Setelah perkataan ibu mertuanya, Yuri sudah tak dapat lagı menahan rasa kecewanya sehingga dia lebih memilih menghindar dan masuk kedalam kamar. Meninggalkan David yang masih berbicara dengan sang ibu. Begitu niatnya diketahui David, Yola masih saja memaksa Yuri untuk datang ke rumah sakir yang merupakan rekomendasi dari temannya itu. Sebelum Yuri melakukan test kesuburan ulang, dia tidak akan pernah puas.
Meskipun sudah diminta oleh David untuk pulang, Yola masih saja engga untuk beranjak. Dia tidak akan mau pulang sebelum Yuri mengikut kemauannya. Habis cara David untuk membujuk ibunya untuk tidak menyakiti Yuri lebih dalam lagi, apalagi ibunya mengajukan syarat hamil dalam satu tahun jika tidak kunjung hamil maka David harus menikah dengan wanita lain.
Hati wanita mana yang tidak hancur ketika suaminya telah di persiapkan wanita lain oleh ibu mertuanya. Meskipun sejak awal berhubungan dengan David, sinyal ketidaksukaan Yola sudah diperlihatkan. Selama lima tahun Yuri berusaha untuk selalu berbuat baik kepada orang tua David, tetapi tak pernah bisa merubah sikap sinis Yola.
Bahkan Yuri yang telah berbesar hati menjual usaha butiknya yang telah sukses demi sebuah rumah impian tak sedikitpun dilirik oleh Yola. Menurut Yola hal tersebut sudah sepantasnya bagi seorang istri untuk membantu suaminya. Usaha butik yang telah dia mulai sejak SMA dengan menyewa sebuah toko kecil hingga memiliki ruko dua lantai terpaksa di jual karena fokus melakukan program kehamilan.Uang penjualan butik bukannya disimpan oleh Yuri namun dipergunakan untuk membeli rumah, alasannya agar David tidak perlu melakukan KPR karena gaji David yang tidak terlalu besar sebagai karyawan dengan jabatan staff biasa. Karena rasa cinta Yuri terhadap David, diapun merelakan uang hasil kerja kerasnya digunakan untuk membeli rumah.
Hingga jam sembilan malam, Yuri masih saja di dalam kamarnya. David dibalik pintu masih berusaha membujuk Yuri untuk keluar dari kamar. Selain ingin berbicara berdua tentu saja membujuk Yuri untuk makan malam.
"Yuri sayang, buka pintunya. Mas boleh masuk kan?" ucap David memanggil istrinya dari luar pintu kamar.
"Sudahlah biarkan saja, ngapain kamu cape-cape bujuk dia. Dia bukan anak kecil yang harus dibujuk jika ingin makan," sahut Yola, dia masih belum pulang kerumahnya.
"Bu, bisa diam ga? Kenapa ibu tidak pulang saja dan jangan ganggu David dan Yuri?" keluh David, dia sudah lelah menghadapi kelakuan ibunya.
"Ibu tidak akan pulang sebelum bisa membawa Yuri untuk pemeriksaan ulang. Ibu yakin hasil pemeriksaan yang kemarin sudah direkayasa dan sebenarnya yang mandul itu adalah Yuri," ucapnya dengan begitu yakin.
"Terserah ibu lah mau melakukan apa saja asal jangan paksa Yuri melakukan pemeriksaan ulang. David ga masalah jika Yuri mandul dan kita tidak bisa memiliki anak. David mencinta Yuri dan tidak akan pernah menikahi wanita lain. David cape Bu sepulang kerja justru mendapat hal yang tidak penting ini. Sekarang David mau tidur, ibu silahkan mau menginap disini atau pulang, David tidak peduli," ujar David sambil berlalu dan berjalan menuju kamar tamu. Tak lupa David mengunci kamarnya agar ibunya tidak bisa memaksa masuk ke dalam.
Yola hanya bisa menggerutu melihat kelakuan anaknya, jika bukan demi mendapatkan cucu tak mungkin dia memaksakan kehendaknya. Yola sudah bertekad harus bisa membawa Yuri untuk melakukan pemeriksaan ulang. Dia sangat yakın yang bermasalah adalah Yuri.
