Seperti biasa nya, Toko tutup jam 4 sore.
Putri dan Mika sudah bersiap siap untuk menutup Toko.
"Mbak Rita, Putri pulang dulu ya." Ucap Putri berdiri di anak tangga.
"Iya Put." Jawab Rita dari lantai 2.
"Buru buru banget kamu pulang Put, biasanya yang terakhir pulang kamu." Tanya Mika heran.
"Iya Mik, aku ada kerjaan." jawab Putri.
"Oh yasudah, hati hati ya." Ucap Mika.
"Iya, bey ," kata Putri melambaikan tangan nya .
"Padahal rasanya aku ingin berkunjung ke Panti Asuhan, aku kangen sama Ibu dan anak anak Panti, tapi Ibu menyuruh ku pulang cepat hari ini." Gerutu Putri berjalan meninggalkan Toko.
Huuuhhhh. terdengar suara hembusan napas Putri.
"Maaf mbak put, silahkan masuk." Ucap Rusmin membuka pintu mobil.
"Gak usah pak biar aku sendiri aja." Kata Putri menolak. apa apaan sih aku kan bukan ratu.
"Tidak apa apa mbak, ini sudah menjadi tugas saya ?" Kata Rusmin.
"Yaudah pak, makasih ya pak." Ucap Putri menaiki mobil.
"Pak apa boleh kita mampir ke Panti sebentar saja." Tanya Putri penuh harapan.
"Maaf mbak, Nyonya dan Tuan besar sudah di rumah." Kata Rusmin melirik Putri dari spion.
"Hhhhuuhhh, yasudah kali aja ya pak." Ucap Putri kecewa.
Padahal aku rindu sekali sama mereka, Nisa Ratna dan anak anak Panti lainnya. Putri mengambil ponsel di tas nya.
Ya ponsel ku lowbat. Gerutu Putri sedih.
Putri menaruh ponsel ke tas nya lagi, karena lowbat Putri tidak bisa menghubungi Ratna dan Nisa.
Di dalam perjalanan tidak ada percakapan sama sekali hening sehening hening nya. Putri hanya melihat kanan dan kiri nya melihat gedung gedung besar di perjalanan..
Tidak lama mobil sudah masuk komplek
dan pintu gerbang rumah keluarga Hermawan sudah kelihatan.
"Mbak kita sudah sampai." Ucap Rusmin membuka pintu mobil.
"Iya pak makasih ya." Kata Putri.
padahal gak perlu repot repot bukain pintu segala kan aku masih punya anggota tubuh yang lengkap, semua nya harus dengan bantuan orang, terlalu di manjain.
Nia dan Arman sudah pulang dari luar Kota, Mereka sudah sampai ke kediamannya jam 1 siang.
Putri yang baru mau masuk rumah tiba tiba kaget dengan suara klakson berbunyi ..
Tit.. tit.. tit.. Suara klakson dari mobik Sarah.
"Kak put." Teriak Sarah dari pintu mobil.
"Hay Sarah, kamu bru pulang juga ya." Tanya Putri.
"Iya kak," ucap Sarah. Huuhhhh sarah menghembuskan napas.
Sarah langsung memeluk Putri spontan, Putri pun terkejut dengan tingkah Sarah.
"Heyy kamu kenapa Sar ." Tanya putri membalas pelukan Sarah dan heran dengan nya.
"Sarah lagi kesal kak." Ucap Sarah .
"Ya sudah, masuk rumah dulu ya, nanti sarah ceritakan sama kakak apa yang terjadi." Kata Putri berusaha menenangkan Sarah.
Sarah melepaskan pelukan nya dan mengangguk. Sarah dan Putri masuk ke dalam rumah. Sementara Nia dan Arman duduk di ruang keluarga.
"Eehh anak anak mama sudah pulang ya, kok muka nya cemberut sih." Ucap Nia tersenyum melihat kedatangan Sarah dan Putri.
Sarah dan Putri menghampiri Nia dan Arman yang sedang duduk santai di ruang keluarga.
"Tumben papa sama mama pulang sore." Ucap Sarah.
"Iya nak, kerjaan papa mama sudah selesai." Jawab Nia. "Kalian kayaknya sudah sangat dekat ya," ucap Nia.
"Iya dong kak Putri kan orang nya baik !" Jawab Sarah ketus.
Arman hanya mendengarkan percakapan di antara mereka tanpa bicara. Sedangkan Putri menunduk dan diam tanpa menoleh Nia dan Arman.
Terdengar suara Rano dari arah ruang tamu.
"Tumben mama papa pulang awal, biasanya tengah malam kalau gak subuh kalian pulang." Ucap Rano Ketus.
"Iya rano kerjaan papa sama mama sudah selesai." Jawab Arman. " Sebaiknya kalian bersihkan badan kalian dulu, turun lah kalau sudah selesai, kita makan malam bersama," ujar Arman.
"Iya Pa !" Jawab Sarah Rano ketus.
"I..iya om," jawab Putri terpatah patah.
Muka Putri awalnya ceria, sekarang terlihat tegang dan ketakutan, karena baru pertama kali dia mendengar Arman berbicara.
"Putri, Putri sekarang jangan panggil Ibu lagi ya, " saut Nia . "Panggil mama dan papa saja, sama kayak Rano dan Sarah." Kata Nia menjelaskan
"I..iiya Ma." Jawab Putri terpatah patah.
"Segerkan badan kalian dulu sana, bauh nya acem." Kata Nia meledek.
"Iya ma." serentak
"Putri permisi dulu ya Ma Pa ?" Kata Putri pamitan.
Putri, Sarah dan Rano berjalan menaiki anak tangga, ya karena kamar meraka berdekatan. Sementra Nia masih memandang mereka dari ruang keluarga.
Nia tersenyum melihat kedekatan Putri, Sarah dan Rano. Syukur lah, Sarah dan Rano menerima Putri di rumah ini. Semoga mereka selalu kompak.
Arman tersenyum, melihat Nia yang tampak bahagia melihat Putri, Sarah dan Rano akur.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments
Poppy Yanni
sudah mampir
2020-09-27
0