3

"Mau itu !!" Bocah kecil berusia lima tahun itu berlari mengejar seorang penjual ice cream keliling , membuat Bu guru yang melihat nya langsung berlari mengejar.

"Ameera ! Kamu mau kemana ?" Teriak ibu guru itu sambil menjinjing rok nya yang panjang .

Ameera gadis kecil berusia lima tahun itu tidak memperdulikan teriakan ibu guru nya itu . Diri nya lebih suka mengejar penjual ice cream keliling yang menyerukan suara musik yang lucu menurut nya .

"Telolet , telolet , ice cream , ice cream , siapa yang beli bisa menjadi pintar..."

"Meela mau jadi pintal sepelti Abi !" Teriak Ameera , kaki kecil nya terus menerus mengejar sang penjual es keliling itu , tanpa memperdulikan beberapa kendaraan yang berlalu lalang , dan jangan lupakan ibu guru nya yang sudah berteriak histeris .

"Ameera ! Berhenti ... Banyak mobil sama motor lewat ... Ameera .... Ameera ...." Ibu guru terpekik saat melihat sebuah sepeda motor metik yang nyaris menabrak tubuh mungil itu .

Ibu guru sampai memejamkan kedua bola mata nya , sungguh diri nya sangat takut jika terjadi sesuatu pada anak pemilik sekolah itu.

"Astaghfirullah  bagaimana saya menjelaskan nya pada pak Azzam .. bisa-bisa saya di pecat sama pak Azzam kalau sampai terjadi sesuatu pada Ameera . Ya Allah Ameera ....... "

Namun ibu guru yang bernama Ivy itu  bisa bernafas dengan legah , saat membuka kedua bola mata nya , melihat Ameera dalam  gendongan seorang gadis , dan dalam keadaan baik-baik saja .

Ivy berlari menghampiri Ameera dan gadis yang masih menggendong Ameera itu .

"Ya Allah , Ameera ! Kamu baik-baik saja ? Ibu kan sudah bilang , kamu jangan lari-lari !! Lihat , kalau sampai terjadi sesuatu pada kamu bagaimana ?"

Ameera mengerucutkan ujung bibir nya kesal . "Meela kan mau ice cleam Bu gulu ! Meela pengen ice cleam " wajah imut itu cemberut , membuat siapa saja yang melihat nya terkekeh geli . Gemas sekali melihat pipi chubby itu mengembung .

"Anak siapa sih imut sekali ?" Gumam gadis yang tengah menggendong Ameera itu ,  membuat Ameera mendongak menatap wajah cantik yang menggendong nya .

Ameera tersenyum lebar . "Bunda ...." Pekik Ameera . Membuat gadis cantik itu tersentak .

"Ameela kangen banget sama bunda " ucap Ameera lagi , lalu mengalungkan kedua tangan mungil itu di leher gadis tersebut .

Gadis cantik itu mengerjapkan kedua bola mata nya , masih bingung dengan apa yang di ucapkan oleh anak kecil yang ada di dalam gendongan nya ini.

"Bunda jangan pelgi ! Meela butuh bunda ... Meela sayang banget sama bunda " teriak Ameera lagi dengan wajah yang sudah penuh dengan air mata .

Gadis itu sampai gelagapan sendiri mendengar perkataan Ameera . Gadis itu tidak tau harus bereaksi seperti apa .

Ivy yang melihat nya langsung berjalan mendekat , ibu Ivy mencoba meraih tubuh Ameera , mengambil alih dari gadis itu .  Namun , Ameera tidak mau , Ameera malah semakin kencang memeluk tubuh gadis itu .

"Ameera sayang , ayo kita kembali , pasti Abi kamu sudah datang dan mencari-cari kamu" ucap Ivy dengan nada lembut .

Ameera menggeleng kan kepala nya , malah semakin mengeratkan pelukannya pada leher gadis itu.

Ivy menatap tidak enak pada gadis yang ada di hadapannya saat sekarang ini . "Maaf ya mbak , eh , anuh , Ameera , biasanya enggak kayak gini . Eh gimana ya jelasin nya "  Ivy juga bingung menjelaskan nya pada gadis itu . Sebab , baru kali ini Ivy melihat Ameera seperti ini . Dengan nya saja , sampai membutuhkan waktu yang lama agar bisa dekat .  Ameera tidak gampang akrab dengan seseorang . Apa lagi orang asing yang tidak di kenal nya .

