bab 2

Pov autor

keesokan hari di ruang kerja damian

"bagaimana rio, kamu sudah menemukan wanita yang menabrak ku kemarin"

"maaf tuan, wanita tersebut tidak masuk karena ibunya meninggal dunia kemarin tuan, dia menabrak anda mungkin karena terburu buru ke rumah sakit tuan"

"hmmm jadi itu alasan dia menabrak ku?"

"mungkin tuan"

"bagian apa dia?"

"dia petugas kebersihan tuan, dia bagian lantai 15"

"tapi wajahnya cukup cantik saat tidak memakai kacamata rio, apa dia benar seorang petugas kebersihan?"

"yah tuan, dia memang petugas kebersihan, saya akan mencari data nya bila anda inginkan"

"carikan aku data tentang wanita itu, entah kenapa aku cukup penasaran saat melihat wajahnya kemarin" ujar damian

"baik tuan"

" pindahkan di ke lantai ini, aku ingin memberinya pelajaran" ucap damian dengan tegas, ia seolah olah tak mau memaafkan chika karena menabraknya kemarin,

"baik tuan laksanakan" ucap rio lalu pamit undur diri

Setelah rio pergi damian mengambil sebuah kaca mata yang di simpan di lacinya, kaca mata itu yang di pakai oleh chika kemarin saat chika menabraknya kaca mata itu terjatuh di hadapan damian.

'wanita yang cukup menarik, ini bahkan kacamata biasa tapi ia malah memakai nya'

gumam damian sendiri

pov selesai

sudah tiga hari kematian ibuku, aku masih saja tak ada semangat dalam melakukan berbagai hal, besok adalah hari dimana aku kembali bekerja rasanya sudah tak ada lagi semangat untuk melakukan pekerjaan apapun.

kedua sahabatku masih sering mampir menemui ku saat mereka pulang kuliah, tapi tetap saja saat mereka pergi hariku masih sangat hampa bahkan setiap malam aku hanya bisa menangisi ke kosongan dalam hati dan rumah ini.

Pagi harinya aku siap siap kembali bekerja di sebuah kantor yang cukup besar di kota ini. Pagi ini kita semua di bagi tugas lagi karena Da perputaran lantai beberapa bulan sekali

"chika kamu lantai paling atas 30 ruang ceo dan lainnya" ucap pak angga ketua Kebersihan

Semua orang saling berbisik saat medengarku bisa di tempatkan di lantai tersebut, karena biasa merek Para senior yang boleh memegang area atas para petinggi perusahaan sedangkan aku hanya karyawan kontrak karena baru 1 tahun bekerja disini

"tapi pak chika hanya karyawan kontrak" ucap kak sinta senior di kantorku

"ini permintaan dari atasan jadi tidak bisa di ganggu gugat, " jawab pak angga

"tapi pak"

"jangan protes sinta, lakukan saja tugas kalian masing masing"

beberapa senior wanita ingin sekali berada tugas di lantai atas karena mereka sangat ingin dekat dengan ceo yang terkenal kejam dan pemain wanita.

Aku pun naik ke lantai atas menuju ruangan ceo tersebut, karena masih pagi ruangan ini terlihar sangat sepi.

Aku pun mulai membersihkan ruangan ceo terlebih dahulu.

Aku membuka pintu dan mencoba mengintip takutnya ada orang di dalam,

'aman'

aku mulai membersihkan ruangan tersebut dan aku juga membersihkan lorong dan ruangan asisten ceo.

Pukul 08.00 pagi akhirnya para karyawan di lantai tersebut pun datang begitu juga dengan ceo nya, aku ikut menyambut kedatangannya di lantai atas bersama sang sekretaris.

Saat ia melewatiku tiba tiba berhenti

"kau masuk ke ruangan ku" ucap sang ceo padaku hati ku tiba tiba dag dig dug saat ia menyuruhku ke ruangannya.

Aku mengikuti ceo menuju rungannya aku menelan silva saat masuk ke ruangan itu, aku benar benar gugup takut membuat kesalahan padahal aku baru di tugaskan di sini

"kau tau kenapa aku memanggilmu?" tanya ceo

"ti tidak tau tuan?" jawabku dengan sedikit gugup

"kau cantik tanpa kaca mata besar ini" ucapnya sambil melepaskan kaca mata ku, yah aku selalu memakai kaca mata tersebut bila kerja karena perintah ibuku, dan aku hanya menuruti apa yang ibuku suruh

"maap tuan" aku langsung menunduk saat ceo itu melepaskan kaca mataku

"tak perlu menunduk seperti itu " ucapnya sambil berjalan pergi ke kursi nya.

