Entah berapa lama Sayla tertidur sampai sekarang hari telah larut, Sayla berusaha bangun untuk mendudukan tubuhnya, namun apa daya dia masih lemah. Sayla menoleh ke kanan dan kiri tapi pria yang telah mencelakainya itu tak ada. Dia bilang akan menjaganya? Omong kosong.
Sayla mencoba mengambil ponselnya yang tergeletak diatas nakas, lalu ia menelfon orangtuanya.
"Hallo mam,"
"iya sayang?"
"Malam ini Say gak bisa pulang,"
"loh kenapa? Kamu mau dimarahi papa kamu lagi?"
"Nggak mam, Say lagi dirawat."
"astaga! RS mana? Mama kesana sekarang juga."
"RS**, sekalian bawain beberapa piyama Say!"
"iya, mama segera kesana!"
"Hemmm," gumam Sayla dan langsung mematikan panggilan tersebut, Sayla kembali menyimpan ponselnya di atas nakas.
Ceklek...
Sayla menoleh menatap siapa yang membuka pintu. Dia pikir itu Kay namun tebakannya salah.
Dokter menghampirinya dan memeriksa keadaan Sayla "Bagaimana keadaan anda sudah mendingan?" tanya dokter sambil tersenyum ramah.
"Lumayan, tapi masih lemes." keluh Sayla, dokter itu menganggukkan kepalanya paham. "Dokter, liat cowok yang nganterin saya kesini gak?" tanya Sayla.
"Maksudnya calon suami anda?" ujar dokter itu, Sayla menatapnya dengan heran. "Tadi saya liat dia keluar,"
"Apa? Calon suami?!" ucap Sayla sedikit berteriak.
GUE GAK SALAH DENGERKAN?
CALON SUAMI?
SEJAK KAPAN GUE PUNYA CALON SUAMI WOY!!
Dokter tersebut menatapnya heran, mengapa pasiennya itu terkejut? Saat dokter akan berbicara tapi ada orang yang masuk dan menghampiri mereka.
"Kebetulan lo dah bangun." Kay tersenyum sambil memperlihatkan kantung plastik yang ia bawa. "Nih gue bawain bubur, musti dimakan sampe abis!" suruh Kay sambil meletakan bubur yang ia bawa ke atas nakas.
"Nah ini dia kan calon suami anda." ucap dokter sambil menepuk pundak Kay.
"Calon suami?!" kaget Kay menatap dokter tersebut. "Siapa?" tanyanya melupakan kebohongannya sore tadi.
"Loh kok terkejut? Bukannya tadi sore anda bilang calon suaminya?" dokter itupun keheranan dengan dua sejoli ini.
"Eh, iya emang saya ca-calon suaminya, Dok. Hahaha!" Kay menggaruk kepalanya yang tidak gatal sembari terkekeh yang dibuat-buat.
Sayla yang menyimak percakapan mereka pun dibuat kesal. Dia menatap tajam kearah Kay. "Sejak kap..."
"Sayang kamu pasti laparkan? Yaudah aku siapin dulu buburnya ya! Setelah makan nanti minum obatnya agar cepet sembuh!" potong Kay dengan cepat supaya dokter itu tidak mengetahui kebohongannya. "Maaf sebelumnya, dokter bisa keluar sekarang!" ucap Kay sambil tersenyum. Dokter itu membalas senyumannya lalu dia pergi.
"Lo apaan sih? Pake ngaku-ngaku segala?!" bentak Sayla sambil memelototi Kay.
"Hidih, gue juga ogah kali punya calon istri modelan elo" Kay menatap Sayla dari atas kepala hingga ujung kaki. "Lagian lo terlalu kecil buat gue!" gumamnya yang masih terdengar oleh telinga Sayla.
"Kecil? Maksud lo tepos gitu?" kesal Sayla tak terima, diapun beranjak duduk, setelah posisinya nyaman Sayla berdecak pinggang. "Coba bilang bagian mana yang tepos?!" sentak Sayla.
Kay membelalakkan matanya melihat reaksi Sayla. Ternyata memang benar jika wanita dibilang tepos mereka mudah marah. Kay meneguk salivanya dengan kasar, tubuh Sayla begitu bagus padahal dia memakai pakaian pasien yang longgar tapi lekukan tubuhnya masih terlihat.
