Keinginan Berpisah

Di bawah guyuran air David terus saja menggosok kulitnya dengan sabun, seakan-akan berusaha menghilangkan kotoran yang melekat pada kulitnya. Padahal nyaris sudah tiga kali dia melakukan hal tersebut namun ritual mandinya tak kunjung diselesaikan. Dan ketika itu pula David mulai merenung akan sikapnya selama ini kepada Yuri.

David sadar jika sikapnya selama ini sedikit banyaknya justru menambah luka di hati Yuri. Terutama saat David mengiyakan permintaan ibunya untuk menikah lagı jika dalam waktu satu tahun tak kunjung hamil. Sebagai bentuk penyesalannya, David berusaha menghindari Yuri dan bersikap dingin. Namun tak sadar sebenarnya hal tersebut justru menambah luka di hati Yuri.

Berusaha keluar dari beban dalam hatinya, David berencana mengakhiri keterdiamannya selama ini. Dia masih sangat mencintai istrinya itu dan tak rela melepaskannya sedikit. Namun apa yang terjadi akhir-akhir ini pada dirinya, muncul keraguan dalam hatinya apakah masih pantas dia membelenggu Yuri dengan cintanya. Apa masih mau Yuri bertahan dengannya saat dirinya melakukan kesalahan fatal.

Rasa sakit di kepala pun mulai terasa, saat David tengah berganti pakaian. Mungkin karena terlalu lama terkena guyuran air dan kondisi tubuhnya yang mengalami kelelahan karena terlalu banyak pekerjaan. Sengaja dia mengambil beberapa kali kerja lembur agar mengurangi interaksinya di rumah dengan Yuri. Rasa bersalah yang teramat besar membuat David masih belum bisa bersikap normal kepada Yuri.

Sebagai seorang istri tentu Yuri berusaha menjalankan tugasnya dengan baik. Meskipun hasil masakannya semalam tak di sentuh sedikitpun David tetapi Yuri masih menyiapkan makanan untuk sarapan dan secangkir kopi. Dia menunggu David hingga keluar dari kamarnya meskipun nanti tak ada sepatah katapun yang akan keluar dari mulutnya. Dan hatinya sebenarnya diliputi rasa penasaran yang tinggi akan kejadian semalam saat David pulang dengan penampilan acak -acakan dan baju kemejanya yang kusut.

Langkah David terhenyak, terhenti sejenak saat melihat sang istri telah setia menunggunya di meja makan. Rasa rindu akan aroma nasi goreng yang selalu menjadi menu sarapan favoritnya begitu menggoda untuk segera disantap. Namun tetapan hatinya telah pasti, David tak boleh goyah.

"Mas ga sarapan dulu?" Akhirnya Yuri membuka suaranya saat David melewatinya begitu saja tanpa menoleh sedikit.

"Mas sarapan diluar, bosan dengan makanan itu-itu saja," jawabnya tanpa sedikit melihat kearah Yuri, David benar-benar membuang mukanya.

Kedua bola mata Yuri memanas, cairan bening mulai mengaburkan penglihatannya. Meskipun tak bersikap kasar, nyatanya sesakit yang dirasakan oleh Yuri saat sikap dingin itu kian terasa.

"Mari kita bercerai," ucap Yuri dengan yakın sambil menahan air matanya agar tidak tumpah.

Bukan asal berbicara namun hal tersebut sudah di pikirkan oleh Yuri selama ini. Apalagi akhir-akhir ini sifat David berubah 180 derajat. Pasti ada sesuatu yang membuat suaminya tiba-tiba berubah, Yuri tak mau ambil pusing. Bahkan pikiran buruk Yuri mengatakan jika suaminya telah berkencan buta dengan wanita -wanita yang dikenalkan oleh ibu mertuanya.

Langkah David terhenti, begitu juga detak jantungnya. Hatinya mencelos saat wanita yang dia cintai hingga saat ini mengatakan sebuah kalimat yang sangat dia benci. Tak pernah David duga jika Yuri akan sanggup mengatakannya. Bahkan pijakan kakinya pada bumi seolah hilang, hilang pula separu jiwanya.

"Apa yang kamu katakan Yuri!!!" Bibirnya bergetar saat dirinya ingin memastikan hal tersebut.

Bolehkah David berharap jika apa yang dia dengar adalah mimpi?

Yuri menghirup napasnya dalam-dalam berusaha menenangkan diri, dia tidak boleh terlihat cengeng apalagi lemah dihadapan suaminya itu.

