Ketika Daffin tiba-tiba mengusirnya, Alena langsung merubah ekspresinya menjadi sangat kesal. Dia sejak tadi berusaha bersikap baik dan ramah, namun Daffin tiba-tiba saja malah menaikan nada bicaranya. Dengan tatapan kesal Alena pun dengan terpaksa keluar meninggalkan Daffin.
"Siapa bro??" tanya Alvin penasaran sambil menyenggol bahu Daffin dan menatap punggung Alena.
"Alena," jawab Daffin singkat.
"Hah, serius itu Alena tambah cantik dan semok seperti gitar spanyol," gumam Alvin sambil memandang body Alena yang berlalu keluar dari ruangan.
Daffin langsung menatap tajam mata Alvin seolah-olah sedang memperingatkan bahwa tidak boleh memandang Alena dengan penuh nafsu. Alvin pun langsung menciut dan mengerti dengan isyarat dari tatapan mata sahabatnya itu.
"Hey, kau belum menjawab pertanyaan ku, semua orang di bawah sudah menunggu sangat lama kenapa pengantin wanita belum juga datang?" tanya Alvin sedikit khawatir.
"Dia tidak akan datang," balas Daffin singkat.
"Oohh dia tidak akan datang," ucap Alvin mengulang kata-kata Daffin sambil mengangguk-nganggukan kepalanya secara tidak sadar.
"Hah apa?? Serly tidak datang?" sontak Alvin pun langsung terkejut saat menyadari kata-kata Daffin yang mengatakan bahwa pengantin wanitanya tidak akan datang.
Daffin dengan santai langsung menganggukan kepalanya mengiyakan pertanyaan dari Alvin. Alvin menganga tidak percaya bagaimana mungkin dihari yang berbahagia ini pengantin wanitanya malah tidak datang.
"Daffin sebenarnya apa yang terjadi? Kenapa pengantin wanitanya tidak akan datang? Apa pernikahan ini dibatalkan??" Alvin bertubi-tubi melontarkan pertanyaan kepada Daffin.
Daffin menghela napasnya lalu duduk ditepi ranjang, dia menundukan kepala sambil mengotak-ngatik ponselnya.
"Nih baca.!!" Perintahnya sambil menunjukan layar ponsel yang berisi chat dari Serli.
Alvin pun membaca chat tersebut, dia mulai membulatkan matanya setelah membaca satu persatu chat dari Serli. Alvin tidak percaya bahwa ternyata Serli orang yang seperti itu.
"Dasar gadis pelac*r!!" bentak Alvin sangat kesal.
"Aku tau ini bukan dia yang membalas chat, tapi foto itu membuktikan bahwa benar adanya. Dia sudah punya kekasih lain sejak dulu." gumam Daffin sambil merebahkan tubuhnya keatas kasur.
"Lalu bagaimana selanjutnya?" tanya Alvin dengan wajah serius.
"Katakan kepada orangtua ku bahwa pernikahannya gagal," balas Daffin dengan wajah santainya.
Alvin sudah paham dengan Daffin yang selalu memasang wajah santainya, dia pun langsung bergegas untuk menemui pak Bagas di lantai bawah.
Saat tiba di lantai bawah, Alvin melihat pak Bagas sedang berbincang-bincang dengan sangat bahagia dengan keluarga Alena. Di sana juga terlihat ada Alena sedang bergabung dengan mereka semua. Dengan memberanikan diri Alvin langsung menghampiri pak Bagas dan langsung membisikan apa yang tadi diperintahkan oleh Daffin.
Saat mendengar bisikan dari Alvin, pak Bagas langsung merubah ekspresinya menjadi amarah. Seketika pak Bagas langsung berdiri dan mengepalkan kedua tangannya. Bu Agis, Alena dan kedua orangtuanya pun ikut berdiri dan terlihat khawatir karena pak Bagas tiba-tiba berdiri dengan wajah sangat marah.
"Pah, ada apa??" tanya bu Agis kepada suaminya.
"Anakmu membuat masalah!" jawab pak Bagas dengan suara menekan dan langsung menemui Daffin yang sudah menunggunya di ruang keluarga.
Alena dan kedua orangtuanya hanya saling pandang tidak tau apa yang sebenarnya terjadi. Mereka pun kembali duduk sambil menikmati hidangan yang disediakan para pelayan.
"Kenapa ya tiba-tiba paman Bagas terlihat sangat marah," gumam Alena sambil menatap keatas tangga.
Setelah 30 menit berlalu, Alvin datang menghampiri Pak Bisma dan Bu Dewi. Tidak tau apa yang mereka bicarakan pak Bisma dan istrinya langsung mengikuti Alvin manuju lantai atas. Tinggal Alena sendiri duduk di sofa, dia tidak tau kenapa ayah dan bundanya tiba-tiba gelisah setelah Manager Alvin membisikan sesuatu kepada ayahnya.
"Sebenarnya apa yang terjadi sih kenapa para orangtua terlihat gelisah. Sania kemana lagi ni?" gerutunya sambil melihat kekanan dan kekiri.
