" Daddy anter sekolah " sapaan pagi yang sudah beberapa hari ini terlewati oleh Zavian karena dia harus bekerja.
" Oke daddy, thanks untuk sarapan pagi ini. Chicken yang kita makan seperti masakan mommy dulu " Ucap Anzeel Zayn Pramana pada sang ayah yang hanya di balas dengan anggukan kepala.
" Daddy bisa kita pesan makanan ini setiap aku rindu mommy ? " pertanyaan yang membuat Zavian terdiam sesaat dan menatap kedua bocah yang sudah rapi dengan seragam.
" Aryanka Keyvel Pramana rindu sama mommy ? "
" iyalah Daddy, miss mommy so much "
" Kita kunjungi mommy ya nanti, tapi nanti daddy ada technical meeting dulu di airport. Pulang sekolah kalian bisa tunggu daddy di restoran dekat airport kan ? Makanan itu daddy beli disana "
" Oh oke daddy, ayo kita berangkat " Ajak Keyvel antusias.
" Kita berangkat Oma, Opa "
" Hati-hati kalian "
* * *
Kedua bocah itu turun dari mobil dan langsung masuk ke dalam sekolah, sedangkan Zavi masih menatap punggung mereka yang semakin menjauh.
Zavian Angga Pramana kembali mengenakan kacamata lalu menginjak pedal gas meninggalkan sekolah anak kesayangannya, menuju airport untuk mengantikan tugas temennya.
" Sorry ya bro, karena gua nggak enak badan jadi lo harus ke sini lagi " ucap Arditya yang masih mengenakan seragam berwarna putih lengkap dengan atributnya.
" Santai bro, daripada gua di rumah pikiran kemana-mana "
" Kasian anak-anak lo bro, sorry nih nggak ada niat buat nikah lagi ? "
" Pengen besarin mereka sendiri aja sih bro, ada mama dan Saras yang bisa bantu gua "
" Mama sudah semakin tua bro, saras masa iya dia nggak akan sibuk sama keluarganya sendiri setelah dia nikah ? ". Zavian Angga Pramana terdiam mendengar ucapan teman seprofesinya, Arditya bukan hanya seorang teman untuk Zavian namun dia juga layaknya seorang Kakak ataupun sahabat.
" Maaf, omongan gua pasti udah nyingung perasaan lo "
" it's oke bro, apa yang lo omongin benar. Tapi biarin natural aja, eh btw chicken yang kita bungkus kemaren apa namanya ? "
" Yang mane bro ? "
" Dari Restoran 'Nae' itu loh, yang katanya lo pesen khusus " Zavian membantu Arditya untuk mengingat makanan yang mereka makan kemarin.
" Oh itu, kayaknya itu belum launching deh bro. Atau mungkin hanya akan di keluarkan pas momentum tertentu, kenapa bro ? "
" Anak gua bilang masakan itu persis masakan mommy nya dan mereka mau beli "
" Mau gua pesenin ? "
" Lo emang kenal sama pemiliknya ? "
" Tahulah, adik angkat gua itu. Anak angkatnya Papi Angkasa sama Mama Nadia "
" Capt Angkasa Dirut maskapai kita ? "
" Iya, gua nggak tahu cerita pastinya seperti apa tapi Papi sama mama angkat dia jadi anaknya. Napa coba nggak angkat gua aja jadi anak mereka, bisa mulus jalan ku ke depannya " Canda Arditya yang membuat Zavian tertawa lepas.
" Capt Angkasa mikir kali bro, punya ponakan kayak lo aja nyusain apalagi angkat lo jadi anaknya bisa makin pusing " timpal Zavian sambil merangkul Arditya dan berjalan berdampingan.
" Hahaha, bener juga kata lo. Btw mau gua pesenin nggak ? kalau iya gua telphone Nica nya biar disiapin "
" Emang bisa ? "
" Bisalah buat mas nya "
" Boleh deh "
Arditya mengambil ponselnya lalu mencoba menghubungi Nica namun tidak tersambung sampai meeting berakhir, entah perempuan itu sedang apa kenapa susah sekali di hubungi.
***
" Adek lo gimana bisa di hubungi ? "
" Kagak, kita kesana aja "
" Anak-anak gua udah disana, udah makan chicken yang mereka mau juga katanya tadi yang buatin perempuan pakai hijab "
" Oh itu Nica, dia berarti masih disana "
Zavian mengangkat kedua bahunya " May be " lalu berjalan meninggalkan Arditya masuk ke dalam mobil.
" Gua bareng " teriak Arditya dan berlari masuk ke dalam mobil Zavian.
" Lo mau kemana ? "
" Restoran adek gua " Jawab singkat Arditya sambil membenarkan shit belt.
Dua pria itu hanya duduk berdampingan namun tidak saling berbicara, entah mereka sibuk memikirkan apa.
Arditya lebih dulu turun dari mobil dan langsung masuk ke dalam Restoran.
" Deo, adik gua mana ? " tanya Arditya sambil menepuk bahu milik pria yang sudah berganti pakai menjadi casual itu.
" Udah balik apartemen mas, mama disana. Katanya kasian sendirian "
" Tapi itu mobil masih ada di parkiran " Arditya sebelum masuk Restoran masih sempat memindai mobil milik Nica yang tipe mobilnya hampir sama dengan miliknya.
" Bawa motor aku mas, katanya aku suruh bawa mobil nungguin mas Arditya "
" Oh oke, lo udah mau balik ? " Arditya memastikan pada Ardeo jika dirinya sudah bersiap akan pulang.
" Iyalah mau balik, ambil motor dulu di mbak "
" Bro, gua pamit ya adik gua udah balik apartemen soalnya. Take your time "
" Thanks bro, hati-hati "
Arditya berjalan sambil melambaikan tangannya pada Zavian dan anak-anaknya yang masih asyik makan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 90 Episodes
Comments