Di sebuah SMA Negeri kota Jakarta.
08.30 pagi Setelah selesai Upacara, siswa dan siswi mengikuti wali kelas mereka masing-masing. Lalu, mereka bersama-sama menuju ruang kelas mereka.
Diora, ternyata masuk ke kelas 11 C jurusan IPS. Diora masuk ke kelas dan mencari tempat duduk yang telah di tempeli namanya. setelah lima menit mencari, ternyata ia duduk di barisan pinggir dekat tembok dan di bangku nomer 3.
Diora pun duduk ditempatnya. Meletakan tas, lalu mengeluarkan sebuah buku dan sebuah pena.
Tiba-tiba seorang remaja laki-laki dengan dasi yang sedikit longgar mendekat ke arahnya.
" Armey Dirgantara " gumannya membaca namanya sendiri. Lalu remaja lelaki itu menarik bangku dan menduduki nya. Ia pun menoleh ke arah rekan sebangkunya.
" Hai.. " sapa nya.
" hai juga ! " Sapa diora tersenyum.
Armey menoleh kesekitarnya.
" Ternyata semua duduk berpasangan ya.. aku kira sesuai absen. " ucap nya.
Diora juga mengedarkan pandangannya kesekeliling. dan benar banyak yang duduk berpasangan.
" Iya sepertinya begitu. " Balas Diora.
" Btw, namaku Armey. kamu dulu dari kelas berapa ? wajah mu nga asing ? " tanya armey.
" Wee... armey.. ! udah dapet mangsa.. pagi-pagi ! " seru anak laki-laki dan perempuan di depan bangku armey dan diora.
" Ah,. ganggu aja. kan boleh perkenalan dulu ! " balas armey menoyor kepala teman di depannya itu.
" Sakit Lutung.. " omel remaja laki-laki yang ditonyor oleh Armey itu.
"Sukurin !" balas Armey.
Diora tersenyum melihat interaksi keduanya.
" Aku Diora, dan dari kelas 10 E sebelumnya. kalo kalian ? " jawab diora dan bertanya balik ke-Tiga orang termasuk armey.
" Oh aku dari kelas 10 B. kelas kita jauhan ternyata. " jawab Armey.
" Aku Frans dari kelas 10 C " ucap Frans yang duduk di depan armey.
" Aku Viviana. sekelas sama Armey dulu. dan sekarang juga sekelas lagi. " ucap Viviana sambil memasang wajah jengah dan melirik armey.
" eh, ana. beruntung loh, dapet teman sekelas yang manis dan ganteng kayak aku ini.. " ucap Armey membanggakan diri.
" hilih. . manis apanya ? Kek lutung iya. " cibir Ana. karena kulit armey sedikit tan.
" Lutung itu di akhir cerita jadi pangeran ganteng loh. . " balas armey nga mau kalah.
Frans pun hanya mengelengkan kepala saja, dan beralih menatap Diora.
" Diora kamu itu anggota Osis juga kan ? " ucap frans.
" Iya. kamu juga kan kalo ngak salah ?" balas diora.
" iya aku anggota osis juga. Nanti akan ada pendaftaran pemilihan ketos baru. kita rapat nanti bareng aja. " ajak Frans.
" oke. " balas diora mengangguk.
" wee.. we... apa ini ? Frans kau nikung aku ? " kata Armey.
" Nikung apanya ? " tanya Frans.
" kau curi start ! kan aku duluan yang mau kenalan. " armey pura-pura kesal.
" Halah, si armey. jangan mau diora buaya buntung dia itu. !" ucap Vivian mengejek armey.
" Buaya buntung dari mana. kan mau temenan. abis temenan pdkt an kalo cocok jadian kalo ngak ya wasalam. " ucap armey menjelaskan.
" Haha, kita semua kan sekelas pasti berteman. " ucap Diora mencoba menengahi.
" Diora, saran aku sih jangan mau temenan sama nenek sihir. " cibir armey melirik vivian.