Ia mengeluarkan sesuatu dari dalam laci

"kau ingat ini?" tanya nya padaku seketika aku langsung menatap ke arahnya

"itu kacamata?" ucapku polos

"yah kamu benar ini kacamata, kemarilah dan coba lihat baik baik kacamata ini"

Aku pun maju ke arah meja sang ceo , ia memberikan kacamata itu padaku, aku mengambilnya dan mengamati kacamata tersebut.

"ini kan"

"itu kacamatamu?"

"kenapa ada di anda tuan?" tanya ku polos

"kau menabrak ku beberapa hari yang lalu kau ingat" jawab nya

Aku seketika teringat kejadian 3 hari yang lalu saat akan pergi ke rumah sakit, saat itu pikiran ku sedang kacau jadi aku tak sengaja menabrak

"maap taun, saya tak sengaja" ucapku

"hmmm kau tau aku cukup murah hati saat tau kau sedang berkabung karena ibumu meninggal dunia, aku tak langsung memanggilmu kemari, kesalahan yang kau buat cukup membuat hari ku sedikit berantakan"

"maapkan saya tuan"

"baiklah, buatkan aku kopi akan ku pikirkan kembali apa hukuman untukmu nanti"

"baik tuan"

aku pun pergi dari ruangan tersebut saat akan pergi

"tunggu, pakai kacamatamu" ucapnya sambil.meleparkan kacamataku, aku menerimanya dan pergi dari sana

"ini kopinya tuan?" tanya ku saat aku menyerahkan kopi hitam di atas mejanya

"bukan kopi hitam, aku ingin kopi susu" ucapnya padaku

"baik tuan" aku pun mengganti kopinya dengan kopi susu saat aku kembali dan menyajikannya, ia melihat lihat kopiku seperti tak ada niat untuk meminumnya.

"kopi apa yang kamu berikan padaku" tanya ceo

"kopi instan tuan"

"ganti, kau harusnya membuat kopi untuk ku di mesin kopi, apa kau mengerti kerja begitu saja kau tidak becus" ucapnya sambil marah marah

"maap tuan, saya ganti" ucapku rasanya sakit hati sekali saat ia berkata seperti itu.

Aku membawa kopi tersebut keluar, aku mencoba membuatnya kembali beruntung disana ada pak rio yang sedang membuat kopi

"kamu kenapa?" tanya pak rio padaku

"aku disuruh membuat kopi tapi kata tuan ceo bukan kopi ini yang ia inginkan" curhatku pada pak rio

"harusnya kau tanya padaku , apa teman temanmu tak memberitahu bahwa tuan damian selalu meminta kopi khusus untuknya," ujar pak rio, aku hanya menggelengkan kepala ku tanda tak tau.

"baiklah aku akan memberitahu mu" ucap pak rio

Pak rio pun mengajariku cara membuat kopi khusus untuk tuan damian, aku pun membawa kopi tersebut ke ruangannya

"ini tuan" ucapku sambil tersenyum

tuan damian seperti menimbang nimbang kopi tersebut dan mencicipinya

"enak, kurang manis sedikit"

"apa perlu saya ganti tuan"

"tak perlu, pergilah aku akan memanggilmu lagi nanti" ujar tuan damian,

"baik tuan" aku pun pamit undur diri dari ruangan ceo tersebut.

Tapi tak sampai 15 menit tuan damian memanggilku lagi aku disuruh ini dan itu, bahkan aku harus bolak balik ke setiap devisi untuk mengantar dokumen.

Bersambung. . .

Terpopuler

Comments

Mabel

Mabel

semangat terus thor, jangan lupa beristirahat ya!