Setelah hampir setengah jam Alena sendiri, Sania pun datang menuruni anak tangga dengan langkah kaki yang sangat terburu-buru. Dia langsung duduk di samping Alena sambil mengatur napasnya yang sangat terengah-engah.
"Alena.... ada berita baik, eh berita buruk," ucap Sania terburu-buru.
"Kalau ngomong tu pelan-pelan. Berita baik atau buruk ni??" tanya Alena dengan tatapan aneh.
"Dua-duanya, tadi aku dari toilet gak sengaja nguping pembicaraan ayahmu dan ayahnya Daffin di ruang keluarga," jawab Sania.
"Oke, jelasin pelan-pelan apa berita baik dan berita buruknya??" tanya Alena sambil menghisap minumannya.
"Berita baiknya Daffin gagal nikah," Bisik Sania sambil melirik kekanan dan kekiri takut ada yang mendengar pembicaraan mereka.
Alena langsung tercengang, dia tidak bisa mengendalikan bibirnya untuk tidak tersenyum. Alena mencoba untuk menahan tawanya, namun tidak bisa akhirnya tawanya pun lepas.
"Hahahaha, serius Daffin gagal nikah??" tanya Alena tidak percaya sambil tertawa terbahak-bahak.
"Ssuuttt, kecilkan suaramu.!" bisik Sania sambil membungkam mulut Alena.
"Serius lah, tapi kamu jangan tertawa di atas penderitaan orang lain, karena ini juga bakalan jadi penderitaan kamu," sambungnya lagi sambil merebut minuman dari tangan Alena lalu menghisapnya sampai habis.
"Hah, kenapa begitu?" tanya Alena heran.
"Karena berita buruknya adalah kamu akan menjadi pengganti pengantin wanitanya Daffin," balas Sania mempertegas kata-katanya.
"Apa??" teriak Alena tidak percaya sambil berdiri karena sangking terkejutnya.
Belum sempat Sania menjelaskan apa yang terjadi, seorang pelayan menyampaikan pesan bahwa ayahnya Alena menyuruhnya untuk ke ruang keluarga.
"Mbak Alena, pak Bisma menyuruh Mbak agar segera keruang keluarga!!" seru seorang pelayan dan Alena langsung menganggukinya.
"Sial, apa benar dengan yang dikatakan Sania. Jangan sampai aku menikah dengan si Daffin sialan itu." gerutu Alena dalam hati.
Alena pun langsung bergegas menuju ruang keluarga yang berada di lantai dua. Setelah sampai Alena langsung membuka pintu dan sudah terlihat wajah-wajah serius semua orang yang duduk di atas sofa. Alena langsung duduk di samping bundanya, dia melihat bundanya sedikit gelisah dan ayahnya terlihat sangat bingung.
"Bun, ada apa? Kenapa kalian semua terlihat sangat tegang?" bisik Alena kepada bundanya.
Bu Dewi hanya menggelengkan kepalanya lalu menatap wajah suaminya. Pak Bisma dan pak Bagas saling tatap satu sama lain, dalam tatapannya seolah-olah sedang bertanya siapa yang akan menjelaskan semuanya kepada Alena. Pak Bagas pun menganggukan kepalanya dan memutuskan agar dia saja yang menjelaskanya kepada Alena, karena ini adalah masalah keluarganya.
"Ehm, jadi begini Alena...... sebenarnya pernikahan Daffin sekarang sudah gagal. Wanita yang di pilih Daffin malah pergi tidak tau kemana. Jadi paman mohon karena kalian dulu pernah bersama, paman mau Alena menikah dengan Daffin." jelas pak Bagas to the point.
Alena tiba-tiba saja langsung berdiri dari duduknya, dia langsung menatap tajam mata Daffin. Dia berpikir ini pasti usul dari Daffin karena dia tidak ingin menanggung malu atas pernikahannya yang gagal. Dia ingin tetap melanjutkan pernikahannya agar tidak menahan malu karena gosip publik yang akan meledak jika pernikahannya sampai gagal.
"Alena tidak setuju.!" jawab Alena dengan sangat tegas dan sedikit berteriak.
"Alena pelankan suaramu dan duduklah.!" bentak ayahnya karena merasa Alena sangat tidak sopan terhadap keluarga pak Bagas
"Ayah!! Alena tidak mau ya menikah tanpa di landasi dengan rasa cinta. Oke, dulu Alena memang mencintai Mas Daffin, tapi dia sendiri yang sudah menghancurkan rasa cinta itu. Jadi sekarang Alena sudah tidak mencintainya dan Alena tidak mau menikah dengannya." bantah Alena kepada semua orang.
❤ Alvin Septiandra
.
.
.
.
.
.
.
.
BERSAMBUNG
Note: Dilarang Promosi, kecuali tinggalkan..
*Like.
*Komentar sewajarnya tentang isi cerita.
*Rate 5 🌟
*Vote.
Buat para readerd tercinta juga jangan lupa lakukan seperti diatas yah!!😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
Indri Eriene Wulan Sari
ganteng Alvyn sekertaris Dalfin
2021-11-07
0
ARSY ALFAZZA
mantap 👍🏻
2021-03-01
0
MUKAYAH SUGINO
Wah seru
2021-02-05
1