" Mana ada nenek sihir secantik aku, dasar lutung !" balas Vivian.
tiba-tiba...
" Hai guys ! rame banget meja kalian. sampe ngak memperhatikan kalo kita lagi mau diskusi siapa ketua kelas nya ! " Intrupsi dari seorang gadis remaja yang sangat cantik seperti boneka.
" Eh, ayang Pricila. siapa emang kadidat yang mau jadi ketua kelas nya ? " tanya armey memasang wajah senyum ramah yang sangat lebar.
" Eh, lutung sekelas lagi kita rupanya. " ucap pricila menabok manja lengan armey.
" Hua ha ha.. Lihat banyak yang manggil kamu lutung mey.... " tawa Viviana pecah sambil menabok-nabok meja.
" ah, sisil.. masa lutung sih. " armey kembali manyun.
" Hehe, imut aja kalo kamu dipanggik lutung. " balas pricila.
" Btw, siapa aja kadidatnya tadi ? " kali ini frans yang bicara.
" oh, itu baru Brian sama Tio. " jawab pricil sambil menunjuk dengan jempol ke arah papan tulis. Ada dua Remaja laki-laki disana.
" Oh, Brian sama Tio. ngak ikutan ah jadi ketua kelas. " ucap frans lagi.
" Ya udah pilih aja Brian atau Tio. terus tulis. nanti di kumpulin dan nama paling banyak itu yang jadi ketua. " jelas Pricila.
" Diora, kamu pilih siapa ? " tanya Armey.
Diora diam dan melihat ke arah dua anak laki-laki di depan kelas itu.
" Jangan-jangan Kamu ngak kenal mereka ? " selidik armey.
Diora hanya mengeleng.
" Astaga,. selama ini kamu sembunyi di gua mana sih ? " cibir Armey.
Diora hanya tersenyum kikuk.
" Yang kiri rambut agak ikal dan tinggi itu Brian. calon Kapten klub sepak bola SMA kita. nah, yang rambut lurus agak cepak dan badannya bongsor itu Tio. dia anggota klub Basket. " jelas Armey.
" oh... iya iya " Jawab diora mangut-mangut.
" Menurut kamu siapa mey ? Brian apa Tio ? " sambung diora lagi.
" Kepemimpinan jelas Brian lah,. tapi kalo yang rajin jadi ketua kelas dari SMP si Tio. tapi aku pilih tio aja. Soal nya Brian biar jadi kapten di tim bola kami. jadi biar dia ngak sibuk kerja. " Kata Armey.
" Jadi, Tio. " beo Diora mengulang.
" hooh Tio aja. " bujuk armey.
Mereka berdua pun menulis kan nama dan ternyata...
Brian resmi menjadi ketua kelas dan Tio sebagai wakil.
" Lah... " gerutu armey. karena rencananya tidak mulus.
" Teman-teman yang lain banyak milih Brian 20/10 jauh banget selisihnya. " jelas Diora melihat hasil poling yang ditulis di papan.
lalu lanjut memilih sekertaris Pricila mendaftar dan langsung terpilih. Kemudian bendahara ditunjukan kepada Vivian.
Karena tidak ada yang mau mendaftar jadi perangkat kelas.
" mampus nenek sihir jadi bendahara ! " gerutu Armey lagi.
Vivian langsung menoleh kebelakang menatap armey.
" Awas kalo lu telat bayar kas kelas ! " ancam vivian menunjuk dua jari tanggannya ke mata nya lalu ke arah armey. seolah ia mengawasi Armey.
Perkenalan kelas di dilanjutkan karena masih hari pertama masuk sekolah.
kemudian di sambung pembagian jadwal mata pelajaran.
Sekarang,..
Frans, Vivian, Diora dan Armey jajan ke kantin barengan.
"Siapa yang mau jadi kurir ? " tanya frans setelah mereka mendapatkan tempat duduk.
" kamu aja ! " usul Armey.
