Sebenarnya Arletta sangat kesal akan hari itu, tapi untung saja Pangeran tidak langsung menghukum dirinya yang sebelumnya kabur lagi. Tatapan orang-orang saat itu melihat Arletta begitulah dingin, seolah mereka sedang membicarakan Arletta. Arletta mencoba tidak peduli akan hal itu.
"Maaf ya, tadi iklan sebentar, hhehe! Ayo di pilih lagi, barangku bagus lho." Arletta tersenyum dengan sangat ramah.
Malam harinya Arletta kembali pulang ke kediaman Pangeran, dia melirik kanan dan kiri dan tidak melihat penjaga, Arletta dengan mudah dapat masuk ke kamarnya. "Untung saja! Hari ini aku cukup untung, aku punya uang," dalam batin Arletta yang senang.
Wanita itu yang sudah berada di dalam kamar langsung mengeluarkan kantung merah berisi uang koin. "Ah! Senangnya aku kaya sekarang," ucap Arletta dengan senang.
Arletta membuka kantung merah itu dengan hati-hati dia langsung menghitung uang yang dia miliki, Arletta beberapa kali memeluk uangnya dan menciumnya. "Aku harus lebih giat lagi, semangat Arletta! Kau adalah calon miliarder!" teriak Arletta yang berdiri menginjak kasur, seraya mengangkat tangan kanannya.
Saat Arletta sedang sibuk di dalam kamar dengan perasaan bahagia, dia dikejutkan dengan sesuatu yang bergerak melewati jendela kamar. Hal itu membuat Arletta terkejut, dia langsung memalingkan wajahnya, menjatuhkan uang di atas kasur, dan melihat ke arah jendela. "Apa itu tadi?" tanya Arletta penasaran.
Saat dia sedang melihat sekeliling, wanita itu melihat seseorang yang mengendap ingin melakukan hal jahat di atas atap.
"Jangan-jangan itu maling!" dalam batin Arletta merasa tidak nyaman. "Gawat jika benar memang maling, aku harus menangkapnya, agar uangku aman!" ucap Arletta dengan tatapan yakin.
Arletta langsung mengikuti ke mana perginya sosok hitam tersebut, hingga dia tidak sadar sudah masuk ke sebuah ruangan yang gelap. "Weh, di mana ini?" dalam benak Arletta kebingungan.
"Kemana perginya sosok itu tadi, gawat! Aku kehilangan jejaknya, aku harus keluar dari sini." Arletta bergumam, dia hendak kabur dari ruangan tersebut.
Akan tetapi tiba-tiba saja pintu di buka seseorang, Arletta terkejut dan langsung memalingkan wajahnya. Tatapan Pangeran begitu dingin melihat Arletta. "Apa yang sedang kau lakukan di dalam ruanganku?" tanya Pangeran yang begitu mengerikan.
"Hah? Ruanganmu?" kata Arletta kebingungan.
"Kak, dia pasti ingin berniat jahat!" timpal Wei Shi yang berada di samping kanan Song Chen.
"Tidak... Aku tidak melakukan apapun, sungguh!" bela Arletta dengan jujur.
"Dia pasti berbohong, Kak! Arletta ingin mencuri dokumen penting kerajaan! Aku yakin dia adalah mata-mata," tambah Wei Shi memprovokasi.
"Apa? tidak! aku tidak mencuri apapun, aku benar-benar tidak melakukan apapun, jangan menfitnahku!" kata Arletta yang masih bersikukuh.
"Jika kau tidak memiliki niatan buruk untuk apa kau berada di sini?" tanya Pangeran dengan benci.
"Tadi aku melihat ada pencuri yang melewati kamarku, aku mengikutinya karena hanya ingin menangkapnya saja, tapi tidak disangka aku malah terjebak di ruangan ini, dan kehilangan pencuri itu, aku tidak berbohong, sungguh!" jelas Arletta dengan tatapan tajam.
Akan tetapi Pangeran masih diam, dan Wei Shi langsung bicara lantang, "Apa kau bilang? Pencuri masuk? apakah kau tidak tahu kediaman Pangeran sangat aman, tidak ada yang akan berani mencuri di sini," kata Wei Shi dengan tegas.
"Tapi aku tidak berbohong," ucap Arletta lagi.
"Arletta, kau sungguh keterlaluan, kau bahkan ingin melakukan hal buruk di tempatku, kau memang tidak takut mati ya! Karena kau sangat tidak ingin mengakuinya aku akan menghukummu, bawa dia ke penjara bawah tanah!" Pangeran dengan tegas memerintah.