"Apa lo liat liat? Gak tepos kan gue"
Pandangan Kay yang sejak tadi menatap dada Sayla, langsung mendongak menatapnya. "Pede bener lo, tubuh lo tepos binti rata!" bohong Kay, dia terpaksa berbohong karna jika jujur itu membuatnya gengsi.
Sayla berdecih kesal mau nonjok tapi tenaganya belum pulih. Ia hanya bisa mengumpat dalam hati serta menyumpah serapahkannya.
Sayla menggaruk-garuk tangannya yang tengah di infus.
"Jangan di garukin, nanti darah lo ke sedot!" ucap Kay cemas dan langsung menarik tangan Sayla yang sempat dia garuk. Kay mengelus tangannya sambil meniup niupnya pelan.
"Gatal tau, pangin gue lepas rasanya ishh" Sayla kembali menarik tangannya dan menggaruknya lagi. "Ahk..." pekikan kecil keluar dari mulutnya saat darahnya tersedot.
"Tuh kan gue bilang apa jangan digaruk Sayla!" Kay terlihat cemas sambil menggenggam tangan Sayla. " Gue panggil dokter bentar, jangan digaruk awas lo!" Tegas Kay dia pun bergegas keluar.
Tuh orang ribut bener cuman kek gini seribet itu
perut gue laper lagi
Sayla mengambil bubur yang dibelikan Kay, lalu dia membukanya dan langsung menyantap bubur tersebut dengan lahap.
Ceklek...
Pintu itu kembali terbuka namun Sayla tak berniat melihat siapa orang yang masuk dia fokus mengisi perutnya.
"Astaga sayang! Kenapa kamu bisa jadi gini? Siapa yang buat kamu celaka? Biar mama cekik sampe mati!" ceroscos ibu muda yang menjadi ibunya Sayla, namanya Lona Maulvi.
Sayla mendengus pelan. "Apaan sih mam lebay banget deh, Say gak kenapa-napa kok," ucap Sayla sambil memasukan bubur kedalam mulutnya.
"Apanya yang gak kenapa-napa! Itu buktinya apa di kepala kamu?"
"Perbanlah apalagi?" ujar Sayla acuh.
"Mama juga tau! Bernafas aja kamu pake selang oksigen, berarti itu cukup serius Sayla sayang!" kata Lona menekankan ucapan terakhirnya. "Gak usah so kuat. Mama tau kamu nahan sakit. Bilang siapa pelakunya?"
Ni orangtua nyeroscos mulu lagi
Gak liat apa gue lagi makan!
Terus aja ditanyain ganggu banget. ehh inget dia itu nyokap gue!.
Sayla mengacuhkan pertanyaan Lona dia memilih makan ketimbang menjawab pertanyaannya. Ketika Lona akan berbicara lagi tapi dia urungkan karena dokter dan seorang pria masuk.
"Permisi, saya harus mengganti infus sebentar" kata dokter tersebut, Lona mengangguk lalu berpindah tempat duduk di kursi sebelah kanan bersebelahan dengan Kay yang tengah berdiri.
"Anda beruntung punya calon suami perhatian seperti dia, tadi calon suami anda mendatangi saya dengan sangat khawatir," ujar dokter itu. "Tuan tetaplah jaga calon istri anda, permisi." dokter itupun pergi.
Sayla melirik kesebelah kanan. Kay terlihat tegang apalagi dia tengah berdiri di sebelah mamanya.
"Terkutuk lah lo dokter resek sialan!! Bencana bentar lagi datang, siapkan diri dan mental!" batin Kay.
"Barusan dokter bilang." Lona menjeda ucapannya lalu ia berdiri dan menatap tajam kepada Kay. "CALON SUAMI? SEJAK KAPAN KAU MENDAFTAR MENJADI CALON SUAMI ANAK KU!!" maki Lona sambil mencengkram erat kerah kemeja Kay.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 111 Episodes
Comments
Nanda Lelo
Mak banteng ngamoook 🤭🤣
2022-03-08
0
Nuniek Nurhandayani
bagus kayaknya nih novel
2021-08-29
0
Zea
nih novel yg satu nih bengek syekali 🤣🤣
2021-07-16
0