Semalam berlalu begitu saja, Yuri bahkan tertidur dalam tangisnya hingga di pagi hari bangun dengan mata yang bengkak. Perutnya yang terasa perih membuat Yuri terpaksa keluar dari kamarnya, hendak mengisinya dengan sedikit makanan kemudian kembali ke kamar. Hati Yuri masih terasa sakit dan belum ingin bertemu dengan David.
"Bagus ya, dasar istri tidak tahu diri, suami ditinggal tidur dan dibiarkan sendiri di ruang tamu. Sekarang malah enak-enak sarapan sendiri, ga peduli suaminya sudah bangun atau belum," celetuk Yola tiba-tiba dari arah belakang.
Mendengar suara lengkingan ibu mertuanya membuat nafsu makannya tiba-tiba menghilang. Sebenarnya Yuri ingin segera beranjak dan kembali masuk kamarnya tetapi dia tidak ingin dicap sebagai menantu kurang ajar dan semakin di benci oleh ibu mertuanya.
"I-ibu, ibu menginap disini semalam?" tanya Yuri tergagap, melihat raut wajah ibu mertuanya yang galak nyali Yuri menjadi ciut.
"Kenapa kamu keberatan? Sengaja ibu menginap di sini biar kamu ga bisa kabur. Cepat siap-siap kita pergi ke rumah sakit 10 menit lagı, jangan sampai David bangun," ucap Yola memaksa.
"Ta-tapi Bu......"
"Ga ada tapi tapian, ibu tunggu di depan ga pake lama. Ibu ga suka menunggu!!" serunya sambil membalikkan tubuhnya berjalan kearah depan.
"Yuri ga mau Bu, Yuri yakın hasil pemeriksaan kemarin sudah benar dan tidak salah. Bukan Yuri yang mandul!!" ucap Yuri dengan tegas, akhirnya dia mengambil sikap untuk tidak selalu menuruti kemauan ibu mertuanya.
Yola membalikkan tubuhnya dan mantap Yuri dengan tajam, amarahnya mulai muncul saat Yuri menolak keinginannya.
"Apa kamu bilang? Kamu tidak mandul?? Jadi kamu menuduh jika David yang mandul begitu?? Dasar menantu kurang ajar!" umpat Yola dengan sedikit berteriak.
"Bu-bukan maksud Yuri berkata seperti itu, tetapi hasil pemeriksaan sudah jelas Bu dan Yuri tidak mau melakukannya pemeriksaan ulang. Lebih baik Yuri melakukan bayi tabung daripada uangnya di gunakan untuk sesuatu yang sudah jelas!!" tampik Yuri.
"Bayi tabung? Kamu jangan gila Yuri!! Tidak.... Tidak... Jika kamu melakukannya ibu tidak akan Sudi mengakuinya, bahkan dengan tangan ibu sendiri yang akan membuangnya jika anak hasil bayi tabung itu sampai dilahirkan. Kamu ingin menipu ibu hah!!!" hardik Yola tak terima dengan ucapan Yuri.
"Tapi kan itu semua demi keinginan itu yang ingin segera memiliki cucu. Apa salahnya Bu kita ikhtiar dengan cara lain?" Yuri berusaha membujuk ibu mertuanya.
"Sampai kapanpun ibu tidak akan menerimanya!! Jangan gila kamu Yuri!" Yola semakin emosi,tak habis pikir dengan pemikiran menantunya. Semakin tidak suka saja dia dengan Yuri yang tak pernah sejalan prinsip hidupnya.
Mendengar keributan di luar, David dengan terpaksa bangun dari tidurnya padahal semalam dia tidur lewat tengah malam. Tak tidur bersama Yuri, David kesusahan untuk memejamkan matanya, hanya tidur ditemani bantal dan guling membuatnya merasa kesepian. Dengan sempoyongan, David berjalan keluar dari kamar tamu.
"Sayang, ibu ada apa sih, pagi -pagi begini susah ribut saja? Apa tidak malu sampai kedengaran tetangga Bu?" tanya David sambil menghampiri istrinya.
David segera memeluk tubuh Yuri dan menghirup wangi tubuhnya, baru terpisah semalam tetapi David sudah sangat merindukan istrinya itu. Tak lupa sebuah kecupan selamat pagi David berikan tepat di kening Yuri . Yuri sebenarnya ingin menghindari David untuk sementara mengingat semalam David tak tegas membela dirinya dihadapan ibu mertuanya. Tapi tak mungkin juga Yuri melakukan itu di depan ibu mertuanya yang ada dia akan semakin dihina oleh Yola.
