Bab 5

Seminggu kemudian..

Setiap jam istirahat, Armey, Frans, Vivian dan Diora makan dikantin. Masih ditempat yang sama. Namun, jumlah anggotanya makin Ramai. Krisan selalu gabung dengan mereka, ditambah Brian, Pricila, Sera dan Tio juga.

" Kak, kamu ngak punya temen ya ? Ngumpul bareng adek kelas mulu ? " Sindir Brian.

" Sewot amat lu dari kemaren ! " Balas Krisan Sengit.

sejak, Krisan gabung dengan rombongan Diora, tiba-tiba nambah lagi empat orang. Dan Brian sangat menampakan ketidak sukaannya terhadap Krisan. Namun, Krisan tak tahu apa sebab nya. Jadi, Krisan pun tak mau terlalu memperdulikan Brian.

" Ya, ini kan rombongan kelas 11 Kakak kayak nya salah alamat deh,. " Timpal Pricila.

Krisan mengernyitkan dahinya. Lalu, menoleh ke arah Diora.

" Lu keberatan kalo gue duduk di sini ? " Tanya Krisan dengan suara yang mulai ramah dan pandangan mata yang dalam.

" ngak.. " Jawab Diora datar lalu mengelengkan kepalanya sekali.

Krisan memandangnya lamat, lalu mengalihkan atensinya ke arah Armey, Vivian, dan Frans.

" Kalo kalian keberatan ngak gue gabung sini ? " Tanya Krisan lagi datar.

" Ngak Kak ! " Jawab Frans

" kalo lu ? " Tanya Krisan ke Armey.

" Ngak lah, kan kakak hampir tiap hari jajanin kita. " ceplos Armey sambil cengengesan.

Krisan menatap Vivian tanpa bertanya. dan vivian menjawab dengan gelengan kepalanya.

" Nah, mereka ngak keberatan tuh. jadi, kalo lu keberatan pindah sono ! " Tegas Krisan.

" Ngak mau lah. " Jawab Brian dan pricila barengan.

" ya udah duduk aja diem makan. ntar gue bayarin ! " ucap Krisan.

" Ngak perlu saya punya uang sendiri. Bahkan bisa kok jajannin temen-temen saya makan ! " Tegas Brian. Laki-laki itu egonya tinggi dan gampang terprovokasi.

" lu, mau bayarin ? " Cibir Krisan.

Brian mengangguk mantap.

" Oke, Gue aja yang pesenin. hari ini gue mau jadi kurir kalian. yang bayar dia ! " ucap Krisan tersenyum smirk sambil menunjuk Brian.

" Kalian mau pesen apa aja ? " tanya nya ke semua orang.

" Bakso dan es teh kak " Ucap Tio.

" Mie ayam dan pop es melon ! " ucap Sera.

" Mie ayam super pedas sama es campur " ucap Pricila. Namun, ia menoleh ke arah Brian lebih dulu untuk persetujuan. Brian pun mengangguk.

" Mie ayam sama es teh. " ucap vivian.

" Bakso tetelannya yang banyak sama es jeruk kak ! " Armey.

" Bakso telur sama es teh " Ucap Brian.

" Aku, sama kayak Armey kak. " Ucap Diora.

" Oke.. " Krisan pun meluncur untuk memesan.

" Makasih ya Brian ! " Ucap Armey, Frans, vivian,Diora dan sera.

" Jadi, ngerepotin kamu Bro ! " ucap Tio menepuk bahu Brian.

" Santai aja,. Besok-besok gantian kamu yang traktir " Ucap Brian santai.

Pricila tiba-tiba bengong, ia sempat tenggelam sebentar dalam lamunannya. Namun terganggu, Karena sebuah tangan hangat terulur menyentuh keningnya.

" Kamu kurang sehat la ? mau ke uks ? " tanya Brian.

" Hah, oh ngak kok. aku ngak kenapa-kenapa. " Jawab Pricila setelah mengerjap sebentar.

Pipinya merah merona seperti kepiting rebus karena perhatian kecil dari Brian.

" Bilang kalo kurang sehat. " Ucap Brian tulus walau nada bicaranya datar.

" Iya, aman kok. " jawab Pricila.

" Ehem. " Suara deheman keluar dari mulut Tio.

" kamu batuk yo ? " Tanya Sera.

" oh ngak. " Jawab Tio sekenanya.

Vivian dan Diora saling pandang. Mereka seolah bicara melalui telepati.

" Kamu mikirin hal yang aku pikirin kan " bisik Vivian.

"yup." Jawab Diora mengangguk pelan.

" Goal couple banget..." sambung Vivian.

Tapi,kasihan Pricila ke Friendzone. " Bisik Armey nimbrung. Vivian dan Diora saling pandang.