" kamu aja kenapa mey ! Biar banyak gerak ! " viviana ganti menyuruh Armey. karena armey tidur sebentar dikelas tadi.
" ugh.. mager.. " ucap armey memelas.
" Hadeh. . " kata Frans
" Aku aja yang pesenin. kalian mau makan apa aja ? " Diora mengusulkan diri.
" Yang mulia Armey mau bakso tetelan nya yang banyak sama kuah juga yang banyak. minumnya es jeruk. " Armey berkata dengan semangat.
Diora mengangguk lalu menatap Frans dan Viviana bergantian.
" Aku Mau mie ayam tapi ngak pake kuah. minumnya es teh poci. " kata Vivian.
" Aku bakso aja pake telur minumnya es kosong aja " kata Frans.
Diora pun berangkat menuju tempat memesan lalu antri.
Kemudian seorang remaja laki-laki menyerobot antrian dan memotong diora.
" Maaf, tolong antri ! " Ucap Diora sambil menepuk punggung belakang lelaki itu.
Yang merasa punggung nya di tepuk pun menoleh. Menatap Diora dari atas ke bawah. Lalu berbalik lagi mengacuh kan diora.
Diora pun menarik nafas nya lalu menghembuskannya. Diora pun mencoba untuk mengakah dan mengabaikan orang yang didepannya ini. Karena kalau berdebat jadi makin runyam nantinya.
" Bu, saya pesen Mie ayam pake bakso double terus campur kuah dikit aja ! minumnya Es susu seperti biasa. Anter ke atas ya bu, terimakasih. " Ujar Remaja lelaki di depan diora tersebut dengan Lembut dan sopan.
Setelah selesai memesan lelaki itu melengos melalui Diora. Diora jadi dongkol. namun akhirnya, Ia juga masa bodoh dengan lelaki itu dan melanjutkan untuk memesan.
" Non nya mau pesen apa ? " tanya ibu kasir nya.
" Saya pesen Bakso dua porsi yang satu pake tetelan dan kuah yang banyak. bakso satunya pake telur. Terus mie ayam nya dua ngak pake kuah. minumnya es jeruk dua, es teh satu dan es kosong satu. " Jelas diora perlahan agar tidak ada pesanan yang terlewat.
" Ada tambahan lagi non ? " tanya ibu kasir nya.
" gada itu aja bu, anter ke meja yang di pojok kanan sana ya bu, terimakasih. " Ucap diora sambil menunjuk tempat mejanya.
Lalu diora kembali ke kumpulan temannya dan duduk.
Tidak lama pesanan tiba, Mereka pun menyantap makanan tersebut. Selesai makan mereka membayar makanan mereka dengan mengumpulkan uang mereka menjadi satu dan Diora lagi yang membayar ke kasir.
saat antri membayar pun Diora di salib lagi oleh lelaki yang tadi.
" hoi Antri ! " Diora sedikit menekan suaranya. sambil menepuk punggung laki laki itu.
" Elah, sebentar doang. gue buru-buru ! " balas laki-laki itu tanpa menoleh dengan nada yang sedikit ketus. Lagi-lagi mengabaikan diora.
" Berapa bu total punya saya " kata laki laki itu suaranya berubah lembut.
" Dua puluh tiga ribu den " kata ibu kasir.
Lelaki itu pun merogoh saku nya. Ternyata ia lupa membawa uangnya. ia pun menoleh kebelakang.
" Hoi, lu punya uang dua puluh tiga ribu nga ? " tanya lelaki itu santai sekali.
Diora tidak menjawab hanya menatap lelaki itu saja.
" Dih, Gue sadar diri kalo gue ganteng. tapi sekarang lagi gue tanya. lu punya uang dua puluh tiga ribu nga sini pinjem dulu !" seru lelaki itu lagi sedikit meninggikan intonasi suaranya.
Diora menatap ke seragam lelaki itu bagian dada dan menemukan nama pria itu.
