Capt, Love You

Capt, Love You

Chapter 1

Shandya Nica Naeswara sedang sibuk dengan para tamu di restoran saat dua bocil berlari masuk ke dalam Restoran miliknya, bahkan sempat membuat gaduh karena tidak menemukan menu yang mereka inginkan.

Nica yang sudah selesai dengan tamu nya dia segera beranjak untuk mendekat pada dua bocil yang sudah membuat keributan sore ini.

" Hallo ganteng, mau cari menu apa ? " tanya Nica dengan lembut sambil berjongkok agar sejajar dengan bocil yang lebih kecil.

" Ayam yang pakai saus keju tapi kejunya warna brown " jelas anak itu dengan manik mata yang terlihat memohon untuk di sajikan menu yang baru saja dia sebutkan.

" Oh menu itu, kapan kalian memakannya sayang ? Soalnya menu itu belum di launching " Walaupun sebenarnya Nica cukup lelah sore ini namun dia tetap bersikap lembut pada kedua bocil itu.

" Kemarin lusa tante, daddy membawa pulang makanan itu dan aku baca tulisan yang ada di tempat pembungkus ayam itu "

" oh oke, tante buat dulu ya kalian duduk aja disini. Nggak boleh kemana-mana " pinta Nica pada kedua bocil itu dan langsung duduk diam tanpa berkata apapun, Nica berjalan masuk ke dalam dapur dan kembali mengenakan celemek. Perempuan itu rela sibuk dengan bahan-bahan yang harus dia olah karena ada dua bocil yang sedang menunggu masakannya, walaupun tubuhnya sudah meminta untuk istirahat.

Perempuan yang sudah hampir dua tahun ini harus rela berjuang sendirian tanpa seorang suami demi kedua anak yang sangat dia cintai, bahkan demi masa depan kedua anaknya dia rela meninggalkan mereka untuk membuka restoran di Jakarta.

" Mbak, aku aja yang masakin buat anak-anak itu " Ucap Ardeo salah satu chef yang Nica bawa dari Klaten untuk menemani dia di Jakarta.

" Enggak yo, berasa ngeliat Micha dan Bita nggak sih ? " Tanya Nica yang masih sibuk dengan tumisan bumbu diatas wajannya.

" Iya ya mbak, jadi kangen dua anak itu. Kapan ya mbak kita bisa pulang ketemu sama mereka ? " Tanya Ardeo sambil menatap dua bocah yang sedang asyik bercengkrama dengan suster mereka.

" Liburan bakal aku ajak ke Jakarta, kita nggak bisa ninggalin Jakarta dalam waktu dekat ini yo. Disini belum seperti yang di Klaten, berasa membuka bisnis baru "

" Semangat mbak, Deo bakal selalu nemenin mbak kemanapun untuk membuka cabang "

" Thanks ya Deo "

" Papi sama mama udah lama nggak mampir ya mbak ? "

" Papi flight ke Amsterdam kemaren, Mama ada di apartemen aku "

" Janji Alloh itu pasti ya mbak, entah seberapa hancurnya kita pasti akan ada tawa dan senyum kembali "

" Yess betul, jadi inget betapa hancurnya aku sebelum bertemu mereka dan kamu. Thanks ya Deo udah nemenin aku sampai detik ini "

" Deo akan selalu nemenin mbak sampai kapanpun itu, walaupun nanti Deo nikah sekalipun tetap bakal nemenin mbak Nica "

" Ah Deo " Air mata menetes begitu saja di pipi Nica.

Dua tahun yang lalu,

Nica harus merelakan pria yang sudah menemani hidupnya hampir tujuh tahun pergi, setelah sebelumnya dia harus di hancurkan dengan banyaknya hutang yang harus ditanggung. Tidak ada pegangan tidak ada rangkulan, bahkan hal itu sudah lama dia rasakan namun dia selalu bisa melalui tanpa siapapun, namun kali ini dia benar-benar hancur se hancurnya.

Ternyata dia tidak benar-benar hancur, Angkasa Dirgantara dan Nadia Dirgantara mampu membuatnya kembali bangkit kembali. Menjadi penopang dalam hidup Nica hampir enam bulan demi meyakinkan Nica bahwa hidup itu tidak benar-benar menyakitkan seperti apa yang dia alami saat ini. Bahkan kedua orang lain itu bersedia meluangkan waktu demi menjaga Nica yang sedang tidak baik-baik saja, merelakan waktu enam bulannya dan bulan-bulan berikutnya untuk menjaga Nica serta mengusahakan kebahagian untuk perempuan anak pertama yang kini sudah menjadi single mom.

" Mbak, biar aku yang anter makanan ini " Ucap Deo yang melihat Nica melamun dengan air mata yang terus menetes.

