Sean anggara namanya.lelaki berusia dua puluh tujuh tahun itu ahirnya masuk ke dalam kamarnya.disana,dia melihat wanita yang kemarin dia nikahi, telah tertidur di kasur miliknya.
Anggun Nirmala,dia sempat membuka mata lantaran mendengar suara pintu yang terbuka.namun,anggun kembali menutup matanya kembali setelah tahu bahwa yang datang adalah laki laki yang sudah memisahkan dia dengan ibu juga adiknya.
"Jangan pura-pura,aku tahu kamu belum tidur,"ujar Sean sembari menyalakan AC yang mati.
Anggun tidak peduli,dia tetap memejamkan mata.namun,karna suhu ruangan yang kembali membuatnya kedinginan.anggun bangun dan mematikan AC yang baru Sean nyalakan.
"Aku tidak suka ruangan panas.AC di kamar ini tidak pernah mati meskipun aku di luar,"ucap Sean kembali menghidupkan AC.
"Kalo kamu merasa panas,ya mandi!nanti juga panasnya hilang!"anggun kembali mematikan AC-nya.
"Ini kamarku,kalo kamu tidak mau dingin,ya silahkan keluar!"
Tidak lagi mendebatkan AC .anggun memilih keluar dari kamar daripada tidak bisa tidur karna dingin.anggun tidur di sofa ruang tengah,tempat untuk menonton televisi.disana,anggun justru tertidur pulas sampai pagi.
"Mba,e bangun mba!"
Anggun terbangun karna mba-mba muda itu membangunkan dirinya.anggun terperanjat dari tidurnya karna melihat pantulan cahaya matahari dari jendela.
"loh,anggun,jadi semalam kamu tidur disini! kenapa?"ucap Jihan ,yang baru saja turun dari kamarnya.
"Dia sendiri yang mau tidur di luar ma!katanya ga kuat dingin kalo di kamar,"saut sean yang sedang menuruni anak tangga.
"Itu benar!saya tidak bisa tidur jika kedinginan,itu sebabnya anak Tante menyuruh saya keluar dari kamarnya,"jawab anggun menimpali ucapan Sean.
Anggun dan Sean sempat berdebat sebentar mengenai perkara tempat tidur.hingga ahirnya andreas turun dan menyudahi permasalahan tersebut.
"Kalo besok,papa tahu anggun tidur di luar.papa akan suruh kamu tidur di luar juga!"
"Kalian kenapa membela wanita ini terus sih.kalian kan baru kenal dengannya.kita tetap harus waspada.karna bagaimanapun, kita tidak tahu seperti apa wanita yang kalian masukan ke rumah ini!
Sean pergi ke kantor tanpa sarapan.sementara anggun,dia bersiap siap untuk berangkat kerja pukul sepuluh siang nanti.
"Anggun,kamu mau kemana?kok bawa tas!"
"Mau berangkat kerja,tante.anggun pergi dulu ya,udah di tunggu ojek di depan."
Anggun buru buru pamit dengan mencium punggung tangan Jihan,dia terburu buru karna ojek online yang dia pesan sudah menunggunya.
"Anak itu,padahal dia bisa saja berhenti kerja, dengan alasan sudah menjadi menantu orang kaya.padahal ada supir yang bisa mengantarkan dia pergi,tapi dia malah memesan ojek.padahal niatku tadi mau mengajaknya shoping supaya dia punya baju dan barang-barang bagus.tapi yasudah lah,mungkin lain waktu saja!"gumam Jihan.
Anggun,dia bekerja sebagai pelayan di salah satu bar yang lumayan besar.dia sering bekerja lembur sampai jam sepuluh malam.gajinya dia gunakan untuk membantu ibunya membiayai sekolah adiknya.sebagian juga dia tabung.ibunya hanya pedagang sembako kecil kecilan.dan ayahnya,ayahnya memilih menikah lagi dengan wanita kaya.meninggalkan ibunya yang saat itu tengah mengandung adiknya yang kini sudah masuk SD.
"Anggun,kok kamu pulang kesini.ada apa,kamu baik baik saja kan?disana juga kamu baik baik saja kan?apa orang-orang itu jahat padamu?"
"Tidak bu.mertuaku sangat baik.mas Sean juga baik padaku.aku datang untuk mengambil motorku.biar besok anggun ga pesan ojek online seperti hari ini!"
Mengingat waktu sudah pukul setengah sebelas malam,aku harus segera kembali ke rumah mewah itu.aku menyempatkan untuk melihat adikku ,zova sudah tertidur sangat pulas.aku menyelipkan uang lima puluh ribu di meja kamarnya.dia pasti senang karna mendapat uang jajan lebih untuk besok.
Aku segera pamit pada ibu.menyalakan motor matic yang selalu menemaniku kemanapun aku pergi.
"Kemana wanita itu?aku tidak melihatnya sejak tadi.semoga saja dia kembali ke rumahnya sendiri,karna tidak betah tinggal disini!"gumam Sean yang tengah memainkan ponselnya di atas ranjang.
Dua puluh lima menit kemudian.waktu sudah pukul sebelas malam.anggun memarkirkan motor nya diantara mobil mewah yang berjejer di garasi.
Anggun segera masuk ke rumah.namun,tepat saat di depan pintu kamar Sean,anggun ragu untuk masuk.anggun hendak memutar handle pintu kamar,namun dia urungkan niatnya.dia kembali mencoba meyakinkan diri untuk masuk.namun lagi-lagi ada keraguan untuk masuk ke dalam sana.