2024-06-22

1

lihat semua
Episodes
1 bab 1 Perkenalan
2 bab 2
3 Bab 3
4 bab 4
5 Bab 5 terjebak di lift
6 Bab 6 di rumah sakit
7 Bab 7 rumah sakit
8 Bab 8 deman tinggi
9 bab 9 ka sasa
10 Bab 10 tenang
11 Bab 11 damian gelisah
12 bab 12 seperti awal
13 bab 13 mencoba
14 bab 14
15 Bab 15 perjanjian
16 Bab 16 pernikahan
17 Bab 17 Nasihat
18 Bab 18 Awal baru
19 Bab 19 awal baru part 2
20 Bab 20 belanja
21 Bab 21 curhat
22 Bab 22 kemarahan damian
23 Bab 23 Mengundurkan diri
24 Bab 24 Pulang
25 Bab 25 buat kue
26 Bab 26 Fitnah
27 Bab 27 Ribut
28 Bab 28 pengakuan
29 Bab 29 merubah panggilan
30 Bab 30 Mencoba dekat
31 Bab 31 Ketahuan
32 Bab 32 Bersedih
33 Bab 33 Chika sakit
34 Bab 34 berbaikan ???
35 Bab 35 kemarahan keren
36 Bab 36 Galau
37 Bab 37 Cemburu
38 Bab 38 Kemarahan Damian
39 Bab 39 Merasa Bersalah
40 Bab 40 Keresahan keren
41 Bab 41 Rencana Keren
42 Bab 42 Penasaran
43 Bab 43 Pertemuan
44 Bab 44 Pertengakaran
45 Bab 45
46 Bab 46 mengantar makan siang
47 Bab 46 Keren dan Clara
48 Bab 48 Kedatangan Clara
49 Bab 49 Clara Vs Keren
50 Bab 50 melepaskan masker
51 Bab 51 Undangan pernikahan
52 Bab 52
53 Bab 53 Pernikahan Gagal
54 Bab 54 Chika di culik
55 Bab 55 Petunjuk
56 Bab 56 Temukan
57 Bab 57 kematian keren
58 Bab 58 Sadar
59 Bab 59 Terungkap.
60 Bab 60
61 Bab 61 pindah rumah sakit
62 Bab 62 Tes DNA
63 Bab 63 kematian Clara
64 Bab 64 Hasil tes DNA
65 bab
66 Bab 66
67 Bab 67
Episodes

Updated 67 Episodes

1
bab 1 Perkenalan
2
bab 2
3
Bab 3
4
bab 4
5
Bab 5 terjebak di lift
6
Bab 6 di rumah sakit
7
Bab 7 rumah sakit
8
Bab 8 deman tinggi
9
bab 9 ka sasa
10
Bab 10 tenang
11
Bab 11 damian gelisah
12
bab 12 seperti awal
13
bab 13 mencoba
14
bab 14
15
Bab 15 perjanjian
16
Bab 16 pernikahan
17
Bab 17 Nasihat
18
Bab 18 Awal baru
19
Bab 19 awal baru part 2
20
Bab 20 belanja
21
Bab 21 curhat
22
Bab 22 kemarahan damian
23
Bab 23 Mengundurkan diri
24
Bab 24 Pulang
25
Bab 25 buat kue
26
Bab 26 Fitnah
27
Bab 27 Ribut
28
Bab 28 pengakuan
29
Bab 29 merubah panggilan
30
Bab 30 Mencoba dekat
31
Bab 31 Ketahuan
32
Bab 32 Bersedih
33
Bab 33 Chika sakit
34
Bab 34 berbaikan ???
35
Bab 35 kemarahan keren
36
Bab 36 Galau
37
Bab 37 Cemburu
38
Bab 38 Kemarahan Damian
39
Bab 39 Merasa Bersalah
40
Bab 40 Keresahan keren
41
Bab 41 Rencana Keren
42
Bab 42 Penasaran
43
Bab 43 Pertemuan
44
Bab 44 Pertengakaran
45
Bab 45
46
Bab 46 mengantar makan siang
47
Bab 46 Keren dan Clara
48
Bab 48 Kedatangan Clara
49
Bab 49 Clara Vs Keren
50
Bab 50 melepaskan masker
51
Bab 51 Undangan pernikahan
52
Bab 52
53
Bab 53 Pernikahan Gagal
54
Bab 54 Chika di culik
55
Bab 55 Petunjuk
56
Bab 56 Temukan
57
Bab 57 kematian keren
58
Bab 58 Sadar
59
Bab 59 Terungkap.
60
Bab 60
61
Bab 61 pindah rumah sakit
62
Bab 62 Tes DNA
63
Bab 63 kematian Clara
64
Bab 64 Hasil tes DNA
65
bab
66
Bab 66
67
Bab 67

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!