Bab 3

Waktu pulang telah tiba

Chika akhirnya bisa pulang juga, chika kembali ke loker untuk membereskan barang barangnya

'akhirnya jam pulang tiba, rasanya kaki ingin pu*us karena terus naik dan turun lantai bawah, meskipun pakai lift tetap saja pegal bila sering sering' gumamku sendiri

aku duduk di bangku yang ada di loker sambil memijat kaki ku, sampai seseorang masuk ke dalam ruangan

"chika, kamu belum pulang?" tanya ka sasa senior ku

"belum ka aku baru saja selesai" jawabku

"wajahmu tampak lelah sekali? Apa berat sekali tugas di lantai atas?"

"sungguh berat ka, aku di suruh ini dan itu dari tadi oleh tuan damian"

"benarkah, setau ku kalau kita di tugaskan di lantai atas itu pekerjaan yang paling nyantai karena tugasnya tak terlalu berat bahkan tuan damian kadang tak menyuruh pada kita seorang OG ia seringnya menyuruh pak rio untuk urusan nya"

"benarkah ka, wah sepertinya aku sedikit tak beruntung"

"sabar yah, mungkin berarti kerja mu bagus, makanya tuan damian menyuruhmu ini dan itu"

"hmmm atau memang ia dendam padaku" ucapku dengan cemberut

"kau ini"

"apa selesai ini ka sasa akan berangkat kerja lagi?" tanyaku

"aku akan mulai berangkat pukul 6 sore masih ada 2 jam,"

"ohh" ucapku

"ayo ke depan sama -sama" ajak ka sasa padaku, kami pun menuju lobi bersama disana kita akan naik angkutan umum yang berbeda karena kita berbeda arah

" aku duluan chika" ujar ka sasa lalu pergi menaiki bus nya, aku menatap kepergian ka sasa dengan sedikit prihatin, ia hidup di kota ini sendiri dengan menanggung beban keluarga di kampung yang tak mudah ka sasa harus bekerja kembali di sebuah club malam di kota ini juga ia harus bekerja doble karena tuntutan keluarga yang banyak, ia harus menjadi tulang punggung keluarga untuk ketiga adiknya karena sang ayah meninggal dunia, tapi saat melihat ka sasa yang ceria membuatku sedikit tersentuh, aku jadi berpikir bahwa aku harus terus semangat menjalani kehidupan ku lagi.

tak lama bisa yang ku tunggu akhirnya ada, aku naik dan pulang

aku akhirnya sampai di kontrakan kecil ku, saat aku kesana ada beberapa orang menungguku di depan pintu kontrakan

"kalian siapa?" tanyaku pada ketiga orang disana

"oh kamu pasti anaknya aminah kan?" tanya seorang ibu ibu yang make up cukup tebal

"ibu siapa?"

"saya retno kamu bisa panggil aku nyonya retno"

"saya chika"

"dan kalian bawa perempuan ini" ucapnya menyuruh pada pengawalnya yang berbadan besar

"tunggu, apa maksud mu" tanya ku

"kita bisa jelaskan nanti disana "

"tidak tolong tolong tolong" teriak ku saat para pengawal mendekatiku, beruntung ada bu lala datang keluar dari kontrakan sebelah rumahku dan beberapa para tetangga yang lainnya ikut disana, bu lala langsung menarik ku ke belakang tubuhnya

"bu retno ada apa ini?" tanya bu lala

"tentu saja aku menagih hutangku" jawab bu retno

"hutang apa?" tanyaku

"tentu saja hutang ibumu"

"APA, ibuku tak punya hutang pada siapa pun setauku"

"tentu saja kau tak tau karena dia selalu berkata agar aku merahasiakan dari mu, tapi karena dia sudah ma*i jadi kamu yang harus membayarnya"

"berapa hutang ibuku" tanyaku menantang

"200 juta dengan bunga" jawab bu retno

"hah 200 juta" kaget aku mendengarnya

"kau sanggup membayarnya?" tanya bu retno

"berikan aku waktu, aku pasti membayarnya" jawabku dengan tegas

"baiklah, aku memberimu waktu 1 minggu kalau kau tidak bisa membayar 1/2 dari hutang itu maka tubuhmu yang harus membayarnya" ucap bu retno

