Mengejar Cinta Sekretaris Aneh
Saking gapteknya dan baru pertama kali nulis disini, bagian perkenalan diisi satu bab penuh. Mungkin gak sama dengan yang di deskripsi tapi kurang lebih begitulah isinya. Maaf atas ketidaknyamanan. Silakan membaca. Happy reading! 😊
Aiu N. Itulah namaku. Banyak orang yang tanya nama panjangnya siapa? Gue jawab gak tau. Dari kecil itu nama udah ada dan gak ada yang tau siapa nama panjang gue. Ibu kepala panti aja gak tau. Ibu Sarah hanya mengatakan kalau nama gue itu berasal dari kalung yang terpasang di leher gue.
Adzan subuh sudah berkumandang. Setelah ngulet dan menguap, mata gue akhirnya terbuka. Bergegas ke kamar mandi untuk cuci muka dan wudhu. Setelah solat subuh gue turun ke bawah menuju toko kue. Terlihat adik-adik sudah bersiap untuk membuka toko.
"Kalian sudah solat subuh?" tanyaku.
"Sudah kak". jawab Vera, Novi, dan Ranti.
"Dimas sama Deni mana?" tanyaku lagi.
"Kayakny masih di masjid kak." jawab Vera.
Toko kue ini adalah toko yang gue buka sendiri dan dikelola oleh adik-adik panti yang sudah lulus SMA. Usaha toko kue ini sudah berjalan 5 tahun. Dengan adanya toko ini dapat membantu adik-adik yang berjuang untuk mandiri dan membiayai kuliah mereka. Gue sebagai pengawas aja di toko ini.
"Kak, mau lauk apa untuk bekal makan siang nanti?" tanya Novi.
"Gak usah Vi, nanti bakal ada makan siang gratis dari kantor karena ada penyambutan bos baru. Terima kasih ya. Sebagai gantinya tolong buatin bekal sarapan roti bakar keju aja ya. Kakak sarapan di kantor aja takut telat soalnya." jawabku panjang.
Setelah itu gue berjalan menaiki tangga menuju kamar. Setelah mandi dan berpakaian, gue berdandan ala kadarnya. Ya ala kadarnya. No foundation, no blush on, no mascara. Hanya pelembab wajah, bedak tipis-tipis dan lipgloss aja. Nyatanya tanpa make up pun gue udah cakep. Hahahahaiii... Narsisnya gue tapi itu kenyataan. Meski gue gak tau Emak sama bapak gue siapa, tapi gue bersyukur dikasih gen cantik sama mereka.
Mau pake alis lagi lah alis gue udah item tebel. Mau pake lipstik lah bibir gue udah merah dari lahir. Mau pake maskara, lah bulu mata gue udah lentik dari sononya. Hidung gue udah mancung, Kulit udah putih jadi ya ngapain ditambel make up menor lagi. Lagian gue gak demen dandanan menor udah kayak Ondel-ondel aja.
Gue buka gorden dan jendela kamar biar udara dan matahari masuk. Cerah euy! Semoga hari ini lancar. Selesai bersiap gue turun ke bawah. Ada Novi yang sudah selesai membuatkan bekal sarapan dan menyodorkan kotak makanan. "Terima kasih." kataku sambil tersenyum. "Assalamualaikum." lanjutku.
Dengan naik angkot, akhirnya sampai juga di kantor setelah perjalanan selama 5 menit. Seperti biasa bapak Satpam yang ramah menyapaku. "Selamat pagi, mbak!" katanya. "Selamat pagi!" jawabku sambil berlari menuju lift yang terbuka.
