Chapter 2

" Daddy anter sekolah " sapaan pagi yang sudah beberapa hari ini terlewati oleh Zavian karena dia harus bekerja.

" Oke daddy, thanks untuk sarapan pagi ini. Chicken yang kita makan seperti masakan mommy dulu " Ucap Anzeel Zayn Pramana pada sang ayah yang hanya di balas dengan anggukan kepala.

" Daddy bisa kita pesan makanan ini setiap aku rindu mommy ? " pertanyaan yang membuat Zavian terdiam sesaat dan menatap kedua bocah yang sudah rapi dengan seragam.

" Aryanka Keyvel Pramana rindu sama mommy ? "

" iyalah Daddy, miss mommy so much "

" Kita kunjungi mommy ya nanti, tapi nanti daddy ada technical meeting dulu di airport. Pulang sekolah kalian bisa tunggu daddy di restoran dekat airport kan ? Makanan itu daddy beli disana "

" Oh oke daddy, ayo kita berangkat " Ajak Keyvel antusias.

" Kita berangkat Oma, Opa "

" Hati-hati kalian "

* * *

Kedua bocah itu turun dari mobil dan langsung masuk ke dalam sekolah, sedangkan Zavi masih menatap punggung mereka yang semakin menjauh.

Zavian Angga Pramana kembali mengenakan kacamata lalu menginjak pedal gas meninggalkan sekolah anak kesayangannya, menuju airport untuk mengantikan tugas temennya.

" Sorry ya bro, karena gua nggak enak badan jadi lo harus ke sini lagi " ucap Arditya yang masih mengenakan seragam berwarna putih lengkap dengan atributnya.

" Santai bro, daripada gua di rumah pikiran kemana-mana "

" Kasian anak-anak lo bro, sorry nih nggak ada niat buat nikah lagi ? "

" Pengen besarin mereka sendiri aja sih bro, ada mama dan Saras yang bisa bantu gua "

" Mama sudah semakin tua bro, saras masa iya dia nggak akan sibuk sama keluarganya sendiri setelah dia nikah ? ". Zavian Angga Pramana terdiam mendengar ucapan teman seprofesinya, Arditya bukan hanya seorang teman untuk Zavian namun dia juga layaknya seorang Kakak ataupun sahabat.

" Maaf, omongan gua pasti udah nyingung perasaan lo "

" it's oke bro, apa yang lo omongin benar. Tapi biarin natural aja, eh btw chicken yang kita bungkus kemaren apa namanya ? "

" Yang mane bro ? "

" Dari Restoran 'Nae' itu loh, yang katanya lo pesen khusus " Zavian membantu Arditya untuk mengingat makanan yang mereka makan kemarin.

" Oh itu, kayaknya itu belum launching deh bro. Atau mungkin hanya akan di keluarkan pas momentum tertentu, kenapa bro ? "

" Anak gua bilang masakan itu persis masakan mommy nya dan mereka mau beli "

" Mau gua pesenin ? "

" Lo emang kenal sama pemiliknya ? "

" Tahulah, adik angkat gua itu. Anak angkatnya Papi Angkasa sama Mama Nadia "

" Capt Angkasa Dirut maskapai kita ? "

" Iya, gua nggak tahu cerita pastinya seperti apa tapi Papi sama mama angkat dia jadi anaknya. Napa coba nggak angkat gua aja jadi anak mereka, bisa mulus jalan ku ke depannya " Canda Arditya yang membuat Zavian tertawa lepas.

" Capt Angkasa mikir kali bro, punya ponakan kayak lo aja nyusain apalagi angkat lo jadi anaknya bisa makin pusing " timpal Zavian sambil merangkul Arditya dan berjalan berdampingan.

" Hahaha, bener juga kata lo. Btw mau gua pesenin nggak ? kalau iya gua telphone Nica nya biar disiapin "

" Emang bisa ? "

" Bisalah buat mas nya "

" Boleh deh "

Arditya mengambil ponselnya lalu mencoba menghubungi Nica namun tidak tersambung sampai meeting berakhir, entah perempuan itu sedang apa kenapa susah sekali di hubungi.

***

" Adek lo gimana bisa di hubungi ? "

" Kagak, kita kesana aja "

" Anak-anak gua udah disana, udah makan chicken yang mereka mau juga katanya tadi yang buatin perempuan pakai hijab "

" Oh itu Nica, dia berarti masih disana "

Zavian mengangkat kedua bahunya " May be " lalu berjalan meninggalkan Arditya masuk ke dalam mobil.