" Krisan NB, kamu itu Kalau mau minta tolong itu yang sopan. dan jangan menyela antrian !" ucap diora spontan.
" Eh, cil. kalo lu nga punya uang nya nga usah banyak omong. " Krisan pun mengedarkkan pandangannya lalu..
" Tompel ! pinjem uang dua puluh tiga ribu. " teriak krisan memanggil seorang lelaki yang punya tompel sedang di pipinya itu.
" Ngak punya sopan santun " Cibir Diora sangat pelan.
Kristian meraih uang dari Si tompel lalu mencondongkan wajahnya ke arah diora.
" Ngak Usah sok cil ! " ancam krisan seraya berbisik dekat telinga Diora.
Diora pun mendelik tajam menatap Krisan.
" Makasih ya bu.." ucap krisan kepada ibu kasir dengan tersenyum hangat.
Lalu langsung berubah 180 derajat sambil melangkah melalui diora.
" Orang gila.. " guman Diora lalu lanjut ke kasir.
" Punya kami tadi jadi berapa bu ? " tanya diora.
" Bakso tetelan satu 15 ribu , tambah bakso telur 10ribu, es jeruk dua 10 ribu, mia ayam nya dua 20ribu, es teh 4 ribu es kosong 2 ribu, jadi totalnya 61 ribu non. " ibu kasir menjabarkan pesanan Diora tadi.
diora menyodorkan uang nya lengkap.
" Makasih ya bu. " ucap diora.
" sama-sama non " balas ibu kasir.
Mereka ber-empat pun masuk kekelas dan duduk dibangku masing-masing masih ada waktu beberapa menit sebelum jam istirahat berakhir.
" Diora, Kamu ada hubungan apa sama kak Krisan ? kok nempel banget ? " tanya Viviana kepo. Vivian bahkan memutar bangku nya agar menghadap diora.
Diora mengerutkan alisnya.
" Kak ? " ulang Diora karena viviana memanggil Krisan dengan sebutan KAK.
" Iya . kak krisan kan Kakak kelas kita yang paling famous. Ace nya sekolah kita. kamu liat nga di medsos sekolah kita, brosur pendaftaran sekolah kan ada Wajah kak krisan. " Jelas vivian mengebu-gebu.
" Iya kah ? " Diora terkejut lalu mengecek ponselnya dan melihat akun medsos sekolah mereka.
" Kok bisa ? padahal dia berantakan kan ? " Diora pun bertanya-tanya.
" oh, emang sih kak krisan itu jarang pake dasi. balik ke topik. kamu deket sama kak krisan sejak kapan ? " Lanjut vivian nanya.
" Deket apanya ? orang dia nyerobot antrian. mana ngak sopan pula ! " Jawab Diora sedikit ketus.
" Hah ? Kak krisan ngak sopan ? nyerobot antrian juga ? " Vivian seolah tak percaya.
" Iya beneran suer ! " Jawab Diora sambil mengankat jari telunjuk dan tengahnya membentuk v (peace).
" Buru-buru kali dia nya. jadi kamu ngak deket beneran ? terus kenapa dia nempel-nempel kek cium kamu tadi ? " Vivian dengan segudang ke kepoannya.
" Ngak ada yang kayak gitu. aku di intimidasi iya. " jawab diora spontan.
" Emang dia bilang apa ? " vivian nanya lagi.
"Hust.. diem nenek sihir. nanya mulu dari tadi. guru udah depan pintu noh ! " Sela Armey.
" Ih, kang rese nyebelin ! " Cibir vivian.
" Bodo amat ! " balas Armey.
Diora tersenyum kaku. Dan benar kata armey bahwa ada guru didepan kelas dan sekarang masuk kedalam. Mereka tidak Belajar hanya mencatat kisi-kisi yang akan dipelajari selama semester ganjil.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments
Hiatus
cerita nya bgus
cuma nma org awalAn nya huruf besar
2024-07-18
0