Waktu menunjukkan pukul 17.45. Aiu baru saja sampai di kamarnya. Setelah meregangkan otot-ototnya Aiu masuk kamar mandi untuk membersihkan diri dan bersiap untuk solat magrib. Tak lama terdengar suara adzan. Aiu pun segera melaksanakan kewajibannya. Setelah itu ia turun ke bawah dengan mengenakan pakaian santai. Gadis semampai itu menghampiri adik-adiknya. "Kalian sudah solat magrib?" tanya Aiu. "Belum kak Ai!" jawab mereka bertiga. "Kalian solat gih biar kakak yang jaga toko!" perintah Aiu. Mereka mengangguk kemudian berlalu pergi. Saat habis magrib tidak banyak pelanggan jadi Aiu pun tidak akan kerepotan. Gadis itu duduk di bagian kasir. Sesekali melihat ke arah pintu kemudian melihat kembali ke arah hapenya.
Terdengar bunyi pintu digeser tanda pembeli datang. Aiu masih fokus dengan hapenya. Dia bukan tidak memedulikan pembeli, biasanya pembeli akan melihat-lihat dulu kue yang akan dibeli kemudian menaruhnya di atas baki baru membayarnya di kasir.
Aiu menghentikan aktivitasnya karena pembeli itu mendatanginya. Dia pikir pembeli itu akan membayar. Saat Aiu melihat ke arah pembeli itu dia terkejut melihat orang itu. "Bapak!... Pak Andre ngapain ke sini? Mau beli kue ya?" tanya Aiu masih dengan wajah terkejut dan tidak percaya. Andre masih berdiri dan terdiam di posisinya. Dia sedang memandangi gadis di depannya. Andre terpesona dengan penampilan Aiu. Gadis itu memakai kaus lengan panjang dan celana training, dengan rambut tergerai panjang sepunggung, wajah putih polos tanpa make up tapi tetap cantik. Ugh! Sungguh menggemaskan, ucapnya dalam hati. Kalo dah halal pengen gue kekep aja di rumah. Aromanya sungguh menenangkan, tambahnya. Andre terbuai dengan aroma vanila lembut yang tercium dari tubuh Aiu.
Lamunan Andre pun buyar karena dikejutkan panggilan Aiu. "Pak, Pak Andre! Lah si bapak ngapa bengong pak?" tanya Aiu. "Jangan bengong pak ntar kesambet!" lanjut Aiu. Andre yang tersadar langsung berkata untuk menutupi rasa malunya, "Ada tamu kok gak disuruh duduk?" Aiu yang mendengar itu pun langsung bilang, "Maaf pak! Saya lupa! hehehe..." sambil nyengir.
"Silakan duduk pak!" Aiu mempersilakan Andre duduk di kursi yang disediakan untuk pelanggan. Tak lama Novi, Ranti, dan Vera pun datang. "Kakak ada tamu ya? Ya udah kak, biar kami yang jaga toko. Kakak bawa ke atas aja tamunya!" kata Novi. "Ya udah kakak ke atas dulu ya!"
Aiu, Andre, dan juga Alex beranjak dari duduknya menuju ke lantai atas. Ruko itu terdiri dari 2 lantai. Lantai untuk toko dan dapur produksi, sedangkan lantai atas adalah ruang pribadi Aiu. Ruko itu dibangun dari hasil memenangkan lomba masak.
Selama menuju lantai atas Andre melihat dengan seksama setiap detil ruangan. Berjejer foto-foto di sepanjang tangga. Sampai di lantai atas nampak ruangan dengan nuansa ala jepang. Ruang tamu bernuansa hijau daun dengan meja minum teh ala jepang di bagian tengah. Lantainya beralaskan karpet bulu halus.Tidak ada kursi disana. Aiu sengaja tidak memberikan kursi disana hanya bantal duduk yang ada. Di dinding tampak pigura berjejer rapi secara diagonal menampilkan pemandangan 4 musim di jepang. Tak banyak hiasan di dinding, sederhana, minimalis tapi membuat nyaman.
Di samping ruang tamu adalah kamar Aiu. Tertulis jelas nama Aiu di bagian tengah pintu. Disebelahnya ada kamar mandi dan tempat cuci. Di depan tempat cuci terdapat dapur kecil yang bersih dan rapi. Di bagian depan terdapat balkon.
