadi papa terbawa suasana,sehingga sangat marah melihat Sean seperti ini!"
Jihan meninggalkan Sean bersama anggun di kamar.anggun sendiri tidak tau cara agar membuat orang yang mabuk segera sadar.
Anggun membaringkan Sean di ranjang.melepas sepatunya,juga jas yang Sean kenakan.tersengat aroma alkohol pada tubuh Sean saat anggun berdekatan dengannya.
Anggun membiarkan Sean terbaring di ranjang dalam keadaan tidak sadarkan diri.sementara dirinya memilih tidur di sofa.
Pukul enam pagi,anggun terbangun lebih dulu . sedangkan Sean masih belum juga bangun sejak semalam.
"Dia enggak mati , kan!"fikir anggun dengan heran.
Anggun berjalan ke arah ranjang, mendekati Sean untuk memastikan bahwa suaminya baik-saja.anggun lega ketika laki laki yang terbaring di ranjang itu masih bernafas.
"Arggghhh,kepalaku pusing sekali,"Sean tiba tiba terbangun sembari memegangi kepalanya.
Anggun segera menjauh dari ranjang ketika Sean membuka matanya.
"Lebih baik segera lah mandi!kamu tidak mandi dari semalam!"ucap anggun dengan cueknya.
"Semalam?oh tidak,aku baru ingat,kalo semalam minum minum lagi.setelah ini,aku pasti dapat hadiah dari mama dan papa,"Sean beranjak dari tidurnya.dia segera ke kamar mandi untuk membersihkan diri hingga tidak sadar bahwa dirinya lupa membawa handuk ataupun baju ganti.
Setelah selesai,sean baru sadar jika dirinya tidak membawa apa-apa.sean lalu memanggil anggun untuk memastikan apakah anggun masih ada di kamar atau sudah keluar lebih dulu.
Tidak ada jawaban.kemudian Sean membuka pintu secara perlahan,dan melihat seluruh sudut kamar.sean lega karena tidak ada anggun disana .sean keluar dari kamar mandi dengan mengendap-endap.lalu mengambil handuk di lemari dengan segera untuk menutupi bagian bawah tubuhnya.sean dengan cepat mengambil pakaian yang akan dia kenakan, dan meletakkannya di kasur.
"Aku harus cepat-cepat sebelum wanita itu kembali ke kamar,"gumam sean dengan gugup.
Belum mengenakan pakaiannya dengan sempurna.pintu kamar tiba-tiba terbuka.anggun kaget melihat pemandangan yang ada di depannya.meski tidak telanjang sepenuhnya,tetap saja anggun merasa malu ketika melihat laki laki dewasa yang hanya menutupi bagian bawahnya dengan handuk.
Anggun lalu berbalik arah untuk keluar dan menutup pintu kamar kembali.
"mohon untuk selalu tinggalkan jejak like dan komen ya.like dan komen yang kalian berikan sangat berarti bagi author.terimakasih."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments