Sesampainya di ruangan, Aiu duduk di kursinya. Dia mulai menyusun menu makan untuk bosnya. Pak Andre suka makan apa ya? pikirnya. Nanti kalo gue bikinin menu versi gue dia gak doyan lagi. Duuuh...jadi pusing gini dah. Akhirnya Aiu pun berinisiatif menanyakan makanan kesukaan bosnya. Dia berjalan kembali menuju ruangan bosnya. Tak lupa mengetuk pintu. Tok...tok...tok... "Masuk!" jawab Andre. "Ada apa kamu kesini? Perasaan saya gak panggil kamu." terang Andre. "Bapak memang gak panggil saya. Saya mau tanya makanan kesukaan bapak apa? Biar saya gampang masaknya." jawab Aiu. Andre pun terdiam, sedang berpikir makanan apa yang dia ingin makan. Semenit kemudian, " Saya pengen makan sayur asem, ikan bakar, tempe goreng, sambel terasi, sama lalapannya jengkol muda dan pete. Udah lama banget gak makan itu. Setiap hari kamu bikinin aja masakan rumahan menu Indonesia ya." jelas Andre. Aiu yang mendengar itu jadi melongo, gak percaya sama omongan bosnya. "Seriusan pak? Bapak mau makan jengkol sama pete?" tanya Aiu. Gadis itu masih gak percaya kalo bos ganteng di depannya yang kegantengan mukanya kayak boyband korea, demennya makan jengkol sama pete. Dia juga masih gak sangka kalo bosnya suka makanan rumahan yang dibilang murah meriah gak cocok sama predikat tajirnya. "Emangnya kenapa kalo saya suka jengkol sama pete? Heran? Saya kan orang Indonesia. Wajar kan kalo suka makanan Indonesia." balas Andre dengan senyuman. "Jangan lupa kamu beli buah pir sekilo sama aromaterapi wangi kopi atau teh ya!" perintah Andre lagi. "Baik pak dilaksanakan! Untuk jengkol sama petenya gak janji ya pak, soalnya saya belanja online. Kalo mau ke pasar udah siang juga jadi bakalan telat untuk masaknya nanti. Besok-besok kalo ada jengkol sama petenya saya hidangkan sama menu lain gak papa kan pak?" jelas Aiu takut-takut. "Hmmm..!" cuma itu jawaban Andre. Setelah itu Aiu pergi meninggalkan ruangan Andre.
"Gue baru tau lo doyan jengkol sama pete?" tanya Alex. "Dari dulu kali gue doyan jengkol sama pete." terang Andre. "Selama ini kan kita kuliah, kerja, nyambanginnya tempat-tempat kuliner yang kekinian aja. Belom lagi kalo meeting ketemu klien atau kita yang jamu klien, gak mungkin kan kita nyuguhin atau makan jengkol sama pete di depan mereka. Gue kangen banget sama masakan Indonesia, terutama sayur asem. Dulu waktu alm. nenek gue masih hidup, gue sering banget tuh dibikinin sayur asem dan temen-temennya termasuk jengkol sama pete." cerita Andre panjang lebar.
Sampai di ruangan, Aiu langsung memesan sayuran online melalui aplikasi. Kebetulan tokonya gak jauh dari kantor. Jadi gak perlu waktu lama untuk belanja. Setengah jam kemudian, pesanan sampai diantar oleh pak satpam. Tok...tok...tok... "Assalamualaikum!" Pak Satpam memberi salam. "Waalaikumsalam!" jawab Aiu. "Ini mbak pesanan sayurnya." kata pak satpam sambil menyerahkan box berisi sayuran. "Terima kasih pak!" jawab Aiu sambil menerima box sayuran. "Saya permisi dulu mbak!" Pak satpam pamit. Aiu hanya mengangguk saja sambil tersenyum.
Aiu menuju dapur khusus di ruangan itu melalui pintu yang ada di belakang meja kerjanya. Ruangan Aiu terhubung juga dengan dapur khusus itu. Dia membuka box dan mendapati jengkol dan pete tidak ada di dalamnya. "Duh jadi PR kan gara-gara si jengkol sama si pete gak hadir." celoteh Aiu. Kemudian dia mulai memakai celemek, mencuci ikan dan sayuran, dan memotongnya. Setelah itu menyiapkan bumbu sayur asem dan ikan bakar. Satu jam berjibaku di dapur, akhirnya selesai juga acara masak hari ini. Dilihatnya jam sudah menunjukkan hampir jam 12 siang. Sebentar lagi waktu makan siang. Makanan langsung dihidangkan di meja makan. Piring dan gelas disusun di meja. Alhamdulillah, akhirnya selesai juga. Aiu bersyukur dalam hati.
Di ruangan lain, sedari tadi Andre sibuk berdiri di depan pintu penghubung antara ruangan presdir dengan ruangan khususnya. Dia penasaran dengan apa yang sedang dikerjakan Aiu, pasalnya aroma masakan Aiu sudah tercium dari setengah jam yang lalu. Aroma itu membuat Andre tidak konsentrasi bekerja. Dia pun berjalan mengikuti aroma itu. Alhasil disinilah ia saat ini sedang mengintip Aiu. Alex yang melihat tingkahnya hanya bisa menahan tawa. Tak lama kemudian, Andre berlari ke singgasananya karena melihat Aiu berjalan ke arahnya. Dia berpura-pura fokus kerja. Aiu pun datang ke hadapannya. "Pak, makanan sudah siap. Silakan makan dulu! Mari saya antar ke meja makan!" Aiu berdiri di samping meja sambil tangannya digerakkan ke samping kanan tanda mempersilakan. Andre pun berdiri kemudian berjalan mengikuti arahan Aiu.
Sesampainya di meja makan Andre terkejut melihat semua hidangan yang tersaji. Dia tidak menyangka gadis itu bisa memasak. Dia duduk di kursinya. Aiu pun mulai menyajikan makanan di piring Andre. Nasi beserta lauk pauknya sudah tersaji di piring Andre. "Maaf pak jengkol sama petenya gak ada, lalapannya saya ganti daun kemangi sama poh-pohan aja, gak papa kan pak?" tanya Aiu. "Iya gak papa!" jawab Andre. Pertanyaan Aiu tadi itu membangunkan Andre dari khayalannya. Pasalnya saat Aiu mengambilkan makanan ke piring, dia lagi ngayal kalo si Aiu jadi bininya.
"Lex duduk sini makan bareng. Kamu juga makan sekalian disini temenin saya." ucap Andre sambil matanya menatap ke arah Aiu dan menyuruhnya duduk di sampingnya. Mereka makan dalam diam. Andre sangat bersemangat saat mencicipi sayur asem buatan Aiu. Enak!
Segini dulu ya...anak author merengek... Terima kasih sudah membaca
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 64 Episodes
Comments
Priskha
br kl ini tau ada kantor lengkap sm dapur, meja mkn dan bs masak juga, ini kantor apa rmh thor 😂😂😂😂😂
2022-06-02
0
01. Adam Satya Hibatullah 4 Yunus Anis
lanjut....
2021-07-18
1
Septiani
orang sunda authornya,,,santai ,,,bacaannya,,,soalnya tahu poh2an lalab,,,semangaaat
2021-07-03
1