Ya sebelum masuk ke sekolah , Ivy di minta oleh Zahra -- bunda Azzam untuk mendekatkan diri nya terlebih dahulu pada sang cucu . Bukan tanpa sebab , Zahra tidak ingin jika Ameera merasa tidak nyaman dengan guru nya nanti .

Dan selama itu , Ivy sampai kesulitan mendekati diri nya pada Ameera . Namun seiring berjalannya waktu , akhirnya Ameera dekat dengan Ivy .

Ameera terkesan cuek , dan tidak perduli , namun jika sudah kenal dan dekat , Ameera akan menjadi sosok yang centil , dan yang pasti nya sangat cerewet .

"Emmm enggak apa-apa buk . Tapi gimana ya , saya buru-buru , " ucap gadis itu .

Ivy mengangguk kan kepala nya , mencoba merayu Ameera agar mau bersama dengan nya . Namun usaha nya nihil , Ameera masih tidak mau .

"Meela mau sama bunda !! Ibu Ivy pelgi saja . Meela enggak mau sama ibu Ivy !!" Pekik Ameera .

Ivy menggaruk kepala nya yang tidak gatal , bingung juga bagaimana cara nya menghadapi sikap Ameera ini .

"Duh saya bingung juga , ini bagaimana ya "

"Emmm , emang nya mbak buru-buru banget ya . Kalau bisa saya minta waktu nya sebentar, soal nya ponsel saya juga ketinggalan di sekolah . Saya akan mencoba menghubungi Abi nya " ucap Ivy .

Gadis itu berpikir sejenak , lalu sedetik kemudian mengangguk kan kepala nya . Diri nya juga tidak tega melihat gadis kecil yang ada di dalam gendongan nya ini .

"Emmm bisa ikut saya mbak ?" Tanya Ivy lagi .

Gadis itu tampak melirik ke sana kemari , lalu setelah nya mengangguk kan kepala nya . "Tapi saya tidak bisa lama ya Bu, saya ada keperluan lain " ucap gadis itu .

Ivy tersenyum . "Terimakasih mbak , baiklah ayo , saya pastikan tidak akan lama mbak , karena saya yakin Abi Ameera sedang dalam perjalanan menuju ke sekolah " sahut Ivy yang memang sudah mengetahui sebelum nya , jika Abi Ameera tadi dalam perjalanan menuju ke sekolah menjemput anak nya .

Dan setelah nya mereka sama-sama berjalan menuju ke sekolah yang jarak nya lumayan jauh dari tempat tadi .

Ivy berusaha mencoba merayu Ameera agar mau di gendong oleh diri nya , namun lagi dan lagi Ameera menolak nya . Ameera tetap ingin bersama dengan gadis itu .

Sesampainya di sekolahan , Ivy langsung melangkah kan kaki nya menuju ke dalam kantor , dan mencari keberadaan ponsel milik nya yang berada di dalam tas nya .

Ivy mencoba menghubungi ayah Ameera.

Dan tidak lama panggilan langsung terhubung . Ivy bisa menghembuskan nafas nya legah .

"Assalamualaikum pak Azzam ,---" Ivy menceritakan semua nya .

"Baik Ivy , saya juga dalam perjalanan , dan sebentar lagi sampai . Tolong jaga putri saya " ucap Azzam .

"Baik pak "

Dan setelah mengucapkan salam , Ivy langsung memutuskan sambungan telepon nya . Dan melangkah kan kaki nya menuju ke depan tepat dimana keberadaan Ameera beserta gadis itu .

Ivy tertegun melihat Ameera yang tampak tertawa bersama dengan gadis itu , tawa nya sangat lain dari sebelum nya yang pernah Ivy  lihat .

"Ameera ." Suara berat seseorang membuat Ameera dan gadis itu menoleh , sontak kedua nya menatap seorang pria yang tengah terpaku melihat mereka berdua .

"Na-- Nadira !" Pekik Azzam dengan nafas yang tercekat .

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!