" Gua bareng " teriak Arditya dan berlari masuk ke dalam mobil Zavian.

" Lo mau kemana ? "

" Restoran adek gua " Jawab singkat Arditya sambil membenarkan shit belt.

Dua pria itu hanya duduk berdampingan namun tidak saling berbicara, entah mereka sibuk memikirkan apa.

Arditya lebih dulu turun dari mobil dan langsung masuk ke dalam Restoran.

" Deo, adik gua mana ? " tanya Arditya sambil menepuk bahu milik pria yang sudah berganti pakai menjadi casual itu.

" Udah balik apartemen mas, mama disana. Katanya kasian sendirian "

" Tapi itu mobil masih ada di parkiran " Arditya sebelum masuk Restoran masih sempat memindai mobil milik Nica yang tipe mobilnya hampir sama dengan miliknya.

" Bawa motor aku mas, katanya aku suruh bawa mobil nungguin mas Arditya "

" Oh oke, lo udah mau balik ? " Arditya memastikan pada Ardeo jika dirinya sudah bersiap akan pulang.

" Iyalah mau balik, ambil motor dulu di mbak "

" Bro, gua pamit ya adik gua udah balik apartemen soalnya. Take your time "

" Thanks bro, hati-hati "

Arditya berjalan sambil melambaikan tangannya pada Zavian dan anak-anaknya yang masih asyik makan.

Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20 (Flashback)
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54 : Mau ku itu
55 Chapter 55 : Ragu
56 Chapter 56 : Masih dengan rasa yang sama
57 Chapter 57
58 Chapter 58 : Kita langsung menikah saja
59 Chapter 59
60 Chapter 60 : Melepas
61 Chapter 61 : Rindu
62 Chapter 62 : Ayo kita menikah
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65 : Kembali
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68 : Menikah, Ya menikah saja
69 Chapter 69 : Harus menikah ?
70 Chapter 69 : Luka
71 Chapter 71 : Kita rayakan semuanya
72 Chapter 72 : Merayakan
73 Chapter 73 : Bertemu
74 Chapter 74 : Meminta Restu
75 Chapter 75 : Jakarta, Melamar mu
76 Chapter 76 : Bahagia
77 Chapter 77 : Merry me
78 Chapter 78 : Keluarga
79 Chapter 79 : Wǒ ài nǐ
80 Chapter 80 : Tidak bisa melepas
81 Chapter 81 : Aku sudah melanjutkan hidup ku
82 Chapter 82 : Jangan ganggu dia
83 Chapter 83 : Semua sudah selesai
84 Chapter 84 : Bedankt
85 Halllo semuanya
86 Chapter 85 : Kasih sayang
87 Chapter 86 : Kamu harus bahagia
88 Chapter 87 : Tidak salah
89 Chapter 88 : Pria itu
90 Chapter 89 : Bertemu kembali
Episodes

Updated 90 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20 (Flashback)
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54 : Mau ku itu
55
Chapter 55 : Ragu
56
Chapter 56 : Masih dengan rasa yang sama
57
Chapter 57
58
Chapter 58 : Kita langsung menikah saja
59
Chapter 59
60
Chapter 60 : Melepas
61
Chapter 61 : Rindu
62
Chapter 62 : Ayo kita menikah
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65 : Kembali
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68 : Menikah, Ya menikah saja
69
Chapter 69 : Harus menikah ?
70
Chapter 69 : Luka
71
Chapter 71 : Kita rayakan semuanya
72
Chapter 72 : Merayakan
73
Chapter 73 : Bertemu
74
Chapter 74 : Meminta Restu
75
Chapter 75 : Jakarta, Melamar mu
76
Chapter 76 : Bahagia
77
Chapter 77 : Merry me
78
Chapter 78 : Keluarga
79
Chapter 79 : Wǒ ài nǐ
80
Chapter 80 : Tidak bisa melepas
81
Chapter 81 : Aku sudah melanjutkan hidup ku
82
Chapter 82 : Jangan ganggu dia
83
Chapter 83 : Semua sudah selesai
84
Chapter 84 : Bedankt
85
Halllo semuanya
86
Chapter 85 : Kasih sayang
87
Chapter 86 : Kamu harus bahagia
88
Chapter 87 : Tidak salah
89
Chapter 88 : Pria itu
90
Chapter 89 : Bertemu kembali

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!