" Kok kamu bisa tahu " bisik mereka ke Armey.

"Urban legend lama. anak-anak Se-SMP pada tahu." balas Armey masih berbisik.

Tidak lama kemudian,.

Krisan kembali duduk.

Ia mengusir Armey agar bisa duduk sebelahan dengan Diora.

semua mendapatkan pesanan mereka masing-masing.

Di hadapan Krisan penuh dengan makanan. Ada Mie ayam bakso double (yang biasa ia pesan ), Lima risoles mayo, tiga risoles sayur, 2 cupcake coklat, Es campur, es kosong dan sebungkus permen mint.

" Kak, kamu ngerampok Brian ? " Tanya Tio.

" Ngak. emang laper. " jawab Krisan sekenanya.

" Kakak harus ngabisin semua nya ya. jangan ngak dihabisin. " Ucap Brian.

" tenang aja. Itadakimasu ! " Jawab Krisan lalu mulai makan.

Diora mengelengkan kepalanya, Krisan melihat itu lalu membalas tersenyum smirk.

Selesai makan, Brian membayar seluruh tagihan. Ia menghabiskan uang hampir tiga ratus ribu untuk makan-makan saja.

" Makasih ya dek,. " Ucap Krisan menepuk pelan bahu kanan Brian dan berlalu begitu saja.

Brian hanya tersenyum kecut. "Bangsat" gumannya.  karena Krisan tersenyum tengil di hadapannya.

" Kalian duluan aja, aku mau ke perpustakaan dulu. " pamit Diora kepada teman-temannya.

" Biar aku temani ! " ucap Brian mengikuti Diora.

" Aku juga ada urusan di perpustakaan." sambung Brian cepat.

Mereka pun berjalan menuju perpustakaan. Hanya keheningan tercipta di sepanjang jalan. karena, Diora dan Brian tidak ada yang membuka obrolan.

setelah mengembalikan buku, Diora meminjam lagi buku yang lain.

" Aku punya buku itu,. semua jilidnya lengkap. " ucap Brian. setelah mereka keluar dari perpustakaan.

" Hah, serius ? " tanya Diora.

Brian mengangguk.

" Aku punya minat di bidang Psikologi juga. " sambung Brian.

" Kalo gitu lain kali aku pinjem buku kamu aja kalo boleh. soalnya tegat minjem di perpus kan cuma seminggu. " ucap Diora.

" Boleh kok, mampir aja kerumah lain kali. " ajak Brian.

" wah, makasih. " Ucap Diora tulus.

Tiba-tiba..

" CK, ck ,ck.. Ngak cukup Krisan malah gandeng cowok lain lagi. Gatel nya.. ! " Ucap seorang siswi.

ada Lima orang menghadang jalan Brian dan Diora.

" Minggir kak ! kita mau ke kelas ! " usir Brian.

" Lu, boleh lewat gue ada urusan sama cewek centil ini ! " ucap angela mengusir Brian dan jarinya menunjuk Diora.

" kekanakan lu kak ! ayo ! " Brian berkata tegas sambil menarik pergelangan tangan Diora.

Angela pun tak mau kalah ia juga menarik tangan Diora.

" Aw.. lepas kak sakit.. " ucap Diora merintih.

Namun tidak di idahkan oleh Angela.

" LEPASIN DIA ANGEL ! " Teriak seorang lelaki di belakang Angela.

" Krisan.. aku.. aku.. " Angela terkejut dan terbata-bata dalam pengucapan kalimatnya.

" Bawa dia pergi.. " ucap Krisan menunjukkan Diora agar Brian membawanya pergi.

Brian mengangguk. namun, ia berbalik lagi.

" Kak, Bilangin cewek lu jangan ganggu Diora lagi. dan lu juga ngak usah nempelin Diora lagi ! Cewek lu posesif ! " Tegas Brian.

" Ayo Diora ! " ajak Brian lembut sambil mengengam tangan Diora.

Diora pun ikut patuh. sampai dikelas pun Brian dan diora tidak sadar kalau mereka bergandengan tangan.

Pricila diam membeku melihat tangan Brian mengandeng Diora.

" Diora.. " Panggil Vivian. Lalu vivian mengodekan matanya ke arah tangan Diora dan Brian.

Diora pun terkejut dan langsung melepaskan tanggannya.

" Makasih Brian yang tadi. " ucap Diora.

Ia langsung menunduk dan menuju kursinya.

Brian tertegun sebentar karena Diora melepas tanggannya. seperti ada yang tertinggal tapi apa ?

" semangat Pdkt-annya. . " Bisik Pricila.

" Bukan Pdkt-an. " Jawab Brian.

lalu Pricila dan Brian saling Diam dan sibuk dengan pemikiran masing-masing.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!