2 tahun berlalu semenjak Li Meilan berkultavisi tertutup, keadaan tidak berubah hanya semakin berkembang. Dunia semakin berantakan dan sudah saatnya sang pemilik kembali menampakkan diri.
Li Meilan, gadis yang sekarang genap ber-usia 18 tahun telah mencapai kultivasi tahap awal Emperor yang hanya satu orang didunia bawah yaitu dia sendiri.
Wajahnya tampak semakin mulus, semakin cantik, dan auranya semakin kuat.
Hanya dalam 2 tahun, Li Meilan berhasil menembus sebanyak 12 tingkatan yang sangat tidak masuk akal jika itu terjadi pada manusia biasa.
Qi-nya bahkan mencapai tahap akhir Emperor yang berarti kekuatan aslinya setara dengan Kaisar Langit tahap awal dunia atas.
"Huhh, 2 tahun semenjak aku meninggalkan hutan Iblis ternyata tak ada yang berubah malah semakin ramai saja, ckck" ucap Li Meilan tersenyum manis.
"Tentu Lan'er kami menjaganya dengan baik," jawab Zilong sang naga yang sangat narsis dan sombong.
"Terimakasih kalian karena menjaga hutan dengan sangat baik, besok setelah matahari terbit berkumpulah diruanganku!" perintah Li Meilan tegas.
"Ya Lan'er, kami mengerti!" ucap Horse.
"Ah jangan lupa siapkan jamuan makan malam hari ini, aku secara khusus akan membuatkan menu terbaik yang ada dizaman modern. Tugas kalian memgumpulkan rakyatku, mengumpulkan bahan yang ku serahkan nanti dan pastinya membantuku hihi"
"Tentu Lan'er jangan lupakan bagian kami yang berlipat haha!!" si rakus Griffin.
"Mungkin beberapa barang tidak ada dihutan ini, jadi aku menggantinya dengan yang ada disini saja,"
"Baik, Lan'er kultavasimu ada ditahap apa? aku merasa tidak bisa mendeteksi kultavasimu!" tanya Wolf
"Emmm baru ditahap Emperor Awal, maafkan aku teman - teman karena belum bisa ditahap Kaisar," ucap Meilan bersalah.
Mereka yang mendengar ucapan Lan'er langsung melotot terkejut, hanya Niex dan Zilong yang terlalu santai. Jelas saja mereka santai, karena tahap kultavasi binatang ilahi seperti mereka sudah mencapai Kaisar Langit.
"Kenapa kalian melotot? aku salah apa? huhuhu kalian jahat!!" tanya Lan'er berpura-pura terlihat sedih yang tentu saja membuat mereka kelimpungan.
"Ishhh, kami melotot karena terlalu takjub tau?!! di dunia ini hanya Lan'er yang paling kuat, iyakan teman-teman?" ucap Lyan.
"Iya, benara kata Lyan kami takjub kepadamu karena hanya dalam 2 tahun kau sudah ditahap Emperor dan yang terkuat di dunia bawah!" tambah Niex.
"Tapi aku tidak lebih darimu Niex!! ishhh sebel banget deh!!" ucap Meilan.
"Emm Lan'er sebel banget deh itu apa artinya?" tanya Pegan bingung diangguki yang lain.
"Artinya Kesal atau Marah sekali hmm kalian ini begitu saja tak tau dasar bodoh!!"
"Iya iya Lan'er yang terpintar," dengus Zilong sebal.
Tak terasa satu hari berlalu, pagi ini Meilan dan teman - temannya berkumpul disebuah ruangan untuk membahas keberangkatan Meilan ke hutan Bunga Persik
Mereka sepakat Lan'er akan pergi diantar Pegan sampai diperbatasan karna hanya Pegan yang tidak memiliki kesibukan.
Setelah melalui perjalanan selama 1 dupa atau sekitar 2 jam Meilan dan Pegan sampai di perbatasan.
"Lan'er jaga dirimu baik - baik, jika ada sesuatu segera panggil kami ya,"
"Tentu Pegan, terimakasih tumpangan. Sampaikan pesanku pada yang lain untuk saling menjaga hutan selama aku pergi, jangan ada yang berkelahi, mengerti?"
"Ya Lan'er aku akan menyampaikan perintahmu, selamat tinggal sekali lagi jaga dirimu baik-baik!! kami menunggumu!"
"Selamat jalan Pegan!!" seru Lan'er sambil melambaikan tangannya.
Perlahan Meilan memasuki Portal, terasa sekali kekuatan yang besar melindungi portal namun dengan mudah Lan'er memasukinya.
Pandangannya sekejap memburam, namun permandangan dihadapannya sunggu luar biasa.
Hamparan bunga persik yang begitu indah namun berduri memanjakan matanya.
Udara sejuk dan aroma wangi langsung tercium dihidung mancungnya.
Bahkan didalamnya bukan hanya bunga Persik tapi masih banyak jenis lainnya seperti bunga sakura.
Sejenak Li Meilan melupakan sekitarnya sebelum sebuah suara menghentikan lamunannya.
"Nona, sedang apa gerangan dirimu disini?" tanya seseorang yang lebih tepatnya seekor yang tidak diketahui Li Meilan.
"Aku? kau bertanya kepadaku?" tanya Li Meilan konyol.
"Tentu saja nona, siapa lagi memangnya selain dirimu manusia yang bisa menginjakkan kaki di hutan bunga persikku ini?" tanya seekor tadi.
"Aku hanya ingin berkunjung dan mengetahui ada kehidupan apa disini, maaf atas kelancanganku," ucap Li Meilan.
