Tuntutan Untuk Segera Hamil

Karena tidak ada pekerjaan online yang harus Yuri kerjakan, dia memutuskan untuk menata taman kecil yang ada di halamannya. Dia bangun kesiangan dan mendapati sang suami sudah pergi bekerja dan tak lupa menyiapkan sarapan untuk Yuri. Yuri juga melihat sebuah botol dengan warna cairan hijau pekat, tentu tanpa harus membukanya Yuri tahu betul apa yang ada di dalamnya.

Sejak awal pernikahan ibu mertua Yuri selalu memberikan ramuan jamu yang merupakan resep nenek moyang. Pemberian ramuan tersebut dipercaya dapat membuat Yuri cepat hamil. Sudah bosan rasanya Yuri meminum ramuan jamu tersebut, rasanya yang sangat pahit dan bau rempah-rempah selalu membuat Yuri mual dan bisa saja muntah jika tidak menahannya. Bahkan tak jarang ramuan tersebut bukan membuat Yuri hamil tetapi justru membuat Yuri sakit diare. Sudah berulang kali David mencoba agar ibunya menghentikan memberi ramuan tersebut namun jika menolak dan tidak meminumnya sama sekali Yola pasti akan marah besar. Pastinya David tidak bisa berkutik jika ibunya sudah mengatakan dia anak durhaka karena membantah omongan ibunya.

Yuri mendesah kasar, bingung harus melakukan apa dengan ramuan jamu tersebut. Jika di buang ibu mertuanya pasti akan memaki-maki dirinya sebagai menantu pembangkang dan tidak berguna. Tetapi jika Yuri memaksakan diri untuk meminumnya, bisa -bisa Yuri akan menginap di rumah sakit. Akhirnya Yuri mempunyai ide cemerlang, dituangkan sebagian isinya seolah-olah Yuri sudah meminumnya dan sebagian besar Yuri buang di wastafel. Ramuan jamu itupun disisakan sedikit, agar tidak dicurigai jika dibuang oleh Yuri.

Setelah pekerjaan rumahnya selesai, Yuri menuju halaman depan dengan membawa peralatan berkebun. Di halaman kecilnya terdapat taman bunga yang ditumbuhi bunga mawar dan melati kesukaan Yuri. Selain menghabiskan waktu senggangnya, mengelola taman bunga kecil juga menjadi pendapatan tambahan untuk Yuri karena bunga yang ditanam olehnya merupakan varietas bunga import sehingga ada toko florist yang mengambil dan membeli bunga mawar milik Yuri jika sudah berbunga.

Tak berselang lama sebuah mobil berwarna putih berhenti tepat di depan rumah Yuri. Seorang wanita paruh baya yang tak lain adalah ibu mertuanya turun dari pintu belakang, Yuri lantas mencuci tangannya dan bersiap untuk menyambut ibu dari suaminya itu. Entah ada urusan apalagi yang membuat ibu mertuanya datang kembali di sore hari, padahal tadi bagi beliau sudah datang membawa ramuan jamu. Tak lupa Yuri mencium tangan ibu mertuanya sebagai bentuk penghormatan.

"Ibu datang lagı kemari? Ada apa Bu?" tanya Yuri penasaran.

Kedua alis Yola terangkat, wajah berubah menjadi jutek, "Apa kamu tidak senang ibu datang kesini? Suka-suka ibu lah mau datang kapan saja, ini juga rumah anak ibu," jawabnya dengan ketus, tak pernah sekalipun Yola bersikap ramah kepada Yola.

"Bukan begitu maksudnya Bu, tapi tadi pagi bukannya ibu sudah datang?" Yuri berjalan di belakang ibu mertuanya yang sudah menyelonong masuk tanpa menunggu izin dari Yuri.

"Ohh jadi kamu tahu ibu datang tadi pagi, apa David yang memberitahu kamu?" selidik Yola, dia tidak suka jika sedikit-sedikit anaknya memberitahu apapun kepada Yuri.

Yuri menggelengkan kepalanya, David tidak memberitahu jika Yola datang ke rumah. Padahal pada jam istirahat tadi mereka sempat bertelepon.

"Lalu dari mana kamu tahu jika ibu datang? Apa jangan-jangan tadi pagi saat ibu datang sebenarnya kamu sudah bangun dan sengaja tidak keluar karena malas bertemu ibu," tuduh Yola, dia selalu saja berburuk sangka.

"Tidak Bu, tadi pagi Yuri memang bangun kesiangan. Yuri tahu ibu datang karena ada sebotol jamu yang biasa ibu bawa makanya Yuri tahu jika tadi pagi ibu datang," jawab Yuri dengan jujur.

"Dasar istri pemalas, bisa-bisanya kamu masih tidur disaat suami kamu sudah bangun. Jamu itu sudah kamu minum? Awas ya kalo berani kamu buang!!!"