Selamat. Saat masuk lift terlihat orang-orang menatapku dengan pandangan aneh. Gue balas dengan senyum tipis aja. Lalu tombol angka 10 gue tekan. Sedetik kemudian terdengar bisik-bisik tetangga, "Oo...ini toh orang aneh itu." kata salah satu wanita. Aku hanya diam. Satu per satu orang-orang di lift sampai di lantai masing-masing, tinggal gue sendiri. Sampai di lantai 10 gue bergegas ke aula untuk memeriksa persiapan acara penyambutan bos baru. Setelah mengecek dan memastikan semua persiapan berjalan baik dan aman gue berjalan menuju ruangan bos. Membuka pintu ruangan dan ternyata si bos belum datang. Lega. Rupanya masih jam 07.15. Akhirnya gue ke ruangan sekretaris. Buka sepatu, buka pintu, nyalakan lampu, dan aaaahh...akhirnya duduk di singgasana kebanggaan gue. Nyalakan PC, buka email, dan memeriksa jadwal bos, itu adalah kerjaan utama gue.
Sebenernya gue deg-degan sama bos baru. Apa dia bisa nerima gue yang aneh begini ya? Kalo Pak Hadi jangan ditanya gimana sabarnya dia ngeliat kelakuan ajaib gue. Cuma bisa geleng-geleng kepala sambil senyum tapi gak pernah marah atau komplain sama semua hal aneh yang gue lakuin. Termasuk gue yang udah ngerombak ruangan sekretaris.
Sebelum ngerombak ruangan gue udah minta ijin sama Pak Hadi. Beliau ngijinin untuk ngerombak ruangan yang penting gue nyaman. Setelah gue rombak, Beliau cuma bisa bengong dan geleng-geleng kepala lihat ruangan yang udah dirombak. Gimana gak geleng-geleng, itu ruangan dirombak udah kayak kamar kos-kosan. Dindingnya dipasangi wallpaper gambar bunga sakura dan pemandangan musim semi di Jepang. Lantainya dibalut karpet rasfur lembut. Meja kerja diganti meja minum teh ala jepang. Kursinya gue ganti bantal kursi duduk ala jepang. Di meja gue pasang foto Abang Hyde ganteng yang gue letakkan di samping PC. Di belakang meja ada lemari buku kecil. Di dalamnya berisi komik-komik kesayangan gue dan juga perlengkapan solat dan kasur lipet alias futon yang disimpen di rak paling bawah. Melihat yang gue lakuin Pak Hadi cuma senyum terus bilang, "Ya udah kalo kamu nyamannya begini." Baik banget kan Pak Hadi. Nah kalo anaknya gak tau deh bakal gimana. Jangan-jangan gue bakal dipecat karena kelakuan aneh gue.
Lagi serius baca-baca email sambil dengerin lagu Ready steady go-nya Laruku tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu. Pak Hadi sudah berdiri di depan ruangan gue. "Suruh semua karyawan berkumpul di aula 5 menit lagi". perintah Pak Hadi. "Baik pak!" jawabku.
Gue pun menghubungi tiap divisi. Setelah selesai langsung menuju aula untuk acara penyambutan.
Tepat pukul 08.00 semua karyawan sudah berkumpul di aula. Tak lama kemudian Pak Hadi datang bersama dua orang pria tampan. Ya tampan alias ganteng. Sedetik gue sempat terpesona sama ketampanan pria itu. Sesaat kemudian gue tersadar. Ya Allah ganteng banget tu orang semoga cakep juga sifatnya, batinku.
"Assalamualaikum, perkenalkan ini anak saya yang akan memimpin perusahaan ini mulai sekarang." ucap Pak Hadi sambil merangkul pria berjas biru dongker. Kemudian Pak Hadi mempersilakan anaknya untuk memperkenalkan diri.
"Assalamualaikum, saya Andreas Putra Winata. Salam kenal dan mohon kerjasamanya." ucap Andre ramah penuh senyum.
Setelah acara perkenalan selesai, semua karyawan kembali ke ruangan masing-masing. Gue segera memanggil OB untuk membereskan aula. Saat para karyawan menuju ruangan masing-masing, terdengar para karyawan wanita berbicara tentang bos baru.
"Wuiiihhh...ganteng banget bos baru. Udah punya pacar belum ya?" kata salah satu karyawan wanita.
"Iya bener ganteng banget, bisa cuci mata tiap hari kalo gitu. Kalo gini kan jadi semangat kerja." karyawan lain menimpali.
"Pak Andre udah ganteng, badannya bagus, macho banget, kaya lagi. Bener-bener cowok idaman banget." kata karyawan satu lagi.