"Silakan pak dipakai sandal rumahnya." Andre dan Alex melepaskan sepatu mereka dan memakai sandal rumah yang telah disediakan. "Maaf ya pak rumahnya sempit." ucap Aiu sambil berjalan menuju ruang tamu. "Silakan duduk pak!" Aiu mempersilakan Andre dan Alex duduk. "Sekali lagi maaf ya pak duduknya di lantai." kata Aiu sungkan.
"Kamu nih maaf-maaf mulu dari tadi emangnya kamu punya salah apa sama saya?" kata Andre. Aiu hanya tersenyum malu. Dia membuka pintu balkon membiarkan udara masuk karena tidak ada AC. Tanpa basa-basi Andre langsung to the point tentang kedatangannya. "Saya datang kemari meminta tanggungjawab dari kamu." Aiu yang bingung pun bertanya, " Tanggungjawab apa pak? Apa ada pekerjaan saya yang salah?". Andre menjawab, "Kamu kan punya hutang buatin saya makan malam. Apa kamu lupa apa yang saya bilang di kantor tadi siang?" Ya ampun, dasar bos gak ada akhlak bilang aja laper bos minta dimasakin, ini malah bilang minta tanggungjawab segala. Bikin gue jantungan aja. Gue kira bakal dipecat. Astaghfirullah! Sabar Ai...sabar! Umpat Aiu dalam hati.
"Jadi si bos mau makan apa malam ini?" tanya Aiu sopan. Mau makan kamu! ucap Andre dalam hati. "Terserah kamu aja deh mau masak apa? Saya gak ada ide." jawab Andre. "Nasi goreng aja gimana pak?' tanya Aiu lagi. Andre hanya mengangguk. "Pak Alex gimana?" tanya Aiu pada Alex. "Gak masalah!" jawab Alex singkat. "Tunggu sebentar ya pak!"
Aiu pergi ke dapur untuk memasak nasi goreng. Andre dan Alex berjalan menuju balkon. Alex mulai berbicara, "Jadi ini maksud lo minta gue nemenin lo? Cuma jadi obat nyamuk doang." keluh Alex. Sebenarnya Alex tadi ingin segera pulang ke apartemennya. Dia ingin menelepon Arin. Sejak kepulangannya belum sempat dia menghubungi Arin.
Flashback on
Setelah kepulangan Aiu, Andre menghubungi papanya. "Assalamualaikum pa! Papa udah sampe?" tanya Andre. Pak Hadi terkejut saat mendapat telepon dari anak pertamanya. Tumben banget ni anak telepon biasanya kalo gak ditelepon gak pernah telepon. "Waalaikumsalam, iya udah sampe jam 5 sore waktu jepang. Ada apa kamu telepon?" tanya Pak Hadi. "Andre minta nomor telepon Aiu." pinta Andre tanpa basa basi. Andre bukan tipe orang yang suka basa-basi. "Kenapa kamu gak minta sendiri sama orangnya?" tanya Pak Hadi lagi. "Orangnya udah pulang pa. Andre lupa minta tadi. Aiu kan sekretaris Andre pa. Kalo ada apa-apa kan repot." jawab Andre santai. "Kirain papa kamu ada maksud lain minta nomor dia." jawab Pak Hadi tak mau kalah. Jawaban Pak Hadi seperti tepat sasaran. " O ya pa kenapa Arin dititipin ke Aiu?" tanya Andre penasaran. "Rahasia!" jawab Pak Hadi lalu langsung mematikan telepon. Andre jadi kesal dibyatnya. Tak lama masuk pesan dari papanya berisi nomor telepon Aiu. Setelah itu bukannya menelepon Aiu, Andre memtuskan untuk datang ke rumah Aiu. "Lex, temenin gue sekarang! perintah Andre pada Alex saat ditelepon. Alex pun bergegas pergi menjumpai Andre di ruangannya. Mereka pun pergi bersama.
Flashback off
Sampe disini dulu ya. Terima kasih sudah membaca 😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
kasihan Alex jd obat nyamuk😭😭😭😭😭
2021-05-06
2
Roroazzahra
kasihan kamu Lex jadi obat nyamuk
2020-12-30
1
Dwi Wahyuningsih
obat nyamuk merek Alex, orang sabar banyak pahala bung😁😁😁
2020-11-06
1