"Sudah bu, sisa sedikit lagi mungkin aja Yuri habiskan nanti. Ibu mau minum apa, biar Yuri buatkan," ucap Yuri berusaha bersikap baik kepada Yola meskipun setiap ucapan yang keluar dari mulutnya menyakiti hatinya yang lembut.

"Tidak perlu, ibu sudah minum di luar. Ibu terpaksa datang ke sini lagi karena ibu akan mengajak kamu untuk ke rumah sakit," ujarnya merasa malas

"Untuk apa lagi Bu? Apa ibu masih tidak percaya jika Yuri tidak mandul? Yuri cape selalu saja ibu tuduh mandul. Apa hasil pemeriksaan di rumah sakit bulan lalu masih tidak bisa ibu percaya?" jawab Yuri dengan nada yang sedikit agak keras. Sejujurnya dia lelah melakukan segala hal keinginan ibu mertuanya hanya untuk mendapatkan anak.

"Pasti ada yang salah dengan hasil pemeriksaan kemarin, buktinya sampai saat ini kamu belum hamil juga. Sudah banyak yang ibu lakukan agar kamu hamil tapi apa hasilnya, sudah seperti ayam tua saja. Bisanya hanya numpang makan dan tak kunjung beranak!!" ucapnya penuh hinaan.

Meskipun sudah sering dihina seperti itu oleh Yola tetapi hati Yuri yang memang lembut selalu tersakiti. Apalagi sampai tega membandingkannya dengan hewan.

"Bu.. cukup!! Itu sangat menyakiti Yuri dengan tuduhan seperti itu!"

"Sudah jangan banyak bicara kamu, sekarang ikut Ibu ke rumah sakit sebelum David pulang. Ibu tidak mau rencana ibu gagal karena rasa kasian anak ibu sama kamu. Ayo cepat!!!" seru Yola sambil menarik tangan Yuri dengan kasar.

Karena tak siap, tubuh Yuri terbawa dan akhirnya terjatuh. Bukannya membantu Yola justru menyilangkan tangannya di perut dan hanya berdecak. Yuri mengaduh setelah kedua lututnya terbentur lantai, airmatanya mulai merembes namun dia tahan, tak ingin terlihat sebagai wanita cengek yang menangis karena hanya terjatuh. Tetapi bukan sakit di fisik, melainkan rasa sakit di hatinya yang membuatnya menangis.

"Sayang!!!!!!" Terdengar teriakan dari arah pintu rumah, rupanya David baru saja pulang dan melihat istrinya terjatuh akibat ditarik dengan kasar oleh ibu kandungnya.

Bergegas David menghampiri Yuri dan membantunya berdiri. Bisa David lihat sorot raut wajah Yuri dan kedua matanya yang merendah, sudah di tebak jika istrinya itu tengah menahan tangis.

"Apa yang ibu lakukan, kenapa ibu kasar sekali!!" protes David terhadap perlakuan ibunya yang kasar.

David tak pernah membela sikap yang salah meskipun itu datangnya dari ibu kandungnya. Dia juga sudah hafal bagaimana sifat dan tabiat ibu kandungnya itu.

"Ibu tidak melakukan apa-apa, istrimu saja yang sedang akting biar ibu disalahkan oleh kamu!!" hardik Yola berusaha membela diri.

Melihat sikap ibunya yang tidak mengakui kesalahannya, David hanya bisa menggelengkan kepalanya.

"Jangan kira David nggak tahu Bu. Dengan mata kepala David sendiri melihat bagaimana ibu dengan kasar menarik Yuri. Sebenarnya Ibu mau ajak Yuri ke mana," tanya David penasaran.

"Ga kemana-mana kok hanya mengajak Yuri menemani Ibu ke toko kue di depan jalan sana. Tapi istrimu itu malah nggak mau menemani Ibu," ucapnya berbohong.

"Jangan berbohong Bu, sangat tidak mungkin Yuli menolak keinginan ibu. Bahkan semua keinginan ibu yang tidak masuk akal pun Yuri selalu melakukannya termasuk meminum jamu yang rasanya sangat pahit yang sudah membuat Yuri tersiksa," balas David dengan nada yang keras.

"Mas.. sudah. Aku nggak papa kok, Mas." Yuri berusaha membuat suaminya tenang tak ingin melihat ibu dan anak ini saling beradu mulu.

"Kamu diam saja aja Yuri, apa kamu tidak cape selalu menjadi bulan-bulanan ibu. Mas saja tidak tega," ucap David dengan lembut.

"Sudahlah, ibu lebih baik pulang saja!!" seru Yola sambil berjalan ke arah pintu keluar.

"Diam di tempat Bu, jangan berani keluar rumah jika ibu belum mengatakan alasan sebenarnya kemana ibu akan membawa Yuri!!" David mengambil sikap tegas.

