Sepulang sekolah

Aku sangat kesal sekali, mana mungkin mereka membiarkanku berdiam diri saat jam pelajaran telah dimulai, apa mereka sungguh tidak menyukaiku, aku ingin mengajak mereka berkenalan tapi aku berfikir saat aku berkenal diri didepan, mereka juga tidak menjawab sapaanku jadi untuk apa juga.

Bel sekolahpun berbunyi, itu bertanda jam pulang.

"Baik anak-anak, kita akhiri pelajaran hari ini dan kerjakan tugas kalian dirumah dengan baik. kata bu jeni.

Terlihat dia sangat ramah kepada anak anak muridnya. tidak seperti bu siska yang mereka bilang guru kiler. elena pun tadi jadi bahan penindasannya, elena belum memahami pelajarannya dengan cepat .

Akukan anak baru jadi masih butuh bimbingan.

" Hai kamu, emang nggak pulang " kata Tio

" Aku mau pulang kok " kata elena ke Tio

lalu meninggalkan elena yang sedang memasukkan barang barangnya dengan cepat kedalam tas.

Tio saputra, ketua kelas disini.

Apa ! karena dia ingin mengunci pintu kelas ini. makanya dia mengajakku bicara supaya aku cepat cepat keluar dari kelas ini.

Ketika elena melangkah keluar dari kelasnya, tiba-tiba seseorang menabraknya dengan keras, dia terjatuh terus merintih kesakitan.

"Auuu. kakiku " kata elena sambil memengang kakinya yang kesakitan.

"Kau tidak apa-apa " sambil mengulurkan tangannya keelena.

Elena melihat keatas lalu menatap seseorang itu.

iya aku baik-baik saja sangat baik pula. kau tidak melihatku memegang kakiku, bodoh.

Elena tidak merespon ulur tangan seseorang itu tapi dia malah memandangnya lalu berkata.

" Hanya kakiku yang sedikit sakit. kata elena dengan tatapan kesal

"Ya sudah, sini aku bantu kamu untuk berdiri. kata yosa sanjaya.

Yosa sanjaya adalah anak pemilik sekolah ini. Para Wanita disekolah ini sangat tergila-gila dengan ketampanan yosa, dia juga siswi terbaik disekolah, semua nilai-nilainya sangat dibanggaka para guru-guru disekolah ini, ayahnya pun mengakui anaknya makanya dia tidak terlalu mencampuri urusan yosa, apapun yosa inginkan ayahnya tidak akan pernah menolak ataupun mengeluarkan sebuah kata tidak dari mulutnya. Yosa juga terlalu dingin untuk diajak bicara, walaupun wanita disekolah ini menyukainya, mendambakannya tapi mereka tidak akan berani untuk mendekati ataupun menyentuh yosa.

"Hei apa yang kau fikirkan, dari tadi aku menawarkanmu bantuan, kenapa mukamu sangat terlihat kesal melihatku" kata yosa ke elena.

Bantuan, kau fikir aku butuh bantuanmu kau yang sendiri ingin membantuku bukan aku yang meminta bantuanmu, gumamnya

"Terima kasih, aku bisa sendiri. kata elena

Lalu elena ingin meranjak untuk berdiri. tiba elena terjatuh lagi.

Sial, kakiku sakit sekali.

"Sudah aku bilangkan, sini aku bantu " kata yosa dengan muka kesal melihat elena yang keras kepala.

tiba-tiba yosa mengendong elena, dan itu berhasil menghentikan tatapan murid yang ada disana yang hanya tadi berjalan lalu hanya melihat elena dan yosa sekilas berbicara karena mereka takut jika mereka berhenti lalu melihat yosa itu akan membuat yosa sangat risih lalu berkata.

Apa yang sedang kalian lihat.

sedangkan wajah tidak suka melihat elena yang sedang digendong oleh yosa.

"Apa yosa menggendong murid baru itu, pasti wanita itu licik berpura-pura sakit untuk menarik simpati yosa. " kata wanita itu

dan diikuti dengan wanita lainnya.

" iya, dia sangat licik.

Sedangkan elena yang dari tadi berontak ingin diturunkan.

"Hei turunkan aku, aku bisa jalan sendiri kau tidak perlu menggendongku" kata elena keyosa dengan nada sinis.

Yosa tidak memperdulikan apa yang elena katakan padanya, dia malah mengeratkan tangannya, sontak saja elena kaget. dia hanya memilih menutupi wajahnya karena tahu dia sedang jadi pusat perhatian murid-murid disini.

Sampai diparkiran, elena merontak lagi berkata kepada yosa .

"Turunkan aku disini, lihat supirku melihatku aku tidak ingin dia berfikir tidak tidak tentangku lalu melaporkanku dengan ayahku.

"Benarkah, yah sudah dia sudah melihatmu jadi untuk apa kau turun, aku akan mengantarmu sampai kau masuk kedalam mobilmu. kata yosa dengan senyuman jailnya.

Belum saja yosa melangkahkan kakinya, supir elena sudah menghampirinya .

" Non elena kenapa, kok digendong" kata supir elena lalu melihat yosa dengan muka bertanya.

Baru saja elena ingin bicara, dia malah dikalah cepat oleh yosa.

"Tadi dia jatuh, waktu keluar dari kelas kurasa kakinya keseleo. kata yosa ke supir elena.

Apa jatuh, hei kau yang menabrakku kenapa kau tidak merasa bersalah dan mengakuinya. jangankan minta maaf kepadaku, kau juga tidak ingin disalahkan ternyata .

Supir elena membukakan pintu, lalu yosa dengan cepat memasukkan elena kedalam mobil. elena hanya terdiam dia juga tidak ingin berkata terima kasih kepada yosa karena sudah membantunya.

"Terima kasih, tuan sudah membantu non elena. kata supir elena keyosa.

Yosa hanya menganggukkan kepalanya lalu tersenyum tipis.

Terpopuler

Comments

HaznaWardana Machi

HaznaWardana Machi

putih abu abu😘😘😘😘😘

2020-05-31

1

Meike Tulis

Meike Tulis

saya suka ceritannya...Next

2020-05-20

1

Dewi

Dewi

purih abu2😘😘😘😘😘

2020-04-07

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!