"Istrimu yang tidak tahu diri ini menolak untuk melakukan test ulang dan lebih gilanya dia akan melakukan bayi tabung untuk mendapatkan seorang anak. Istrimu ini semakin lama semakin hilang akal!!" ungkap Yola dengan raut kesal.
"Benarkah itu sayang?" tanya David dengan tatapan hangat, Yuri hanya bisa menganggukkan kepalanya perlahan.
David berusaha menguatkan istrinya yang terus saja mendapatkan tekanan dari ibunya, dirinya saja sebagai anak kandung sangat sulit memahami ibunya itu.
"Memang apa salahnya Bu dengan program bayi tabung, toh sudah banyak juga orang yang melakukannya untuk mendapatkan anak?" sahut David memberikan pendapatnya.
"Apa otak kamu sudah dipengaruhi juga oleh istri kamu?? Jadi kamu juga setuju melakukan program bayi tabung?"
"Itu kan salah satu bentuk ikhtiar Bu, dan tidak ada larangannya." David masih berusaha untuk membuat ibunya melunak.
"Sampai kapanpun itu tetap tidak setuju!! Berani kamu melakukan hal itu maka seumur hidup ibu akan membenci kamu. Ibu sendiri yang akan membuangnya bayi itu ke panti asuhan. Ibu tidak sudi memiliki cucu hasil bayi tabung." Wajah Yola memerah menahan amarah, anaknya yang ikut membela Yuri membuatnya semakin membenci menantunya itu.
Yuri menahan tangisnya, tak ingin terlihat sebagai wanita yang lemah dan cengeng. Perkataan yang meluncur dari ibu mertuanya terlalu menyakiti hatinya. Padahal apa yang dia utarakan demi kebaikan semua orang, Yuri lelah jika harus mendengarkan pertanyaan kapan hamil.
"Tapi Bu, tidak ada yang salah dengan bayi tabung toh bayi itu juga merupakan hasil dari benih kami berdua. Bayi itu juga tetap Yuri yang akan mengandungnya selama 9 bulan dan melahirkannya. Hanya saja proses awalnya di bantu oleh alat medis," terang David menjelaskan kepada ibunya. Meskipun belum pernah bertanya secara langsung kepada ahlinya tetapi David pernah membaca artikelnya.
"Apa kamu tidak takut jika terjadi kecurangan, bagaimana jika benih milikmu ditukar dengan punya orang lain? Coba kamu pikir dengan akal sehat kamu David," ucap Yola tanpa di pikir dengan baik-baik.
"Bu berhentilah berpikiran buruk seperti itu. Tidak mungkin dokter akan melakukan hal seperti itu, itu menyalahi kode etik dan buat apa tujuannya Bu. Sudahlah Bu, sebaiknya ibu pulang sebelum ayah dirumah marah. David susah memesankan taksi online, maaf David tidak bisa mengantarkan ibu pulang karena harus pergi bekerja."
David pun memutuskan untuk meninggalkan ibunya dan membawa Yuri kedalam kamar. Wajah pucat Yuri membuat David begitu iba, ada hal penting yang harus dia bicarakan empat mata bersama istrinya. Namun hal yang tak terduga, terjadi didepan mata David dan Yuri.
"Ibu akan mati saat ini juga jika kamu masih bersikeras melakukan bayi tabung itu David. Kamu harus menikah lagı dengan wanita pilihan ibu jika dalam setahun istri kamu tidak hamil juga. Ibu akan mati di depan mata kalian berdua!!!!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments
🪐𐙚͘⃝ռɛռɢ_ռᷝɢͥɛᷦʏᷦɛͣʟ𝄞⨾W𓍢ִ໋
kasian itu mantu nya Bu🗿
2024-09-06
0
👑Queen of tears👑
gak nyadar Bu,,, ibu yang udah hilang warasnya,,, tiap hari menca² pen cucu /Hey//Hey/
2024-09-04
0
👑Queen of tears👑
emmm klw menurut ku,,, bagaimana klw ibu yola saja yang hamil lagi 🤣 kasih adik untuk David /Awkward//Joyful/
2024-09-04
0