"baik" jawabku tanpa takut

"kita pergi" ucap bu retno pada para pengawalnya

Di ikuti dengan para tetangga yang menonton

"chika kamu gapapa nak?" tanya bu lala tetangga sebelah rumahku

"aku gapapa bu, tapi bu kenapa ibuku mempunyai hutang ke bu retno?" tanyaku

"hmmm setau ibu untuk biaya sekolahmu nak, kamu tau betul biaya sekolah saat kamu masuk sma begitu besar di tambah bu retno seorang rentenir dimana hutang ibumu pasti terus berbunga setiap harinya" penjelasan bun lala padaku, seketika aku tak bisa berkata apa pun karena pada akhirnya karena diriku juga,

Aku memilih masuk ke dalam rumah saat bu lala menjelaskan semuanya.

****************

Pov autor

Di tempat lain

"tuan, tuan besar meminta anda untuk menemui beliau di rumah utama?" ujar rio saat damian selesai bekerja

"ada apa lagi"

"saya tak menanyakan nya tuan "

"baiklah kita ke rumah utama sekarang.

tak butuh waktu lama akhirnya damian sampai du rumah utama dia langsung menerobos masuk damian menghadap ayahnya bernama Rian

"ada apa?" tanya damian tanpa basa basi pada sang ayah

"ku tak menanyakan kabar ayahmu?"

"ayah berdiri disini berarti ayah sehatkan" ucap damian

"kau memang tak bisa basa basi"

"katakan lah"

"kapan kau akan menikah?" tanya sang ayah

"aku tak perlu menjawabnya ayah sudah tau jawabnya"

"apa kamu masih mengharapkan perempuan itu kembali, buka matamu damian dia sudah memilih laki laki lain di bandingkan kamu"

"cukup bila ayah ingin membahas tentang perempuan itu aku akan pergi" ucap damian

"maka menikahlah dengan wanita mana pun kecuali dia.? Ucap sang ayah tegas

"itu urusanku"

"itu menjadi urusanku karena kalau kau tak menikah tahun ini, maka para direksi memintamu untuk mundur dari jabatan ceo karena kau tak ada harapan untuk mempunyai penerus"

"alasan yang konyol"

"lakukan apa yang aku perintahkan damian, jangan suka membantah" ucap ayah damian

"akan aku pikirkan" ucap damian lalu pergi dari ruang kerja sang ayah

Damian memilih keluar dari rumah tersebut

"damian?" panggil sang ibu bernama ratna dan berhasil membuat damian berhenti dari langkahnya dan memutar balikan tubuhnya

"apa kau tidak merindukan mamah?" tanya sang mamah

" tentu saja aku merindukan mu mah, tapi pekerjaan ku menumpuk jadi aku tak sempat pulang" alasan renald

"baiklah, kau tak ingin makan malam?" ajak sang mamah

"ada yang harus aku kerjakan mah, maap kan aku" damian memilih pergi dari sana meninggalkan sang mamah yang sedikit kecewa karena anak sulungnya sudah jarang kembali ke rumahnya kecuali hari hari besar

"jalan Rio" ucap damian saat ia masuk ke mobil

"baik tuan" mobil pun pergi dari perkarangan rumah yang cukup luas tersebut

"carikan aku wanita yang ingin menjalin pernikahan kontrak rio"

"apa anda yakin tuan?"

"tentu saja yang penting ia masih perawan dan bisa memberikan aku keturunan"

"baik tuan"

Mobil membelah ibukota dengan sangat cepat. Damian memilih kembali ke aparteman nya

Pov selesai

...Bersambung. . ....

