" Mama sama papi juga bakal lebih setuju kamu sama Zavian "
" Zavian apakabar mas ? "
" Baik ma, dia masih belum move on "
" Kasian anak itu udah empat tahun berlalu masih belum bisa ikhlasin mendiang istrinya "
Nica memilih dian sambil mengupas buah untuk sarapan besok pagi dari pada nimbrung obrolan mama dan kakak lakinya.
" Mas besok gym yak "
" Mau jam berapa sayang ku ? "
" Pagi lah, bukan mas ada flight malam ? "
" Boleh, kalau mas nggak bangun langsung masuk aja siram pakai air es "
" Oke "
" Ya udah sana istirahat mas, biar cepat sembuh. Apa mau kita antar ke periksa ? "
" Udah di periksa sama dokter pribadi papi tadi di airport "
" Tidur sini aja mas, takut tengah malem ada demam lagi " Pinta Nica pada sang kakak, kakak yang bukan sepenuhnya kakak namun semenjak Angkasa dan Nadia menganggap Nica sebagai anaknya otomatis Arditya menjadi kakak baginya, pria itu sedari kuliah sudah bersama Angkasa dan Nadia karena mereka tidak di kasih keturunan.
" Santai dek, mas bisa jaga diri " kali ini pria itu mengusap kepala Nica yang masih tertutup hijab sambil berjalan keluar apartemen milik adiknya.
" Mama, mas akan baik-baik aja ? " perempuan yang memang sebenarnya anak pertama itu dan sangat mendambakan sosok kakak dan kini dia dapat dari Arditya membuat perempuan itu kadang suka khawatir berlebihan pada kondisi sang kakak.
" Aman sayang, mas Ardi kan udah bisa tinggal sendiri juga sebelum ada kamu disini "
" Iya deh ma, mama kalau mau istirahat. Silahkan, aku mau membereskan beberapa kerjaan dulu "
" Oke sayang "
* *
" Daddy, mommy kangen kita nggak ? " Anak kecil menanyakan pertanyaan yang membuat hati Zavian tersayat namun dia berusaha untuk tetap tersenyum.
" Sayang, mommy udah bahagia di sana. Setiap saat mommy bisa melihat kita diatas sana tapi kita nggak bisa liat mommy. Yang bisa kita lakukan apa ? "
" Mendoakan mommy, agar mommy lebih bahagia di sana " anak kecil itu sampai hafal apa yang akan di ucapkan daddy ketika dia merindukan sang mommy.
" Kita ke mommy ya besok " Ajak Eel.
" Boleh banget, pulang sekolah yaa "
Ketiga pria itu asyik mengobrol hingga kedua putra Zavian tertidur dengan pulas, pria dewasa itu meraih ponselnya dan memutar kembali kenangan bersama mendiang istrinya.
" Sayang, mas rindu " ucapnya lirih, pria itu memandangi satu persatu foto milik mendiang istrinya memutar kembali setiap Video yang masih tersimpan di galery ponsel miliknya.
* * *
" Ma, mau gym dulu ya " Pamit Nica pada Nadia yang masih asyik dengan iPad nya.
" Memang mas Ardi udah bangun sayang ? "
" Belum ma, tapi biarin aja deh nanti juga nyusul "
" Ya udah hati-hati "
" Oke maa " Nica menutup kembali pintu apartemen miliknya lalu berjalan ke depan lift yang akan membawanya ke rooftop.
Saat pintu lift terbuka dia berpapasan dengan seorang pria yang tanpa sengaja sekilas dia liat wajahnya, " Ganteng " Batinnya.
Pria itu juga tanpa sengaja melihat kearah Nica dan tersenyum, membuat perempuan yang sudah berada di dalam lift itu tersenyum membalas.
Pria itu menekan bel unit milik Arditya, Pria yang masih setengah sadar itu keluar dengan celana panjang dan kaos warna hitam.
" Lo mau gym ? " tanya Zavian yang langsung masuk tanpa di persilahkan.
" Iyo "
" Eh gua tadi papasan sama cewek cantik pakai hijab " Ucap Zavian antusias dan baru ini dia begitu antusias menceritakan perempuan padahal setelah Agnita meninggal seolah ketertarikan pada lawan jenis menghilang.
" Shandya Nica Nareswari " Kata Arditya sambil menggunkan sepatu.
" Adik lo ? "
" Maybe " Jawab Arditya sambil mengangkat kedua bahu . " lo mau stay apa ikut gym ? "
" Sini aja, gua mau numpang tidur "
" Eh buset dah, ngapain nggak tidur di rumah ? Keinget sama Agnita kalau tidur sendirian ? "
" Apa gua buka hati ya bro ? Kasian juga anak-anak "
" Yakin mau buka hati ? Atau jatuh cinta pada padangan pertama sama Nica ? "
" Sepi juga hidup gua tanpa ada chat mesra dari pasangan "
" Lo hanya kesepian aja kalau gitu, atau lo cuma mau cari pelarian karena kehilangan Agnita ? "
Zavian menggelengkan kepala " Pelarian itu sakit bro "
" Lo tahu itu, kalau mau sama adik gua. Tolong selesai dulu bro, banyak luka yang sudah dia dapat gua mau dia bahagia terus gua mau liat tawanya terus "
" Santai bro "
" Tapi kalau lo mau sama dia, gua dukung "
" Lo santai banget nyerahin adik sendiri "
" Gua tahu lo, papi sama mama pasti juga bakal bilang yes "
" Adik lo belum tentu bilang gitu "
" Ya udah ikut gua gym biar ketemu adik gua "
" Nggak bawa ganti bro "
" Ada baju lo di lemari gua, ada daleman yang masih baru belum gua pakai juga. Kalau udah niat realisasikan "
" Semangat banget, lo nggak mau deketin adik lo aja ? Kalian nggak saudara jadi sabi lah "
" Kagak lah bro, Cinta gua sama bukan cinta laki perempuan tapi kakak adik. Lo nyusul aja deh ntar dari pada dia manyun "
Arditya keluar dengan membawa satu botol air putih, dan saat lift akan tertutup Zavian menerobos masuk.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments
Ny Dilla
hai semangat nulisnya yaa, kembangkan☺️🌷
2024-06-19
2