"Udah gitu senyumannya itu aduuuhh...manis banget." kata wanita lainnya.
Tiba-tiba salah satu karywan pria berkata, "Senyumannya emang manis banget tapi tu orang killer tau. Belom pernah kan kena semprot. Gue jamin lo pada unlike si bos."
Seketika gue yang denger kata-kata itu jadi merinding dan mendadak takut. Jujur gue takut dipecat. Kalo sampe dipecat gue gak bisa ngabulin keinginan adik-adik untuk ngubah toko kue jadi kafe. Itu adalah alasan utama gue kerja selain untuk cari pengalaman.
Tanpa sadar gue udah sampe di depan ruangan si bos. Haduuuh...gimana ini? gumam dalam hati. Tanpa sadar gue komat-kamit di depan pintu. Ya Allah tolong hambamu ini. Dengan segenap keberanian gue ketok juga itu pintu. "Masuk!" perintah Pak Hadi. "Aiu, sini nak!" lanjut Pak Hadi. Gue pun berjalan menghampiri Pak Hadi. Pas gue masuk, tampak Pak Hadi sedang berbincang dengan anaknya sambil berdiri. Tampak juga asisten bos baru sedang membereskan meja si bos.
"Kenalkan ini Aiu yang jadi sekretaris kamu." kata Pak Hadi.
"Aiu!" kataku sambil mengulurkan tangan. Kepalaku tetap menunduk. Malu. Itu yang gue rasakan saat itu.
"Andre!" jawabnya. "Unik!" lanjutnya. Seketika kepala gue mendongak menatap dia. Hanya senyum tipis tersungging. Jujur gue gak suka dengan kata unik. Kalo mau bilang gue aneh ya bilang aja. Toh sama aja ujung-ujungnya ke sana juga, gumam gue dalam hati.
Pak Hadi yang ngeliat gue begitu, langsung mengalihkan pembicaraan. "Papa pulang ya Dre." Pak Hadi tau betul kalo gue paling gak suka dengan kata itu. Dia paham betul gue kayak gimana. Selama kerja sama Pak Hadi gak pernah beliau ngomong begitu sama gue.
"Papa mau liburan sama mama. O ya, Iu selama saya liburan, kayaknya Arin bakal ngerepotin kamu, titip Arin, ya! Btw, kamu mau oleh-oleh apa?" tanya Pak Hadi.
"Apa aja pak saya pasti terima." jawabku.
"Kalo dibawain jodoh mau gak?" tanyanya sambil tersenyum. "Boleh pak kalo ada dan dia mau sama saya, gak bakal ditolak." jawabku sambil tertawa. Pak Hadi pun berlalu pergi sambil tertawa menimpaliku, "Oke kalo gitu, saya pergi dulu." pamit Pak Hadi.
Seketika ruangan menjadi terasa dingin. Karena penasaran, gue cek remot AC. Suhunya normal kok tapi kenapa jadi dingin gini ya. Merinding gue. Gue terkejut mendengar suara Pak Andre, "Ngapain kamu pegang-pegang remot AC?" dengan nada ketus.
Gue yang kaget pun jadi tergagap jawabnya, "Ga...gak apa-apa pak!" sambil meletakkan remot AC gue pun langsung kabur ke luar ruangan. Ya Allah belom apa-apa gue udah dijutekin. Ampuun dah.
Setelah Aiu keluar, Alex pun bicara. "Lo apa-apaan sih? Dia jadi kabur kan? Katanya lo mau bikin kesan yang baik di pertemuan pertama?" ucap Alex panjang lebar. Andre hanya diam. Dia pun menyesal bicara ketus begitu. Sesaat kemudian dia tersenyum. Jadi, namamu Aiu ya. Nama yang cantik.
Segini dulu ya... Mohon saran dan komennya ya... Terima kasih sudah membaca.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments
Sawiru
.
2023-04-04
0
uups
arin siapa
2022-01-06
0
Wita Kurniawati
ga apa2, dengan begitu aku jd tertarik..
2021-12-25
0