Terpopuler

Comments

Rena Ryuuguu

Rena Ryuuguu

Gemes sama tokoh ini. 😆

2024-06-22

1

lihat semua
Episodes
1 bab 1 Perkenalan
2 bab 2
3 Bab 3
4 bab 4
5 Bab 5 terjebak di lift
6 Bab 6 di rumah sakit
7 Bab 7 rumah sakit
8 Bab 8 deman tinggi
9 bab 9 ka sasa
10 Bab 10 tenang
11 Bab 11 damian gelisah
12 bab 12 seperti awal
13 bab 13 mencoba
14 bab 14
15 Bab 15 perjanjian
16 Bab 16 pernikahan
17 Bab 17 Nasihat
18 Bab 18 Awal baru
19 Bab 19 awal baru part 2
20 Bab 20 belanja
21 Bab 21 curhat
22 Bab 22 kemarahan damian
23 Bab 23 Mengundurkan diri
24 Bab 24 Pulang
25 Bab 25 buat kue
26 Bab 26 Fitnah
27 Bab 27 Ribut
28 Bab 28 pengakuan
29 Bab 29 merubah panggilan
30 Bab 30 Mencoba dekat
31 Bab 31 Ketahuan
32 Bab 32 Bersedih
33 Bab 33 Chika sakit
34 Bab 34 berbaikan ???
35 Bab 35 kemarahan keren
36 Bab 36 Galau
37 Bab 37 Cemburu
38 Bab 38 Kemarahan Damian
39 Bab 39 Merasa Bersalah
40 Bab 40 Keresahan keren
41 Bab 41 Rencana Keren
42 Bab 42 Penasaran
43 Bab 43 Pertemuan
44 Bab 44 Pertengakaran
45 Bab 45
46 Bab 46 mengantar makan siang
47 Bab 46 Keren dan Clara
48 Bab 48 Kedatangan Clara
49 Bab 49 Clara Vs Keren
50 Bab 50 melepaskan masker
51 Bab 51 Undangan pernikahan
52 Bab 52
53 Bab 53 Pernikahan Gagal
54 Bab 54 Chika di culik
55 Bab 55 Petunjuk
56 Bab 56 Temukan
57 Bab 57 kematian keren
58 Bab 58 Sadar
59 Bab 59 Terungkap.
60 Bab 60
61 Bab 61 pindah rumah sakit
62 Bab 62 Tes DNA
63 Bab 63 kematian Clara
64 Bab 64 Hasil tes DNA
65 bab
66 Bab 66
67 Bab 67
Episodes

Updated 67 Episodes

1
bab 1 Perkenalan
2
bab 2
3
Bab 3
4
bab 4
5
Bab 5 terjebak di lift
6
Bab 6 di rumah sakit
7
Bab 7 rumah sakit
8
Bab 8 deman tinggi
9
bab 9 ka sasa
10
Bab 10 tenang
11
Bab 11 damian gelisah
12
bab 12 seperti awal
13
bab 13 mencoba
14
bab 14
15
Bab 15 perjanjian
16
Bab 16 pernikahan
17
Bab 17 Nasihat
18
Bab 18 Awal baru
19
Bab 19 awal baru part 2
20
Bab 20 belanja
21
Bab 21 curhat
22
Bab 22 kemarahan damian
23
Bab 23 Mengundurkan diri
24
Bab 24 Pulang
25
Bab 25 buat kue
26
Bab 26 Fitnah
27
Bab 27 Ribut
28
Bab 28 pengakuan
29
Bab 29 merubah panggilan
30
Bab 30 Mencoba dekat
31
Bab 31 Ketahuan
32
Bab 32 Bersedih
33
Bab 33 Chika sakit
34
Bab 34 berbaikan ???
35
Bab 35 kemarahan keren
36
Bab 36 Galau
37
Bab 37 Cemburu
38
Bab 38 Kemarahan Damian
39
Bab 39 Merasa Bersalah
40
Bab 40 Keresahan keren
41
Bab 41 Rencana Keren
42
Bab 42 Penasaran
43
Bab 43 Pertemuan
44
Bab 44 Pertengakaran
45
Bab 45
46
Bab 46 mengantar makan siang
47
Bab 46 Keren dan Clara
48
Bab 48 Kedatangan Clara
49
Bab 49 Clara Vs Keren
50
Bab 50 melepaskan masker
51
Bab 51 Undangan pernikahan
52
Bab 52
53
Bab 53 Pernikahan Gagal
54
Bab 54 Chika di culik
55
Bab 55 Petunjuk
56
Bab 56 Temukan
57
Bab 57 kematian keren
58
Bab 58 Sadar
59
Bab 59 Terungkap.
60
Bab 60
61
Bab 61 pindah rumah sakit
62
Bab 62 Tes DNA
63
Bab 63 kematian Clara
64
Bab 64 Hasil tes DNA
65
bab
66
Bab 66
67
Bab 67

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!