"Aku tidak masalah jika harus tidur di luar lagi.tapi aku perlu mandi,sementara bajuku ada di dalam sana.bagaimana ini?"
Anggun menarik nafas panjang hingga ahirnya dia memberanikan diri untuk membuka pintu kamar.dia masuk perlahan tanpa melihat ke arah laki-laki yang sedang asik dengan ponselnya.anggun bergegas mengambil pakaian dari dalam lemari lalu kembali keluar kamar.anggun memilih mandi di kamar mandi tamu.daripada harus mandi di dalam kamar yang di dalamnya ada laki laki asing yang mendengar suara gemericik air yang mengguyur tubuhnya.
"Segarnya!tubuhnya yang tadi terasa kaku dan lelah rasanya hilang dengan seketika,"ucap anggun yang baru saja keluar dari kamar mandi tamu sembari mengeringkan rambutnya yang basah dengan handuk.
"Anggun!kamu mandi dan keramas malam malam begini!"ujar Jihan sembari memberikan senyum penuh arti.
Anggun seketika kaget melihat ibu mertua di hadapannya.lebih kaget lagi saat anggun melihat ibu mertuanya keluar kamar hanya mengunakan pakaian dinas malam.memang tidak terlalu terbuka dan tidak tipis juga.tapi cukup terlihat menggemaskan jika ada orang lain yang melihatnya.apalagi ada banyak penjaga di rumah ini.
"Pasti capek banget ya,apalagi ini kali pertama untuk kamu!sudah,tidak apa apa,jangan malu.mama juga pernah muda kok.sekarang kamu istirahat saja.biar besok pagi tubuh kamu terasa segar."
"Tante,ini tidak seperti..."
Jihan berlalu pergi dengan membawa semangkok mie yang dibawa ke arah kamar tanpa mendengar penjelasan anggun.sementara anggun,dia justru salah fokus dengan mertuanya.
Anggun menepis pikirannya itu.dia bergegas ke tempat dimana semalam dia tidur.malam ini,dia akan tidur disana lagi.
Baru juga merebahkan tubuh di atas sofa.sean tiba tiba datang menemui anggun di ruang tengah.
"Tidurlah di kamar!jangan membuat papa menyuruhku untuk tidur di luar juga karena kamu!"ujar Sean dengan tatapan dingin.
"Aku sudah terlanjur merebahkan diri disini.aku lelah,aku sudah malas untuk berpindah tempat,"jawab anggun setengah mengantuk.
"Saya hitung sampai tiga.kalo kamu ga ke kamar,sekarang.saya akan seret kamu!"
Sean mulai menghitung.namun,anggun tidak juga menggerakkan tubuhnya untuk ke kamar.bahkan anggun tidak peduli jika akan di seret olehnya.
Sampai ahirnya tiba di hitungan ke tiga.sean ahirnya mengangkat tubuh anggun.anggun merasa kaget karna laki laki menyentuh tubuhnya.
"lepaskan saya!"anggun berontak agar dirinya di turunkan dari bopongannya.
"Mau jalan sendiri!"
"iya,saya akan jalan sendiri!tidak perlu seperti ini,"
Sean ahirnya menurunkan anggun.anggun bergegas ke kamar dan merebahkan tubuhnya di atas ranjang.
"Siapa yang menyuruhmu tidur di situ.turun!tidurlah di sofa seperti saat kamu tidur di luar tadi,"
"Kenapa tidak kamu saja yang di sofa.kamu tidak lupa kan,kamu yang sudah membuat hidupku jadi kacau seperti ini.aku harus meninggalkan keluargaku.lalu sekarang kamu mempersulit hidupku.aku sudah lelah bekerja dan berharap rumah bisa menjadi tempat untuk aku beristirahat.jadi tolong.biarkan aku tidur dengan nyaman.kalo bukan karna kamu,seharusnya hidupku masih baik-baik saja sekarang.saya menyesal,karna malam itu sudah menolongmu.seharusnya kubiarkan saja kamu terkapar di pinggir jalan!"anggun menjawab dengan komplit.
"Sudah cukup.baiklah,aku yang tidur di sofa."
Suhu ruangan kamar yang sudah di hangatkan membuat anggun tidak terlalu menggigil.meski begitu,anggun tetap merasa dingin.
Anggun melipat selimutnya sehingga menjadi lebih tebal.cara itu cukup membuat tubuhnya menjadi lebih hangat.
Malam sudah berganti.waktu sudah menunjukan pukul delapan pagi.jihan dan Andreas sudah bersiap untuk sarapan bersama.namun,Sean dan anggun belum juga keluar dari kamar.
"Biar papa panggil dulu ya,ma.soalnya nanti di kantor ada meeting.sean yang akan memimpin meeting nya.papa takut dia terlambat!"
"Jangan pa!sudah biarkan saja mereka.soal kantor,kan bisa papa handel dulu.lagian nih pa,semalam mama lihat anggun lagi mandi dan keramas malam malam.ngapain coba mandi tengah malam kalo ga habis gituan.sudah biarkan saja.mereka pasti cape olahraga semalaman."
Andreas menuruti ucapan istrinya untuk tidak mengganggu anak dan menantunya.
Andreas pun memutuskan berangkat ke kantor terlebih dahulu untuk menggantikan meeting yang seharusnya di pimpin oleh Sean.
"mohon untuk selalu tinggalkan jejak like dan komen ya.like dan komen yang kalian berikan sangat berarti bagi author.terimakasih."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments