Jam menunjukkan pukul 16:30, elena pun terbangun dari istirahatnya, merasakan sedikit nyeri dikakinya.
"Masih sedikit nyeri, padahal aku ingin mandi" gumamnya
Seseorang pun meketok pintu kamar elena, lalu elena menatap pintu kamarnya.
"Iya masuk" kata elena
"Permisi non, apa non ingin bibi bantu untuk kekamar mandi" kata bibi mina ke elena
"Tidak apa-apa kok, Bi. aku bisa sendiri lagi pula kaki sudah mendingan walaupun masih sedikit nyeri sih. oh iya ayah sudah pulang ?
"Tuan belum pulang non, kata nyonya tadi bibi hanya disuruh menyiapkan makan malam tidak terlalu banyak, kemungkinan malam ini tuan pulangnya telat non.
"Begitu yah"
"Iya non. Baiklah non, saya akan turun kebawah untuk membawakan non makanan.
"Tidak usah, Bi. Aku akan turun untuk makan malam, kasian mama makan malamnya hanya sama kris .
"Baiklah, non. saya permisi dulu " kata bibi mina.
"Iya, Bi. " balas elena.
Semenjak ayah pindah kejakarta, kenapa ayah selalu pulang telat, mama, aku dan kris selalu makan malam tanpa ayah. gumamnya
Setelah itu elena beranjak, untuk pergi kekamar mandi, bibi mina sudah mempersiapkankan baju ganti untuknya. air hangat yang elena akan pakai mandi sudah tersedia. ketika elena sudah selesai mandi, diapun turun dari tangga dengan hati-hati. karena kakinya masih terasa nyeri.
"Kok kamu turun, kan bibi mina bisa membawahkan makanan kekamar kamu" kata mama elena sambil melihat anaknya ditangga yang turun dengan hati-hati.
"Tidak apa-apa kok, Ma. elena nggak bisa makan sendiri diatas sedangkan mama makan berdua disini dengan kris. kaki elena juga sudah baikkan, sekalian melatihnya untuk berjalan.
"Ya sudah, sini mama bantu" sambil memegangi elena untuk menuntunnya pergi ketempat meja makan.
Kris hanya menatap kakak dan mamanya berjalan menuju ketempat meja makan. sedangkan dia sudah menikmati makanan dipiringnya yang telah disajikan oleh mamanya tadi .
Kris Al Santoso, dia adik elena. anak yang tidak banyak bicara, kakaknya pun jarang dia ajak bicara kecuali mamanya memintanya untuk memanggil elena.
Dia sama oleh ayahnya yang tidak banyak bicara, wataknya juga keras. dia terbilang anak kesayangan ayah elena, sedangkan elena tidak diperlakukan seperti kris oleh ayahnya. kadang elena sedih dibedakan seperti ini. tapi mama elena memperlakukan anaknya sama tidak membanding-bandingkannya .
Makan malam telah berakhir, elena pun duduk mengerjakan tugas yang diberikan bu jeni kepadanya, walaupun tugas itu baru akan dikumpul minggu depan tapi dia tak ingin terlupakan dengan tugasnya. elena memang seperti itu mengerjakan tugas walaupun tugas itu masih lama untuk dikumpul.
Selesai tugasnya, dia kembali ketempat tidur menarik selimutnya sampai menutup badanya. sambil memandang langit-langit kamarnya.
Siapa laki-laki itu, kenapa menggendongku tadi, gara-gara dia semua murid-murid memandangiku dengan tatapan sinis. Bagaimana besok aku kesekolah, mereka pasti melihatku seakan-akan mereka ingin melahapku. mencabik-cabikku dengan kuku panjang mereka. gumamnya sambil memejamkan matanya lalu diapun tertidur.
"Non elena" suara bibi mina mengetok pintu kamar elena. "Bangun non, nyonya menunggu non dibawah sarapan.
Elena pun menguap, lalu membuka segera matanya.
"Iya, Bi. aku segera turun. kata elena sambil mengambil handuk untuk masuk kekamar mandi.
Setelah selesai, elenapun turun untuk serapan. dia melihat ayahnya yang telah rapi, adiknya pun sudah rapi.
Kok aku tidak mendengar ayah pulang yah. apa tidurku nyenyak sekali, biasanya aku mendengarkan suaranya lalu bilang "Anak-anak sudah tidur, Ma. kata ayah kemama. gumamnya
"Selamat pagi, syg. kata sambil tersenyum kepada elena.
"Selamat pagi, Ma. elenapun membalas senyuman mamanya.
"Kaki kamu kenapa, kok jalannya seperti orang pincang. kata ayah menatap elena yang belum duduk dimeja makan.
"Elena jatuh, Ayah. waktu elena mau pulang sekolah. kata elena dengan suara takut. kalau dia tahu aku ditabrak seseorang pasti juga dia tidak peduli, mungkin saja aku yang akan disalahkan.
"Kamu itu jalan, melihat kemana sih. kenapa tidak hati-hati. kata ayah melirik elena lalu melanjutkan makannya.
"Aku tersandung ayah, makanya aku jatuh. kata elena sambil mengambil roti yang ada dipiringnya. lalu mengigitnya dengan cepat supaya dia cepat pergi dari meja makan ini, yang tidak ingin mendengar ayahnya berbicara dengan kata-kata yang bisa membuatnya sakit hati.
"Sudahlah, ayah. elena kan lagi makan. kenapa ajak bicara terus. kata mama elena. diapun menatap kris, "kris selesaikan makananmu, lalu berangkat kesekolah"
"Iya, Ma. kata kris
"Aku juga sudah selesai, elena berangkat yah" sambil mengulurkan tanganya pada ayah, dan mamanya.
"Kamu hati-hati yah. mama elenapun menatap elena yang sudah hilang dibalik pintu.
"Aku juga sudah selesai, ayo kris. kata ayah elena kepada kris.
"Iya, Ayah. kata kris berdiri mengulurkan tanganya juga kepada mamanya.
"Kalian hati-hati juga yah, kata mama elena sambil tersenyum kepada kris dan suaminya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
Oki Indriani
keren kak cerita nya
2020-06-27
1
Angelita Rahmad
kenapa harus nemakai sosok ayah yg seperti itu. aku jadi ingat sifat ayahku
2020-03-21
5
Zulaika Hidayat
Uda biasa,kadang harus mandiri sebelom waktu ny
2020-02-24
2