Dia tidak bisa melihat ibunya selalu bertindak seenaknya kepada Yuri, padahal Yuri selalu berbuat baik dan memberikan apa saja yang diminta ibunya termasuk membelikan tas branded berharga fantastis. David yang hanya staf biasa tentu tidak memiliki uang banyak untuk menuruti setiap kemauan ibunya, beruntungnya dia memiliki istri seperti Yuri yang pandai mengatur keuangan dan bekerja membantu keuangan keluarga hanya dari rumah.

Yola diam seribu bahasa, tak mungkin jika dia mengatakan akan mengajak Yuri ke rumah sakit untuk melakukan pemeriksaan ulang kesuburan. Yola curiga jika Yuri melakukan pemalsuan hasil pemeriksaan karena Yuri memiliki kenalan dokter di rumah sakit tempatnya melakukan pemeriksaan bulan lalu.

Tak tega melihat ibu mertuanya dipojokan oleh David, Yuri memberitahu suaminya kemana ibu mertuanya itu akan mengajaknya. Kedua mata David melotot, hatinya mencelos, bagaimana bisa ibunya mengajak Yuri untuk melakukan test ulang. David tahu jika test tersebut menyakiti Yuri secara fisik.

"Untuk apa lagı Bu melakukan itu? Tidak mungkin hasil tes itu dipalsukan, itu menyalahi kode etik seorang dokter dan akan membuatnya di cabut izin prakteknya. Sudahlah Bu, untuk apa lagı. Yuri bukan seorang yang mandul, mungkin Tuhan memang belum mempercayai kita memiliki buah hati," ucap David dengan sendu, memeluk istrinya dari samping.

Hasil pemeriksaan memang tidak menyatakan Yuri sebagai wanita mandul, semuanya normal dan tidak ada gangguan dalam sistem produksinya. Bahkan dokter menyarankan agar David melakukan tes kesuburan juga, namun Yola tidak memperbolehkan David melakukan pemeriksaan karena percaya anaknya sudah pasti sangat subur. Menurutnya biaya test kesuburan sangat mahal dan hanya buang -buang uang dan waktu, jadi hanya Yuri saja yang melakukannya.

"Ibu hanya ingin seorang cucu David. Kamu juga tahu jika kemarin sepupu kamu sudah melahirkan anak yang kedua, padahal mereka menikah setelah kamu menikah. Dan kalian belum memiliki anak satupun. Yang artinya dia mandul David!!!" hardik ibunya dengan kasar tanpa memikirkan perasaan Yuri.

David terdiam, napasnya tercekat. Sesungguhnya dia juga ingin segera memiliki anak dan bosan dengan pertanyaan orang-orang disekitarnya yang terus bertanya kapan dia memiliki anak.

"Sudahlah kalian berdua jangan banyak omong lagı, ibu sudah tua dan lelah menunggu datangnya anak dari kamu Yuri."

"Jika dalam satu tahun ini kamu belum juga hamil maka Davin akan menikah dengan wanita pilihan ibu dan kamu tidak boleh melarangnya!!" ucap Yola tanpa basa basi.

"Bu.. jangan berbicara omong kosong. Sampai kapanpun David hanya mempunyai satu istri dan tidak akan pernah mengkhianatinya!!!" bela David.

"Apa kamu ingin, ibu cepat mati hah!! Kalo kamu tidak punya anak lalu siapa yang akan meneruskan keturunan keluarga kita David. Jangan bodoh kamu!!" umpat Yola dengan kedua bola matanya yang memerah.

"Jika kamu sampai menikah lagi, ceraikan aku mas!!!" teriak Yuri dengan berlinangan air mata, sudah lelah menahan emosi dan perasaannya sejak awal.

"Aku tidak akan pernah menceraikanmu Yuri, aku sangat mencintaimu!!" jawab David sambil memeluk erat tubuh Yuri.

"Jika kamu meminta cerai dari anak saya, maka rumah ini akan menjadi milik David!!"

Terpopuler

Comments

Nor Azlin

Nor Azlin

aku rasa,si David ini yang mandul nya yah...semoga David memang mandul ...lanjutkan thor

2024-12-19

0

🪐𐙚͘⃝ռɛռɢ_ռᷝɢͥɛᷦʏᷦɛͣʟ𝄞⨾W𓍢ִ໋

🪐𐙚͘⃝ռɛռɢ_ռᷝɢͥɛᷦʏᷦɛͣʟ𝄞⨾W𓍢ִ໋

klo udh tkdir nya psti punya momongan

2024-09-06

0

👑Queen of tears👑

👑Queen of tears👑

david anakmu ini gak diperiksa bu/CoolGuy/
mana tahu putra mu ini zigotnya kurang subur/Grin/

2024-09-04

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!