"Tentu, jangan sungkan mereka yang bisa kesini hanya yang terpilih karena jiwa murni mereka, ah perkenalkan namaki Chichi pemilik sekaligus penjaga hutan ini. Ingat hanya Chichi penghuni hutan bunga persik yang luas ini," ucap Chichi tersenyum ramah.
"Ah terimakasih Chichi, aku Li Meilan panggil Lan'er saja, senang berkenalan denganmu!"
"Baik Lan'er, ijinkan aku menghidangkan segelas teh bunga persik untukmu, mari" ajak Chichi setelah berubah menjadi manusia.
(Chichi versi manusia)
(Chichi versi Binatang Legenda)
Sebuah teh terhidang dengan cantik dihadapan Li Meilan, tanpa ragu dia meminum seteguk pertama hingga tandas.
"Emm nona Chichi tehnya sangat enak dan wangi, terimakasih hidangannya!" ucap Meilan tersenyum senang.
"Yah sama-sama padahal didalam teh itu ada racun namun memang seperti yang ditakdirkan, akan datang dimana keturunan murni yang berkunjung dan segera mengambil alih hutan bunga persik ini, ternyata Lan'er, selamat datang tuan hamba Chichi mengabdi kepadamu mulai detik ini!" ucap Chichi senang sambil menekuk sebelah kakinya.
"Hah?," lagi lagi respon Meilan memang sudah diduga, tatapan bodoh milik Meilan kentara sekali sehingga membuat Chichi tersenyum dan berdiri dari sembahnya.
"Tuan kau pemilik hutan ini dan hutan kegelapan. Jangan bertanya kepadaku alasannya mengapa, karena aku hanya ditinggalkan amanat untuk menjaga hutan ini untukmu. Mulai besok segel dihutan ini akan terbuka sama seperti halnya hutan Iblis namun tetap masih ada pelindung dihutan terluar sebelum menuju hutan bunga persik dan hutan iblis milikmu yaitu hutan kabut! Akan ada 2 lapis hutan kabut yang mengecoh manusia luar jadi tuan bisa tenang selama hutan kabut belum dimasuki manusia lain maka hutan milik anda akan selalu aman! Dan mulai besok hutan ini akan bercampur, jadi rakyatmu bisa memasuki hutan ini tanpa izin dariku!" ucap Chichi panjang lebar.
Barulah Meilan mengerti seberapa banyak harta miliknya yang ditinggalkan entah oleh siapa.
"Tuan ditengah hutan ini ada sebuah tempat berkultavasi yaitu air terjun pelangi yang saya sendiri belum pernah memasuki, Seseorang memberi amanat agar jika tiba saatnya nanti anda harus kesana dan ternyata takdir juga berpihak kepada anda, malam ini tepat bulan purnama waktu yang sangat bagus untuk memasuki air terjun pelangi! saya akan menjaga Tuan dari luar agar tidak terganggu!" ucap Chichi lagi.
"Ah iya iya, aku terlalu pusing untuk mencerna semua ini, terasa sangat tidak masuk akal. Hahaha kurasa aku mulai gila!" ucap Meilan melantur.
"Tuan kau tidak gila, semua ini nyata dan takdir yang memang Sang Pencipta berikan untukmu! Sebentar lagi waktunya tuan memasuki Air terjun pelangi,"
"Baiklah aku akan masuk bertepatan dengan Purnama bersinar, Chichi panggil saja aku seperti tadi Lan'er!"
"Tidak tuan, itu tidak sopan! Chichi yang rendah ini tidak berani menyebut tuan hanya dengan nama!"
"Huh, kalo begitu panggil aku jiejie saja, ini perintah karena mulai sekarang kau bagian dari keluargaku juga!"
"Ah i-iya j-jiejie, mulai saat ini meimei akan memanggilmu begitu, terimakasih karena menganggapku keluarga!" ucap Chichi tersenyum haru.
"Tentu meimei kita keluarga sekarang, nanti ku kenalkan pada yang lain ya?"
"Baik jiejie"
1 batang dupa berlalu, kini saatnya Li Meilan memasuki Air Terjun Pelangi bertepatan dengan purnama terang.
Setelah memasuki portal, lagi lagi Li Meilan dihadapkan dengan permandangan indah yang didunia modern sekalipun tidak ada.
Matanya menelusuri setiap sudut dan tatapannya terkunci pada sepasang pedang dan surat yang tertancap indah diatas bebatuan.
Tanpa menunggu waktu, Li Meilan segera menuju pedang dan surat tersebut.
Tidak ada perlawanan, seolah pedang itu memang untuknya.
Ditangannya kini memegang dua buah pusaka tingkat Kaisar yang seharusnya berada di dunia Atas namun sekarang sudah berada digenggamannya.
(Anggap Warna Air terjunnya pelangi yah)
(Pedang Hati Persik salah satu pusaka Kaisar Dunia Atas)
Ternyata disekitar pedang juga ada cincin yang sangat indah, yang pasti cincin ruang karna sedikit mirip dengan cincin peninggalan panutuanya.
Diambilnya cincin tersebut dan langsung dipakai, ukuran yang sangat pas dan motif yang indah, siapapun yang membuat ini sangat pintar pikir Meilan.
Lalu diambilnya surat yang dari tadi membuat penasaran dan isinya ternyata.......
(Cincin Ruang tanpa batas batu Giok)
(Gulungan surat kuno)
Hai, tinggalkan jejak yuks terimakasih semoga suka yahh💙
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments
Cinta Al
ihhh....imut banget
2024-08-31
0
nacho
bolehkh gambar MCnya gmbar 5D baru cantik tapi kalau gambar manusia tulin kurang cantik kurang mantap
2024-08-02
0
Faradita
li meilan nya kurang cantik wajah nya terlalu biada / pasaran
2024-03-03
0