" Makasih ya yo "

" you're welcome mbak "

Ardeo berjalan keluar dari dapur dengan naman yang berisi menu pesanan dua bocah yang duduk di dekat pintu keluar.

" Selamat makan " ucap Ardeo saat meletakkan pesanan dua bocah itu diatas meja.

" Makasi om " Ardeo tersenyum lalu membungkuk, dan berbalik hendak meninggalkan meja yang baru saja dia layani.

" Om, nitip salam buat tante yang masakin ini. Masakannya enak sekali "

Dengan berhormat Ardeo bilang " Siap nanti di sampaikan "

Saat kembali ke Dapur, Ardeo sudah tidak mendapati perempuan yang di panggil dengan sebutan 'Mbak'. Walaupun mereka tidak sedarah namun mereka layaknya seorang adik kakak yang saling menyayangi satu dengan yang lainnya.

* * *

Pagi Hari di kediaman Zavian Angga Pramana, pria itu sedang menyaksikan kedua putranya menikmati sarapan.

" Zavi sudah empat tahun dia pergi, Mama bukan tidak ingin membantu menjaga mereka alangkah baiknya kamu menikah kembali. Perlahan buka hatimu, nggak ada salahnya kembali menjalin hubungan dengan orang baru. Agnya pasti juga nggak mau kamu berlarut seperti ini, mungkin kamu nggak masalah dengan semua ini tapi hati anak siapa yang tahu " Pria bertubuh tegap itu menatap kedua bocah yang masih asyik sarapan, dua bocah yang sudah empat tahun di tinggal pergi cinta pertama mereka.

" Nanti Zavi pikir ma " Ucap Zavian mencoba menanggapi hal baik yang disarankan mamanya padanya

Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20 (Flashback)
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54 : Mau ku itu
55 Chapter 55 : Ragu
56 Chapter 56 : Masih dengan rasa yang sama
57 Chapter 57
58 Chapter 58 : Kita langsung menikah saja
59 Chapter 59
60 Chapter 60 : Melepas
61 Chapter 61 : Rindu
62 Chapter 62 : Ayo kita menikah
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65 : Kembali
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68 : Menikah, Ya menikah saja
69 Chapter 69 : Harus menikah ?
70 Chapter 69 : Luka
71 Chapter 71 : Kita rayakan semuanya
72 Chapter 72 : Merayakan
73 Chapter 73 : Bertemu
74 Chapter 74 : Meminta Restu
75 Chapter 75 : Jakarta, Melamar mu
76 Chapter 76 : Bahagia
77 Chapter 77 : Merry me
78 Chapter 78 : Keluarga
79 Chapter 79 : Wǒ ài nǐ
80 Chapter 80 : Tidak bisa melepas
81 Chapter 81 : Aku sudah melanjutkan hidup ku
82 Chapter 82 : Jangan ganggu dia
83 Chapter 83 : Semua sudah selesai
84 Chapter 84 : Bedankt
85 Halllo semuanya
86 Chapter 85 : Kasih sayang
87 Chapter 86 : Kamu harus bahagia
88 Chapter 87 : Tidak salah
89 Chapter 88 : Pria itu
90 Chapter 89 : Bertemu kembali
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20 (Flashback)
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54 : Mau ku itu
55
Chapter 55 : Ragu
56
Chapter 56 : Masih dengan rasa yang sama
57
Chapter 57
58
Chapter 58 : Kita langsung menikah saja
59
Chapter 59
60
Chapter 60 : Melepas
61
Chapter 61 : Rindu
62
Chapter 62 : Ayo kita menikah
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65 : Kembali
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68 : Menikah, Ya menikah saja
69
Chapter 69 : Harus menikah ?
70
Chapter 69 : Luka
71
Chapter 71 : Kita rayakan semuanya
72
Chapter 72 : Merayakan
73
Chapter 73 : Bertemu
74
Chapter 74 : Meminta Restu
75
Chapter 75 : Jakarta, Melamar mu
76
Chapter 76 : Bahagia
77
Chapter 77 : Merry me
78
Chapter 78 : Keluarga
79
Chapter 79 : Wǒ ài nǐ
80
Chapter 80 : Tidak bisa melepas
81
Chapter 81 : Aku sudah melanjutkan hidup ku
82
Chapter 82 : Jangan ganggu dia
83
Chapter 83 : Semua sudah selesai
84
Chapter 84 : Bedankt
85
Halllo semuanya
86
Chapter 85 : Kasih sayang
87
Chapter 86 : Kamu harus bahagia
88
Chapter 87 : Tidak salah
89
Chapter 88 : Pria itu
90
Chapter 89 : Bertemu kembali

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!