"Mari kita bercerai, Mas. Mari kita akhiri saja pernikahan ini agar mas segera dapat menikah dengan wanita pilihan ibu dan segara pula memberikan cucu untuk ibu, Mas." Rasanya hati Yuri sudah mati, kata -kata itu meluncur begitu saja.

David terkejut dan membalikkan tubuhnya kemudian berjalan mendekati Yuri yang masih duduk dengan tenang. David mulai meradang, ucapan Yuri menyentil lubuk hatinya yang terdalam.

"Jangan pernah berpikiran kita akan bercerai Yuri, tidak akan pernah mas melepaskanmu begitu saja. Sudahlah, mas anggap kamu hanya asal berbicara," sahut David dengan sorot mata yang tajam, kedua matanya memerah karena menahan amarah dalam dirinya.

"Tidak mas!! Yuri tidak asal berbicara, ini murni keinginan yang telah dipikirkan dengan sangat baik. Buat apa mempertahankan rumah tangga ini jika hanya Yuri yang melakukannya." Tak ada sedikitpun niat untuk melihat wajah suaminya yang begitu dia rindukan, sengaja agar hatinya tak kembali goyah.

"Apa maksudmu Yuri? Jangan pernah bercanda dan mempermainkan kata pisah atau cerai!! Apa kamu tidak ingat apa konsekwensinya jika kita bercerai?" seru David dengan nada suara yang sedikit keras.

Yuri pun berdiri dari duduknya, memberikan tatapan yang tak kalah tajam. Apa Yuri takut? Tidak, hatinya telah kehilangan rasa, mencoba perlahan merelakan sesuatu yang pernah menjadi miliknya. Sehingga saat benar-benar lepas dari genggamannya tak ada rasa sakit yang dia rasakan.

"Apa mas tidak sadar jika sikap mas selama ini telah berubah hah?? Jika hanya satu dua hari Yuri bisa maklum mas. Tapi ini hampir satu bulan mas bersikap dingin dan seolah tidak menghargai keberadaan Yuri. Bahkan saat aku baru pulang dari rumah sakit apa ada sedikit perhatian dari mas??"

"Bahkan dua hari ini mas tak lagi memakan masakan Yuri, Mas!! Apa sudah ada wanita yang menggantikan Yuri yang memasak jauh lebih enak, Mas," ucap Yuri meluapkan segala keluhannya.

David terdiam, lidahnya begitu keluar untuk mengatakan hal yang sebenarnya. Dia pun dapat melihat sorot kesedihan sekaligus kekecewaan dari matanya. Hatinya ikut terkoyak saat air mata yang ditahan pada akhirnya tumpah membasahi pipinya.

"Bahkan sepertinya Mas sudah tidak sudi lagi menyentuh Yuri. Apa sudah ada wanita lain yang menjadi penghangat tubuhmu mas? Apa sudah ada wanita lain yang saat ini tengah mengandung anakmu Mas?"

Plakkkkkk

"Tutup mulutmu!!! Tak ada wanita lain yang seperti kamu tuduhkan!!!"

Rasa sakit dan perih pada pipinya tak sebanding dengan rasa sakit di hati Yuri. David yang selama ini begitu menjaga Yuri sepenuh hati, tak membiarkan dirinya terluka oleh siapapun dan apapun namun kini justru David lah yang memberikan luka yang akan membekas di ingatan Yuri.

"Mas...." Air matanya mengalir begitu deras, luka itu dibuat sangatlah dalam, pria itu bukan seperti David yang selama ini Yuri kenal.

"Jika memang tak ada wanita lain, kenapa mas sepertinya tak sudi lagi menyentuhku Mas!!! Kapan aku bisa hamil jika mas saja sudah tak sudi lagi menyentuh tubuhku ini? Tak perlu menunggu setahun, sekarang juga ceraikan Yuri, Mas!!!" pekik Yuri meluapkan emosinya.

Bukannya merasa bersalah atas sikap dasarnya kepada Yuri, David justru semakin meradang. Dia seolah lupa jika dihadapannya saat ini adalah istrinya yang dia cintai sepenuh hati. Keinginan perceraian yang diungkapkan oleh Yuri, membuat emosinya tidak stabil.

"Kamu ingin aku menyentuhmu Yuri!!! Kenapa tidak mengatakannya sejak awal hah!!! Jangan pernah berpikiran untuk melepaskan diri dari pernikahan ini, selamanya kamu milikku Yuri!!"