"Apa sih! Tidak, aku mencuri apapun, aku benar-benar melihat ada bayangan hitam tadi, aku tidak mau ikut dengan kalian!" Arletta memberontak dan sangat enggan untuk masuk ke penjara.
Mengetahui hal tersebut membuat Pangeran bertambah murka, dia langsung melemparkan pisau kecil ke arah tubuh Arletta, dan menusuk tepat di bahu kirinya. Arletta terkejut dan terdiam dingin, tubuhnya keluar darah dia shock beberapa saat. "Kau sungguh kejam, Song! Aku tidak akan pernah terima dengan penghinaan ini!" Arletta dipegangi oleh beberapa pengawal karena takut terus memberontak.
Pangeran hanya diam dengan tatapan benci pada Arletta, sementara itu Wei Shi tersenyum licik, "Mampus!" dan batin Wei Shi.
Saat Arletta dipaksa keluar, dia melewati Pangeran dan Wei Shi, tatapan benci dan kecewa dari Arletta begitu nyata. Lalu perlahan, Wei Shi menepuk bahu kiri Arletta yang terluka, "Selamat jalan," kata Wei Shi dengan tatapan licik. Dia menekan luka Arletta dan memasukkan sesuatu pada tubuh Arletta dengan sedikit kekuatan. Hal itu membuat Arletta lemas tubuhnya.
**
"Ini pasti ulah Wei Shi, kenapa aku bisa begitu ceroboh! Dasar Arletta tolol!" dalam benak Arletta yang menyalahkan diri sendiri.
Arletta masuk ke dalam penjara, sementara itu Wei Shi bicara kepada Pangeran, "Pangeran tolong izinkan aku ke penjara untuk memberikan sedikit hukuman kepada Arletta, apa yang dia lakukan sangat jahat, aku tidak ingin dia terus bersikap seenaknya," kata Wei Shi memohon.
Pangeran menatap Wei Shi, "Terserah kau saja," balas Pangeran. Lelaki itu langsung masuk ke dalam ruangannya.
Wei Shi terlihat sangat senang, dia langsung berjalan menuju penjara. "Hahahaha, bagaimana Arletta rasanya di penjara lagi?" tanya Wei Shi dengan tawa puas.
Arletta menatap Wei Shi dengan tajam. "Ini pasti ulahmu, kan?" tanya Arletta dengan kesal.
"Kalau iya memang kenapa? Lagipula Kakak Song tidak akan percaya padamu, itu poin pentingnya," jawab Wei Shi dengan menatap Arletta benci. "Ingat ya, Arletta aku tidak akan membiarkan kau bahagia di sisi Kak Song, jangan mimpi dapat dicintai olehnya!" tambah Wei Shi dengan sorot tajam.
Arletta tersenyum dengan sial, "Jadi begitu ya." Arletta langsung meludah ke arah Wei Shi.
Membuat Wei Shi terkejut dan langsung marah, "kurang ajar! Beraninya kau meludahiku!" teriak Wei Shi tidak terima.
"Pengawal berikan aku cambuk, dan buka pintu sel, malam ini aku akan memberikan hukuman pada pencuri sialan ini!" kata Wei Shi marah. "Cepat ambilkan! ini perintah dari Pangeran," tambahnya.
Karena mendengar itu adalah perintah yang diberikan Pangeran, pengawal pun tidak bisa menolaknya, mereka melakukan apa yang diinginkan oleh Wei Shi. "Aku akan menyiksamu perlahan!" Wei Shi mengayunkan cambukannya, dan di genggam oleh Arletta.
"Sial! Dia masih bisa melawan," dalam benak Wei Shi kesal.
Wanita itu segera menepuk keras bahu Arletta dan mencabut pisau kecil di tubuhnya. Arletta kesakitan dan tubuhnya semakin lemas. "Apa yang dia lakukan padaku? Tubuhku sangat lemas," dalam benak Arletta tidak bisa memberontak.
Wei Shi tersenyum dengan licik, "Nikmatilah penderitaan ini Arletta." Wei Shi mencambuk tubuh Arletta berkali-kali, membuat Arletta lemas dan hampir tidak sadarkan diri.
"Kalian manusia kejam!" dalam benak Arletta. "Sungguh, apa gunanya aku masuk ke dalam cerita novel ini, jika hanya untuk dibuat begini, aku tidak terima! Aku... Benci... Kalian...!" Arletta menarik ujung cambuk dengan disa kekuatan yang ada, tapi perlahan dia tidak sadarkan diri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 56 Episodes
Comments
sahabat pena
udah bener tinggal di hutan. ngapa ngapain sih.. di kediaman pangeran ke 8?
2024-09-21
0
Amazing Grace
ini karakter female lead nya menye menye juga ga ada pintar pintar nya
2024-06-28
3