David mencengkram kedua bahu Yuri begitu erat hingga dia meringis kesakitan, tanpa sadar David telah melukai kembali istrinya.

"Sa-sakit Mas, lepaskan!!!"

"Ayo kita lakukan sekarang, itu kan keinginanmu saat ini hah!!"

Sreettttt

Sekali tarikan saja baju yang dikenakan oleh Yuri sobek begitu saja, David sudah gelap mata. Yuri berusaha melepaskan diri, tetapi tenaga suaminya jauh lebih kuat.

"Tidak Mas, jangan!! Lepaskan Yuri, sa-sakit Mas!!!"

Tak tahan mendengar ocehan Yuri, David membungkam mulut istrinya dengan ciuman yang begitu kasar. David meluapkan emosi sekaligus napsunya itu, tak ada kelembutan yang Yuri dapatkan. Sudah lama rasanya David tak merasakan lembut dan manisnya bibir Yuri hingga semuanya terbawa oleh hawa napsu.

Tubuh Yuri bagian atas terbuka dan hanya tertutup oleh pakaian dalamnya saja, tak dibiarkan menganggur oleh David. Bagian favoritnya tentu tak akan dilewatkan begitu saja, kedua tangannya mulai bermain dan meremasnya dengan kasar.

Tubuh Yuri pun didorong dengan kasar oleh David hingga terjerembab di sofa yang panjang. Tak ada kenikmatan sama sekali, baik fisik maupun hatinya hanya merasakan rasa sakit.

"Eeemmmmmppphhhhhh"

Teriakan Yuri tertahan karena David menyumpalnya dengan bibirnya, ciuman itu begitu menggelora hingga tanpa sadar gigitannya melukai bibir Yuri. Rasa amis dari darah yang merembes tak David hiraukan, justru membuat David semakin bernafsu kepada Yuri. Sudah sangat lama dia merindukan aroma dan kehangatan tubuh istrinya itu.

Tak ingin melayani suaminya yang tengah dalam kondisi emosi dan semua perlakuan kasarnya, Yuri berusaha memberontak. Dadanya kian sesak karena David tak memberikannya kesempatan untuk bernapas dengan mudah, Yuri di bawah kungkungan tubuh David. Yuri terluka lebih dalam kali ini, entah kapan bisa sembuh atau menghilangkan.

Merasakan cairan hangat yang kian merembes di wajah Yuri, membuat David sadar jika dia telah melampaui batas. Dia pun menghentikan aksinya dan melepaskan tautan bibirnya. Rasa anyir dari darah yang ada pada bibir Yuri mulai David rasakan. Rasa bersalah mulai melingkupi dirinya, apalagi melihat istri yang dia cintai menangis tersedu.

"Ma--maaf," cicitnya.

Yuri segera bangun dan menutup tubuhnya dengan pakaian yang telah terkoyak, harga dirinya telah di hancurkan oleh orang yang teramat dia cintai. Yuri menjauh dan berusahalah mencari tempat yang aman, tak lupa dia mengambil pisau yang berada di atas meja makan.

"Pergi Mas..... Pergi!!!" Teriak Yuri dengan derai air mata.

"Maafkan Mas, Yuri. Sungguh Mas tidak bermaksud kasar, Mas terbawa emosi," sesal David, dia berjalan mendekati Yuri dan ingin merengkuh tubuh mungil itu.

Tapi Yuri sudah tak lagı percaya, diapun mengarahkan pisau ke depan dan siap mempertahankan diri jika David berani mendekat.

"Pergi!!!! Pergi!!!!"

Terpopuler

Comments

🪐𐙚͘⃝ռɛռɢ_ռᷝɢͥɛᷦʏᷦɛͣʟ𝄞⨾W𓍢ִ໋

🪐𐙚͘⃝ռɛռɢ_ռᷝɢͥɛᷦʏᷦɛͣʟ𝄞⨾W𓍢ִ໋

semua ga bakal bisa diselesaiin dgn emosi vid

2024-09-06

0

👑Queen of tears👑

👑Queen of tears👑

beginikah yang dinamakan diperkusisisisi oleh suami sendiri /Facepalm/

2024-09-04

0

👑Queen of tears👑

👑Queen of tears👑

parah david uyyyyy/Hammer//Hammer//Curse/

2024-09-04

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!